Episode 19 ( lebih dekat)

Mungkin aku sudah salah menilainya. Mungkinkah perasaan aneh ini yang namanya suka. Kenapa jantung ku seolah-olah berhenti ketika aku bersamanya. Aku sangat takut ketika berfikir untuk mulai membuka hatiku untuk nya . Ini hanyalah sebuah perasaan kagum, itulah yang coba ku tampik ketika bersamanya.

Hari ini Aku memutuskan untuk bergegas balik ke Jakarta. Mungkin terasa menyebalkan untuk Kirana, tapi pekerjaan ku tak memungkinkan untuk terus bersamanya.

"Apa kali ini kau akan ikut kakak balik ke Jakarta Ran?" Rendra bertanya sekali lagi pada Kirana.

Kirana memutuskan untuk ikut balik ke Jakarta. Saat ini mungkin dia sangat kesal pada Rendra karena telah mengajak nya untuk kembali secepat nya ke Jakarta. Sehingga tak ada satu kata pun yang keluar dari bibir Kirana selama di perjalanan.

"Ran, kau masih marah ya sama kakak?

Maafkan kakak Ran. Pekerjaan kakak tidak memungkinkan untuk kita tetap stay di Surabaya. Lain kali kakak janji kita akan liburan yang lama di sana." Rayu Rendra.

"Benarkah? kakak g bohongkan." Wajah Kirana tiba-tiba cerah ketika mendengar perkataan Rendra barusan.

"Tentu saja kajak gak bohong."

"Ye... Kakak memang suami terbaikku." ( sambil memeluk tubuh Rendra)

Deg-Deg .....

Jantung Rendra mulai berdetak dengan keras ketika Kirana tiba-tiba memeluk nya.Rendra pun buru buru melepaskan pelukan Kirana karena Rendra sangat malu jika Kirana mendengar bunyi detak jantung nya.

Maaf, cuma kata itulah yang terlontar dari mulut Rendra setelah melepas pelukan Kirana.

Kirana sangat kesal melihat Rendra yang buru buru melepaskan pelukannya. Kirana pun mulai berfikir kalau dia hanya kegeeran dan merasa kalau sifat Rendra mulai lembut padanya.

"Aku tau kamu tidak menyukaiku tapi dengan melepaskan pelukan ku. Kali ini kamu benar-benar kelewatan. Sudah cukup, sampai kapanpun aku gak akan memelukmu lagi." Lirih Kirana dalam hati.

"Seperti nya dia salah paham lagi kepada ku. Apa karena aku melepaskan pelukannya, mukanya sudah berubah kesal seperti itu." Pikir Rendra.

"Oh Tuhan. Apa yang seharusnya aku lakukan. Aku hanya belum siap untuk membuka hatiku."

Tak ada yang salah dengan sifat Rendra yang masih bimbang dengan perasaan nya, tapi berbeda dengan Kirana. Gadis tersebut lagi lagi salah paham dan merasa kalau Rendra sama sekali tak menyukai nya dan bahkan berfikir kalau Rendra jijik ketika di peluk oleh nya .

"Aku kira kita dapat bersama ketika aku melihat mu bersama pamanku. Aku sangat senang ketika melihat mu sedikit berubah tapi sepertinya kali ini aku salah lagi. Entah harus berapa lama lagi Ran, Kamu berharap sama Rendra yang jelas-jelas tak menyukaimu. Sedikit celah pun tak akan ada kesempatan untuk mu. Ayo bangkit dan hempaskan si brengsek itu." Kirana pun berusaha memotivasi dirinya sendiri .

Mereka berdua pun akhirnya tiba dikediaman Marissa tanpa satu pun kata yang keluar dari bibir pasangan tersebut.

Marissa pun lagi-lagi kecewa melihat Rendra dan Kirana mulai menjaga jarak lagi.

"Sayang. Apa kalian sudah makan." Marissa berusaha mencairkan suasana yang sedikit kikuk.

" Iya ma. Kami berdua sudah makan. Rendra balik kamar dulu Ma, badan Rendra sudah capek ."

Rendra pun meninggalkan Kirana yang hanya diam terpaku melihat kepergian Rendra .

"Ma, Rana juga capek? Apa boleh Rana istirahat sebentar diruang tamu."

Marissa pun hanya bisa meng iyakan keinginan Kirana untuk tidur diruang tamu. Marissa takut apabila dia melarang keinginan menantunya kali ini akan menyebabkan masalah yang akan lebih besar.

"Seperti nya mereka butuh waktu dan privasi untuk menenangkan diri." Gumam Marissa .

Terik matahari sudah menyinari pelupuk wajah tampan lelaki tampan itu. Rendra bangun tanpa melihat Kirana didekat nya.

