Cemburu

"Hari ini kalian bareng Papa aja ya berangkatnya. Kamu terluka dan mobil kamu juga masih di bengkel kan Sen? Jadi kalian bareng Papa aja," kata Bima saat sarapan pagi bersama.

"Azka aja Pa. Vira sama kak Sena nanti dijemput sama kak Syafiq," jawab Vira.

"Uhuk," Sena terbatuk karena tersedak, saking kagetnya mendengar perkataan Vira tadi.

"Kakak kamu biar sama Papa aja Vir. Nggak enak sama Syafiq. Nanti malah ganggu lagi," kata Bella.

Bima mengernyitkan keningnya, berusaha mencerna perkataan istrinya. Vira yang menyadari kalau papanya mulai curiga pun akhirnya mencari alasan.

"Mama ngomong apa sih? Ganggu apa coba. Kak Syafiq kan pengen mastiin juga kalau kak Sena baik-baik saja kondisinya. Semalam kan kak Syafiq juga yang udah nolongin kak Sena dan nganterin kak Sena pulang," kata Vira.

"Tapi kan nanti kamu sama Syafiq ---"

"Udah Ma, nggak pa-pa kok. Kak Syafiq sendiri tadi yang bilang gitu ke Vira. Pokoknya pagi ini kak Syafiq yang nganterin Vira sama kak Sena ke kampus," Vira memotong perkataan Bella.

"Mama bener Vir. Biar kakak bareng sama Papa sama Azka aja," kata Sena mengalah, memilih untuk menghindari masalah berkepanjangan.

"Nggak boleh. Pokoknya kak Sena sama aku dianterin sama kak Syafiq," kekeuh Vira.

"Ya sudah kalau begitu, Sena sama Vira biar bareng Syafiq, Azka Papa anterin," putus Bima pada akhirnya.

Reaksi berbeda ditunjukkan oleh satu keluarga tersebut. Azka yang oke-oke saja. Sena yang hanya bisa pasrah. Vira yang bernafas dengan lega. Sementara Bella yang sebenarnya masih belum terima pun akhirnya hanya bisa menahan dongkol. Dan Bima yang masih menaruh curiga.

Bima yang paling tau kalau selama ini Syafiq diam-diam selalu membantu Sena. Bahkan Bima juga tau kalau selama ini diam-diam Bik Prapti selalu memberikan informasi tentang apapun yang terjadi pada Sena kepada Syafiq. Tapi karena menurut Bima niat Syafiq tidak buruk dan dia hanya ingin mengawasi dan menjaga Sena, makanya Bima membiarkan hal tersebut dan cukup mengawasinya saja secara diam-diam juga.

Siapa yang bisa menyembunyikan sesuatu dengan baik dari seorang mata-mata dan peretas handal seperti Bima. Itu kenapa tadi Bima sedikit curiga ketika Bella mengatakan Sena akan mengganggu Vira dan Syafiq. Hmm, sepertinya ada sesuatu yang harus Bima selidiki lagi nanti mengenai masalah ini.

Sesuai kesepakatan mereka, pagi ini Sena dan Vira berangkat ke kampus diantar oleh Syafiq sedangkan Azka diantar oleh Bima. Selama perjalanan, Sena yang duduk di kursi belakang lebih memilih untuk banyak diam. Bahkan ketika Syafiq bertanya kepadanya pun Sena hanya menjawab dengan seperlunya saja. Sementara Vira dan Syafiq yang duduk di bangku depan saling mengobrol dan sesekali juga bercanda dan tertawa bersama.

'Kenapa gue ngerasa dada gue sesek ya, kayak nggak rela gitu. Huft, nggak boleh gitu Sena. Kamu nggak boleh cemburu sama Vira. Vira adik kamu, kebahagiaan Vira adalah kebahagiaan kamu juga.'

🌺🌺🌺

Sore itu Syafiq berniat menjemput Sena dan juga Vira sepulang dari kampus. Syafiq pun menghubungi Vira terlebih dahulu untuk memastikan jam kepulangan mereka.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Hari ini kalian pulang jam berapa Vir? Biar kakak jemput."

"Duh, sorry kak, kita udah pulang. Tadi Vira dijemput sama kak Lucky. Kak Sena kalau nggak salah tadi juga dijemput sama kak Rey."

"Rey?" Syafiq mengernyitkan keningnya.

"Iya, kak Rey. Anak buah Papa juga di markas."

"Oh, oke deh. Ya udah kalau gitu. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam kak."

Mematikan panggilan teleponnya, Syafiq kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerjanya tersebut.

"Ega, Lo handle dulu semua urusan disini. Gue harus pergi sekarang," perintah Syafiq begitu sampai di depan meja kerja sekretarisnya itu.

