BAB 13 HARAPAN

Matahari pagi menyapa dengan hangatnya. Seorang gadis cantik sedang berdiri di halaman depan rumah. Gadis dengan rambutnya yang digerai indah itu membantu pelayan merawat tanaman bunga.

"Nona, sebaiknya Anda masuk saja ke dalam rumah." Seorang pelayan menyuruhnya untuk berhenti membantunya. Tapi Sania tidak menghiraukannya.

"Nona, tolong hentikan. Nanti saya yang dimarahi," ujar pelayan itu lagi.

"Sania, kenapa kamu di sini?" Suara Math tiba-tiba terdengar dari arah belakang mereka. Serentak kedua orang itu menoleh ke belakang. Terlihat Math berdiri dengan pakaian rapi, sepertinya akan segera ke kantor.

"Ayah, aku sedang—"

"Masuk ke dalam, Sania. Takut jika Son membutuhkan sesuatu," perintahnya. Bukan berarti melarang menantunya untuk keluar rumah, tapi keadaan Son yang sangat membutuhkan bantuan orang lain. Math sangat mengkhawatirkan keadaan putranya.

"Baik, Yah." Sania langsung beranjak pergi. Belum juga dia mencapai pintu depan. Terdengar langkah kaki seseorang mendekat. Pak Satpam yang berjaga di depan berlari dengan kencangnya menghampiri mereka semua.

"Ada apa? Kenapa kau lari-lari?" tanya Math.

"Maaf, Tuan. Di depan ada seorang pria muda yang memaksa untuk masuk. Katanya ingin bertemu dengan Nona Sania." Mendengar namanya disebut, Sania berjalan mendekat.

"Ingin bertemu denganku?"

"Iya, Nona. Tapi saya tanya katanya belum membuat janji apa pun dengan Nona."

Sania dan Math saling pandang. Dengan cepat Math mengakhiri tatapan itu dan berjalan ke arah depan. Sania mengekori dari belakang. Dia juga penasaran akan sosok pria yang ingin menemuinya.

"Apa kau mempunyai teman pria?" tanya Math ditengah-tengah mereka berjalan.

Sania langsung menggeleng. Dia tidak memiliki teman, bahkan teman wanita pun tidak punya. Tapi tiba-tiba dia teringat sesuatu.

"Jeffry!"

Dia teringat akan Jeffry, apa mungkin dia yang ingin bertemu dengannya?

Benar saja, sosok Jeffry lah yang ada di depan. Dia berkali-kali memaksa untuk masuk saat pertanyaannya dijawab oleh Pak Satpam dengan benar. Bahwa Sania memang benar ada di rumah itu, sebagai istri dari seorang tuan muda di rumah.

"Sania, kau apa kabar?" Ada perasaan senang sekaligus terkejut saat dia akhirnya bisa melihat sosok Sania lagi. Wanita yang telah mencuri hatinya secepat kilat. Tapi kenyataannya sekarang Sania benar-benar sudah menikah. Bahkan dirinya tak diundang sama sekali.

"Jeffry, dari mana kau tahu aku di sini?" Mereka saling pandang, terlihat mata pria itu sangat lah kecewa.

"Sania, apa benar kau sudah menikah?" tanyanya memastikan kembali.

Math yang menyimak keduanya berbincang akhirnya mengeluarkan suaranya. "Ini temanmu, Sania?" Gadis itu mengangguk.

"Sania, kau benar-benar sudah menikah?" pertanyaan sama yang kedua kalinya. Saat ini mereka sedang duduk berdua di ruang tamu. Setelah Math menyuruh Sania membawa temannya untuk masuk.

"Iya, Jeffry. Aku sudah menikah," jawabnya sambil menunduk. Dia merasa malu karna Sania memang sengaja menjauh dari Jeffry. Tidak mau kalau temannya itu mengetahui dirinya yang tiba-tiba menikah. Takut jika Jeffry akan mencemoohnya.

"Kenapa tidak memberitahuku? Apa kau tidak lagi menganggapku sebagai temanmu?" Kenyataan pahit yang sekarang dia terima. Bahwa wanita pujaannya telah menikah dengan pria lain. Tapi Jeffry berusaha menyembunyikan rasa kecewanya. Setidaknya dia masih bisa melihat Sania dan berteman dengannya. Untuk memastikan bahwa wanitanya ini baik-baik saja.

