Syafiq POV

Suara dering ponselku yang aku letakkan di atas meja cafe membuatku menoleh dari layar macbook-ku. Segera kuraih benda pipih yang terus berbunyi itu.

"Assalamu'alaikum," sapaku setelah menggeser tombol hijau pada layar ponselku.

"Wa'alaikumsalam. Kak Syafiq, aku butuh bantuan kakak."

"Apalagi sih?" keluhku sembari mendesah. "Tadi Lucky, sekarang kamu. Haish, dasar kalian anak muda, suka sekali merepotkan."

"Seriusan ini kak. Barusan Azka telepon, dia bilang sampai sekarang kak Sena belum pulang juga. Ini udah hampir jam sepuluh malam kak dan kak Sena aku telepon dari tadi nggak diangkat terus."

"Dia lagi di jalan mungkin, makanya nggak angkat telepon dari kamu," kataku mencoba menenangkan.

Percayalah, kata-kata itu sesungguhnya juga berlaku untuk diriku sendiri.

"Tapi aku khawatir banget kak. Ini udah malem dan kak Sena naik motor. Belum lagi barang belanjaannya, nggak mungkin kalau cuma sedikit."

Gagal. Jujur saja, aku sendiri pun mulai merasa khawatir sekarang.

"Please kak, tolong susulin kak Sena sekarang ya. Aku takut terjadi sesuatu sama dia."

Dan runtuh sudah pertahananku. Tapi aku tetap berusaha menguasai diriku agar bisa bersikap seperti biasanya.

"Oke, kamu tenang aja. Kakak susulin Sena sekarang juga. Kakak tutup ya, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Makasih ya kak. Jangan lupa kabarin aku."

"Pasti."

Aku mengakhiri panggilan teleponku. Membereskan macbook-ku kemudian aku pun beranjak berdiri.

"Frans, gue cabut dulu ya," pamitku kepada Frans, sahabatku yang saat ini berdiri di balik bar table dan sedang meracik kopi dengan lihai itu.

Ya, cafe ini adalah milik sahabatku sewaktu kuliah dulu, namanya Frans. Dan aku sering datang kesini, untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang aku bawa pulang, atau hanya sekedar untuk melepas penat.

"Oke. Thanks ya Bro. Hati-hati di jalan," balas Frans padaku dengan melambaikan tangan kanannya.

"Yoi," aku pun membalas lambaian tangan dari Frans.

Aku segera meninggalkan cafe milik sahabatku itu. Masuk ke dalam mobil, aku langsung memasang earphone bluetooth ke telingaku kemudian menghubungi Ega, sekretaris sekaligus tangan kananku.

"Ya bos."

"Ega cari lokasi Sena sekarang juga."

"Oke bos, segera."

Panggilan berakhir. Aku kemudian melajukan mobilku keluar dari parkiran cafe. Tidak lama kemudian Ega sudah mengirimkan sebuah titik lokasi ke ponselku. Segera saja aku memacu kereta baja kebanggaanku itu menuju ke titik lokasi tersebut.

Tidak butuh waktu yang lama akhirnya aku sudah sampai di sebuah jalanan yang sepi. Dan benar saja, di depan sana aku melihat Sena terduduk di jalanan dengan dikelilingi beberapa orang preman. Kuhentikan mobilku dan aku segera melompat turun.

"SENA!!!" teriakku.

Perhatian mereka langsung beralih ke arahku. Sesaat aku bisa melihat raut kelegaan di wajah Sena. Melihat kondisi Sena yang tidak berdaya, emosiku seketika meluap. Aku pun langsung menghajar tujuh orang preman yang menyerang Sena tadi.

Tidak butuh waktu lama aku sudah berhasil mengalahkan tujuh preman itu dan membuat mereka semua melarikan diri. Aku segera menghampiri Sena dan membantunya untuk berdiri.

"Kamu nggak pa-pa kan Sen?" tanyaku khawatir.

"Aku nggak pa-pa kok kak. Makasih," jawab Sena seraya tersenyum.

