BAB 3 TAWARAN

"Tuan Darien pulang!" teriak salah seorang pelayan dari dalam rumah. Pelayan senior yang tak lain Bi Mar memanggil seluruh pelayan yang berada di rumah. Mereka bersiap untuk menyambut kedatangan Tuan Darien yang baru saja pulang dari luar negri.

Wajah tampannya dan senyuman khasnya membuat semua pelayan wanita terpikat dengan pesonanya. Darien adalah anak kedua dari Tuan Math. Dia adalah pengusaha sukses yang mendirikan perusahaan dengan jerih payahnya sendiri tanpa bantuan Ayahnya.

"Selamat datang kembali, Tuan Darien." Pelayan serentak memberikan hormat akan kedatangannya.

"Sudah berapa kali saya bilang, hentikan memberikan hormat seperti ini. Saya tidak suka." Darien tidak nyaman dengan perlakuan para pelayan yang menurutnya berlebihan.

"Maaf, Tuan. Tapi ini perintah dari tuan Math," ujar Bi Mar menjelaskan.

"Ayah terlalu berlebihan!" ujarnya kesal dan beranjak pergi.

Di sebuah ruangan yang terletak di lantai paling atas, dia menginjakkan kakinya di sana. Pintu yang selalu tertutup tapi tidak dikunci, dia buka perlahan.

"Darien ... anakku tersayang," ujar Tuan Math seraya memeluknya erat. Dia tahu hari ini anak paling mandiri akan pulang, karna itu dia tidak berangkat ke kantor.

"Ayah, hentikan aturan yang berlebihan itu. Darien tidak suka." Darien mendudukkan tubuhnya pada sofa setelah sang Ayah menyuruhnya untuk duduk.

"Itu bentuk kasih sayang Ayah kepadamu Darien," ucap Tuan Math.

"Ayah hanya sayang kepada Son. Ayah hanya bangga terhadapku jika aku melakukan kebaikan, jika aku melakukan kesalahan. Ayah tidak pernah membelaku atau pun menegurku dengan cara halus," ujarnya menyindir.

"Ayah tidak pernah pilih kasih. Hentikan omong kosongmu!" Tuan Math mulai naik darah. Dia tidak terima putranya berkata seperti itu.

"Siapa gadis di depan? Apa itu wanita baru lagi?" Tuan Math beranjak dari duduknya dan melihat ke bawah dari jendela.

"Dia sudah datang," ujarnya lirih. Tuan Math beranjak pergi dan meninggalkan Darien yang masih duduk di sofa.

"Ayah ... siapa gadis itu?" Darien pun menyusul langkah Ayahnya yang terlihat tergesa-gesa.

"Kau tidak usah ikut campur, Darien! Temui adikmu dan buat dia tersenyum lagi." Hampir setiap kali Darien pulang ke rumah, Ayah hanya menyuruhnya untuk menemui Son-adiknya. Dia hanya memikirkan keadaan Son, tanpa mau tahu keadaan dirinya selama di luar negri.

Langkah kakinya ragu saat akan memasuki sebuah rumah mewah. Rumah yang sangat mewah dan juga besar. Dia berjalan bersama seorang pelayan yang pakaiannya sangat rapi. Bahkan bisa dibilang pakaian pelayan ini lebih bagus dari pakaian yang dia kenakan.

"Silahkan Anda tunggu di sini, Nona." Sania duduk di kursi sofa yang sangat empuk. Bahkan empuknya melebihi kasur di kamarnya. Dia benar-benar seperti di rumah sultan.

"Sania ...." Seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Tuan Math memanggilnya dengan lembut, "akhirnya kamu datang juga, Sania." Tuan Math tersenyum ke arahnya. Dia juga menyuruh Sania untuk bersikap santai saja.

"Iya Tuan. Sesuai yang dikatakan Tuan, apa Anda akan memberikan saya sebuah pekerjaan?" Sania tidak sabar untuk mengetahui pekerjaan apa yang akan diberikan Tuan Math padanya. Tapi sebelum itu Tuan Math memerintahkan seluruh pelayan untuk meninggalkan ruang tamu yang cuma ada dirinya dan Sania.

"Sania, berapa umurmu?" tanya Tuan Math lembut. Dia terlihat seperti Ayah yang sangat penyayang.

"Umur saya baru 18 tahun, Tuan. Saya baru lulus sekolah." Tuan Math mengangguk. Dia meneliti penampilan Sania dari atas sampai bawah, memang dia terlihat masih remaja.