"Lagi lagi seperti ini. Apa yang harus akan lakukan ya Allah. Aku hanya gak tau cara untuk mengungkap kan perasaan ku pada nya."

Rendra sudah mulai pusing dengan dirinya sendiri yang sudah hilang kendali ketika berfikir Kirana akan menjauhinya lagi.

Setibanya dikampus. Kirana langsung menuju kelas nya. Tak ada konsentrasi sedikit pun selama masa pelajaran berlangsung.

"Loe kenapa lagi si Ran? Sepagi ini muka loe kok susah ditekuk kayak sambel blacan saja." seru Mita .

Kirana hanya duduk lesuh memandangi teman-teman nya yang sudah sibuk dari tadi dengan makanan nya.

"Kalau pusing ikut Abang Ardi aj Ran. Kawin lari aja yuk !" Seru Ardi.

" Sudah deh Ar, jangan jadi kompor. Siang-siang kayak gini udah jadi kompor aja?" Meledak tau rasa Loe!

Raisa pun sesekali menimpali candaan untuk menghibur sahabat nya tersebut.

"Habisnya. Orang nikah itu biasanya kalau pengantin baru adanya senyum-senyum terus. Eh ni anak buru - buru senyum. Gak makan orang sudah untung." Gumam Ardi .

" Sudah mendingan kamu pisah saja setelah itu kamu kawin ma Aku saja. Loe pasti bahagia dunia akhirat Kirana Az-Zahra Pratama." Ardi sengaja menghibur Kirana yang sedari tadi cemberut.

Semua temen-temen Kirana pun mulai tersedak mendengar perkataan Ardi yang seperti nya serius dan Tak ada sedikit pun candaan yang tersirat dari muka cowok ganteng tersebut.

Hanya Mita yang mampu mencair kan suasana hening yang mulai membuat Kirana gelisah.

"Udah Ran, Loe jangan dimasukin ke hati ucapan kecebong guplak ini, anggap aja angin berlalu." Seru mita.

" Gue serius Mita."

Tiba-tiba Ardi mulai menarik Kirana dan membawa Kirana ke dalam mobilnya. Mobil Ardi pun melaju dengan cepatnya menuju kafe di dekat pantai.

"Ran. Kamu tau kan perasaan ku dari dulu gak pernah sedikit pun berubah terhadap mu.

Ceritakanlah pada ku apabila kau memang sudah tidak kuat."

"Maaf Ar seperti nya kau salah paham. Aku baik baik aja. Tidak ada masalah antara aku dan suamiku, semuanya baik-baik saja.

Seperti nya sudah malam Ar. Aku balik dulu dan gak usah kamu antar Ar . Aku bisa naik taksi.

Kirana meminta Ardi untuk tidak ikut campur dengan segala permasalan yang menimpa keluarga nya.

Kirana merasa tidak enak kalau Ardi sering mengantar nya. Secara tegas Kirana menolak kebaikan hati ardi karena dia masih menghormati janji yang telah dia buat dengan Rendra yang melarangnya deket dengan Ardi meskipun Ardi adalah sepupu nya.

"Kau tetap saja patuh terhadap nya, meskipun kau tau dia sama sekali tak menyukai mu." Ucap Ardi.

"Aku tau Ar. Dia memang tidak menyukaiku tapi aku telah berjanji kepadanya dan aku bukan termasuk orang yang tak menepati janji." Jawab Kirana.

Kirana pun berlalu meninggalkan Ardi. Dengan sedihnya Ardi hanya bisa mampu menatap kepergian gadis yang amat dia cintai dari arah kejauhan.

"Aku sampai kapanpun akan menunggu mu Ran. Sampai memang tak akan ada celah sedikitpun untuk diriku." Lirih Ardi.

Terpopuler

Comments

Ika Supartika

Ika Supartika

g di dunia nyata g di novel.knp hrs org lain yg perhatian Ama kita.sedang kn suami sendiri malah TDK perduli

2020-05-02

0

hayde shr

hayde shr

coba sama ardi saja.....

2020-02-10

0

Yune Aza

Yune Aza

lgian msh tinggl sm mertua...