"Lain kali kamu harus lebih berhati-hati lagi. Kamu itu cewek, sasaran yang paling mudah buat dijahatin sama orang lain. Jangan pernah pergi sendiri kalau kamu belum mampu melawan dan melindungi diri kamu sendiri," nasehatku pada Sena.

Deg.

'Aku sepertinya pernah mengatakan kata-kata ini juga kepada Sena dulu.'

Mengabaikan pemikiran yang sempat terlintas di kepalaku, aku justru melihat Sena sedang melamun.

"Sena," panggilku menyadarkan Sena dari lamunannya.

Tapi sepertinya hanya sesaat, dan kulihat Sena kembali melamun lagi.

"Sena, kamu nggak pa-pa kan?" tanyaku lagi semakin khawatir.

Kemudian aku melihat Sena tersenyum simpul. Aku pun merasa sedikit lega.

"Aku nggak pa-pa kok kak," jawab Sena.

"Kamu pucat," kataku menyadari raut wajah Sena yang terlihat sedikit pucat.

Spontan aku langsung mengangkat tangan kananku dan meletakkannya terbalik di kening Sena. Panas. Sepertinya Sena demam. Aku lihat Sena sedikit tertegun karena tindakan spontanku itu.

"Kamu demam Sena. Kamu sakit?" tanyaku semakin khawatir setelah menarik tanganku dari kening Sena.

Sena menggelengkan kepalanya pelan.

"Enggak kak. Aku nggak pa-pa kok," jawab Sena.

"Ayo aku antar kamu pulang," kataku seraya menarik tangan kanan Sena.

Aku merasakan Sena menahan tanganku. Aku yang sudah membalikkan badan pun akhirnya kembali berbalik menghadap ke arah Sena.

"Nggak usah kak. Aku naik motor aja," tolak Sena.

"Tapi kamu lagi nggak sehat. Kondisi kamu juga seperti ini. Kamu terluka Sena," kataku ngotot.

"Enggak kak. Makasih sebelumnya. Tapi aku pulang sendiri aja naik motor. Aku nggak mau menyebabkan kesalahpahaman nanti," tolak Sena lagi.

Aku mengernyitkan keningku. Kesalahpahaman? Kesalahpahaman apa yang Sena maksud? Tapi aku tau benar sifat gadis di depanku ini. Dia memiliki pendirian yang kuat. Aku membuang nafas kasar. Sepertinya aku tidak akan bisa memaksa gadis ini.

"Ya sudah, kalau memang itu mau kamu. Kamu naik motor, tapi aku akan ngikutin kamu dari belakang. Aku nggak mau terjadi sesuatu lagi sama kamu," kataku yang pada akhirnya mengalah.

Aku melihat Sena mengangguk pelan. Kemudian Sena kembali menaiki sepeda motornya dan mulai melajukan motornya kembali. Astaga, barang belanjaan sebanyak itu dia bawa menggunakan sepeda motor. Belum lagi kondisinya yang sedang demam dan terluka karena berkelahi dengan para preman tadi. Aku benar-benar merasa tidak berguna saat ini.

Seperti perkataanku tadi, aku terus mengikuti Sena di belakangnya, memastikan keamanan Sena sampai di rumahnya. Dan setelah sampai di depan rumah Sena, aku pun pamit untuk langsung pulang.

Sena menawariku untuk mampir terlebih dahulu, tapi aku menolaknya dan mengatakan ingin langsung pulang saja. Sena pun tidak memaksa. Aku kemudian melajukan mobilku dan meninggalkan rumah Sena. Dari kaca spion aku masih bisa melihat Sena yang mengendarai sepeda motornya memasuki halaman rumahnya.

Huft, aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku. Dari dulu, setiap hal tentang Sena diam-diam selalu menarik perhatianku. Dan aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Bahkan seringkali aku membantu gadis itu secara sembunyi-sembunyi, tanpa sepengetahuan Sena apalagi orang lain.

Aku tau betul bagaimana kehidupan Sena di rumahnya. Karena diam-diam pembantu Om Bima, Bik Prapti, sudah menjadi mata-mata untukku yang akan langsung melaporkan semua yang terjadi pada Sena di rumah itu kepadaku.

