Peringatan Pertama

Begitu sampai di depan gerbang rumah Sena, Syafiq melihat Bik Prapti sudah menunggu dirinya di teras rumah dengan gelisah. Turun dari mobilnya, Syafiq dengan setengah berlari segera menghampiri Bik Prapti.

"Gimana Bik?" tanya Syafiq.

"Sudah bibik cari-cari di dalam rumah tapi nggak ada Den Non Sena-nya," jawab Bik Prapti masih terlihat sangat cemas.

"Tapi bibik yakin Sena nggak keluar rumah?" tanya Syafiq lagi.

"Bibik yakin Den. Ponsel, tas, dan buku Non Sena semua masih ada di kamar. Bibik juga nggak papasan di jalan kalau memang Non Sena pergi keluar rumah Den," jawab Bik Prapti yakin.

"Oke. Kalau gitu ayo kita cari di dalam sekali lagi Bik, biar saya bantu," ajak Syafiq.

Bik Prapti menganggukkan kepalanya. Bik Prapti dan Syafiq kemudian masuk ke dalam rumah. Mereka bersama-sama mencari keberadaan Sena sekali lagi di rumah tersebut.

Setelah selesai mencari di dalam dan sekitar rumah, namun Syafiq dan Bik Prapti masih belum juga menemukan keberadaan Sena. Tiba-tiba saja pandangan Syafiq terarah kepada bangunan kecil yang terletak di belakang rumah tersebut.

"Itu bangunan apa Bik?" tanya Syafiq dengan menunjuk ke arah gudang tersebut.

"Oh, itu gudang Den," jawab Bik Prapti.

Dan tiba-tiba saja, seakan teringat akan sesuatu hal, Bik Prapti membulatkan kedua matanya.

"Jangan-jangan Non Sena ada disana Den, cuma tempat itu satu-satunya yang belum bibik periksa," kata Bik Prapti antusias.

"Mari kita periksa Bik," ajak Syafiq.

"Iya Den, mari."

Bik Prapti dan Syafiq kemudian berjalan cepat menuju ke arah gudang tersebut. Syafiq mendapati pintu gudang dalam keadaan terkunci.

"Kuncinya dimana Bik?" tanya Syafiq dengan menoleh ke arah Bik Prapti.

"Kunci gudang ini cuma ada satu dan nyonya Bella yang bawa Den," jawab Bik Prapti.

"Sial," umpat Syafiq pelan.

Syafiq kemudian mencoba menggedor-gedor pintu gudang tersebut dan berusaha memanggil Sena.

Duk. Duk. Duk.

"Sena! Sena kamu ada di dalam? Sena!" teriak Syafiq.

Syafiq kembali menggedor pintu tersebut dan berusaha memanggil Sena lagi. Sampai akhirnya,

"Uhuk uhuk, kak," jawab Sena lemah dari dalam gudang.

Seketika emosi Syafiq memuncak mengetahui bahwa Sena benar-benar berada di dalam gudang tersebut.

"S H I T !!!," lagi Syafiq mengumpat keras.

Syafiq kemudian mencoba untuk mendobrak pintu gudang tersebut menggunakan lengannya. Pikiran Syafiq benar-benar kalut memikirkan keadaan Sena saat ini. Sekali, dua kali, tiga kali, Syafiq berusaha sekuat tenaga untuk mendobrak pintu tersebut. Sampai akhirnya pada percobaan kelima barulah Syafiq berhasil mendobrak pintu gudang tersebut.

Syafiq dan Bik Prapti segera masuk ke dalam gudang dan pandangan mereka langsung tertuju kepada Sena yang tergeletak lemah di lantai beralaskan kardus bekas seadanya.

"SENA!" teriak Syafiq yang langsung berlari memburu ke arah Sena.

"Non Sena," lirih Bik Prapti yang ikut berlari di belakang Syafiq.

Syafiq kemudian berjongkok dan merengkuh tubuh lemah Sena. Bik Prapti pun ikut berjongkok di sebelahnya.

"Sena kamu nggak pa-pa kan?" tanya Syafiq sangat khawatir, tidak jauh berbeda dengan Bik Prapti di sebelahnya yang bahkan sudah meneteskan air mata.

"Kak," panggil Sena lirih dengan mata setengah terpejam.

