BAB 4 KEBENCIAN

Paman Raul dan Bibi Lotus saling pandang dan akhirnya tertawa bersama. Mereka menertawakan lelucon yang Sania katakan barusan.

"Maria, lihat lah saudaramu. Dia ingin menikah. Apa kamu pernah melihatnya jalan bersama laki-laki?" Bi Lotus menghina Sania dengan santainya. Kata-katanya sungguh menyakitkan hati.

"Sania, kau jangan bercanda! Paman senang saja kalau kamu tidak merepotkan kami lagi. Tapi untuk menikah, apa kamu punya modal untuk itu semua? Biaya nikah tidak sedikit Sania. Berhenti untuk terus menyusahkan kami lagi atau pun mempermalukan Paman dan Bibi." Paman Raul juga sama, dia tidak percaya dengan katanya barusan.

"Sania tidak akan merepotkan kalian lagi. Sania akan mengurus pernikahan Sania sendiri. Sania hanya ingin mengatakan bahwa Sania sebentar lagi akan menikah dan segera keluar dari sini, itu saja," ucapnya seraya berjalan menuju kamar.

"Terserah kamu saja, Sania! Paman tidak peduli!"

Paman Raul adalah adik dari Ayah Sania. Tidak menyangka bahwa setelah kepergian Ayahnya, sikap Paman Raul padanya berubah. Padahal dulu saat Ayahnya masih hidup, Paman Raul sangat perhatian dan baik dengannya.

Setelah bertukar pikiran dengan Pak Mail, akhirnya Sania memutuskan untuk menerima tawaran Tuan Math untuk menikahi putranya. Walaupun dia belum pernah bertemu dengan putranya, tapi Sania yakin kalau putranya pasti tampan seperti Tuan Math. Walaupun dia berat meninggalkan Pak Mail, tapi dia sudah tidak nyaman berada di rumah ini. Rumah ini tidak pantas disebut tempat untuk berteduh tapi tempat penghinaan. Tiada hari tanpa penghinaan untuk dirinya.

Pintu kamarnya terbuka, Maria dengan lancangnya masuk tanpa permisi. Sania melengoskan wajahnya merasa kesal.

Wanita itu berjalan ke arahnya tapi tetap memberi jarak. "Kau ingin menikah dengan siapa? Apa dengan pria yang aku lihat bersamamu waktu itu di taman?" Maria waktu itu tidak sengaja melihat Sania duduk berdua dengan seorang pria di taman. Pria yang Maria maksud adalah Jeffry.

"Bukan urusanmu!" ketusnya.

Wanita itu tambah mendekat. "Dengar Sania, sejauh apa pun kamu mencoba pergi dari rumah ini tidak akan pernah merubah takdir hidupmu yang memang sudah sangat menyedihkan. Aku jamin hidupmu tidak akan bahagia." Maria sangat membenci Sania. Kebencian yang mungkin saja bertambah setiap harinya.

"Maria, apa salahku?" Kedua netra mereka bertemu untuk pertama kalinya dalam waktu yang cukup lama. Dan pada akhirnya Maria menyudahi tatapan itu dan berlalu pergi. Tidak menjawab dari pertanyaan Sania padanya.

BRAKKK!!

Pintu ditutup dengan kasar. Maria memegangi dadanya yang seketika sesak. Memukulnya berulang kali untuk menghilangkan rasa sakit itu, tapi tetap tidak bisa. Hingga sesaat air matanya jatuh perlahan mengenai pipinya.

***

"Itu hanya akan melukai Son, Mathew. Dia baru saja terpuruk, hatinya belum sembuh." Luzi tidak menyetujui rencana Mathew untuk menikahi Son dengan seorang wanita.

"Aku tidak meminta persetujuanmu, Luzi. Aku hanya memberitahumu saja. Tugasmu hanya mengurus anak-anak. Tidak perlu mencampuri urusanku," kata Math dingin. Dia melempar jasnya ke sembarang arah. Luzi dengan sabar mengambil jas itu dan meletakkannya pada tempatnya.

Sudah puluhan tahun dirinya hidup bersama Math, tak pernah dia bersikap lembut padanya. Hanya di depan anak-anaknya saja Math bisa bersikap lembut padanya. Dahulu sekali, saat mereka masih pacaran, Math adalah seorang lelaki idaman banyak wanita. Wajahnya yang rupawan, kaya dan juga dermawan. Math selalu jadi bahan perbincangan orang lain. Tapi ada sisi buruk Math yang tidak banyak diketahui orang-orang.

