The traitor

melihat kedatangan dari sang adik bungsu, membuat ketiganya menoleh,, Jay melihat Mark jengah.

"Dari mana saja kau?" tanya Jay

Mark dengan santainya berjalan dan mengambil minuman yang hendak di minum oleh Jay.

Dasar tidak sopan!

"Aku?Tentu saja dari rumah."

"Lalu? Untuk apa kau datang kemari?"

"Oh ayolah Jay, kau sinis sekali... apa kau baru saja putus dengan si Jessica kekasih bodohmu itu?" Mark tertawa terbahak-bahak.

"Hei dasar bodoh! ini tidak ada hubungannya dengan si Jessica gila itu!jangan bawa bawa namanya disini. aku sedang tidak ingin mengingat wanita itu! asal kau tau dia bukan kekasihku! dia hanya wanita pemuas nafsu semata."

"Sudahlah, jangan seperti anak kecil!" ujar Jake sebagai penengah." bagaimana keadaan mom dan dad?"

"Mom dan dad baik- baik saja,,mereka merindukan kalian semua. terutama kau Lucas, mom ingin kau segera pulang karena kau akan di jodohkan dengan gadis pilihannya."

Lucas meneguk wine kasar "Omong kosong! itu tidak akan pernah terjadi!"

"Oh ayolah Lucas, sesekali dengarkanlah mom dan turuti saja kemauannya, siapa tau gadis itu memang cocok untukmu dan siapa tau pula gadis itu masih perawan" Jay tertawa mengejek.

"aku setuju padamu Jay,, Lucas aku tau kau pasti belum merasakan betapa nikmatnya terjepit oleh gadis perawan bukan? rasanya luar biasa nikmat." timpal Mark.

"Hei memangnya kau pernah merasakan gadis perawan?" tanya Jay.

"tentu saja" ujar Mark membanggakan diri.

Jay bersiul "Bravo Mark"

Mark tersenyum dengan penuh arti.

"Gadis perawan?Yang benar saja." Lucas tersenyum kecut. "Jaman sekarang mana ada gadis perawan?Jika tidak jelek mungkin cacat dan tidak laku."

"jangan membicarakan topik yang tidak penting seperti itu!" suara berat khas Jake menghentikan pembicaraan ketiga adiknya itu.

tentu saja mereka semua diam.

suara berat yang khas, otoriter dan arogan mampu membuat siapapun orang bungkam dengan kewibawaan yang Jake punya.

Di belakang mansion,,

terdapat beberapa alat olah raga yang tertata rapi,,

ruangan ini di desain khusus untuk kebugaran tubuh dengan berolahraga, ruangan kaca minimalis dengan gaya sederhana tapi cukup menarik perhatian.

"Perutku rasanya ingin meledak." ujar Jay

"Itu karena kau makan terlalu banyak." jawab Mark "Ah ya Lucas,, kau sudah mengurus pajak?"

"Of course"

"Lalu? Dimana William dan Victor?"

"mereka berdua masih berada di Palermo," timpal Jake

Mark berdiri,,

"Mau kemana lagi kau?apa kau tidak ingin melakukan giym?" tanya Jay.

"Ini membosankan, aku ingin bersenang-senang."

"aku akan ikut denganmu,"

"Ayo ." ajak mark.

sedangkan Lucas dan Jake. mereka kini tengah sibuk berolahraga untuk menjaga kesehatan dan postur tubuh indahnya.

Maria datang,

ternyata gadis itu membawa 2 gelas jus jeruk untuk Jake dan Lucas.

Maria sempat terpaku sejenak melihat ketampanan Jake yang sedang berolahraga raga, kulit kecoklatan, bentuk tubuh atletis , perut tanpa lemak tercetak indah di bawah cahaya matahari yang bersinar melewati celah kaca ruangan ,rambut dengan keringat bercucuran membuat Jake terlihat sexy. tanpa sadar Maria memikirkan hal lain.

Jake melihat kedatangan Maria yang sedang mengagumi dirinya,, Jake tersenyum, dia tau jika istrinya itu memikirkan hal lain kepadanya.

"Maria,,"

Lamunan Maria buyar seketika,

Maria benar benar malu tertangkap basah oleh Jake karena dirinya menatap pria itu dengan pikiram mesum yang gila.

"Apa yang kau lakukan disana Hem? kemarilah,,,"

Maria berjalan dengan membawa nampan berisi dua minuman jus jeruk yang Jake inginkan.

Maria meletakkannya di nakas tepat di samping Jake.

Jake tersenyum tipis, dia tau jika kini Maria sedang malu karena tertangkap basah olehnya.

saat Maria hendak pergi, Jake mencekal tangannya hingga tubuh Maria berada di pelukan Jake.

Maria menatap mata Jake dalam- dalam.

mata itu terlihat menginginkan sesuatu darinya, kilat nakal itu, ya Maria tau jika Jake ingin.

