Penyerangan

Sena dan Rey malam ini sedang keluar untuk menjalankan tugas. Bima menyuruh mereka berdua untuk mengambil kiriman paket barang di pelabuhan. Tapi tiba-tiba saja di tengah perjalanan ponsel Sena berbunyi. Sebuah notifikasi pesan masuk yang ternyata berasal dari Adrian.

"Mas Rian? Kok tumben, udah malem juga," kata Sena dengan mengernyitkan keningnya.

"Coba dibuka aja, siapa tau penting," balas Rey yang saat ini sedang menyetir mobil.

"Oke."

Sena kemudian membuka pesan dari Adrian tersebut.

"Hmm," gumam Sena dengan mengerutkan keningnya, bingung dan sedikit terkejut juga.

"Ada apa?" tanya Rey penasaran.

"Mas Rian nyuruh kita ke parkiran belakang hotel X, deket toilet ballroom. Katanya ada yang masukin obat ke minuman Bang Sean dan kita disuruh nganterin Bang Sean ke rumah sakit," jawab Sena.

"Apa? Wah, cari mati tuh orang. Dia nggak tau apa berurusan dengan siapa?" cibir Rey.

"Udah, selama kita nggak ditugasin untuk beresin itu orang, berarti itu bukan urusan kita. Kita ke hotel X aja sekarang," kata Sena.

"Oke," balas Rey.

Rey kemudian memutar kemudinya menuju ke hotel X. Sesampainya disana, sesuai perintah Adrian, mereka berdua menunggu di parkiran belakang di dekat toilet ballroom. Tidak lama kemudian nampak Adrian keluar dengan memapah Sean. Rey dan Sena pun segera berlari menghampiri.

"Syukurlah kalian berdua cepet dateng. Kalian anterin Sean ke rumah sakit sekarang juga ya," kata Adrian.

Baru juga Sena dan Rey hendak menyahuti perkataan Adrian, tapi Sean sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Jangan," tolak Sean. "Anterin aja gue pulang," tegas Sean sambil memijit pelipis kanannya menahan pusing.

"Tapi Bro, kondisi Lo ---"

"Enggak Yan, gue nggak pa-pa. Gue mau pulang aja," tegas Sean memotong perkataan Adrian.

"Haish, oke deh kalo gitu. Sena, Rey, tolong kalian anterin Sean pulang ke apartemennya ya," perintah Adrian pada akhirnya.

"Oke Mas."

"Siap bos."

Sena dan Rey menjawab bersamaan.

"Sena, Lo yang bawa mobilnya, biar gue yang bantuin bos Sean," kata Rey yang sedang mengambil alih Sean dari tangan Adrian.

"Oke Rey," balas Sena.

"Kalian berdua hati-hati ya," pesan Adrian sebelum Sena dan Rey membawa Sean pergi.

Sena dan Rey kompak menganggukkan kepalanya. Kemudian mereka membawa Sean pergi dari hotel tersebut.

🌺🌺🌺

Sesampainya di apartemen Sean.

Sena segera memencet bel pintu apartemen Sean. Tidak lama kemudian pintu pun terbuka dan menampakkan raut wajah bingung Sonia.

"Sena? Rey? Astaghfirullah hal adziim, Mas Sean," pekik Sonia terkejut begitu melihat Sean yang sedang dipapah oleh Rey.

"Assalamu'alaikum Mbak," salam Sena.

"Wa'alaikumsalam. Ini Mas Sean kenapa Sena?" tanya Sonia bingung dan khawatir bercampur menjadi satu.

"Nanti Sena ceritain Mbak. Biar Rey bawa Bang Sean masuk dulu," jawab Sena berusaha menenangkan.

"Oh iya. Ayo bawa Mas Sean masuk dulu Rey," pinta Sonia kepada Rey.

"Baik Nona," balas Rey.

Rey kemudian membawa Sean masuk dan mendudukkannya di sofa. Sonia dan Sena mengikuti di belakangnya.

"Apa yang terjadi Sena?" tanya Sonia.

"Mas Rian bilang ada yang sengaja masukin obat ke minuman Bang Sean, Mbak," jawab Sena.

"Astaghfirullah hal adziim," pekik Sonia sambil menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Bang Sean nolak waktu mau kita bawa ke rumah sakit. Katanya minta dianter pulang aja. Jadi ya udah kita anterin pulang kesini akhirnya," lanjut Sena lagi.