Entah kenapa aku sampai senekat itu. Yang aku tau, sejak aku mengantarkan Sena pulang saat sepedanya rusak karena diganggu anak-anak nakal di jalan waktu dulu itu, aku bisa melihat kalau Tante Bella memperlakukan Sena berbeda dengan kedua anak kandungnya.

Dari situlah awal rasa simpatiku. Aku yang mendapat kasih sayang yang begitu berlimpah dari keluargaku, tapi Sena sepertinya tidak mendapatkan itu semua. Dari luar, Sena selalu berusaha untuk terlihat kuat dan tegar. Tapi aku tau pasti, dia tersiksa di dalam hatinya. Rasa sedih dan kecewa itu selalu dia tutupi sebaik mungkin dengan senyumannya.

Apalagi setelah mendengar laporan-laporan dari Bik Prapti. Rasa empati di dalam diriku semakin kuat kurasakan. Itu kenapa diam-diam aku selalu mengawasi dan membatu Sena tanpa sepengetahuan siapa pun. Setidaknya, menurutku, itu yang bisa aku lakukan agar Sena tetap kuat dan tidak menyerah apalagi merasa sendiri.

Baru kali ini aku berbuat sampai sejauh ini kepada seseorang, terlebih lagi itu adalah seorang gadis. Entahlah, apa sebenarnya yang aku rasakan sampai aku bisa berbuat seperti ini. Benarkah ini hanya sekedar karena rasa kemanusiaan sebagai sesama manusia yang sudah seharusnya untuk saling tolong menolong? Aku sendiri bahkan tidak bisa mengartikannya dengan pasti. Yang aku tau, rasa ini berbeda.

Terpopuler

Comments

☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔✆ᶜᵉᶜⁱˡʸᵃ✨❁︎⃞⃟ʂ

☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔✆ᶜᵉᶜⁱˡʸᵃ✨❁︎⃞⃟ʂ

suka deh sama cowok model kaya gini... walaupun perhatian nya diam2 tapi setidaknya dia peduli

2022-06-28

2

SUMI 🐊🐊

SUMI 🐊🐊

CEO yg d mksd d judul si Syafiq bukan y ???
kan smpe skr Safiq perhatian ga arogan