"Maaf, Jeffry." Hanya maaf yang bisa dia katakan. Tak mungkin dia menceritakan semuanya pada Jeffry. Mereka tidak sedekat itu. Sania hanya menganggap Jeffry sekedar teman kenal saja. Walaupun Jeffry menganggapnya lebih. Bahkan jika wanita ini membutuhkan bantuannya, Jeffry dengan siap sedia membantunya. Walaupun mereka baru saja kenal.

"Nona, Anda harus segera ke kamar. Tuan Son sudah bangun," bisik seorang pelayan pada Sania. Wanita itu lantas menoleh pada Jeffry yang kebingungan.

"Jeffry, aku masih banyak urusan. Kita bisa bertemu lain waktu lagi," ujarnya. Jeffry pun mengerti, dia akhirnya pamit untuk pulang. Sejenak dia menatap wanita pujaannya dengan tatapan dalam. Dia berharap wanitanya ini bahagia dengan pernikahannya.

"Sania, kabari aku jika kamu ada masalah atau butuh bantuan." Sania begitu terenyuh mendengar perkataan Jeffry. Sepeduli itukah Jeffry terhadapnya? Baru kali ini ada seorang pria yang tulus berteman dengannya.

Saat Sania sedang berjalan menuju kamarnya. Di tengah jalan dia berpapasan dengan Darien. Kakak dari suaminya yang berwajah tampan. Sania mencoba untuk tersenyum padanya, tapi Darien masih memasang wajah datar membuat Sania akhirnya malu karna senyumannya tak terbalas.

"Tunggu!" Suara Darien menghentikan langkahnya. Terlihat tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya ada mereka berdua. Sania lantas menoleh ke belakang, begitu pun Darien.

"Iya, Kak. Ada apa?" tanya Sania lembut. Keduanya saling menatap satu sama lain.

"Jika Son suatu hari menyakitimu, katakan padaku." Setelah mengatakannya Darien langsung beranjak pergi. Pria itu sama dinginnya dengan Son. Sania hanya bisa menghela napasnya melihat orang-orang di dalam rumah yang begitu dingin sikapnya.

"Sania!" tepukan pada pundaknya membuatnya terjingkat kaget. Ternyata Ibu Luzi. Wanita paruh baya itu menatapnya dengan heran. Kenapa Sania berdiri sendirian dan terdiam.

"Ibu." Sania menatap Ibu Luzi yang beruntung. Memiliki suami seperti Math dan putra-putra yang tampan dan sukses.

"Kau sedang apa di sini sendirian?" tanyanya pada menantu pertamanya. Merelakan Son menikah, itu hal yang sulit untuk dia terima. Son adalah putra terakhir, tidak seharusnya dia menikah secepat ini. Waktu dulu Son memutuskan untuk bertunangan dengan Vennie, Luzi juga menentangnya. Tapi Son tetap saja keras kepala.

"Tidak sedang apa-apa, Bu. Aku harus segera ke kamar. Son sudah bangun, aku harus segera memandikannya." Sania ingin beranjak pergi, tapi Luzi menahannya.

"Sania, sebentar," ujarnya pelan. Banyak hal yang belum dia katakan pada menantunya itu, "Sania, bersabarlah. Kesabaran pasti akan membuahkan hasil yang baik."

Tidak tahu mengapa banyak orang yang mengkhawatirkannya. Sania merasa beruntung dikelilingi orang yang baik.

"Iya, Bu. Ini pilihan hidup Sania." Sania sudah jujur dengan Luzi. Bahwa dia memang belum terlalu mengenal Son, tapi Sania yakin pernikahannya akan berakhir bahagia. Walaupun setiap hari dia semakin ragu dengan harapannya.

Son sudah duduk di ranjang dengan posisi yang sama setiap harinya. Melihat ke sembarang arah dengan tatapan kosongnya.

"Siapa!" Mendengar pintu kamarnya dibuka, Son langsung mengeluarkan suara.

"Istrimu," jawab Sania, "kau harus segera mandi. Untuk kali ini, aku tidak akan diam-diam masuk ke dalam kamar mandi. Aku akan tunggu di luar. Tapi jika kau kesulitan di dalam sana, panggil lah aku."

"Kau siapa? Apa kau senang akhirnya menikah denganku? Kau hanya mengincar hartaku saja, kan?" Pria buta itu berkata dengan pedasnya. Tak percaya jika suaminya menganggapnya rendah seperti itu. Memangnya apa yang bisa dia harapkan dengan pria buta seperti dirinya? Apa dia memiliki harta?

