BAB 20 PINDAH RUMAH

Saat ini kakinya berpijak pada bangunan mewah nan luas. Tapi tak seluas rumah utama yang dimiliki Ayah mertuanya. Entah haruskah bahagia atau sedih karna harus berpisah dengan keluarga sang suami. Tapi setidaknya di sini, pergerakan Sania tidak terbatas. Dia tidak lagi merasa canggung saat bertemu Ayah mertua, Ibu mertua atau pun kakak ipar.

Baru sampai di pintu, mereka sudah disambut oleh beberapa pelayan. Wajah yang baru-baru, sebelumnya Sania tidak pernah melihat mereka. Gadis itu tersenyum seraya menyapa mereka dengan singkat.

"Nona, Anda sebaiknya bawa Tuan Son ke kamar agar bisa beristirahat." Sania mengangguk seraya mendorong kursi roda suaminya menuju kamar mereka.

"Berhenti!" Son menyuruhnya berhenti, saat sebentar lagi sampai di pintu kamar.

"Ada apa?" tanya Sania sedikit menunduk.

"Karna kita sudah tidak tinggal bersama lagi dengan ayah, aku ingin kita tidur di kamar terpisah. Cari lah kamar yang kosong untuk kau tempati," ucap Son.

"Hah?" batinnya kaget. Sania memutar bola matanya jengah. Kali ini Son mengusirnya secara terang-terangan.

"Memangnya siapa juga yang mau tidur dengan pria sepertimu!" Sania kesal dalam hati.

"Baiklah," jawab Sania lantang. "Kau bisa masuk ke kamarmu sendiri, kan? Aku mau istirahat di kamar lain!" Sania lantas melangkahkan kakinya menjauh dari Son. Meninggalkan pria itu sendirian di atas kursi roda. Jarak ke kamarnya hanya tinggal berapa langkah saja.

Langkah kakinya sudah tak lagi terdengar. Son bingung harus mengarahkan kursi rodanya kemana.

"Tuan, Anda ingin ke kamar? Biar saya antarkan." Tiba-tiba pelayan datang dan membantu Son menuju kamar.

"Wanita itu? Meninggalkan ku?"

"Keluar lah!" Setelah pelayan itu mengantarkannya sampai di pinggir tempat tidur, pelayan itu pun keluar setelah perintah tegas dari Son.

"Tuan, di mana nona Sania?" Baru saja dia menyenderkan tubuhnya di dipan kasur, Paman Leo pun datang.

"Tidak tahu!" seru Son.

"Baik lah, saya akan cari nona Sania terlebih dahulu." Paman Leo pun keluar dan berniat mencari Sania.

Son terduduk sambil melamun. Memang rasanya membosankan. Hanya bisa diam tanpa bisa apa-apa. Dulu, saat dia merasa jenuh di rumah, dia akan membaca buku, menonton film atau pun sekedar berjalan kaki di sekitar rumah. Sekarang, dia hanya bisa diam. Baginya, melihat keindahan dunia tidak ada lagi artinya baginya. Karna yang lebih indah adalah melihat sosok Vennie, wanita pujaan hatinya.

"Tidak! Tidak mau! Biar dia sendiri!" Terdengar suara wanita yang berteriak-teriak membuat Son memasang telinga betul-betul. Suara siapa yang berbicara lantang seperti itu.

"Dia tidak mau sekamar denganku! Dia mengusirku, Paman!" Suaranya semakin jelas karna suara itu seperti kian mendekat.

"Wanita itu?"

"Tuan, beri tempat untuk nona Sania tidur di sini." Paman Leo datang kembali dan mengatakan agar istrinya bisa tidur di kamarnya.

"Apa di sini kamar hanya ada satu saja? Beri kamar untuk wanita itu!" Son tetap teguh dengan pendiriannya. Dia tidak mau sekamar dengan istrinya.

"Tuan, Anda dan Nona Sania adalah pasangan suami istri. Sudah seharusnya kalian tidur satu kamar. Saya sebentar lagi akan kembali ke rumah utama," kata Paman Leo.

"Untuk apa? Kenapa Paman tidak tinggal di sini?" tanya Son.

"Iya kenapa, Paman?" Sania yang dari tadi menyimak akhirnya mengeluarkan suara.

"Saya hanya mengikuti instruksi dari tuan Math. Saya akan datang ke rumah ini jam 6 pagi dan akan pulang jam 5 sore," jelasnya. "Berilah tempat untuk Nona Sania, Tuan. Agar Nona Sania bisa menemani Tuan Son jika membutuhkan sesuatu," tambahnya.