"Ayah dan Ibumu ada di rumah?" Tuan Math memberikan pertanyaan yang sangat privasi itu membuat Sania terlihat tidak nyaman. Tapi dia berusaha untuk menjawabnya.

"Ayah dan Ibuku sudah meninggal, Tuan. Saya tinggal bersama Paman, Bibi dan sepupu perempuan." Sania menjawab apa adanya.

"Kamu yatim piatu? Tidak punya saudara?" Tuan Math memasang wajah sedihnya.

"Saya anak tunggal, Tuan."

Setelah kepulangannya dari rumah Tuan Math, Sania berjalan sendirian menyelusuri jalan. Sebelum 24 jam dia harus memutuskan tentang takdir kehidupannya untuk ke depannya.

"Terima atau tidak?" Sania terlihat berpikir.

"Saya sedang mencari calon istri untuk putra bungsuku. Namanya Son, dia putraku yang paling saya sayangi. Dia sedang patah hati karna kehilangan Vennie-tunangannya. Vennie sudah meninggal. Son buta dan tidak mau menjalani kehidupannya dengan normal. Operasi mata telah ada untuknya, tapi dia tidak pernah mau menyetujuinya. Saya ingin, kamu membuatnya menjadi Son yang dulu. Jadi lah istrinya agar tidak ada jarak di antara kalian. Sebagai Ayah, saya tidak mau melihat putraku terus terpuruk dengan kesedihannya selama bertahun-tahun."

"Menjadi istri dari pria buta yang patah hati?" Sania tidak sanggup membayangkan. Dia tidak mau menikah di usianya yang masih belia. Dia belum cukup ilmu untuk membina sebuah rumah tangga. Ini bukan sekedar menikah, dia juga harus menyembuhkan luka di hati suaminya nanti. Membuat seorang pria jatuh cinta tanpa melihat? Itu sangat sulit. Semua orang mengatakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Artinya fisik menjadi salah satu timbulnya rasa tertarik dan suka.

Tak terasa Sania sudah sampai di depan rumah setelah tadi dia naik bus dan turun di halte. Rumah yang cukup mewah dibandingkan rumah lain di kompleknya.

"Kenapa sudah pulang siang hari begini! Mana katanya kamu cari kerja?" Belum sempat masuk, Bibi Lotus sudah berdiri di depan pintu. Saat tak sengaja melihat Sania di depan rumah, dia langsung menghampirinya.

"Sania belum dapat pekerjaan, Bi." Sania tidak punya pilihan lain untuk tetap pulang ke rumah ini. Dia tidak punya saudara selain Paman dan Bibinya. Seorang teman pun dia tidak punya. Dia selalu dikucilkan dulu saat di sekolah, itu semua karna Maria. Maria membuat semua teman di sekolah menjauhinya. Ada teman pria yang mendekatinya tapi Sania tidak pernah merespon mereka semua, itu yang membuat seluruh teman pria membencinya juga.

Pak Mail yang baru saja pulang dari supermarket tersenyum ke arahnya. "Nona, Anda sudah pulang? Bagaimana hari ini?" Pak Mail mengajaknya untuk masuk. Bibi Lotus pun tidak bisa berbuat apa-apa, dia tahu kedekatan mereka berdua. Tidak mungkin Bi Lotus memecat Pak Mail, karna hanya Pak Mail yang mau digaji berapa pun yang diberikannya. Pak Mail juga tidak punya pilihan lain selain tetap bekerja di rumah ini.

"Pak Mail, Sania mau bicara sesuatu," bisiknya. Sania mengajaknya untuk ke halaman belakang. Dia menengok ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada seorang pun di sana.

"Kenapa, Nona? Apa ada masalah?" Pak Mail terlihat khawatir. Wajah keriputnya terlihat bersedih.

Sania menggeleng. "Kalau Sania menikah bagaimana?" ujarnya lirih.

Hati Pak Mail seketika mencelos kaget seraya memegangi dadanya yang sedikit sesak. "Pak, Pak Mail tidak apa-apa?" Sania mencoba memegangi tubuhnya agar masih bisa menjaga keseimbangan.

Pak Mail sejenak mengatur napasnya dan menjawab. "Sania ingin menikah dengan siapa? Kenapa Pak Mail belum pernah di kasih tahu? Jangan asal memilih laki-laki untuk dijadikan suami, Nona." Salah satu yang membuat Pak Mail bertahan di sini juga karna dia yang sudah sayang sekali dengan Sania. Dia menganggap Sania seperti anaknya sendiri.