"Oke bos," balas Ega cepat tanggap.

"Cari dimana Sena sekarang, gue tunggu laporan Lo," kata Syafiq lagi.

"Segera."

Setelah itu Syafiq pun meninggalkan Ega dan berjalan menuju ke lift khusus direksi. Sepeninggal Syafiq diam-diam Ega tersenyum seraya menggelengkan kepalanya pelan. Bosnya itu masih saja belum bisa memahami perasaannya sendiri.

Ega segera mencari titik lokasi keberadaan Sena melalui laptopnya. Ternyata Sena ada di markas. Setelah itu Ega pun segera mengirimkan informasi tersebut kepada Syafiq.

Syafiq yang sudah sampai di parkiran segera menuju ke mobilnya. Ponselnya berbunyi, sebuah pesan dari Ega masuk. Setelah membuka pesan dari Ega yang mengatakan kalau Sena ada di markas, Syafiq pun kemudian mengendarai mobilnya menuju ke markas.

🌺🌺🌺

Sesampainya di markas.

Syafiq turun dari mobilnya. Beberapa anak buah yang berjaga di depan pun menyapa Syafiq yang baru datang. Setelah membalas sapaan anak buahnya tersebut Syafiq pun segera masuk ke dalam dan langsung menuju ke ruang pelatihan di belakang.

Dan benar saja, baru saja Syafiq sampai di depan pintu dia sudah langsung bisa melihat Sena yang sedang duduk beristirahat dan sedang meminum air dari botol bersama seorang laki-laki yang usianya kira-kira sepantaran dengan Syafiq.

"Cukup untuk latihan hari ini Sen. Kondisi Lo belum pulih sepenuhnya," kata Rey yang masih bisa didengar oleh Syafiq.

"Ck, gue nggak selemah itu Rey. Gue masih sanggup kalau cuma ngelawan Lo. Luka ini nggak ada apa-apanya bagi gue," balas Sena setelah berdecak kesal.

"Dasar keras kepala. Pokoknya gue bilang cukup ya cukup," Rey masih ngotot.

"Nggak mau. Terserah gue lah," balas Sena dengan tersenyum menyeringai.

"Ngeyel banget sih kalau dibilangin," keluh Rey yang kemudian mengacak-acak rambut Sena.

"No!!! Rey..." pekik Sena yang langsung memukuli lengan Rey dengan kedua kepalan tangannya.

Rey dan Sena tertawa bersama-sama. Tanpa mereka berdua sadari, Syafiq melihat interaksi mereka berdua dari depan pintu.

Tristan yang baru saja kembali dari dapur mengambil air dingin, sedikit heran melihat Syafiq yang tiba-tiba datang ke markas. Tristan pun segera menghampiri Syafiq.

"Tumben dateng ke markas kak?" tanya Tristan.

"Siapa dia?"

Bukannya menjawab, Syafiq justru balik bertanya kepada Tristan dengan pandangan yang masih terfokus kepada Sena dan Rey di depan sana. Tristan kemudian mengikuti arah pandangan Syafiq.

"Oh, Rey maksud kakak," jawab Tristan.

"Siapa Rey?" tanya Syafiq dingin tanpa mengalihkan pandangannya dari Sena dan Rey yang masih bercanda dan tertawa bersama.

"Anak buah Om Bima juga. Udah lama kok dia ikut Om Bima. Dan karena memang Rey sama Sena bisa kompak tiap kali bekerja bareng, makanya Om Bima jadiin Sena sama Rey rekan satu tim. Mereka berdua sering mendapatkan tugas dari Om Bima bareng dan terbukti mereka selalu bisa kompak menjalankan tugas mereka dengan baik," jawab Tristan menjelaskan.

Entah kenapa Syafiq merasa tidak suka melihat kebersamaan Sena dan Rey. Amarahnya tiba-tiba muncul melihat Sena dan Rey yang kelihatan begitu akrab. Perasaan apa ini? Apakah ini yang dinamakan dengan cemburu? Syafiq belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya.

Seseorang menghampiri Sena dan Rey dan mengatakan kalau Rey disuruh untuk menemui Bima sekarang juga. Rey kemudian nampak berpamitan kepada Sena dan Sena membalasnya dengan anggukan kepala. Setelah Rey pergi Syafiq kemudian bergegas menghampiri Sena.

"Kenapa pulang nggak ngabarin dulu?" tanya Syafiq secara tiba-tiba dengan sedikit emosi.

"Kak Syafiq?" Sena berbalik dan sedikit kaget melihat Syafiq yang sudah berada di belakangnya.

"Kamu lupa tadi pagi aku bilang apa? Kalau mau pulang kabarin," tegas Syafiq yang nampak masih emosi.