"Tidak! Aku tidak butuh bantuan dia!" Son yang keras kepala membuat Sania tambah melototkan matanya. Benar-benar sombong, sudah tahu buta tapi pura-pura tidak membutuhkan bantuan.

"Paman, Sania sudah mendapatkan kamar lain. Jadi, Paman pulang saja karna hari sudah sore." Bukan ini yang dia mau, Leo tidak bisa meninggalkan mereka berdua dalam keadaan seperti ini. Seharusnya tinggal di rumah ini memudahkan mereka untuk sering berinteraksi, tapi kenapa keduanya malah saling menjauh?

"Baik lah." Pada akhirnya Leo pun keluar dan diikuti Sania sambil membawa barang bawaannya.

"Nona—"

"Iya, Paman. Aku mengerti, aku tidak akan meninggalkan Son sendirian." Sania sudah menebak apa yang akan dikatakan Leo dan itu membuatnya tersenyum seraya mengangguk. Dia percaya bahwa Sania adalah gadis yang baik. Obrolan singkat pada waktu itu dengannya, membuat Leo menilai Sania sebagai sosok gadis yang mandiri dan tangguh.

***

Sore berganti malam. Pelayan telah menyiapkan sajian makan malam yang menggugah selera.

"Apa kalian sudah makan malam?" tanya Sania pada pelayan yang sedang menata piring di atas meja.

"Belum, Nona," jawab salah satu dari mereka.

"Ambil lah dulu makanan di sini, lalu kalian bisa makan bersama di belakang. Atau kalian mau makan di sini?" tawarnya dan dibalas gelengan oleh mereka. "Baiklah, ambil makanan ini."

Para pelayan saling pandang dan pada akhirnya salah satu diantara mereka memulai untuk mengambil makanan. Setelah selesai mengambil, mereka mengucapkan terima kasih pada Sania.

Matanya berpendar mengelilingi ruang makan yang luas, dia tiba-tiba teringat akan Paman Raul, Bibi Lotus, Maria dan Pak Mail. Walaupun sikap Paman dan Bibi tidak baik kepadanya, tapi mereka masih menganggap Sania sebagai anggota keluarga. Mereka sering makan bersama, walaupun terkadang mereka bertiga sibuk bersenda gurau sedangkan Sania hanya diam saja.

"Pak Mail, bagaimana kabarnya?" Sania membayangkan wajah Pak Mail yang sudah renta. Pria tua itu pasti sangat merindukannya.

Sania sudah selesai makan malam sendirian di meja makan. Dia lantas mengambilkan sepiring nasi dan segelas air untuk Son makan malam di kamar. Percuma jika mengajak suaminya makan bersama, pasti dia menolak. Daripada terjadi perdebatan yang melelahkan, lebih baik Sania membawa makanan ke dalam kamar.

Saat Sania mencoba membuka pintu kamar, ternyata itu dikunci. Sania sangat khawatir dan mencoba memanggil-manggil Son.

"Tolong buka! Kau belum makan! Aku membawakan kamu makanan!" Berkali-kali dia menggedor-gedor pintu juga panggilan untuknya, tapi tak ada jawaban dari Son. "Hey, apa kau tuli? Jangan membuatku khawatir! Buka!" Sudah puluhan kali Sania memanggilnya tapi tak ada sahutan dari dalam membuatnya lelah sendiri.

"Nona, ini kunci cadangan kamar ini." Tiba-tiba pelayan datang memberikan kunci cadangan kamar suaminya.

"Wah, terima kasih. Aku tidak tahu kalau ada kunci cadangan. Ngapain aku capek-capek teriak-teriak dari tadi," keluhnya. Tapi akhirnya Sania bisa tersenyum puas.

KLEK!

Pintu pun terbuka. Dia menghela napas lega.

"Syukur lah," lirihnya. Saat dia melangkah masuk, yang dilihat pertama kali adalah Son yang sedang duduk di pinggir jendela.

"Itu orang masih hidup?" batinnya kesal.

"Ini makanan untukmu. Makan lah. Sebelum makanan ini melayang ke wajahmu," ketus Sania. Son tak menghiraukan Sania sama sekali, dia sedang menikmati angin malam yang sangat dingin ini.