"Aku ingin menemui Son dulu. Aku rindu padanya." Luzi beranjak pergi meninggalkan suaminya yang tak sama sekali pun menjawab. Dia acuh dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

"Bi Mar, di mana Son?" Luzi menghampiri Bi Mar yang sedang membersihkan dapur.

"Tuan Son, ada di belakang rumah, Nyonya."

"Dengan siapa?"

"Sendirian, Nyonya. Tapi ada satu pelayan yang mengawasinya dari jauh," ucapnya cepat sebelum Nyonya Luzi memarahinya.

"Oh, syukur lah." Luzi akhirnya bisa bernapas lega. Sebetulnya sudah sering Math mengirimkan seorang bodyguard untuk Son, tapi Son selalu marah jika diberikan seorang pendamping untuknya. Dia memang buta, tapi dia bisa merasakan adanya seseorang yang dekat dengannya.

Dari kejauhan Luzi tersenyum, dia sangat menyayangi Son. Walaupun terkadang sikap Son padanya selalu buruk.

"Son, apa kabar?" tepuknya pada pundak kokohnya, "Ibu baru saja kembali dari Jepang. Mungkin lusa kak Rico akan kembali." Luzi memang sering menemani Rico jika ada urusan di luar negri atau pun di luar kota. Dia juga pernah menawari untuk menemani Darien, tapi anak mandiri itu selalu menolaknya.

"Aku tidak peduli." Son menepis tangan Luzi dari pundaknya. Dia hendak beranjak pergi, tapi dia kesulitan untuk menjangkau jalan. Seorang pelayan yang sedang mengawasi Son akhirnya mendekat.

"Tuan, Anda ingin ke mana?"

"Ke kamar!" Son membuang tongkatnya, "kursi roda!" Pelayan itu langsung berlari mengambilkan kursi roda. Itu akan mempermudah langkah Son.

Luzi yang sabar tetap tersenyum. Dia tahu betapa Son sangat membencinya. Luzi memberikan isyarat untuk pelayan pergi agar dia bisa mendorong kursi roda Son hingga ke kamar.

"Pergi lah Nyonya Luzi. Aku tidak ingin Anda terus mendekatiku. Aku tidak suka." Son tahu siapa orang di belakangnya. Itu membuat Luzi akhirnya perlahan mundur dan memberi tempat untuk pelayan.

"Ibu ...." Putra keduanya memanggilnya sesaat setelah kepergian Son, "Ibu kenapa? Apa anak tidak tahu diri itu menyakiti Ibu lagi?" Darien membawa Ibu Luzi ke dalam pelukannya. Dia melihat Ibu Luzi yang sedang bersedih.

"Darien ... Ibu sangat menyayangi anak-anak Ibu. Ibu tidak pernah membeda-bedakan kalian." Luzi merasa sakit saat Son tidak pernah menerima baik dirinya. Son selalu menganggapnya buruk.

"Biarkan saja, Bu. Ada Darien yang selalu menyayangi Ibu," ucapnya menenangkan Ibu Luzi.

Darien dengan langkah tegasnya menuju ke sebuah kamar. Tanpa permisi, dia membuka pintu dengan kerasnya. Son yang terbaring seketika bangun.

"Siapa?" tanya Son. Dia meraih tongkatnya dan ingin berjalan.

BUGH! BUGH!

Darien yang marah memukul adiknya tanpa belas kasihan. Son mengacungkan tongkatnya ke udara bersiap untuk memukul orang yang berani memukulnya tanpa permisi.

Dengan sigap Darien membuang tongkat itu dari tangannya. "Manusia tidak berguna! Setelah kau memaksakan keadaanmu yang menyedihkan ini dan berhasil merebut semua perhatian ayah, lalu apa tujuanmu selanjutnya?" Darien mencengkeram erat baju Son. Son merasakan darah mengalir pada sudut bibirnya, tapi dia tetap tersenyum disela-sela dia menahan rasa sakit akibat pukulan dari kakaknya.

Belum sempat menjawab, pelayan datang sambil berteriak. "Tuan, Tuan Darien tolong hentikan." Pelayan wanita datang menghampiri keduanya yang sedang berkelahi. Pelayan itu ketakutan karna Darien tidak mau melepaskan cengkramannya.

"Biarkan saja. Mungkin dia mau membunuhku," ujar Son dengan santainya.

.

.

.