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

son jangan bicara keras..

2022-11-13

3

Tole Tole

Tole Tole

sabar Sania pedas ucapan suamimu

2022-07-24

2

Risa Istifa

Risa Istifa

nanti bucin deh ..

2022-07-20

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TUAN YANG BUTA
2 BAB 2 ANAK YATIM PIATU
3 BAB 3 TAWARAN
4 BAB 4 KEBENCIAN
5 BAB 5 SEGERA MENIKAH
6 BAB 6 CALON
7 BAB 7 NAMANYA SANIA
8 BAB 8 PERNIKAHAN
9 BAB 9 PERAN ISTRI
10 BAB 10 TIDAK BERUNTUNG
11 BAB 11 HUKUMAN
12 BAB 12 KIRIMAN UANG
13 BAB 13 HARAPAN
14 BAB 14 DUA WANITA
15 BAB 15 SIAPA DIA?
16 BAB 16 PELAYAN BARU
17 BAB 17 KEHANCURAN
18 BAB 18 JATUH CINTA?
19 BAB 19 KENAPA TIDAK BISA
20 BAB 20 PINDAH RUMAH
21 BAB 21 KAPAN PERGI?
22 BAB 22 SON YANG MALANG
23 BAB 23 JANJI YANG KEDUA KALI
24 BAB 24 KEMARAHAN SANIA
25 BAB 25 PERJANJIAN
26 BAB 26 KABAR GEMBIRA
27 BAB 27 DARIEN YANG TAMPAN
28 BAB 28 KEPUTUSAN SANIA
29 BAB 29 BERTEMU RAUL
30 BAB 30 SON SAKIT
31 BAB 31 HUKUMAN UNTUK DARIEN
32 BAB 32 KAPAN HAMIL?
33 BAB 33 INGIN PULANG
34 BAB 34 MENGINAP
35 BAB 35 MENJENGUK SON
36 BAB 36 MEYLIN DATANG
37 BAB 37 MAKAM IBU
38 BAB 38 DI TINGGAL
39 BAB 39 CINTA?
40 BAB 40 CEMBURU?
41 BAB 41 SANIA SAKIT
42 BAB 42 CANTIK?
43 BAB 43 TIDAK BOLEH
44 BAB 44 MENGGILA
45 BAB 45 MENGINAP LAGI
46 BAB 46 WANITA MENYEBALKAN
47 BAB 47 PENASARAN
48 BAB 48 SIKAP ANEH SON
49 BAB 49 MAKAN BERSAMA
50 BAB 50 MERASA BERSALAH
51 BAB 51 MALAS BERTEMU
52 BAB 52 TINGGAL BERSAMA
53 BAB 53 MENCOBA MEMBUJUK
54 BAB 54 TRAGEDI
55 BAB 55 MERAWAT
56 BAB 56 MENANGIS
57 BAB 57 HAK SON
58 BAB 58 PERHATIAN KAKAK IPAR
59 BAB 59 KENYATAAN PAHIT
60 BAB 60 PERPISAHAN
61 BAB 61 MEMAKAI CINCIN
62 BAB 62 MENGINGAT
63 BAB 63 CERITA MASA LALU
64 BAB 64 OPERASI?
65 BAB 65 MENGERJAI
66 BAB 66 SATU MINGGU
67 BAB 67 SANIA DAN DARIEN
68 BAB 68 MENCARI INFORMASI
69 BAB 69 SANIA DAN LUZI
70 BAB 70 KEHILANGAN
71 BAB 71 KABAR DUKA
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU
73 BAB 73 SON KEMBALI
74 BAB 74 BERTEMU SANIA
75 BAB 75 SON YANG MENYEBALKAN
76 BAB 76 MATI LAMPU
77 BAB 77 KADO
78 BAB 78 ACARA SPESIAL
79 BAB 79 PERGI DENGAN DARIEN
80 BAB 80 TIDAK BOLEH MASUK
81 BAB 81 PERGI JAUH
82 BAB 82 PERPISAHAN
83 BAB 83 SON KHAWATIR
84 BAB 84 SON MENYESAL
85 BAB 85 SANIA KEMBALI
86 BAB 86 MALAM CANDU
87 BAB 87 CEMBURU LAGI
88 BAbB 88 DIACUHKAN
89 BAB 89 TIDAK TERIMA
90 BAB 90 MENGUSIR
91 BAB 91 MERASA JENUH