"Kenapa aku harus ngabarin kakak? Kakak kan bukan siapa-siapanya aku. Seharusnya yang kakak perhatiin itu Vira, bukan aku," jawab Sena berusaha setenang mungkin, meski sebenarnya saat ini jantungnya berdebar sangat kencang.

Perasaan gundah itu datang lagi. Seandainya saja saat ini Syafiq tidak sedang dekat dengan Vira, Sena pasti akan merasa sangat bahagia menerima semua perhatian dan kekhawatiran dari Syafiq tersebut.

"Sena kamu... Apa maksud kamu?" tanya Syafiq semakin emosi.

"Cukup kak. Kakak nggak perlu ngurusin aku. Kakak nggak perlu perhatiin aku. Karena yang seharusnya kakak perhatiin itu cewek kakak, bukan aku," jawab Sena sedikit keras.

Sena kemudian berbalik dan pergi meninggalkan Syafiq.

"Sena," panggil Syafiq yang tidak dihiraukan oleh Sena.

Sena tidak menoleh kembali kepada Syafiq. Panggilan dari Syafiq pun dia abaikan.

"S H I T !!!" umpat Syafiq dengan meninju udara kosong di depannya.

Syafiq menyugar rambutnya ke belakang. Membalikkan badannya, Syafiq baru menyadari kalau ternyata Tristan masih berdiri disana dan melihat semuanya. Syafiq pun menghampiri Tristan kembali.

"Jangan sampai apa yang Lo lihat dan Lo dengar hari ini diketahui oleh orang lain. Atau Lo akan berurusan sama kakak," peringat Syafiq kepada Tristan yang masih terbengong.

"Tristan!" panggil Syafiq geram karena Tristan yang tidak merespon dan seakan tidak mendengarkan perkataannya tadi.

"Eh, i-iya kak. Gue janji gue nggak akan cerita ke siapapun," balas Tristan tersadar dari keterkejutannya.

"Ya udah. Gue cabut dulu. Assalamu'alaikum," pamit Syafiq dengan menepuk pundak Tristan.

"Wa'alaikumsalam. Hati-hati kak," balas Tristan.

Syafiq kemudian pergi meninggalkan Tristan. Sementara Tristan masih berkutat dengan pemikirannya sendiri.

'Kak Syafiq suka ya sama Sena? Baru kali ini gue lihat reaksi kak Syafiq yang kayak tadi. Sebelumnya kan kak Syafiq selalu cuek kalau soal cewek. Tapi ini tadi kelihatan banget kalau kak Syafiq tuh lagi cemburu. Eh, cemburu? Jadi bener dong kalau kak Syafiq suka sama Sena?'