"Oh, iya nggak pa-pa kok," balas Sonia.

"Kalau gitu kita pamit dulu ya Mbak, masih ada urusan soalnya," pamit Sena.

"Iya Sena. Makasih ya udah nganterin Mas Sean. Rey juga, makasih ya."

"Sama-sama Mbak."

"Sama-sama Nona."

Sena dan Rey menjawab bersamaan.

"Assalamu'alaikum," pamit Sena dan Rey.

"Wa'alaikumsalam. Hati-hati ya kalian."

Sena dan Rey menjawab dengan menganggukkan kepalanya. Mereka berdua kemudian meninggalkan apartemen Sean tersebut dan melanjutkan perjalanan mereka untuk mengambil kiriman paket barang di pelabuhan.

🌺🌺🌺

Beberapa hari kemudian.

Sena dan Rey mendapat perintah langsung dari Steven untuk selalu mengawasi Sonia secara diam-diam. Keselamatan Sonia sedang terancam saat ini, begitu yang dikatakan oleh Steven. Jadi Sena dan Rey diam-diam selalu berjaga dan mengawasi di sekitar SR Group maupun di apartemen Sean ketika Sean dan Sonia sudah pulang kerja.

Seperti sore hari ini, Sena dan Rey sudah stand by menunggu di halaman parkir SR Group. Kebetulan tadi Sean menyuruh mereka untuk menjemput Sonia sepulang kerja karena Sean ada meeting penting yang tidak bisa dia tinggalkan. Jadi Sena dan Rey tidak perlu sembunyi-sembunyi untuk saat ini.

"Mbak Sonia,,," panggil Sena setengah berteriak sambil melambaikan tangannya ketika melihat Sonia keluar dari lobi kantor.

Sonia nampak tersenyum dan membalas lambaian tangan Sena. Sonia kemudian berjalan mendekati Sena dan Rey yang sudah menunggu di samping mobil mereka.

"Maaf ya, udah lama ya nunggunya?" tanya Sonia begitu tiba di depan Sena dan Rey.

"Enggak kok Mbak. Kita juga baru aja dateng kok," jawab Sena yang tentu saja tidak seperti kenyataan yang sebenarnya.

Sesuai perintah Steven kemarin yang menugaskan Sena dan Rey untuk selalu mengawasi Sonia secara diam-diam, jadi tentu saja mereka berdua sebenarnya selalu berada di sekitar area kantor SR Group.

"Ya udah yuk, kita jalan sekarang aja," ajak Rey.

"Oke deh. Mbak Sonia mau langsung pulang atau mau kemana dulu mungkin?" tanya Sena.

"Langsung pulang aja deh, Dek," jawab Sonia.

"Oh, oke deh. Yuk Mbak," ajak Sena kemudian.

Baru juga mereka hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba saja ada yang menyergap Sonia dari belakang.

"Aaahhh,,," pekik Sonia kaget.

Tanpa mereka sadari mereka bertiga sudah dikepung oleh lebih dari 15 orang. Sena dan Rey dengan sigap langsung bertarung melawan para penyerang tersebut. Sementara tiga orang pria berbadan besar berusaha membawa Sonia pergi dari sana.

"Mbak Sonia," teriak Sena begitu melihat Sonia hendak dibawa pergi.

Dan karena lengah Sena pun terkena pukulan lawan sehingga jatuh tersungkur dan membentur paving blok. Tapi Sena kemudian segera bangkit dan segera melakukan perlawanan kembali.

Tiga orang petugas keamanan SR Group pun datang membantu. Tapi tetap saja mereka kalah dalam jumlah.

Sebuah keberuntungan bagi Sonia, Sena, Rey, dan yang lainnya karena tiba-tiba saja Syafiq datang. Rencananya Syafiq mau menemui Adrian. Tapi ternyata Syafiq justru melihat adegan tidak terduga di depan matanya. Syafiq segera menghentikan mobilnya dan mendial nomor Bima di ponselnya.

"Red code. Kantor Bang Sean," teriak Syafiq begitu panggilan teleponnya dijawab, dan setelah itu Syafiq pun langsung memutus sambungan teleponnya begitu saja.

Syafiq segera turun dari mobilnya dan membantu Rey dan yang lainnya menghadapi para penyerang tersebut.

"Sena selamatkan Sonia," perintah Syafiq.