.

.

.

Selamat membaca ya Para Readers...

Terpopuler

Comments

Komang Restu

Komang Restu

maaf baru mampir pensaran

2024-01-30

1

Aqila Nurul

Aqila Nurul

awal dri kebahagianmu sania terima sja

2022-08-28

2

riana irma

riana irma

☺😍

2022-07-29

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TUAN YANG BUTA
2 BAB 2 ANAK YATIM PIATU
3 BAB 3 TAWARAN
4 BAB 4 KEBENCIAN
5 BAB 5 SEGERA MENIKAH
6 BAB 6 CALON
7 BAB 7 NAMANYA SANIA
8 BAB 8 PERNIKAHAN
9 BAB 9 PERAN ISTRI
10 BAB 10 TIDAK BERUNTUNG
11 BAB 11 HUKUMAN
12 BAB 12 KIRIMAN UANG
13 BAB 13 HARAPAN
14 BAB 14 DUA WANITA
15 BAB 15 SIAPA DIA?
16 BAB 16 PELAYAN BARU
17 BAB 17 KEHANCURAN
18 BAB 18 JATUH CINTA?
19 BAB 19 KENAPA TIDAK BISA
20 BAB 20 PINDAH RUMAH
21 BAB 21 KAPAN PERGI?
22 BAB 22 SON YANG MALANG
23 BAB 23 JANJI YANG KEDUA KALI
24 BAB 24 KEMARAHAN SANIA
25 BAB 25 PERJANJIAN
26 BAB 26 KABAR GEMBIRA
27 BAB 27 DARIEN YANG TAMPAN
28 BAB 28 KEPUTUSAN SANIA
29 BAB 29 BERTEMU RAUL
30 BAB 30 SON SAKIT
31 BAB 31 HUKUMAN UNTUK DARIEN
32 BAB 32 KAPAN HAMIL?
33 BAB 33 INGIN PULANG
34 BAB 34 MENGINAP
35 BAB 35 MENJENGUK SON
36 BAB 36 MEYLIN DATANG
37 BAB 37 MAKAM IBU
38 BAB 38 DI TINGGAL
39 BAB 39 CINTA?
40 BAB 40 CEMBURU?
41 BAB 41 SANIA SAKIT
42 BAB 42 CANTIK?
43 BAB 43 TIDAK BOLEH
44 BAB 44 MENGGILA
45 BAB 45 MENGINAP LAGI
46 BAB 46 WANITA MENYEBALKAN
47 BAB 47 PENASARAN
48 BAB 48 SIKAP ANEH SON
49 BAB 49 MAKAN BERSAMA
50 BAB 50 MERASA BERSALAH
51 BAB 51 MALAS BERTEMU
52 BAB 52 TINGGAL BERSAMA
53 BAB 53 MENCOBA MEMBUJUK
54 BAB 54 TRAGEDI
55 BAB 55 MERAWAT
56 BAB 56 MENANGIS
57 BAB 57 HAK SON
58 BAB 58 PERHATIAN KAKAK IPAR
59 BAB 59 KENYATAAN PAHIT
60 BAB 60 PERPISAHAN
61 BAB 61 MEMAKAI CINCIN
62 BAB 62 MENGINGAT
63 BAB 63 CERITA MASA LALU
64 BAB 64 OPERASI?
65 BAB 65 MENGERJAI
66 BAB 66 SATU MINGGU
67 BAB 67 SANIA DAN DARIEN
68 BAB 68 MENCARI INFORMASI
69 BAB 69 SANIA DAN LUZI
70 BAB 70 KEHILANGAN
71 BAB 71 KABAR DUKA
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU
73 BAB 73 SON KEMBALI
74 BAB 74 BERTEMU SANIA
75 BAB 75 SON YANG MENYEBALKAN
76 BAB 76 MATI LAMPU
77 BAB 77 KADO
78 BAB 78 ACARA SPESIAL
79 BAB 79 PERGI DENGAN DARIEN
80 BAB 80 TIDAK BOLEH MASUK
81 BAB 81 PERGI JAUH
82 BAB 82 PERPISAHAN
83 BAB 83 SON KHAWATIR
84 BAB 84 SON MENYESAL
85 BAB 85 SANIA KEMBALI
86 BAB 86 MALAM CANDU
87 BAB 87 CEMBURU LAGI
88 BAbB 88 DIACUHKAN
89 BAB 89 TIDAK TERIMA
90 BAB 90 MENGUSIR
