Penghasut

Upaya penyelamatan Sonia alhamdulillaah berjalan dengan baik. Raka dan anak buahnya dapat diatasi dengan mudah oleh anak buah Bima yang mendapat bantuan dari pihak kepolisian. Bahkan Raka juga meninggal di tempat kejadian karena terjatuh dari balkon lantai tiga.

Untuk saat ini semuanya bisa bernafas dengan lega karena musuh utama mereka telah tewas. Namun sayangnya, ada berita buruk juga yang menyertai berita baik tersebut. Sonia mengalami keguguran karena benturan keras yang dialaminya. Sehingga menyebabkan Sean dan Sonia kehilangan calon buah hati pertama mereka.

Karena terlalu sibuk dengan kegiatan kuliahnya, baru malam ini Sena memiliki waktu luang untuk mengunjungi Sonia di rumah sakit.

"Mbak Sonia yang sabar ya, yang ikhlas. Yakin aja, pasti segera dapet ganti yang lebih baik dari Allah SWT," kata Sena menghibur Sonia.

"Iya Sen, makasih ya," balas Sonia.

"Maaf ya Mbak, kalau bukan karena keteledoran Sena dan yang lainnya, Mbak Sonia pasti nggak akan diculik dan nggak akan mengalami semua kejadian buruk ini," sesal Sena.

"Kamu ngomong apa sih Sen? Mbak nggak mau denger kata-kata seperti itu lagi ya. Semuanya sudah menjadi takdir dari Allah SWT untuk Mbak, Sen. Jadi jangan pernah menyalahkan diri kamu sendiri ataupun yang lainnya, ya," kata Sonia lembut.

"Iya Mbak," balas Sena.

Sena dan Sonia kemudian tersenyum bersamaan. Obrolan-obrolan mereka berdua terus berlanjut untuk beberapa saat. Karena kebetulan ketika Sena datang tadi justru Sean pamit untuk keluar sebentar, ada urusan administrasi yang harus dia selesaikan katanya.

Karena terlalu asyik mengobrol, tanpa mereka sadari ternyata jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Beberapa saat kemudian,

"Assalamu'alaikum," salam Sean dan Syafiq setelah membuka pintu kamar rawat inap Sonia .

"Wa'alaikumsalam," jawab Sonia dan Sena bersamaan.

Deg. Deg. Deg.

Jantung Sena seketika berdetak lebih kencang begitu melihat kehadiran Syafiq di ruangan tersebut. Apalagi ketika Sean dan Syafiq sudah berdiri di samping dirinya dan juga Sonia.

"Maaf ya sayang, Mas kelamaan ninggalin kamu. Tadi habis ngurusin administrasi kebetulan ketemu sama Syafiq di depan. Terus kita ngobrol sebentar di kafetaria bawah sambil ngopi," kata Sean setelah mencium kening Sonia penuh sayang.

"Iya Mas, nggak pa-pa kok. Kan ada Sena juga yang nemenin aku ngobrol," balas Sonia.

Sena berusaha sekuat tenaga menguasai dirinya sendiri yang sedang gugup karena berdiri di dekat Syafiq. Sena kemudian melihat ke arah jam tangan yang melingkar di tangan kirinya untuk mengurangi kegugupannya.

Namun sayangnya semua kegugupan Sena terlihat jelas di mata Sonia. Meski Sena sudah berusaha keras untuk menutupinya

"Eh, udah jam delapan lebih ternyata. Kalau gitu Sena pamit dulu ya Mbak, udah malem soalnya," pamit Sena kepada Sonia.

"Duh, maaf ya Sen, keasyikan ngobrol sampai lupa waktu kita," sesal Sonia.

"Nggak pa-pa Mbak, santai aja. Sena juga seneng kok ngobrol sama Mbak Sonia," balas Sena dengan tersenyum.

"Kamu pulang naik apa Sen?" tanya Sean.

"Gampang nanti Bang. Kalau Papa atau Rey nggak bisa jemput ya Sena naik ojek aja. Kebetulan Sena nggak bawa mobil. Tadi bareng Papa juga pas berangkat kesini," jawab Sena.