Sena terlalu lemah, tubuhnya juga menggigil, bahkan kesadaran Sena pun juga sudah hampir hilang. Tanpa membuang waktu lagi Syafiq segera mengangkat tubuh Sena dalam gendongannya.

"Kita ke rumah sakit sekarang Bik," kata Syafiq.

"Baik Den," balas Bik Prapti yang sudah menangis sesenggukan, merasa kasihan melihat kondisi nona-nya saat ini.

Syafiq dan Bik Prapti kemudian bergegas membawa Sena ke rumah sakit.

🌺🌺🌺

Di rumah sakit.

Saat ini Sena sudah berada di dalam ruang rawat VIP dan sudah mendapatkan penanganan medis dengan baik.

"Kikan, gimana keadaan Sena sekarang?" tanya Syafiq setelah melihat Kikandrya selesai melakukan pemeriksaan terhadap Sena.

"Kondisi Sena terlalu lemah kak. Dia kedinginan karena terkena tampias air hujan semalaman dan perutnya juga kosong. Daya tahan tubuhnya drop dan Sena membutuhkan perawatan intensif. Sepertinya butuh beberapa hari untuk memulihkan kondisi Sena kembali," jawab Kikan menjelaskan.

"Oke Kikan. Lakukan aja semua yang terbaik untuk kesembuhan Sena," kata Syafiq lagi.

"Pasti itu kak. Kakak jaga Sena baik-baik ya. Kalau sampai besok demamnya belum turun juga, dosis obatnya nanti Kikan tambahin. Kikan pamit dulu ya kak, masih harus ngecek kondisi pasien yang lainnya juga," pamit Kikan.

"Iya. Thanks ya Kan," balas Syafiq.

Kikan menganggukkan kepalanya kemudian meninggalkan kamar rawat Sena tersebut bersama dengan suster di belakangnya.

"Bik, bibik sebaiknya juga pulang saja dulu. Biar saya yang jaga Sena," kata Syafiq setelah pintu kamar rawat Sena kembali tertutup.

"Baik Den," balas Bik Prapti.

"Nanti Bik Prapti nggak perlu jelasin apa-apa ke yang lain, biar saya langsung yang telepon Om Bima dan jelasin ke beliau. Kita tau benar bagaimana sifat Sena, dia pasti nggak mau kalau sampai papa dan mamanya bertengkar karena dia," kata Syafiq menjelaskan.

Ya, sejak kecil selalu mengawasi Sena, Syafiq tentu tau benar seperti apa jalan pikiran gadis itu.

"Iya Den, bibik tau hal itu. Kalau begitu bibik pamit dulu ya Den. Bibik titip Non Sena sama Aden. Assalamu'alaikum," balas Bik Prapti lagi sekaligus berpamitan.

"Wa'alaikumsalam. Hati-hati ya Bik," pesan Syafiq.

"Baik Den," balas Bik Prapti.

Bik Prapti pun kemudian meninggalkan kamar rawat Sena tersebut dan bergegas untuk kembali ke rumah. Setelah Bik Prapti pergi, Syafiq kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Bima.

🌺🌺🌺

Bima, Bella, Vira, dan Azka segera datang ke rumah sakit begitu mendapat kabar dari Syafiq. Kebetulan mereka berempat tadi juga menghadiri acara syukuran di rumah Sean dan Sonia.

"Assalamu'alaikum," salam mereka berempat begitu membuka pintu kamar rawat Sena.

"Wa'alaikumsalam," balas Syafiq yang sedang duduk di sebelah bed Sena.

"Kak Sena," Vira dan Azka memekik bersamaan kemudian berlari menghampiri Sena yang terbaring lemah di atas bed rumah sakit.

Syafiq berdiri, memberikan ruang kepada Vira dan Azka yang ingin melihat kondisi kakaknya secara langsung. Syafiq kemudian menghampiri Bima dan Bella.

"Om, Tante," sapa Syafiq dengan mencium punggung tangan kanan Bima dan Bella secara bergantian.

"Bagaimana semua ini bisa terjadi Fiq? Dan kamu Ma, bukannya kamu bilang kalau Sena sedang ijin menginap di rumah temannya untuk mengerjakan tugas kuliah?" tanya Bima kepada Syafiq dan Bella secara bersamaan.

Syafiq melihat Bella yang terlihat gugup. Apalagi dengan Bima yang melihat tajam ke arah dirinya, meminta penjelasan.