"Apa yang kau pikirkan sayang Hem? Kau ingin sesuatu dari suamimu?" suara berat itu seakan dapat membuat Maria terhipnotis, terlebih wajah tampan ini begitu dekat hingga kini Maria mulai kehilangan akal sehat. Maria tidak bisa berfikir jernih sekarang.

Lucas, berdehem.

"Sepertinya kalian butuh waktu berdua,, Jake aku pergi dulu. rasanya aku juga ingin bersenang-senang seperti Jay dan Mark." ujarnya.

"Ya pergilah Lucas,, aku akan menyusul nanti."

Lucas memang adik yang paling tau Dimana dirinya di butuhkan dan tidaknya.

"Kenapa kau diam saja sayang?"

"Jake, A.aku...."

"Apa yang kau inginkan Hem? Katakan padaku,,," seringai licik menghiasi wajah tampan itu "Suamimu ini akan memberikannya untukmu. ayo katakan"

ayolah katakan sayang jika kau merindukanku setuhanku, aku akan dengan senang hati mengabulkannya (Batin Jake).

"Aku,,,"

ayo cepat katakan ..(Batin Jake.)

"Tuan,, maaf"

Maria tergejolak kaget, kedatangan pelayan secara tiba tiba membuat dirinya dapat terlepas dari pelukan Jake.

Jake kesal "Ada apa?!Apa kau tidak melihat jika aku sedang sibuk ha?!" teriak Jake.

"Maaf tuan, tapi tuan Seth dan tuan Marcus menunggu anda di bawah."

"Baiklah, katakan padanya aku akan segera datang.!"

"Baik tuan. "

"Maria,," Jake menoleh,, ternyata Maria tidak ada.

"Kemana perginya dia?" Jake mengacak2 rambutnya frustasi.

Maria tertawa terbahak-bahak, pasti Jake sedang mencarinya dan pasti dia sedang kesal.

"oh ternyata kau masih disini Lucas " ujar Jake.

"Ya, tadinya aku ingin bersenang-senang tapi Marcus dan Seth datang, mereka mengatakan jika ada hal penting yang di sampaikan, karena itulah aku masih disini." jelas Lucas.

"Langsung saja..!" ujar Jake

"Maaf sir menganggu Anda," ujar Marcus.

"Hem, ada perlu apa kalian kemari?sudah menemukan keberadaan Ragil?"

"Belum sir, kami sudah mencari tau tapi sepertinya kami belum menemukannya," ujar Seth.

"kalau begitu untuk apa kalian datang kemari?" Jake geram Mendengar pernyataan dua kacung ini.

"Tunggu sebentar sir, kami sudah menyelidiki tapi sepertinya Ragil tidak berada di Italia" jelas Marcus.

Jake masih mendengarkan,

"kami sudah mencari informasi,, menurut internet yang ku lacak, Ragil berada di LA bersama dengan para anak buahnya, dan ada anggota kita yang mencari tau, mereka mengatakan jika Ragil memasuki markas milik musuh terbesar kita yakni James ketua anggota kelompok mafia Black Tiger" jelas Seth.

"Keparat itu berhianat kepada kita?!" suara dingin Lucas membuat aura dalam ruangan itu mulai memanas.

hawa dingin serta sejuk AC tidak dapat memadamkan amarah dari seorang Lucas Aldrich.

"Maaf sir, yang membuat saya binggung sebenarnya apa maksud Ragil? mengapa dia menghianati kita?" Marcus angkat bicara.

"mungkinkah ragil seorang mata mata dari black Tiger?jika ya kita pasti dalam masalah besar. karena Ragil pasti membocorkan misi misi dan rahasia kita dalam menjalankan bisnis gelap." ujar Lucas.

"Sebelum itu terjadi, aku akan membunuhnya! berani sekali si bedebah sialan itu menghianatiku?! menghianati la Savas? tak kan ku biarkan ada penghianat hidup dan bersenang-senang di luas sana.!" suara dingin nan menyeramkan itu membuat sekujur tubuh Seth dan Marcus merinding.

mata elang Jake menatap Marcus dan Seth,

"Cari penghianat itu sekarang juga! bawa dia dalam keadaan hidup!" sebelum itu,malam ini pergilah ke markas Gloria untuk menukar kokain kita dengan uang, mereka membelinya dengan jumlah yang sangat fantastis, karena malam ini aku sedang malas berurusan dengan polisi,!" titah Jake.

Marcus dan Seth mengangguk.

"Dan kau Lucas! pergilah ke Palermo temui Victor dan William agar segera membawa kontainer kokain kita ke markas Gloria bersama dengan Marcus dan Seth."

Lucas mengangguk.

Jake melangkahkan dengan gagahnya,

"Kau akan tamat Ragil..." aura menyeramkan serta suara dingin dan senyum mematikan itu, sangat menakutkan bak seorang iblis yang sedang haus akan darah musuhnya.

Bersambung~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!