Selamat membaca para readers.ku tersayang ...

Semoga kalian sehat selalu ya ....

Terpopuler

Comments

Rod Mah

Rod Mah

ada apa dgn ibunya

2022-10-14

2

Sari Rosmiyati

Sari Rosmiyati

keluarga macam apa ini...🤔😯😯

2022-09-10

2

Else Widiawati

Else Widiawati

keluarga tuan math masih misteri... ada apa dengan istri tuan math.. apa dia ibu dari ank2nya?

2022-08-09

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TUAN YANG BUTA
2 BAB 2 ANAK YATIM PIATU
3 BAB 3 TAWARAN
4 BAB 4 KEBENCIAN
5 BAB 5 SEGERA MENIKAH
6 BAB 6 CALON
7 BAB 7 NAMANYA SANIA
8 BAB 8 PERNIKAHAN
9 BAB 9 PERAN ISTRI
10 BAB 10 TIDAK BERUNTUNG
11 BAB 11 HUKUMAN
12 BAB 12 KIRIMAN UANG
13 BAB 13 HARAPAN
14 BAB 14 DUA WANITA
15 BAB 15 SIAPA DIA?
16 BAB 16 PELAYAN BARU
17 BAB 17 KEHANCURAN
18 BAB 18 JATUH CINTA?
19 BAB 19 KENAPA TIDAK BISA
20 BAB 20 PINDAH RUMAH
21 BAB 21 KAPAN PERGI?
22 BAB 22 SON YANG MALANG
23 BAB 23 JANJI YANG KEDUA KALI
24 BAB 24 KEMARAHAN SANIA
25 BAB 25 PERJANJIAN
26 BAB 26 KABAR GEMBIRA
27 BAB 27 DARIEN YANG TAMPAN
28 BAB 28 KEPUTUSAN SANIA
29 BAB 29 BERTEMU RAUL
30 BAB 30 SON SAKIT
31 BAB 31 HUKUMAN UNTUK DARIEN
32 BAB 32 KAPAN HAMIL?
33 BAB 33 INGIN PULANG
34 BAB 34 MENGINAP
35 BAB 35 MENJENGUK SON
36 BAB 36 MEYLIN DATANG
37 BAB 37 MAKAM IBU
38 BAB 38 DI TINGGAL
39 BAB 39 CINTA?
40 BAB 40 CEMBURU?
41 BAB 41 SANIA SAKIT
42 BAB 42 CANTIK?
43 BAB 43 TIDAK BOLEH
44 BAB 44 MENGGILA
45 BAB 45 MENGINAP LAGI
46 BAB 46 WANITA MENYEBALKAN
47 BAB 47 PENASARAN
48 BAB 48 SIKAP ANEH SON
49 BAB 49 MAKAN BERSAMA
50 BAB 50 MERASA BERSALAH
51 BAB 51 MALAS BERTEMU
52 BAB 52 TINGGAL BERSAMA
53 BAB 53 MENCOBA MEMBUJUK
54 BAB 54 TRAGEDI
55 BAB 55 MERAWAT
56 BAB 56 MENANGIS
57 BAB 57 HAK SON
58 BAB 58 PERHATIAN KAKAK IPAR
59 BAB 59 KENYATAAN PAHIT
60 BAB 60 PERPISAHAN
61 BAB 61 MEMAKAI CINCIN
62 BAB 62 MENGINGAT
63 BAB 63 CERITA MASA LALU
64 BAB 64 OPERASI?
65 BAB 65 MENGERJAI
66 BAB 66 SATU MINGGU
67 BAB 67 SANIA DAN DARIEN
68 BAB 68 MENCARI INFORMASI
69 BAB 69 SANIA DAN LUZI
70 BAB 70 KEHILANGAN
71 BAB 71 KABAR DUKA
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU
73 BAB 73 SON KEMBALI
74 BAB 74 BERTEMU SANIA
75 BAB 75 SON YANG MENYEBALKAN
76 BAB 76 MATI LAMPU
77 BAB 77 KADO
78 BAB 78 ACARA SPESIAL
79 BAB 79 PERGI DENGAN DARIEN
80 BAB 80 TIDAK BOLEH MASUK
81 BAB 81 PERGI JAUH
82 BAB 82 PERPISAHAN
83 BAB 83 SON KHAWATIR
84 BAB 84 SON MENYESAL
85 BAB 85 SANIA KEMBALI
86 BAB 86 MALAM CANDU
87 BAB 87 CEMBURU LAGI