"Mmm, i-iya Pa, Sena memang kemarin malam ijin sama Mama untuk menginap di rumah temannya, katanya sih mau ngerjain tugas kuliah gitu. Tapi Mama nggak tau, kenapa bisa jadi kayak gini Pa," jawab Bella gugup.

"Syafiq?" tanya Bima beralih melihat ke arah Syafiq.

"Naura yang telepon Syafiq, Om. Dia bilang Sena sakit karena nggak sengaja kehujanan semalam, jadi Syafiq langsung datang dan bawa Sena kesini," jawab Syafiq sangat tenang, padahal dirinya sedang berbohong saat ini.

"Naura yang teman kuliah Sena itu?" tanya Bima.

"Iya Om. Kebetulan kan dia itu sepupunya Ega," jawab Syafiq lagi.

Bima dan Syafiq saling menatap intens, seolah mereka berdua sedang berbicara melalui tatapan mata satu sama lain. Seakan mengerti maksud Syafiq, Bima pun mengangguk pelan.

"Oh, gitu. Makasih ya kamu udah nolongin Sena," kata Bima dengan menepuk pundak kanan Syafiq.

Bima kemudian berjalan mendekat ke arah bed Sena, meninggalkan Bella dan Syafiq. Dan ketika Bella hendak pergi menyusul Bima, Syafiq dengan segera menghadang di depannya.

"Tante tau apa yang terjadi sebenarnya. Kali ini Syafiq masih diam. Tapi kalau sampai terjadi sesuatu lagi pada Sena, Tante tunggu saja kejutan dari Syafiq. Dan bersiaplah menerima amarah dari semua orang yang menyayangi Sena. Ini adalah peringatan pertama buat Tante, jangan sampai Tante mendapatkan peringatan berikutnya, atau Tante akan tau sendiri apa akibatnya," ancam Syafiq lirih.

Nafas Bella tercekat dengan kedua bola mata yang membulat sempurna. Bahkan bulu halus di tengkuk Bella pun sampai ikut berdiri karena merasa takut. Aura Syafiq benar-benar mengintimidasi dirinya.

Terpopuler

Comments

QiDi

QiDi

mantab syafiq

2022-08-23

1

🍄Dina Rhea 🧛🏻‍♀️🎩

🍄Dina Rhea 🧛🏻‍♀️🎩

Good job syafiq Keren
Rasain tuh si Bella kena peringatan dari syafiq maka nya klau mau bohong itu pinter dikit jadi kena peringatan deh dari syafiq

2022-03-21

2

IG : @ohayou_2d

IG : @ohayou_2d

kapok kamu bella😏 ini peringatan ke sekian dariku, macam² kamu bertingkah lagi, bakal ku layangkan surat kematian sekarat aja ke Kak Nuya, biar dibikin koid🤣🤣🤣 duh kejamnya aku🌝