92 BAB 92 MALAM YANG KACAU
93 BAB 93 TERKEJUT
94 BAB 94 SALAH PAHAM?
95 BAB 95 MENYADARI
96 BAB 96 GANTI BARU
97 BAB 97 PERDEBATAN
98 BAB 98 MENGUNDURKAN DIRI
99 BAB 99 MENYADARI KESALAHAN
100 BAB 100 MAKAM IBU KANDUNG
101 BAB 101 ADIK ANGELA
102 BAB 102 CALON ISTRI DARIEN
103 BAB 103 MERESMIKAN HUBUNGAN
104 BAB 104 SAN DAN SON
105 BAB 105 DARIEN MENIKAH
106 BAB 106 PENGINAPAN
107 BAB 107 PENGANTIN BARU
108 BAB 108 SANIA KENAPA?
109 BAB 109 SANIA HAMIL
110 BAB 110 TINGKAH BARU SANIA
111 BAB 111 MATH JATUH SAKIT
112 BAB 112 SON DAN LUZI
113 BAB 113 MATH YANG MALANG
114 BAB 114 MENGURUS MEYSA
115 BAB 115 SAKIT PARAH
116 BAB 116 KEPONAKAN LUCU
117 BAB 117 TENTANG ANAK SANIA
118 BAB 118 DRAMA KEYLA
119 BAB 119 SANIA DAN ZION
120 BAB 120 SON YANG SETIA
121 BAB 121 TAK BERSAMA LAGI
122 BAB 122 GAGAL DEH
123 BAB 123 ADIK BAYI
124 BAB 124 ATURAN BARU
125 BAB 125 KESEPIAN
126 BAB 126 MATH DAN LUZI
127 BAB 127 PERMINTAAN SON
128 BAB 128 SON MERAJUK
129 BAB 129 USAHA MATH
130 BAB 130 KONDISI MATH
131 BAB 131 MATH DAN LUZI 2
132 BAB 132 KEHILANGAN
133 BAB 133 ADIK BAYI LAHIR
134 BAB 134 SI KEMBAR (END)
135 HALLO MY READERS
136 KARYA BARUKU
137 KARYA BARU DI NOVELTOON
138 KARYA BARUKU
139 PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
140 SALAM HANGAT MY READERS
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 TUAN YANG BUTA
2
BAB 2 ANAK YATIM PIATU
3
BAB 3 TAWARAN
4
BAB 4 KEBENCIAN
5
BAB 5 SEGERA MENIKAH
6
BAB 6 CALON
7
BAB 7 NAMANYA SANIA
8
BAB 8 PERNIKAHAN
9
BAB 9 PERAN ISTRI
10
BAB 10 TIDAK BERUNTUNG
11
BAB 11 HUKUMAN
12
BAB 12 KIRIMAN UANG
13
BAB 13 HARAPAN
14
BAB 14 DUA WANITA
15
BAB 15 SIAPA DIA?
16
BAB 16 PELAYAN BARU
17
BAB 17 KEHANCURAN
18
BAB 18 JATUH CINTA?
19
BAB 19 KENAPA TIDAK BISA
20
BAB 20 PINDAH RUMAH
21
BAB 21 KAPAN PERGI?
22
BAB 22 SON YANG MALANG
23
BAB 23 JANJI YANG KEDUA KALI
24
BAB 24 KEMARAHAN SANIA
25
BAB 25 PERJANJIAN
26
BAB 26 KABAR GEMBIRA
27
BAB 27 DARIEN YANG TAMPAN
28
BAB 28 KEPUTUSAN SANIA
29
BAB 29 BERTEMU RAUL
30
BAB 30 SON SAKIT
31
BAB 31 HUKUMAN UNTUK DARIEN
32
BAB 32 KAPAN HAMIL?
33
BAB 33 INGIN PULANG
34
BAB 34 MENGINAP
35
BAB 35 MENJENGUK SON
36
BAB 36 MEYLIN DATANG
37
BAB 37 MAKAM IBU
38
BAB 38 DI TINGGAL
39
BAB 39 CINTA?
40
BAB 40 CEMBURU?
41
BAB 41 SANIA SAKIT
42
BAB 42 CANTIK?
43
BAB 43 TIDAK BOLEH
44
BAB 44 MENGGILA
45
BAB 45 MENGINAP LAGI
46
BAB 46 WANITA MENYEBALKAN
47
BAB 47 PENASARAN
48