91 BAB 91 MERASA JENUH
92 BAB 92 MALAM YANG KACAU
93 BAB 93 TERKEJUT
94 BAB 94 SALAH PAHAM?
95 BAB 95 MENYADARI
96 BAB 96 GANTI BARU
97 BAB 97 PERDEBATAN
98 BAB 98 MENGUNDURKAN DIRI
99 BAB 99 MENYADARI KESALAHAN
100 BAB 100 MAKAM IBU KANDUNG
101 BAB 101 ADIK ANGELA
102 BAB 102 CALON ISTRI DARIEN
103 BAB 103 MERESMIKAN HUBUNGAN
104 BAB 104 SAN DAN SON
105 BAB 105 DARIEN MENIKAH
106 BAB 106 PENGINAPAN
107 BAB 107 PENGANTIN BARU
108 BAB 108 SANIA KENAPA?
109 BAB 109 SANIA HAMIL
110 BAB 110 TINGKAH BARU SANIA
111 BAB 111 MATH JATUH SAKIT
112 BAB 112 SON DAN LUZI
113 BAB 113 MATH YANG MALANG
114 BAB 114 MENGURUS MEYSA
115 BAB 115 SAKIT PARAH
116 BAB 116 KEPONAKAN LUCU
117 BAB 117 TENTANG ANAK SANIA
118 BAB 118 DRAMA KEYLA
119 BAB 119 SANIA DAN ZION
120 BAB 120 SON YANG SETIA
121 BAB 121 TAK BERSAMA LAGI
122 BAB 122 GAGAL DEH
123 BAB 123 ADIK BAYI
124 BAB 124 ATURAN BARU
125 BAB 125 KESEPIAN
126 BAB 126 MATH DAN LUZI
127 BAB 127 PERMINTAAN SON
128 BAB 128 SON MERAJUK
129 BAB 129 USAHA MATH
130 BAB 130 KONDISI MATH
131 BAB 131 MATH DAN LUZI 2
132 BAB 132 KEHILANGAN
133 BAB 133 ADIK BAYI LAHIR
134 BAB 134 SI KEMBAR (END)
135 HALLO MY READERS
136 KARYA BARUKU
137 KARYA BARU DI NOVELTOON
138 KARYA BARUKU
139 PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
140 SALAM HANGAT MY READERS
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 TUAN YANG BUTA
2
BAB 2 ANAK YATIM PIATU
3
BAB 3 TAWARAN
4
BAB 4 KEBENCIAN
5
BAB 5 SEGERA MENIKAH
6
BAB 6 CALON
7
BAB 7 NAMANYA SANIA
8
BAB 8 PERNIKAHAN
9
BAB 9 PERAN ISTRI
10
BAB 10 TIDAK BERUNTUNG
11
BAB 11 HUKUMAN
12
BAB 12 KIRIMAN UANG
13
BAB 13 HARAPAN
14
BAB 14 DUA WANITA
15
BAB 15 SIAPA DIA?
16
BAB 16 PELAYAN BARU
17
BAB 17 KEHANCURAN
18
BAB 18 JATUH CINTA?
19
BAB 19 KENAPA TIDAK BISA
20
BAB 20 PINDAH RUMAH
21
BAB 21 KAPAN PERGI?
22
BAB 22 SON YANG MALANG
23
BAB 23 JANJI YANG KEDUA KALI
24
BAB 24 KEMARAHAN SANIA
25
BAB 25 PERJANJIAN
26
BAB 26 KABAR GEMBIRA
27
BAB 27 DARIEN YANG TAMPAN
28
BAB 28 KEPUTUSAN SANIA
29
BAB 29 BERTEMU RAUL
30
BAB 30 SON SAKIT
31
BAB 31 HUKUMAN UNTUK DARIEN
32
BAB 32 KAPAN HAMIL?
33
BAB 33 INGIN PULANG
34
BAB 34 MENGINAP
35
BAB 35 MENJENGUK SON
36
BAB 36 MEYLIN DATANG
37
BAB 37 MAKAM IBU
38
BAB 38 DI TINGGAL
39
BAB 39 CINTA?
40
BAB 40 CEMBURU?
41
BAB 41 SANIA SAKIT
42
BAB 42 CANTIK?
43
BAB 43 TIDAK BOLEH
44
BAB 44 MENGGILA
45
BAB 45 MENGINAP LAGI
46
BAB 46 WANITA MENYEBALKAN
47
BAB 47 PENASARAN