"Angin malam tidak baik untukmu." Sania menutup jendelanya dengan paksa.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Riniariani Rinimawan

Riniariani Rinimawan

baguslh sania...jgn jd wanita yg lemah

2022-12-15

2

Else Widiawati

Else Widiawati

knp ngga ada perubahan sikap sih.... ngga ada interaksi yg bikin sikap son berunah sama sania,,?? biasanya kan ada perubahan sikap lambat laun... tetlalu banyak tokoh mungkin yah...

2022-08-11

2

sry rahayu

sry rahayu

pelan2 Sania... semangat...

2022-05-19

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TUAN YANG BUTA
2 BAB 2 ANAK YATIM PIATU
3 BAB 3 TAWARAN
4 BAB 4 KEBENCIAN
5 BAB 5 SEGERA MENIKAH
6 BAB 6 CALON
7 BAB 7 NAMANYA SANIA
8 BAB 8 PERNIKAHAN
9 BAB 9 PERAN ISTRI
10 BAB 10 TIDAK BERUNTUNG
11 BAB 11 HUKUMAN
12 BAB 12 KIRIMAN UANG
13 BAB 13 HARAPAN
14 BAB 14 DUA WANITA
15 BAB 15 SIAPA DIA?
16 BAB 16 PELAYAN BARU
17 BAB 17 KEHANCURAN
18 BAB 18 JATUH CINTA?
19 BAB 19 KENAPA TIDAK BISA
20 BAB 20 PINDAH RUMAH
21 BAB 21 KAPAN PERGI?
22 BAB 22 SON YANG MALANG
23 BAB 23 JANJI YANG KEDUA KALI
24 BAB 24 KEMARAHAN SANIA
25 BAB 25 PERJANJIAN
26 BAB 26 KABAR GEMBIRA
27 BAB 27 DARIEN YANG TAMPAN
28 BAB 28 KEPUTUSAN SANIA
29 BAB 29 BERTEMU RAUL
30 BAB 30 SON SAKIT
31 BAB 31 HUKUMAN UNTUK DARIEN
32 BAB 32 KAPAN HAMIL?
33 BAB 33 INGIN PULANG
34 BAB 34 MENGINAP
35 BAB 35 MENJENGUK SON
36 BAB 36 MEYLIN DATANG
37 BAB 37 MAKAM IBU
38 BAB 38 DI TINGGAL
39 BAB 39 CINTA?
40 BAB 40 CEMBURU?
41 BAB 41 SANIA SAKIT
42 BAB 42 CANTIK?
43 BAB 43 TIDAK BOLEH
44 BAB 44 MENGGILA
45 BAB 45 MENGINAP LAGI
46 BAB 46 WANITA MENYEBALKAN
47 BAB 47 PENASARAN
48 BAB 48 SIKAP ANEH SON
49 BAB 49 MAKAN BERSAMA
50 BAB 50 MERASA BERSALAH
51 BAB 51 MALAS BERTEMU
52 BAB 52 TINGGAL BERSAMA
53 BAB 53 MENCOBA MEMBUJUK
54 BAB 54 TRAGEDI
55 BAB 55 MERAWAT
56 BAB 56 MENANGIS
57 BAB 57 HAK SON
58 BAB 58 PERHATIAN KAKAK IPAR
59 BAB 59 KENYATAAN PAHIT
60 BAB 60 PERPISAHAN
61 BAB 61 MEMAKAI CINCIN
62 BAB 62 MENGINGAT
63 BAB 63 CERITA MASA LALU
64 BAB 64 OPERASI?
65 BAB 65 MENGERJAI
66 BAB 66 SATU MINGGU
67 BAB 67 SANIA DAN DARIEN
68 BAB 68 MENCARI INFORMASI
69 BAB 69 SANIA DAN LUZI
70 BAB 70 KEHILANGAN
71 BAB 71 KABAR DUKA
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU
73 BAB 73 SON KEMBALI
74 BAB 74 BERTEMU SANIA
75 BAB 75 SON YANG MENYEBALKAN
76 BAB 76 MATI LAMPU
77 BAB 77 KADO
78 BAB 78 ACARA SPESIAL
79 BAB 79 PERGI DENGAN DARIEN
80 BAB 80 TIDAK BOLEH MASUK
81 BAB 81 PERGI JAUH
82 BAB 82 PERPISAHAN