88 BAbB 88 DIACUHKAN
89 BAB 89 TIDAK TERIMA
90 BAB 90 MENGUSIR
91 BAB 91 MERASA JENUH
92 BAB 92 MALAM YANG KACAU
93 BAB 93 TERKEJUT
94 BAB 94 SALAH PAHAM?
95 BAB 95 MENYADARI
96 BAB 96 GANTI BARU
97 BAB 97 PERDEBATAN
98 BAB 98 MENGUNDURKAN DIRI
99 BAB 99 MENYADARI KESALAHAN
100 BAB 100 MAKAM IBU KANDUNG
101 BAB 101 ADIK ANGELA
102 BAB 102 CALON ISTRI DARIEN
103 BAB 103 MERESMIKAN HUBUNGAN
104 BAB 104 SAN DAN SON
105 BAB 105 DARIEN MENIKAH
106 BAB 106 PENGINAPAN
107 BAB 107 PENGANTIN BARU
108 BAB 108 SANIA KENAPA?
109 BAB 109 SANIA HAMIL
110 BAB 110 TINGKAH BARU SANIA
111 BAB 111 MATH JATUH SAKIT
112 BAB 112 SON DAN LUZI
113 BAB 113 MATH YANG MALANG
114 BAB 114 MENGURUS MEYSA
115 BAB 115 SAKIT PARAH
116 BAB 116 KEPONAKAN LUCU
117 BAB 117 TENTANG ANAK SANIA
118 BAB 118 DRAMA KEYLA
119 BAB 119 SANIA DAN ZION
120 BAB 120 SON YANG SETIA
121 BAB 121 TAK BERSAMA LAGI
122 BAB 122 GAGAL DEH
123 BAB 123 ADIK BAYI
124 BAB 124 ATURAN BARU
125 BAB 125 KESEPIAN
126 BAB 126 MATH DAN LUZI
127 BAB 127 PERMINTAAN SON
128 BAB 128 SON MERAJUK
129 BAB 129 USAHA MATH
130 BAB 130 KONDISI MATH
131 BAB 131 MATH DAN LUZI 2
132 BAB 132 KEHILANGAN
133 BAB 133 ADIK BAYI LAHIR
134 BAB 134 SI KEMBAR (END)
135 HALLO MY READERS
136 KARYA BARUKU
137 KARYA BARU DI NOVELTOON
138 KARYA BARUKU
139 PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
140 SALAM HANGAT MY READERS
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 TUAN YANG BUTA
2
BAB 2 ANAK YATIM PIATU
3
BAB 3 TAWARAN
4
BAB 4 KEBENCIAN
5
BAB 5 SEGERA MENIKAH
6
BAB 6 CALON
7
BAB 7 NAMANYA SANIA
8
BAB 8 PERNIKAHAN
9
BAB 9 PERAN ISTRI
10
BAB 10 TIDAK BERUNTUNG
11
BAB 11 HUKUMAN
12
BAB 12 KIRIMAN UANG
13
BAB 13 HARAPAN
14
BAB 14 DUA WANITA
15
BAB 15 SIAPA DIA?
16
BAB 16 PELAYAN BARU
17
BAB 17 KEHANCURAN
18
BAB 18 JATUH CINTA?
19
BAB 19 KENAPA TIDAK BISA
20
BAB 20 PINDAH RUMAH
21
BAB 21 KAPAN PERGI?
22
BAB 22 SON YANG MALANG
23
BAB 23 JANJI YANG KEDUA KALI
24
BAB 24 KEMARAHAN SANIA
25
BAB 25 PERJANJIAN
26
BAB 26 KABAR GEMBIRA
27
BAB 27 DARIEN YANG TAMPAN
28
BAB 28 KEPUTUSAN SANIA
29
BAB 29 BERTEMU RAUL
30
BAB 30 SON SAKIT
31
BAB 31 HUKUMAN UNTUK DARIEN
32
BAB 32 KAPAN HAMIL?
33
BAB 33 INGIN PULANG
34
BAB 34 MENGINAP
35
BAB 35 MENJENGUK SON
36
BAB 36 MEYLIN DATANG
37
BAB 37 MAKAM IBU
38
BAB 38 DI TINGGAL
39
BAB 39 CINTA?
40
BAB 40 CEMBURU?
41
BAB 41 SANIA SAKIT
42
BAB 42 CANTIK?
43
BAB 43 TIDAK BOLEH
44
BAB 44 MENGGILA
45
BAB 45 MENGINAP LAGI
46