2022-05-22

1

SUMI 🐊🐊

SUMI 🐊🐊

jgn² Syafiq juga suka y sama Sena

2022-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Daily Routine
3 Dejavu
4 Terulang Kembali
5 Syafiq POV
6 Cemburu
7 Tugas Rahasia
8 Kesalahpahaman
9 Berusaha Menghindari
10 Penyerangan
11 Rey
12 Penghasut
13 Dikurung Di Gudang
14 Peringatan Pertama
15 Damai Sebelum Badai
16 Rencana Jahat
17 Kenikmatan Yang Memabukkan
18 Menikahlah Denganku
19 Satu Syarat
20 Sah
21 Terbongkar
22 Kesenangan Baru
23 This Night
24 Kejelian Ayah Steven
25 Kabar Mengejutkan
26 Sena POV
27 Kenyataan Yang Mengejutkan
28 Diterima Dengan Hangat
29 Percakapan Tengah Malam
30 Satu Rahasia Terbongkar
31 Balasan Dari Tuhan
32 Syukuran
33 Tatapan Mata Yang Berbicara
34 Semakin Dekat
35 Rutinitas Baru
36 Hujan-hujanan
37 Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38 Pergi
39 Butuh Waktu
40 Kebingungan
41 Ujian Pernikahan
42 Hampa
43 Kembali
44 Nasehat Orang Tua
45 Jerat Cinta CEO Arrogant
46 Rencana Liburan Bareng
47 Triple Date
48 Suara Aneh Yang Mengganggu
49 Adrian Dan Safa
50 Tanggung Jawab Seorang Kakak
51 Wedding Adrian And Safa
52 Berbuka Puasa
53 Cinta Masa Lalu
54 Terlambat
55 Ujian Selanjutnya
56 Menjelaskan Semuanya
57 Antisipasi
58 Memegang Kendali
59 Gagal Lagi
60 Kesalahpahaman
61 Menyelesaikan
62 Wedding Sammy And Hana
63 Diambil Alih
64 Hidangan Penutup
65 Me Time Bertiga
66 Pengganggu Lama
67 Keinginan Yang Terkabul
68 Keharmonisan Keluarga
69 Makan Siang Kelulusan
70 Makan Malam Keluarga Besar
71 Safa Pingsan
72 Kabar Bahagia
73 Mengalihkan Pikiran
74 Lambe Turah
75 Memohon Kepada Tuhan
76 Healing
77 Do'a Anak Yatim
78 Keanehan Sikap Sena
79 Harapan
80 Akhirnya ...
81 Kelahiran Baby Shailendra
82 Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83 Rey Pun Jadi Korban
84 Kontraksi
85 Perjuangan Seorang Ibu
86 Sena Koma
87 Shakila Arnelle Setyo Aji
88 Kekuatan Do'a
89 Sena Sadar
90 Satu Mama Dan Dua Bunda
91 Happy Ending : Happy Family
92 Pengumuman CS Baru
93 Epilog
94 Promo Novel Baru
95 Promo Novel Baru Lagi Nih
96 Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97 Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
Daily Routine
3
Dejavu
4
Terulang Kembali
5
Syafiq POV
6
Cemburu
7
Tugas Rahasia
8
Kesalahpahaman
9
Berusaha Menghindari
10
Penyerangan
11
Rey
12
Penghasut
13
Dikurung Di Gudang
14
Peringatan Pertama
15
Damai Sebelum Badai
16
Rencana Jahat
17
Kenikmatan Yang Memabukkan
18
Menikahlah Denganku
19
Satu Syarat
20
Sah
21
Terbongkar
22
Kesenangan Baru
23
This Night
24
Kejelian Ayah Steven
25
Kabar Mengejutkan
26
Sena POV
27
Kenyataan Yang Mengejutkan
28
Diterima Dengan Hangat
29
Percakapan Tengah Malam
30
Satu Rahasia Terbongkar
31
Balasan Dari Tuhan
32
Syukuran
33
Tatapan Mata Yang Berbicara
34
Semakin Dekat
35
Rutinitas Baru
36
Hujan-hujanan
37
Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38
Pergi
39
Butuh Waktu
40
Kebingungan
41
Ujian Pernikahan
42
Hampa
43
Kembali
44
Nasehat Orang Tua
45
Jerat Cinta CEO Arrogant
46
Rencana Liburan Bareng
47
Triple Date
48
Suara Aneh Yang Mengganggu
49
Adrian Dan Safa
50
Tanggung Jawab Seorang Kakak
51
Wedding Adrian And Safa
52
Berbuka Puasa
53
Cinta Masa Lalu
54
Terlambat
55
Ujian Selanjutnya
56
Menjelaskan Semuanya
57
Antisipasi
58
Memegang Kendali
59
Gagal Lagi
60
Kesalahpahaman
61
Menyelesaikan
62
Wedding Sammy And Hana
63
Diambil Alih
64
Hidangan Penutup
65
Me Time Bertiga
66
Pengganggu Lama
67
Keinginan Yang Terkabul
68
Keharmonisan Keluarga
69
Makan Siang Kelulusan
70
Makan Malam Keluarga Besar
71
Safa Pingsan
72
Kabar Bahagia
73
Mengalihkan Pikiran
74
Lambe Turah
75
Memohon Kepada Tuhan
76
Healing
77
Do'a Anak Yatim
78
Keanehan Sikap Sena
79
Harapan
80
Akhirnya ...
81
Kelahiran Baby Shailendra
82
Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83
Rey Pun Jadi Korban
84
Kontraksi
85
Perjuangan Seorang Ibu
86
Sena Koma
87
Shakila Arnelle Setyo Aji
88
Kekuatan Do'a
89
Sena Sadar
90
Satu Mama Dan Dua Bunda
91
Happy Ending : Happy Family
92
Pengumuman CS Baru
93
Epilog
94
Promo Novel Baru
95
Promo Novel Baru Lagi Nih
96
Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97
Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!