BAB 48 SIKAP ANEH SON
49
BAB 49 MAKAN BERSAMA
50
BAB 50 MERASA BERSALAH
51
BAB 51 MALAS BERTEMU
52
BAB 52 TINGGAL BERSAMA
53
BAB 53 MENCOBA MEMBUJUK
54
BAB 54 TRAGEDI
55
BAB 55 MERAWAT
56
BAB 56 MENANGIS
57
BAB 57 HAK SON
58
BAB 58 PERHATIAN KAKAK IPAR
59
BAB 59 KENYATAAN PAHIT
60
BAB 60 PERPISAHAN
61
BAB 61 MEMAKAI CINCIN
62
BAB 62 MENGINGAT
63
BAB 63 CERITA MASA LALU
64
BAB 64 OPERASI?
65
BAB 65 MENGERJAI
66
BAB 66 SATU MINGGU
67
BAB 67 SANIA DAN DARIEN
68
BAB 68 MENCARI INFORMASI
69
BAB 69 SANIA DAN LUZI
70
BAB 70 KEHILANGAN
71
BAB 71 KABAR DUKA
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU
73
BAB 73 SON KEMBALI
74
BAB 74 BERTEMU SANIA
75
BAB 75 SON YANG MENYEBALKAN
76
BAB 76 MATI LAMPU
77
BAB 77 KADO
78
BAB 78 ACARA SPESIAL
79
BAB 79 PERGI DENGAN DARIEN
80
BAB 80 TIDAK BOLEH MASUK
81
BAB 81 PERGI JAUH
82
BAB 82 PERPISAHAN
83
BAB 83 SON KHAWATIR
84
BAB 84 SON MENYESAL
85
BAB 85 SANIA KEMBALI
86
BAB 86 MALAM CANDU
87
BAB 87 CEMBURU LAGI
88
BAbB 88 DIACUHKAN
89
BAB 89 TIDAK TERIMA
90
BAB 90 MENGUSIR
91
BAB 91 MERASA JENUH
92
BAB 92 MALAM YANG KACAU
93
BAB 93 TERKEJUT
94
BAB 94 SALAH PAHAM?
95
BAB 95 MENYADARI
96
BAB 96 GANTI BARU
97
BAB 97 PERDEBATAN
98
BAB 98 MENGUNDURKAN DIRI
99
BAB 99 MENYADARI KESALAHAN
100
BAB 100 MAKAM IBU KANDUNG
101
BAB 101 ADIK ANGELA
102
BAB 102 CALON ISTRI DARIEN
103
BAB 103 MERESMIKAN HUBUNGAN
104
BAB 104 SAN DAN SON
105
BAB 105 DARIEN MENIKAH
106
BAB 106 PENGINAPAN
107
BAB 107 PENGANTIN BARU
108
BAB 108 SANIA KENAPA?
109
BAB 109 SANIA HAMIL
110
BAB 110 TINGKAH BARU SANIA
111
BAB 111 MATH JATUH SAKIT
112
BAB 112 SON DAN LUZI
113
BAB 113 MATH YANG MALANG
114
BAB 114 MENGURUS MEYSA
115
BAB 115 SAKIT PARAH
116
BAB 116 KEPONAKAN LUCU
117
BAB 117 TENTANG ANAK SANIA
118
BAB 118 DRAMA KEYLA
119
BAB 119 SANIA DAN ZION
120
BAB 120 SON YANG SETIA
121
BAB 121 TAK BERSAMA LAGI
122
BAB 122 GAGAL DEH
123
BAB 123 ADIK BAYI
124
BAB 124 ATURAN BARU
125
BAB 125 KESEPIAN
126
BAB 126 MATH DAN LUZI
127
BAB 127 PERMINTAAN SON
128
BAB 128 SON MERAJUK
129
BAB 129 USAHA MATH
130
BAB 130 KONDISI MATH
131
BAB 131 MATH DAN LUZI 2
132
BAB 132 KEHILANGAN
133
BAB 133 ADIK BAYI LAHIR
134
BAB 134 SI KEMBAR (END)
135
HALLO MY READERS
136
KARYA BARUKU
137
KARYA BARU DI NOVELTOON
138
KARYA BARUKU
139
PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
140
SALAM HANGAT MY READERS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!