83 BAB 83 SON KHAWATIR
84 BAB 84 SON MENYESAL
85 BAB 85 SANIA KEMBALI
86 BAB 86 MALAM CANDU
87 BAB 87 CEMBURU LAGI
88 BAbB 88 DIACUHKAN
89 BAB 89 TIDAK TERIMA
90 BAB 90 MENGUSIR
91 BAB 91 MERASA JENUH
92 BAB 92 MALAM YANG KACAU
93 BAB 93 TERKEJUT
94 BAB 94 SALAH PAHAM?
95 BAB 95 MENYADARI
96 BAB 96 GANTI BARU
97 BAB 97 PERDEBATAN
98 BAB 98 MENGUNDURKAN DIRI
99 BAB 99 MENYADARI KESALAHAN
100 BAB 100 MAKAM IBU KANDUNG
101 BAB 101 ADIK ANGELA
102 BAB 102 CALON ISTRI DARIEN
103 BAB 103 MERESMIKAN HUBUNGAN
104 BAB 104 SAN DAN SON
105 BAB 105 DARIEN MENIKAH
106 BAB 106 PENGINAPAN
107 BAB 107 PENGANTIN BARU
108 BAB 108 SANIA KENAPA?
109 BAB 109 SANIA HAMIL
110 BAB 110 TINGKAH BARU SANIA
111 BAB 111 MATH JATUH SAKIT
112 BAB 112 SON DAN LUZI
113 BAB 113 MATH YANG MALANG
114 BAB 114 MENGURUS MEYSA
115 BAB 115 SAKIT PARAH
116 BAB 116 KEPONAKAN LUCU
117 BAB 117 TENTANG ANAK SANIA
118 BAB 118 DRAMA KEYLA
119 BAB 119 SANIA DAN ZION
120 BAB 120 SON YANG SETIA
121 BAB 121 TAK BERSAMA LAGI
122 BAB 122 GAGAL DEH
123 BAB 123 ADIK BAYI
124 BAB 124 ATURAN BARU
125 BAB 125 KESEPIAN
126 BAB 126 MATH DAN LUZI
127 BAB 127 PERMINTAAN SON
128 BAB 128 SON MERAJUK
129 BAB 129 USAHA MATH
130 BAB 130 KONDISI MATH
131 BAB 131 MATH DAN LUZI 2
132 BAB 132 KEHILANGAN
133 BAB 133 ADIK BAYI LAHIR
134 BAB 134 SI KEMBAR (END)
135 HALLO MY READERS
136 KARYA BARUKU
137 KARYA BARU DI NOVELTOON
138 KARYA BARUKU
139 PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
140 SALAM HANGAT MY READERS
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 TUAN YANG BUTA
2
BAB 2 ANAK YATIM PIATU
3
BAB 3 TAWARAN
4
BAB 4 KEBENCIAN
5
BAB 5 SEGERA MENIKAH
6
BAB 6 CALON
7
BAB 7 NAMANYA SANIA
8
BAB 8 PERNIKAHAN
9
BAB 9 PERAN ISTRI
10
BAB 10 TIDAK BERUNTUNG
11
BAB 11 HUKUMAN
12
BAB 12 KIRIMAN UANG
13
BAB 13 HARAPAN
14
BAB 14 DUA WANITA
15
BAB 15 SIAPA DIA?
16
BAB 16 PELAYAN BARU
17
BAB 17 KEHANCURAN
18
BAB 18 JATUH CINTA?
19
BAB 19 KENAPA TIDAK BISA
20
BAB 20 PINDAH RUMAH
21
BAB 21 KAPAN PERGI?
22
BAB 22 SON YANG MALANG
23
BAB 23 JANJI YANG KEDUA KALI
24
BAB 24 KEMARAHAN SANIA
25
BAB 25 PERJANJIAN
26
BAB 26 KABAR GEMBIRA
27
BAB 27 DARIEN YANG TAMPAN
28
BAB 28 KEPUTUSAN SANIA
29
BAB 29 BERTEMU RAUL
30
BAB 30 SON SAKIT
31
BAB 31 HUKUMAN UNTUK DARIEN
32
BAB 32 KAPAN HAMIL?
33
BAB 33 INGIN PULANG
34
BAB 34 MENGINAP
35
BAB 35 MENJENGUK SON
36
BAB 36 MEYLIN DATANG
37
BAB 37 MAKAM IBU
38
BAB 38 DI TINGGAL
39
BAB 39 CINTA?
40
BAB 40 CEMBURU?
41
BAB 41 SANIA SAKIT
42
BAB 42 CANTIK?
43
BAB 43 TIDAK BOLEH