2020-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 ( Perjodohan)
2 episode 2 ( Pertemuan)
3 Episode 3 (Membujuk)
4 Episode 4 ( Jatuh cinta)
5 Episode 5 (Akad)
6 Episode 6 ( Resepsi)
7 Episode 7 ( Kesepakatan)
8 Episode 8 ( Teman)
9 Episode 9 ( Pertemuan)
10 Episode 10 ( Satu Rasa )
11 Episode 11 ( Pesta part 1)
12 Episode 12 ( Pesta part 2)
13 Episode 13 ( keindahan dunia)
14 Episoden 14 ( Canggung)
15 Episode 15 ( Salah paham)
16 Episode 16 ( Kesal )
17 Episode 17 ( Baikan)
18 Episode 18 ( sedikit lebih dekat )
19 Episode 19 ( lebih dekat)
20 Episode 20 ( mengejarnya)
21 Episode 21 ( Kecewa)
22 Episode 22 ( Apa adanya)
23 Episode 23 ( Apakah Dia)
24 Episode 24 ( Aku juga punya hati)
25 Episode 25 ( sakit hati )
26 Episode 26 ( Akhirnya )
27 Episode 27 ( Bebas )
28 Episode 28 ( Start Awal )
29 Episode 29 ( Awal yang baru)
30 Episode 30 ( bisakah aku memiliki mu)
31 Episode 31 ( pertemuan pertama)
32 Episode 32 ( Pertemuan part 2)
33 Episode 33 ( terusik)
34 Episodenya 34 ( pertunjukan)
35 Episode 35 ( suprise )
36 Episode 36 ( Tsundere)
37 Episode 37 ( Hujan )
38 Episode 38
39 Episode 39 ( kenangan)
40 Episode 40 ( gagal fokus )
41 Episode 41. ( Jengkel)
42 Episode 42. ( Kembali tertawa)
43 Episode 43 ( beban)
44 Episode 44
45 Episode 45 ( Wisuda )
46 Episode 46 ( Aku mencintai mu)
47 Episode 47. Sebuah harapan
48 Episode 48 ( peringatan)
49 Episode 49 (Guncangan)
50 Episode 50 ( Jangan tinggalkan aku)
51 Episode 51 ( Sebuah Rencana)
52 Episode 52 ( Rencana part 1)
53 Episode 53 ( terpuruk)
54 Episode 54 ( Awal baru )
55 Episode 55. ( Sebuah jalan )
56 Episode 56 ( Sebuah Rahasia)
57 Episode 57 ( Kedatangan )
58 Episode 58 ( Pertemuan)
59 Episode 59 ( Imut nya)
60 Episode 60 ( Lucunya)
61 Episode 61 ( lose control )
62 Episode 62 ( Apartemen)
63 Episode 63 ( Rahasia)
64 Episode 64 ( Memerah )
65 Episode 65 ( Pesta )
66 Episode 66 ( Cemburu)
67 Episode 67 ( Salah paham Part 1 )
68 Episode 68 ( Salah paham Part 2)
69 Episode 69 ( Baikan part 1)
70 Episode 70 (Baikan part 2)
71 Episode 71 ( Genggaman mu)
72 Episode 72 ( Kabar baik)
73 Episode 73 ( Jadian)
74 Episode 74 ( Perangkap)
75 Episode 75 ( Terhanyut)
76 Episode 76 ( kecurigaan part 1)
77 Episode 77 ( Amarah)
78 Episode 78 ( Interogasi)
79 Episode 79 ( Jalan-jalan)
80 Episode 80 ( Persyaratan)
81 Episode 81 ( Pertemuan Part 1)
82 Episode 82 ( Show)
83 Episode 83 ( Pertemuan Part 2)
84 Episode 84 (Sentuhan pertama)
85 Episode 85 ( Kesalahpahaman yang berakhir)
86 Episode 86 ( Mengakui)
87 Episode 87 ( Kurang percaya diri )
88 Episode 88 ( Hampir Kebablasan)
89 Episode 89 ( Pertahanan yang harus kuat)
90 Episode 90 ( Suprise part 1)
91 Episode 91 ( Salah paham)
92 Episode 92 ( Titik temu)
93 Episode 93 ( Suprise part 2)
94 Episode 94 ( Suprise final)
95 Episode 95 ( Candaan)
96 Episode 96 ( Suprise sebenarnya)
97 Episode 97 ( Rezeki anak Sholeh)
98 Episode 98 ( Kejujuran )
99 Episode 99 ( Rencana part 1 )
100 Episode 100 ( Rencana Part 2)
101 Episode 101 ( Rencana part 3 )
102 Episode 102 ( Rencana part 4)
103 Episode 103 ( Akhir dari Rencana )
104 Episode 104 ( Kawin)
105 Episode 105 ( Kejadian yang tidak di sengaja)
106 Episode 106 ( Menjadi milikmu)
107 Episode 107. (Kebahagiaan part 1)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1 ( Perjodohan)