BAB 46 WANITA MENYEBALKAN
47
BAB 47 PENASARAN
48
BAB 48 SIKAP ANEH SON
49
BAB 49 MAKAN BERSAMA
50
BAB 50 MERASA BERSALAH
51
BAB 51 MALAS BERTEMU
52
BAB 52 TINGGAL BERSAMA
53
BAB 53 MENCOBA MEMBUJUK
54
BAB 54 TRAGEDI
55
BAB 55 MERAWAT
56
BAB 56 MENANGIS
57
BAB 57 HAK SON
58
BAB 58 PERHATIAN KAKAK IPAR
59
BAB 59 KENYATAAN PAHIT
60
BAB 60 PERPISAHAN
61
BAB 61 MEMAKAI CINCIN
62
BAB 62 MENGINGAT
63
BAB 63 CERITA MASA LALU
64
BAB 64 OPERASI?
65
BAB 65 MENGERJAI
66
BAB 66 SATU MINGGU
67
BAB 67 SANIA DAN DARIEN
68
BAB 68 MENCARI INFORMASI
69
BAB 69 SANIA DAN LUZI
70
BAB 70 KEHILANGAN
71
BAB 71 KABAR DUKA
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU
73
BAB 73 SON KEMBALI
74
BAB 74 BERTEMU SANIA
75
BAB 75 SON YANG MENYEBALKAN
76
BAB 76 MATI LAMPU
77
BAB 77 KADO
78
BAB 78 ACARA SPESIAL
79
BAB 79 PERGI DENGAN DARIEN
80
BAB 80 TIDAK BOLEH MASUK
81
BAB 81 PERGI JAUH
82
BAB 82 PERPISAHAN
83
BAB 83 SON KHAWATIR
84
BAB 84 SON MENYESAL
85
BAB 85 SANIA KEMBALI
86
BAB 86 MALAM CANDU
87
BAB 87 CEMBURU LAGI
88
BAbB 88 DIACUHKAN
89
BAB 89 TIDAK TERIMA
90
BAB 90 MENGUSIR
91
BAB 91 MERASA JENUH
92
BAB 92 MALAM YANG KACAU
93
BAB 93 TERKEJUT
94
BAB 94 SALAH PAHAM?
95
BAB 95 MENYADARI
96
BAB 96 GANTI BARU
97
BAB 97 PERDEBATAN
98
BAB 98 MENGUNDURKAN DIRI
99
BAB 99 MENYADARI KESALAHAN
100
BAB 100 MAKAM IBU KANDUNG
101
BAB 101 ADIK ANGELA
102
BAB 102 CALON ISTRI DARIEN
103
BAB 103 MERESMIKAN HUBUNGAN
104
BAB 104 SAN DAN SON
105
BAB 105 DARIEN MENIKAH
106
BAB 106 PENGINAPAN
107
BAB 107 PENGANTIN BARU
108
BAB 108 SANIA KENAPA?
109
BAB 109 SANIA HAMIL
110
BAB 110 TINGKAH BARU SANIA
111
BAB 111 MATH JATUH SAKIT
112
BAB 112 SON DAN LUZI
113
BAB 113 MATH YANG MALANG
114
BAB 114 MENGURUS MEYSA
115
BAB 115 SAKIT PARAH
116
BAB 116 KEPONAKAN LUCU
117
BAB 117 TENTANG ANAK SANIA
118
BAB 118 DRAMA KEYLA
119
BAB 119 SANIA DAN ZION
120
BAB 120 SON YANG SETIA
121
BAB 121 TAK BERSAMA LAGI
122
BAB 122 GAGAL DEH
123
BAB 123 ADIK BAYI
124
BAB 124 ATURAN BARU
125
BAB 125 KESEPIAN
126
BAB 126 MATH DAN LUZI
127
BAB 127 PERMINTAAN SON
128
BAB 128 SON MERAJUK
129
BAB 129 USAHA MATH
130
BAB 130 KONDISI MATH
131
BAB 131 MATH DAN LUZI 2
132
BAB 132 KEHILANGAN
133
BAB 133 ADIK BAYI LAHIR
134
BAB 134 SI KEMBAR (END)
135
HALLO MY READERS
136
KARYA BARUKU
137
KARYA BARU DI NOVELTOON
138
KARYA BARUKU
139
PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
140
SALAM HANGAT MY READERS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!