Syafiq reflek menegang begitu mendengar nama Rey disebut oleh Sena. Dan hal itu juga tidak luput dari perhatian Sonia.

"Kenapa nggak bareng kak Syafiq aja sekalian? Kak Syafiq kan udah mau pulang juga, daripada harus repot-repot suruh ngejemput, apalagi kalau sampai kamu harus naik ojek Sen, udah malem loh ini," celetuk Sonia tiba-tiba.

( For your information, Sonia manggil Syafiq 'kak' karena usia Syafiq 3 tahun di atas Sonia, kan Sonia seumuran Safa. Jadi meskipun Sonia berstatus kakak ipar, tapi karena alasan kesopanan Sonia tetap memanggil Syafiq dengan sebutan 'kak' 😁 )

Syafiq dan Sena sama-sama terkejut mendengar perkataan Sonia tadi.

"Nah, bener juga tuh. Fiq, Lo udah mau balik juga kan? Lo anterin Sena sekalian gih," kata Sean membenarkan perkataan Sonia.

"Oke. Nggak masalah Bang," balas Syafiq yang langsung mengiyakan.

"Eh, e-enggak usah Bang, Mbak. Sena bisa kok pulang sendiri. Nggak perlu ngerepotin kak Syafiq," tolak Sena salah tingkah.

"Siapa bilang ngerepotin? Kan sekalian jalan juga. Udah, ayo buruan. Keburu makin malem juga," balas Syafiq sedikit memaksa.

"Tapi ---,"

"Udah Sen, bareng kak Syafiq aja. Mbak juga lebih tenang kalau kamu bareng sama kak Syafiq, udah malem soalnya," kata Sonia meyakinkan Sena.

"Ta-"

"Kelamaan," potong Syafiq yang kemudian menarik tangan kanan Sena dan mengajaknya berbalik meninggalkan kamar rawat inap Sonia tersebut.

"Eh," kaget Sena yang sayangnya tidak bisa melawan.

"Kita balik duluan ya Bang, Sonia. Assalamu'alaikum," pamit Syafiq sembari berjalan menuju ke arah pintu,masih dengan menarik tangan kanan Sena.

"Sena balik ya Bang, Mbak. Assalamu'alaikum," pamit Sena juga dengan memutar tubuh bagian atasnya ke belakang melihat ke arah Sean dan Sonia.

"Wa'alaikumsalam, hati-hati kalian," balas Sean dan Sonia bersamaan.

"Mereka berdua cocok ya Mas," kata Sonia dengan tersenyum setelah pintu kamar rawat inapnya kembali tertutup.

"Istri Mas peka banget sih instingnya," balas Sean yang ikut tersenyum sembari mencubit ringan hidung Sonia.

"Eh, jadi bener?" tanya Sonia tidak menyangka.

Sean hanya tersenyum membalas pertanyaan istrinya tersebut.

🌺🌺🌺

"Sena turun di depan aja kak," pinta Sena setelah mobil Syafiq memasuki kompleks perumahannya.

"Masih jauh, Sena. Kamu kenapa sih nggak pernah mau kalau aku anterin sampai depan rumah?" tanya Syafiq.

"Nggak pa-pa kok. Cuma menghindari salah paham aja," jawab Sena pelan.

"Huft, lagi-lagi alasan itu," gerutu Syafiq dalam hatinya.

"Nggak ada penolakan. Aku anterin sampai depan rumah. Udah malem," tegas Syafiq memaksa.

"Kak, please,,," mohon Sena dengan wajah memelas.

Syafiq membuang nafasnya kasar. Dengan berat hati akhirnya Syafiq pun menuruti permintaan Sena dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Tempat yang sama ketika Syafiq menurunkan Sena dulu, sekitar 100 meter dari rumah Sena.

"Aku tungguin sampai kamu masuk ke halaman rumah. Hati-hati," pesan Syafiq kepada Sena.

"Makasih kak. Assalamu'alaikum," pamit Sena.

"Wa'alaikumsalam," balas Syafiq.

Sena kemudian membuka pintu mobil dan turun dari mobil Syafiq. Seperti perkataannya tadi, Syafiq masih terus mengawasi Sena dan menunggu Sena sampai masuk ke halaman rumahnya. Baru setelah itu Syafiq kembali menjalankan mobilnya meninggalkan komplek perumahan tersebut.