Terpopuler

Comments

☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔✆ᶜᵉᶜⁱˡʸᵃ✨❁︎⃞⃟ʂ

☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔✆ᶜᵉᶜⁱˡʸᵃ✨❁︎⃞⃟ʂ

cemburu tanda cinta ...tapi cinta dalam diam ya Syafiq

seandainya sena jg tau perasaan Syafiq 🙈🙈

2022-06-28

2

🍾⃝ͩᴛᷞɪͧᴀᷠ»ͣcнᷨuͣʙᷤʙͤʏɢ⃟꙰Ⓜ️📴

🍾⃝ͩᴛᷞɪͧᴀᷠ»ͣcнᷨuͣʙᷤʙͤʏɢ⃟꙰Ⓜ️📴

jejak 👣 kuuu thor

2022-06-27

2

🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸

🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸

semangat ya thor

2022-06-27

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Daily Routine
3 Dejavu
4 Terulang Kembali
5 Syafiq POV
6 Cemburu
7 Tugas Rahasia
8 Kesalahpahaman
9 Berusaha Menghindari
10 Penyerangan
11 Rey
12 Penghasut
13 Dikurung Di Gudang
14 Peringatan Pertama
15 Damai Sebelum Badai
16 Rencana Jahat
17 Kenikmatan Yang Memabukkan
18 Menikahlah Denganku
19 Satu Syarat
20 Sah
21 Terbongkar
22 Kesenangan Baru
23 This Night
24 Kejelian Ayah Steven
25 Kabar Mengejutkan
26 Sena POV
27 Kenyataan Yang Mengejutkan
28 Diterima Dengan Hangat
29 Percakapan Tengah Malam
30 Satu Rahasia Terbongkar
31 Balasan Dari Tuhan
32 Syukuran
33 Tatapan Mata Yang Berbicara
34 Semakin Dekat
35 Rutinitas Baru
36 Hujan-hujanan
37 Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38 Pergi
39 Butuh Waktu
40 Kebingungan
41 Ujian Pernikahan
42 Hampa
43 Kembali
44 Nasehat Orang Tua
45 Jerat Cinta CEO Arrogant
46 Rencana Liburan Bareng
47 Triple Date
48 Suara Aneh Yang Mengganggu
49 Adrian Dan Safa
50 Tanggung Jawab Seorang Kakak
51 Wedding Adrian And Safa
52 Berbuka Puasa
53 Cinta Masa Lalu
54 Terlambat
55 Ujian Selanjutnya
56 Menjelaskan Semuanya
57 Antisipasi
58 Memegang Kendali
59 Gagal Lagi
60 Kesalahpahaman
61 Menyelesaikan
62 Wedding Sammy And Hana
63 Diambil Alih
64 Hidangan Penutup
65 Me Time Bertiga
66 Pengganggu Lama
67 Keinginan Yang Terkabul
68 Keharmonisan Keluarga
69 Makan Siang Kelulusan
70 Makan Malam Keluarga Besar
71 Safa Pingsan
72 Kabar Bahagia
73 Mengalihkan Pikiran
74 Lambe Turah
75 Memohon Kepada Tuhan
76 Healing
77 Do'a Anak Yatim
78 Keanehan Sikap Sena
79 Harapan
80 Akhirnya ...
81 Kelahiran Baby Shailendra
82 Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83 Rey Pun Jadi Korban
84 Kontraksi
85 Perjuangan Seorang Ibu
86 Sena Koma
87 Shakila Arnelle Setyo Aji
88 Kekuatan Do'a
89 Sena Sadar
90 Satu Mama Dan Dua Bunda
91 Happy Ending : Happy Family
92 Pengumuman CS Baru
93 Epilog
94 Promo Novel Baru
95 Promo Novel Baru Lagi Nih
96 Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97 Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
Daily Routine
3
Dejavu
4
Terulang Kembali
5
Syafiq POV
6
Cemburu
7
Tugas Rahasia
8
Kesalahpahaman
9
Berusaha Menghindari
10
Penyerangan
11
Rey
12
Penghasut
13
Dikurung Di Gudang
14
Peringatan Pertama
15
Damai Sebelum Badai
16
Rencana Jahat
17
Kenikmatan Yang Memabukkan
18
Menikahlah Denganku
19
Satu Syarat
20
Sah
21
Terbongkar
22
Kesenangan Baru
23
This Night
24
Kejelian Ayah Steven
25
Kabar Mengejutkan
26
Sena POV
27
Kenyataan Yang Mengejutkan
28
Diterima Dengan Hangat
29
Percakapan Tengah Malam
30
Satu Rahasia Terbongkar
31
Balasan Dari Tuhan
32
Syukuran
33
Tatapan Mata Yang Berbicara
34
Semakin Dekat
35
Rutinitas Baru
36
Hujan-hujanan
37
Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38
Pergi
39
Butuh Waktu
40
Kebingungan
41
Ujian Pernikahan
42
Hampa
43
Kembali
44
Nasehat Orang Tua
45
Jerat Cinta CEO Arrogant
46
Rencana Liburan Bareng
47
Triple Date
48
Suara Aneh Yang Mengganggu
49
Adrian Dan Safa
50
Tanggung Jawab Seorang Kakak
51
Wedding Adrian And Safa
52
Berbuka Puasa
53
Cinta Masa Lalu
54
Terlambat
55
Ujian Selanjutnya
56
Menjelaskan Semuanya
57
Antisipasi
58
Memegang Kendali
59
Gagal Lagi
60
Kesalahpahaman
61
Menyelesaikan
62
Wedding Sammy And Hana
63
Diambil Alih
64
Hidangan Penutup
65
Me Time Bertiga
66
Pengganggu Lama
67
Keinginan Yang Terkabul
68
Keharmonisan Keluarga
69
Makan Siang Kelulusan
70
Makan Malam Keluarga Besar
71
Safa Pingsan
72
Kabar Bahagia
73
Mengalihkan Pikiran
74
Lambe Turah
75
Memohon Kepada Tuhan
76
Healing
77
Do'a Anak Yatim
78
Keanehan Sikap Sena
79
Harapan
80
Akhirnya ...
81
Kelahiran Baby Shailendra
82
Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83
Rey Pun Jadi Korban
84
Kontraksi
85
Perjuangan Seorang Ibu
86
Sena Koma
87
Shakila Arnelle Setyo Aji
88
Kekuatan Do'a
89
Sena Sadar
90
Satu Mama Dan Dua Bunda
91
Happy Ending : Happy Family
92
Pengumuman CS Baru
93
Epilog
94
Promo Novel Baru
95
Promo Novel Baru Lagi Nih
96
Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97
Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!