44
BAB 44 MENGGILA
45
BAB 45 MENGINAP LAGI
46
BAB 46 WANITA MENYEBALKAN
47
BAB 47 PENASARAN
48
BAB 48 SIKAP ANEH SON
49
BAB 49 MAKAN BERSAMA
50
BAB 50 MERASA BERSALAH
51
BAB 51 MALAS BERTEMU
52
BAB 52 TINGGAL BERSAMA
53
BAB 53 MENCOBA MEMBUJUK
54
BAB 54 TRAGEDI
55
BAB 55 MERAWAT
56
BAB 56 MENANGIS
57
BAB 57 HAK SON
58
BAB 58 PERHATIAN KAKAK IPAR
59
BAB 59 KENYATAAN PAHIT
60
BAB 60 PERPISAHAN
61
BAB 61 MEMAKAI CINCIN
62
BAB 62 MENGINGAT
63
BAB 63 CERITA MASA LALU
64
BAB 64 OPERASI?
65
BAB 65 MENGERJAI
66
BAB 66 SATU MINGGU
67
BAB 67 SANIA DAN DARIEN
68
BAB 68 MENCARI INFORMASI
69
BAB 69 SANIA DAN LUZI
70
BAB 70 KEHILANGAN
71
BAB 71 KABAR DUKA
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU
73
BAB 73 SON KEMBALI
74
BAB 74 BERTEMU SANIA
75
BAB 75 SON YANG MENYEBALKAN
76
BAB 76 MATI LAMPU
77
BAB 77 KADO
78
BAB 78 ACARA SPESIAL
79
BAB 79 PERGI DENGAN DARIEN
80
BAB 80 TIDAK BOLEH MASUK
81
BAB 81 PERGI JAUH
82
BAB 82 PERPISAHAN
83
BAB 83 SON KHAWATIR
84
BAB 84 SON MENYESAL
85
BAB 85 SANIA KEMBALI
86
BAB 86 MALAM CANDU
87
BAB 87 CEMBURU LAGI
88
BAbB 88 DIACUHKAN
89
BAB 89 TIDAK TERIMA
90
BAB 90 MENGUSIR
91
BAB 91 MERASA JENUH
92
BAB 92 MALAM YANG KACAU
93
BAB 93 TERKEJUT
94
BAB 94 SALAH PAHAM?
95
BAB 95 MENYADARI
96
BAB 96 GANTI BARU
97
BAB 97 PERDEBATAN
98
BAB 98 MENGUNDURKAN DIRI
99
BAB 99 MENYADARI KESALAHAN
100
BAB 100 MAKAM IBU KANDUNG
101
BAB 101 ADIK ANGELA
102
BAB 102 CALON ISTRI DARIEN
103
BAB 103 MERESMIKAN HUBUNGAN
104
BAB 104 SAN DAN SON
105
BAB 105 DARIEN MENIKAH
106
BAB 106 PENGINAPAN
107
BAB 107 PENGANTIN BARU
108
BAB 108 SANIA KENAPA?
109
BAB 109 SANIA HAMIL
110
BAB 110 TINGKAH BARU SANIA
111
BAB 111 MATH JATUH SAKIT
112
BAB 112 SON DAN LUZI
113
BAB 113 MATH YANG MALANG
114
BAB 114 MENGURUS MEYSA
115
BAB 115 SAKIT PARAH
116
BAB 116 KEPONAKAN LUCU
117
BAB 117 TENTANG ANAK SANIA
118
BAB 118 DRAMA KEYLA
119
BAB 119 SANIA DAN ZION
120
BAB 120 SON YANG SETIA
121
BAB 121 TAK BERSAMA LAGI
122
BAB 122 GAGAL DEH
123
BAB 123 ADIK BAYI
124
BAB 124 ATURAN BARU
125
BAB 125 KESEPIAN
126
BAB 126 MATH DAN LUZI
127
BAB 127 PERMINTAAN SON
128
BAB 128 SON MERAJUK
129
BAB 129 USAHA MATH
130
BAB 130 KONDISI MATH
131
BAB 131 MATH DAN LUZI 2
132
BAB 132 KEHILANGAN
133
BAB 133 ADIK BAYI LAHIR
134
BAB 134 SI KEMBAR (END)
135
HALLO MY READERS
136
KARYA BARUKU
137
KARYA BARU DI NOVELTOON
138
KARYA BARUKU
139
PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
140
SALAM HANGAT MY READERS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!