2
episode 2 ( Pertemuan)
3
Episode 3 (Membujuk)
4
Episode 4 ( Jatuh cinta)
5
Episode 5 (Akad)
6
Episode 6 ( Resepsi)
7
Episode 7 ( Kesepakatan)
8
Episode 8 ( Teman)
9
Episode 9 ( Pertemuan)
10
Episode 10 ( Satu Rasa )
11
Episode 11 ( Pesta part 1)
12
Episode 12 ( Pesta part 2)
13
Episode 13 ( keindahan dunia)
14
Episoden 14 ( Canggung)
15
Episode 15 ( Salah paham)
16
Episode 16 ( Kesal )
17
Episode 17 ( Baikan)
18
Episode 18 ( sedikit lebih dekat )
19
Episode 19 ( lebih dekat)
20
Episode 20 ( mengejarnya)
21
Episode 21 ( Kecewa)
22
Episode 22 ( Apa adanya)
23
Episode 23 ( Apakah Dia)
24
Episode 24 ( Aku juga punya hati)
25
Episode 25 ( sakit hati )
26
Episode 26 ( Akhirnya )
27
Episode 27 ( Bebas )
28
Episode 28 ( Start Awal )
29
Episode 29 ( Awal yang baru)
30
Episode 30 ( bisakah aku memiliki mu)
31
Episode 31 ( pertemuan pertama)
32
Episode 32 ( Pertemuan part 2)
33
Episode 33 ( terusik)
34
Episodenya 34 ( pertunjukan)
35
Episode 35 ( suprise )
36
Episode 36 ( Tsundere)
37
Episode 37 ( Hujan )
38
Episode 38
39
Episode 39 ( kenangan)
40
Episode 40 ( gagal fokus )
41
Episode 41. ( Jengkel)
42
Episode 42. ( Kembali tertawa)
43
Episode 43 ( beban)
44
Episode 44
45
Episode 45 ( Wisuda )
46
Episode 46 ( Aku mencintai mu)
47
Episode 47. Sebuah harapan
48
Episode 48 ( peringatan)
49
Episode 49 (Guncangan)
50
Episode 50 ( Jangan tinggalkan aku)
51
Episode 51 ( Sebuah Rencana)
52
Episode 52 ( Rencana part 1)
53
Episode 53 ( terpuruk)
54
Episode 54 ( Awal baru )
55
Episode 55. ( Sebuah jalan )
56
Episode 56 ( Sebuah Rahasia)
57
Episode 57 ( Kedatangan )
58
Episode 58 ( Pertemuan)
59
Episode 59 ( Imut nya)
60
Episode 60 ( Lucunya)
61
Episode 61 ( lose control )
62
Episode 62 ( Apartemen)
63
Episode 63 ( Rahasia)
64
Episode 64 ( Memerah )
65
Episode 65 ( Pesta )
66
Episode 66 ( Cemburu)
67
Episode 67 ( Salah paham Part 1 )
68
Episode 68 ( Salah paham Part 2)
69
Episode 69 ( Baikan part 1)
70
Episode 70 (Baikan part 2)
71
Episode 71 ( Genggaman mu)
72
Episode 72 ( Kabar baik)
73
Episode 73 ( Jadian)
74
Episode 74 ( Perangkap)
75
Episode 75 ( Terhanyut)
76
Episode 76 ( kecurigaan part 1)
77
Episode 77 ( Amarah)
78
Episode 78 ( Interogasi)
79
Episode 79 ( Jalan-jalan)
80
Episode 80 ( Persyaratan)
81
Episode 81 ( Pertemuan Part 1)
82
Episode 82 ( Show)
83
Episode 83 ( Pertemuan Part 2)
84
Episode 84 (Sentuhan pertama)
85
Episode 85 ( Kesalahpahaman yang berakhir)
86
Episode 86 ( Mengakui)
87
Episode 87 ( Kurang percaya diri )
88
Episode 88 ( Hampir Kebablasan)
89
Episode 89 ( Pertahanan yang harus kuat)
90
Episode 90 ( Suprise part 1)
91
Episode 91 ( Salah paham)
92
Episode 92 ( Titik temu)
93
Episode 93 ( Suprise part 2)
94
Episode 94 ( Suprise final)
95
Episode 95 ( Candaan)
96
Episode 96 ( Suprise sebenarnya)
97
Episode 97 ( Rezeki anak Sholeh)
98
Episode 98 ( Kejujuran )
99
Episode 99 ( Rencana part 1 )
100
Episode 100 ( Rencana Part 2)
101
Episode 101 ( Rencana part 3 )
102
Episode 102 ( Rencana part 4)
103
Episode 103 ( Akhir dari Rencana )
104
Episode 104 ( Kawin)
105
Episode 105 ( Kejadian yang tidak di sengaja)
106
Episode 106 ( Menjadi milikmu)
107
Episode 107. (Kebahagiaan part 1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!