48
BAB 48 SIKAP ANEH SON
49
BAB 49 MAKAN BERSAMA
50
BAB 50 MERASA BERSALAH
51
BAB 51 MALAS BERTEMU
52
BAB 52 TINGGAL BERSAMA
53
BAB 53 MENCOBA MEMBUJUK
54
BAB 54 TRAGEDI
55
BAB 55 MERAWAT
56
BAB 56 MENANGIS
57
BAB 57 HAK SON
58
BAB 58 PERHATIAN KAKAK IPAR
59
BAB 59 KENYATAAN PAHIT
60
BAB 60 PERPISAHAN
61
BAB 61 MEMAKAI CINCIN
62
BAB 62 MENGINGAT
63
BAB 63 CERITA MASA LALU
64
BAB 64 OPERASI?
65
BAB 65 MENGERJAI
66
BAB 66 SATU MINGGU
67
BAB 67 SANIA DAN DARIEN
68
BAB 68 MENCARI INFORMASI
69
BAB 69 SANIA DAN LUZI
70
BAB 70 KEHILANGAN
71
BAB 71 KABAR DUKA
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU
73
BAB 73 SON KEMBALI
74
BAB 74 BERTEMU SANIA
75
BAB 75 SON YANG MENYEBALKAN
76
BAB 76 MATI LAMPU
77
BAB 77 KADO
78
BAB 78 ACARA SPESIAL
79
BAB 79 PERGI DENGAN DARIEN
80
BAB 80 TIDAK BOLEH MASUK
81
BAB 81 PERGI JAUH
82
BAB 82 PERPISAHAN
83
BAB 83 SON KHAWATIR
84
BAB 84 SON MENYESAL
85
BAB 85 SANIA KEMBALI
86
BAB 86 MALAM CANDU
87
BAB 87 CEMBURU LAGI
88
BAbB 88 DIACUHKAN
89
BAB 89 TIDAK TERIMA
90
BAB 90 MENGUSIR
91
BAB 91 MERASA JENUH
92
BAB 92 MALAM YANG KACAU
93
BAB 93 TERKEJUT
94
BAB 94 SALAH PAHAM?
95
BAB 95 MENYADARI
96
BAB 96 GANTI BARU
97
BAB 97 PERDEBATAN
98
BAB 98 MENGUNDURKAN DIRI
99
BAB 99 MENYADARI KESALAHAN
100
BAB 100 MAKAM IBU KANDUNG
101
BAB 101 ADIK ANGELA
102
BAB 102 CALON ISTRI DARIEN
103
BAB 103 MERESMIKAN HUBUNGAN
104
BAB 104 SAN DAN SON
105
BAB 105 DARIEN MENIKAH
106
BAB 106 PENGINAPAN
107
BAB 107 PENGANTIN BARU
108
BAB 108 SANIA KENAPA?
109
BAB 109 SANIA HAMIL
110
BAB 110 TINGKAH BARU SANIA
111
BAB 111 MATH JATUH SAKIT
112
BAB 112 SON DAN LUZI
113
BAB 113 MATH YANG MALANG
114
BAB 114 MENGURUS MEYSA
115
BAB 115 SAKIT PARAH
116
BAB 116 KEPONAKAN LUCU
117
BAB 117 TENTANG ANAK SANIA
118
BAB 118 DRAMA KEYLA
119
BAB 119 SANIA DAN ZION
120
BAB 120 SON YANG SETIA
121
BAB 121 TAK BERSAMA LAGI
122
BAB 122 GAGAL DEH
123
BAB 123 ADIK BAYI
124
BAB 124 ATURAN BARU
125
BAB 125 KESEPIAN
126
BAB 126 MATH DAN LUZI
127
BAB 127 PERMINTAAN SON
128
BAB 128 SON MERAJUK
129
BAB 129 USAHA MATH
130
BAB 130 KONDISI MATH
131
BAB 131 MATH DAN LUZI 2
132
BAB 132 KEHILANGAN
133
BAB 133 ADIK BAYI LAHIR
134
BAB 134 SI KEMBAR (END)
135
HALLO MY READERS
136
KARYA BARUKU
137
KARYA BARU DI NOVELTOON
138
KARYA BARUKU
139
PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
140
SALAM HANGAT MY READERS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!