🌺🌺🌺

X : Anak pembawa sial itu dianterin lagi sama pacarnya Vira. Tapi lagi-lagi mereka berhenti di pinggir jalan, biar nggak ketahuan sama jeng Bella paling.

Bella : Eh, iyakah? Tapi Sena kemarin bilang kalau dia nggak ada hubungan apa-apa kok sama Syafiq. Dia juga udah janji kalau dia nggak akan ngerusak hubungan Vira sama Syafiq.

X : Dan jeng Bella percaya sama omongan anak pembawa sial itu? Anak yang udah jadi penyebab meninggalnya kakak kesayangan jeng Bella? Yang karena adanya 'dia' juga terpaksa membuat jeng Bella meninggalkan pria yang jeng Bella cintai?

Bella : .......

X : Jangan tertipu dengan wajah lugunya. Dari awal emang dia udah jadi pembawa sial kan. Dan kalau jeng Bella nggak mau hubungan putri kesayangan jeng Bella dengan pacarnya terancam, jeng Bella harus memberikan peringatan lebih keras kepada anak pembawa sial itu. Biar dia nggak berani macam-macam lagi dan gangguin hubungan Vira dengan pacarnya. Kurung aja dia di gudang sebagai peringatan. Kebetulan besok suami jeng Bella mau ke luar kota kan buat ngurusin supplier toko, jadi semua pasti aman deh.

Bella : Oke, makasih sarannya ya jeng.

X : Sama-sama jeng Bella. Saya cuma nggak mau kalau anak pembawa sial itu juga menghancurkan masa depan Vira, anak kesayangan jeng Bella.