Sena mengangguk kemudian berlari memburu ketiga orang yang masih berusaha membawa Sonia pergi. Sonia yang terus berontak nampaknya cukup merepotkan ketiga orang itu. Sena yang langsung menyerang ketiga orang tersebut sontak membuat mereka kaget. Sonia terdorong tanpa sengaja sehingga terjatuh.

Tidak sampai sepuluh menit kemudian bala bantuan dari anak buah Bima pun datang. Dalam sekejap akhirnya para penyerang itu berhasil dilumpuhkan.

"Mbak nggak pa-pa kan?" tanya Sena sembari membantu Sonia berdiri.

"Mbak nggak pa-pa kok. Astaga Sena, luka kamu banyak banget," kata Sonia terkejut dan khawatir melihat Sena yang terluka cukup parah.

"Kita ke rumah sakit sekarang," kata Syafiq yang tiba-tiba sudah berada di dekat Sonia dan Sena.

Raut khawatir sangat terlihat di wajah Syafiq melihat kondisi Sena. Syafiq kemudian merangkul pundak Sena untuk membantunya berjalan. Tapi Sena segera menepisnya.

"Tidak perlu. Terima kasih," tolak Sena ketus.

"Jangan keras kepala, kamu terluka," kesal Syafiq.

"Aku tau, tapi aku bisa sendiri," kekeuh Sena.

Sena berjalan sedikit pincang karena kaki kirinya terluka. Sonia segera membantu memapah Sena agar bisa berjalan dengan baik.

"Lo nggak pa-pa kan Sen?" tanya Rey khawatir setelah sampai di dekat Sena.

Kondisi Rey pun tidak kalah kacaunya dengan Sena saat ini. Lebam dan luka ada dimana-mana.

"Nggak pa-pa kok, tenang aja," jawab Sena dengan menampilkan senyuman manisnya.

Syafiq mengepalkan kedua tangannya erat. Entah kenapa dia merasa marah melihat Sena bisa tersenyum semanis itu kepada Rey, sementara kepada dirinya Sena begitu ketus.

"Semua masuk ke mobil gue, kita ke rumah sakit sekarang," perintah Syafiq tegas tanpa mau dibantah.

Mengiyakan perkataan Syafiq, Sonia kemudian membawa Sena masuk ke dalam mobil Syafiq.

Sena mengesah pelan, tapi dia tau dia tidak mungkin untuk menghindar lagi saat ini. Dengan berat hati akhirnya Sena pun masuk ke dalam mobil Syafiq dengan dibantu oleh Sonia. Rey pun juga ikut masuk ke dalam mobil. Baru kemudian Syafiq mengemudikan mobilnya menuju ke rumah sakit.