2022-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Daily Routine
3 Dejavu
4 Terulang Kembali
5 Syafiq POV
6 Cemburu
7 Tugas Rahasia
8 Kesalahpahaman
9 Berusaha Menghindari
10 Penyerangan
11 Rey
12 Penghasut
13 Dikurung Di Gudang
14 Peringatan Pertama
15 Damai Sebelum Badai
16 Rencana Jahat
17 Kenikmatan Yang Memabukkan
18 Menikahlah Denganku
19 Satu Syarat
20 Sah
21 Terbongkar
22 Kesenangan Baru
23 This Night
24 Kejelian Ayah Steven
25 Kabar Mengejutkan
26 Sena POV
27 Kenyataan Yang Mengejutkan
28 Diterima Dengan Hangat
29 Percakapan Tengah Malam
30 Satu Rahasia Terbongkar
31 Balasan Dari Tuhan
32 Syukuran
33 Tatapan Mata Yang Berbicara
34 Semakin Dekat
35 Rutinitas Baru
36 Hujan-hujanan
37 Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38 Pergi
39 Butuh Waktu
40 Kebingungan
41 Ujian Pernikahan
42 Hampa
43 Kembali
44 Nasehat Orang Tua
45 Jerat Cinta CEO Arrogant
46 Rencana Liburan Bareng
47 Triple Date
48 Suara Aneh Yang Mengganggu
49 Adrian Dan Safa
50 Tanggung Jawab Seorang Kakak
51 Wedding Adrian And Safa
52 Berbuka Puasa
53 Cinta Masa Lalu
54 Terlambat
55 Ujian Selanjutnya
56 Menjelaskan Semuanya
57 Antisipasi
58 Memegang Kendali
59 Gagal Lagi
60 Kesalahpahaman
61 Menyelesaikan
62 Wedding Sammy And Hana
63 Diambil Alih
64 Hidangan Penutup
65 Me Time Bertiga
66 Pengganggu Lama
67 Keinginan Yang Terkabul
68 Keharmonisan Keluarga
69 Makan Siang Kelulusan
70 Makan Malam Keluarga Besar
71 Safa Pingsan
72 Kabar Bahagia
73 Mengalihkan Pikiran
74 Lambe Turah
75 Memohon Kepada Tuhan
76 Healing
77 Do'a Anak Yatim
78 Keanehan Sikap Sena
79 Harapan
80 Akhirnya ...
81 Kelahiran Baby Shailendra
82 Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83 Rey Pun Jadi Korban
84 Kontraksi
85 Perjuangan Seorang Ibu
86 Sena Koma
87 Shakila Arnelle Setyo Aji
88 Kekuatan Do'a
89 Sena Sadar
90 Satu Mama Dan Dua Bunda
91 Happy Ending : Happy Family
92 Pengumuman CS Baru
93 Epilog
94 Promo Novel Baru
95 Promo Novel Baru Lagi Nih
96 Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97 Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
Daily Routine
3
Dejavu
4
Terulang Kembali
5
Syafiq POV
6
Cemburu
7
Tugas Rahasia
8
Kesalahpahaman
9
Berusaha Menghindari
10
Penyerangan
11
Rey
12
Penghasut
13
Dikurung Di Gudang
14
Peringatan Pertama
15
Damai Sebelum Badai
16
Rencana Jahat
17
Kenikmatan Yang Memabukkan
18
Menikahlah Denganku
19
Satu Syarat
20
Sah
21
Terbongkar
22
Kesenangan Baru
23
This Night
24
Kejelian Ayah Steven
25
Kabar Mengejutkan
26
Sena POV
27
Kenyataan Yang Mengejutkan
28
Diterima Dengan Hangat
29
Percakapan Tengah Malam
30
Satu Rahasia Terbongkar
31
Balasan Dari Tuhan
32
Syukuran
33
Tatapan Mata Yang Berbicara
34
Semakin Dekat
35
Rutinitas Baru
36
Hujan-hujanan
37
Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38
Pergi
39
Butuh Waktu
40
Kebingungan
41
Ujian Pernikahan
42
Hampa
43
Kembali
44
Nasehat Orang Tua
45
Jerat Cinta CEO Arrogant
46
Rencana Liburan Bareng
47
Triple Date
48
Suara Aneh Yang Mengganggu
49
Adrian Dan Safa
50
Tanggung Jawab Seorang Kakak
51
Wedding Adrian And Safa
52
Berbuka Puasa
53
Cinta Masa Lalu
54
Terlambat
55
Ujian Selanjutnya
56
Menjelaskan Semuanya
57
Antisipasi
58
Memegang Kendali
59
Gagal Lagi
60
Kesalahpahaman
61
Menyelesaikan
62
Wedding Sammy And Hana
63
Diambil Alih
64
Hidangan Penutup
65
Me Time Bertiga
66
Pengganggu Lama
67
Keinginan Yang Terkabul
68
Keharmonisan Keluarga
69
Makan Siang Kelulusan
70
Makan Malam Keluarga Besar
71
Safa Pingsan
72
Kabar Bahagia
73
Mengalihkan Pikiran
74
Lambe Turah
75
Memohon Kepada Tuhan
76
Healing
77
Do'a Anak Yatim
78
Keanehan Sikap Sena
79
Harapan
80
Akhirnya ...
81
Kelahiran Baby Shailendra
82
Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83
Rey Pun Jadi Korban
84
Kontraksi
85
Perjuangan Seorang Ibu
86
Sena Koma
87
Shakila Arnelle Setyo Aji
88
Kekuatan Do'a
89
Sena Sadar
90
Satu Mama Dan Dua Bunda
91
Happy Ending : Happy Family
92
Pengumuman CS Baru
93
Epilog
94
Promo Novel Baru
95
Promo Novel Baru Lagi Nih
96
Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97
Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!