Terpopuler

Comments

QiDi

QiDi

ada kompornya juga 🤔

2022-08-23

1

☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔✆ᶜᵉᶜⁱˡʸᵃ✨❁︎⃞⃟ʂ

☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔✆ᶜᵉᶜⁱˡʸᵃ✨❁︎⃞⃟ʂ

astaga ada ya penghasut kaya gitu..kompor banget

siapa ya itu penasaran

2022-06-29

2

SUMI 🐊🐊

SUMI 🐊🐊

Mamah boleh ga aku ngajak si X buat ngopi bareng 👉👈

2022-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Daily Routine
3 Dejavu
4 Terulang Kembali
5 Syafiq POV
6 Cemburu
7 Tugas Rahasia
8 Kesalahpahaman
9 Berusaha Menghindari
10 Penyerangan
11 Rey
12 Penghasut
13 Dikurung Di Gudang
14 Peringatan Pertama
15 Damai Sebelum Badai
16 Rencana Jahat
17 Kenikmatan Yang Memabukkan
18 Menikahlah Denganku
19 Satu Syarat
20 Sah
21 Terbongkar
22 Kesenangan Baru
23 This Night
24 Kejelian Ayah Steven
25 Kabar Mengejutkan
26 Sena POV
27 Kenyataan Yang Mengejutkan
28 Diterima Dengan Hangat
29 Percakapan Tengah Malam
30 Satu Rahasia Terbongkar
31 Balasan Dari Tuhan
32 Syukuran
33 Tatapan Mata Yang Berbicara
34 Semakin Dekat
35 Rutinitas Baru
36 Hujan-hujanan
37 Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38 Pergi
39 Butuh Waktu
40 Kebingungan
41 Ujian Pernikahan
42 Hampa
43 Kembali
44 Nasehat Orang Tua
45 Jerat Cinta CEO Arrogant
46 Rencana Liburan Bareng
47 Triple Date
48 Suara Aneh Yang Mengganggu
49 Adrian Dan Safa
50 Tanggung Jawab Seorang Kakak
51 Wedding Adrian And Safa
52 Berbuka Puasa
53 Cinta Masa Lalu
54 Terlambat
55 Ujian Selanjutnya
56 Menjelaskan Semuanya
57 Antisipasi
58 Memegang Kendali
59 Gagal Lagi
60 Kesalahpahaman
61 Menyelesaikan
62 Wedding Sammy And Hana
63 Diambil Alih
64 Hidangan Penutup
65 Me Time Bertiga
66 Pengganggu Lama
67 Keinginan Yang Terkabul
68 Keharmonisan Keluarga
69 Makan Siang Kelulusan
70 Makan Malam Keluarga Besar
71 Safa Pingsan
72 Kabar Bahagia
73 Mengalihkan Pikiran
74 Lambe Turah
75 Memohon Kepada Tuhan
76 Healing
77 Do'a Anak Yatim
78 Keanehan Sikap Sena
79 Harapan
80 Akhirnya ...
81 Kelahiran Baby Shailendra
82 Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83 Rey Pun Jadi Korban
84 Kontraksi
85 Perjuangan Seorang Ibu
86 Sena Koma
87 Shakila Arnelle Setyo Aji
88 Kekuatan Do'a
89 Sena Sadar
90 Satu Mama Dan Dua Bunda
91 Happy Ending : Happy Family
92 Pengumuman CS Baru
93 Epilog
94 Promo Novel Baru
95 Promo Novel Baru Lagi Nih
96 Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97 Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
Daily Routine
3
Dejavu
4
Terulang Kembali
5
Syafiq POV
6
Cemburu
7
Tugas Rahasia
8
Kesalahpahaman
9
Berusaha Menghindari
10
Penyerangan
11
Rey
12
Penghasut
13
Dikurung Di Gudang
14
Peringatan Pertama
15
Damai Sebelum Badai
16
Rencana Jahat
17
Kenikmatan Yang Memabukkan
18
Menikahlah Denganku
19
Satu Syarat
20
Sah
21
Terbongkar
22
Kesenangan Baru
23
This Night
24
Kejelian Ayah Steven
25
Kabar Mengejutkan
26
Sena POV
27
Kenyataan Yang Mengejutkan
28
Diterima Dengan Hangat
29
Percakapan Tengah Malam
30
Satu Rahasia Terbongkar
31
Balasan Dari Tuhan
32
Syukuran
33
Tatapan Mata Yang Berbicara
34
Semakin Dekat
35
Rutinitas Baru
36
Hujan-hujanan
37
Tertunai ( Rahasia Besar Yang Terungkap )
38
Pergi
39
Butuh Waktu
40
Kebingungan
41
Ujian Pernikahan
42
Hampa
43
Kembali
44
Nasehat Orang Tua
45
Jerat Cinta CEO Arrogant
46
Rencana Liburan Bareng
47
Triple Date
48
Suara Aneh Yang Mengganggu
49
Adrian Dan Safa
50
Tanggung Jawab Seorang Kakak
51
Wedding Adrian And Safa
52
Berbuka Puasa
53
Cinta Masa Lalu
54
Terlambat
55
Ujian Selanjutnya
56
Menjelaskan Semuanya
57
Antisipasi
58
Memegang Kendali
59
Gagal Lagi
60
Kesalahpahaman
61
Menyelesaikan
62
Wedding Sammy And Hana
63
Diambil Alih
64
Hidangan Penutup
65
Me Time Bertiga
66
Pengganggu Lama
67
Keinginan Yang Terkabul
68
Keharmonisan Keluarga
69
Makan Siang Kelulusan
70
Makan Malam Keluarga Besar
71
Safa Pingsan
72
Kabar Bahagia
73
Mengalihkan Pikiran
74
Lambe Turah
75
Memohon Kepada Tuhan
76
Healing
77
Do'a Anak Yatim
78
Keanehan Sikap Sena
79
Harapan
80
Akhirnya ...
81
Kelahiran Baby Shailendra
82
Sena Ngidam, Syafiq Dilema
83
Rey Pun Jadi Korban
84
Kontraksi
85
Perjuangan Seorang Ibu
86
Sena Koma
87
Shakila Arnelle Setyo Aji
88
Kekuatan Do'a
89
Sena Sadar
90
Satu Mama Dan Dua Bunda
91
Happy Ending : Happy Family
92
Pengumuman CS Baru
93
Epilog
94
Promo Novel Baru
95
Promo Novel Baru Lagi Nih
96
Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
97
Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!