Terpopuler

Comments

@🎯™HannaPertwi 𝕸y💞 🌽

@🎯™HannaPertwi 𝕸y💞 🌽

semoga semua selamat dan dalam keadaan baik baik saja

2022-05-30

9

SUMI 🐊🐊

SUMI 🐊🐊

posisi Sena serba salah

2022-05-30

3

SUMI 🐊🐊

SUMI 🐊🐊

aih ini nih adegan yg bikin deg deg seerr

2022-05-30

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Daily Routine
3 Dejavu
4 Terulang Kembali
5 Syafiq POV
6 Cemburu
7 Tugas Rahasia
8 Kesalahpahaman
9 Berusaha Menghindari
10 Penyerangan
11 Rey
12 Penghasut
13 Dikurung Di Gudang
14 Peringatan Pertama
15 Damai Sebelum Badai
16 Rencana Jahat
17 Kenikmatan Yang Memabukkan
18 Menikahlah Denganku
19 Satu Syarat
20 Sah
21 Terbongkar
22 Kesenangan Baru
23 This Night
24 Kejelian Ayah Steven
25 Kabar Mengejutkan
26 Sena POV
27 Kenyataan Yang Mengejutkan
28 Diterima Dengan Hangat
29 Percakapan Tengah Malam
30 Satu Rahasia Terbongkar
31 Balasan Dari Tuhan
32 Syukuran
33 Tatapan Mata Yang Berbicara
34 Semakin Dekat
35 Rutinitas Baru
36 Hujan-hujanan
37 Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38 Pergi
39 Butuh Waktu
40 Kebingungan
41 Ujian Pernikahan
42 Hampa
43 Kembali
44 Nasehat Orang Tua
45 Jerat Cinta CEO Arrogant
46 Rencana Liburan Bareng
47 Triple Date
48 Suara Aneh Yang Mengganggu
49 Adrian Dan Safa
50 Tanggung Jawab Seorang Kakak
51 Wedding Adrian And Safa
52 Berbuka Puasa
53 Cinta Masa Lalu
54 Terlambat
55 Ujian Selanjutnya
56 Menjelaskan Semuanya
57 Antisipasi
58 Memegang Kendali
59 Gagal Lagi
60 Kesalahpahaman
61 Menyelesaikan
62 Wedding Sammy And Hana
63 Diambil Alih
64 Hidangan Penutup
65 Me Time Bertiga
66 Pengganggu Lama
67 Keinginan Yang Terkabul
68 Keharmonisan Keluarga
69 Makan Siang Kelulusan
70 Makan Malam Keluarga Besar
71 Safa Pingsan
72 Kabar Bahagia
73 Mengalihkan Pikiran
74 Lambe Turah
75 Memohon Kepada Tuhan
76 Healing
77 Do'a Anak Yatim
78 Keanehan Sikap Sena
79 Harapan
80 Akhirnya ...
81 Kelahiran Baby Shailendra
82 Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83 Rey Pun Jadi Korban
84 Kontraksi
85 Perjuangan Seorang Ibu
86 Sena Koma
87 Shakila Arnelle Setyo Aji
88 Kekuatan Do'a
89 Sena Sadar
90 Satu Mama Dan Dua Bunda
91 Happy Ending : Happy Family
92 Pengumuman CS Baru
93 Epilog
94 Promo Novel Baru
95 Promo Novel Baru Lagi Nih
96 Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97 Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
Daily Routine
3
Dejavu
4
Terulang Kembali
5
Syafiq POV
6
Cemburu
7
Tugas Rahasia
8
Kesalahpahaman
9
Berusaha Menghindari
10
Penyerangan
11
Rey
12
Penghasut
13
Dikurung Di Gudang
14
Peringatan Pertama
15
Damai Sebelum Badai
16
Rencana Jahat
17
Kenikmatan Yang Memabukkan
18
Menikahlah Denganku
19
Satu Syarat
20
Sah
21
Terbongkar
22
Kesenangan Baru
23
This Night
24
Kejelian Ayah Steven
25
Kabar Mengejutkan
26
Sena POV
27
Kenyataan Yang Mengejutkan
28
Diterima Dengan Hangat
29
Percakapan Tengah Malam
30
Satu Rahasia Terbongkar
31
Balasan Dari Tuhan
32
Syukuran
33
Tatapan Mata Yang Berbicara
34
Semakin Dekat
35
Rutinitas Baru
36
Hujan-hujanan
37
Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38
Pergi
39
Butuh Waktu
40
Kebingungan
41
Ujian Pernikahan
42
Hampa
43
Kembali
44
Nasehat Orang Tua
45
Jerat Cinta CEO Arrogant
46
Rencana Liburan Bareng
47
Triple Date
48
Suara Aneh Yang Mengganggu
49
Adrian Dan Safa
50
Tanggung Jawab Seorang Kakak
51
Wedding Adrian And Safa
52
Berbuka Puasa
53
Cinta Masa Lalu
54
Terlambat
55
Ujian Selanjutnya
56
Menjelaskan Semuanya
57
Antisipasi
58
Memegang Kendali
59
Gagal Lagi
60
Kesalahpahaman
61
Menyelesaikan
62
Wedding Sammy And Hana
63
Diambil Alih
64
Hidangan Penutup
65
Me Time Bertiga
66
Pengganggu Lama
67
Keinginan Yang Terkabul
68
Keharmonisan Keluarga
69
Makan Siang Kelulusan
70
Makan Malam Keluarga Besar
71
Safa Pingsan
72
Kabar Bahagia
73
Mengalihkan Pikiran
74
Lambe Turah
75
Memohon Kepada Tuhan
76
Healing
77
Do'a Anak Yatim
78
Keanehan Sikap Sena
79
Harapan
80
Akhirnya ...
81
Kelahiran Baby Shailendra
82
Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83
Rey Pun Jadi Korban
84
Kontraksi
85
Perjuangan Seorang Ibu
86
Sena Koma
87
Shakila Arnelle Setyo Aji
88
Kekuatan Do'a
89
Sena Sadar
90
Satu Mama Dan Dua Bunda
91
Happy Ending : Happy Family
92
Pengumuman CS Baru
93
Epilog
94
Promo Novel Baru
95
Promo Novel Baru Lagi Nih
96
Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97
Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!