Rendra sudah mulai frustasi dan uring-uringan melihat Kirana yang mulai menjauhinya lagi.Tanpa berfikir panjang Rendra memutuskan untuk kembali kerumahnya dan berfikir kalau Kirana sudah tiba di rumah.
Ardi dengan akal cerdiknya memanfaatkan kepolosan Kirana untuk mengantar gadis manis tersebut. Ardi beralasan sangat ingin menemui Marissa yang tak lain adalah mertua Kirana
Marissa sangat aneh melihat Rendra yang jarang sekali pulang cepat. Apalagi secara tiba tiba memutuskan untuk kembali kerumah sebelum sore. Senengnya lagi Marissa serasa mendapatkan jackpot besar ketika melihat mobil Ardi yang tiba bersamaan dengan Kirana di dalamnya .
" Akhirnya permainan segera dimulai." Gumam Marissa.
Sambi membuka pintu rumah nya. Marissa dengan aktingnya yang seperti artis Dian Sastro. Mulai menggencarkan serangan mautnya.
" Eh nak Ardi. Tumben banget kesini. Kangen ya Ama Tante?" Marissa tersenyum licik ke arah Rendra.
" Iya dong Tan. Ardi sekalian nganter mantu Tante yang cantik ini. Ucap Ardi dengan riang nya.
"Duh ni bocah gombal nya maut banget. Bisa-bisa mantu gue kecantol beneran nih !" lirih Marissa dalam hati)
"Maaf ya ma.Tadi kebetulan kami hangout bareng. Tapi Kirana gak sendirian kok Ma. Banyak kok temen-temen nya Rana yang ikut." Kirana berusaha menjelaskan kepada Marissa agar tidak ada salah paham di kemudian hari.
"Mama gak apa-apa kok.Malah mama seneng kalau temennya mantu mama yang cantik ini, adalah ponakan Mama. " iyakan Ar .
"Eh iya Tan." Ardi menjawab sambil menggaruk kepalanya.
"Ayo masuk Ar. Kokk malah ngobrol di luar sih." Mereka pun mulai bersenda gurau dengan riang nya di ruang tamu. Sesekali Rendra lewat tanpa ada sahutan apa pun. Rendra pun kesal. Laki-laki itu memutuskan untuk segera masuk kedalam kamarnya .
1 jam pun berlalu. Ardi memutuskan untuk pulang dari kediaman Marissa, karena sudah ada janji dengan papanya .
"Tan, Boleh gak kapan-kapan Ardi main kesini lagi?"
"Loh kok mesti izin si chyank. Tentu saja boleh dong. Lagian dulu sewaktu kamu SMA. Kamu kan sering main bareng Rendra."
" Ya sudah Ardi balik dulu ya Tan." Ardi pun mulai berlalu dari pandangan Marissa dan Kirana .
" Ma, Rana masuk dulu ya. Kirana capek banget ma hari ini."
Kirana pun mulai memasuki kamarnya dan melihat Rendra sudah mulia terlelap dalam mimpi indahnya. ( kalau buruk Thor gak tau ya)
Tanpa pikir panjang. Kirana pun segera merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk tersebut.
Sudah 1 Minggu pun berlalu, tapi keadaan pasangan suami-istri itu masih tetap saja seperti batu. Tidak ada yang mau mengalah diantar mereka berdua. Marissa dan Sahid pun sudah mulai pusing dengan keadaan tersebut .
"Ma. Kok mama cuma diem saja sih melihat mereka berdua seperti itu. Kan biasanya mama punya beribu ide untuk mendekatkan mereka." Keluh Papa Sahid.
"Sebennya mama pengen ngomongin ma papa. Tapi Papa selalu sibuk, jadi mama nunggu kalau Papa sudaa ada waktu kayak sekarang ini pa."
"Mama sudah memutuskan ketika kita pulang dari liburan minggu kemarin. Mama merasa bersalah pada mantu kita. Tanpa berfikir panjang Rendra dengan gampangnya menghina Kirana. Dan hal itu sudah bikin sakit hati mama Pa. Mama berdosa pada Moza dan putra yang rela memberikan Kirana pada kita. Padahal kita sendiri yang meminta Kirana jadi menantu kita. Bagaimana perasaan kedua sahabat kita kalau mendengar perlakuan Rendra pada Kirana, Pa." Marissa pun mulai menangis saat menceritakan maksud hati nya terhadap suaminya.
"Kita hanya bisa bertaruh dan berdoa Pa. 50/50% Dengan rencana mama kali ini. Kalau nasib kita beruntung kita akan memiliki Kirana sebagai menantu kita. Tapi kalau sebaliknya rencana kita gagal. Maka kita sebagai orang tua harus legowo dan merelakan mantu kita pergi meninggalkan kita Pa." Tangisan pun mulai terisak-risak di wajah Marissa .
"Papa akan mendukung apapun rencana mu Ma." Lirih pak sahid.
Tit..tit... Alarm Kirana pun berbunyi.
Seperti biasa, setelah menyelesaikan sholat subuhnya.bKirana memutuskan untuk berolahraga di sekitar kompleks nya.
Begitu pula dengan Rendra. Rendra berusaha untuk bangun sepagi mungkin. Namun rencananya kali ini gagal lagi. Dia masih saja tetap bangun kesiangan.
" Shiit. Gagal lagi. Kirana bangun jam berapa sih kok gagal terus.Inikan weekend. Kenapa dia malah hilang melulu."
Sebenernya sudah seminggu Rendra memutuskan untuk bangun lebih pagi agar bisa berbicara dengan Kirana, namun usahanya selalu gagal.
Kirana masih lebih dulu bangun dan meninggalkan Rendra setelah menyiapkan semua keperluan suaminya tersebut.
Marissa pun masih sibuk di dapur.
"Ma, Kirana kemana sih. Ini kan weekend, kok sudah ilang kayak hantu saja."
"Loh kok nanyak mama sih. Hantu, hantu gundul mu itu hantu. Istri hilang kok malah nyalahin Mama. Di culik orang baru tahu rasa kamu." Ketus Marissa.
"Terus apalagi pangeran nya tampan berkuda putih. Eh keliru, maksudnya bermobil Ferrari.
Aduh bisa nyantol beneran tuh istrimu Ren." Seru Marissa dengan senengnya.
"Hah, ngapain kecantol. Wong mobil suaminya lebih bagus dari pada Ferrari butut itu." Sahud rendra. ( pikiran Rendra mulai mengarah ke mobil Ardi yang tak lain Ferrari keluaran terbaru)
"Heh, walaupun butut. Kalau yang nyetir pangeran cakep tentu saja mau." Guman Marissa yang seakan-akan tak mau kalah dengan Rendra.
Klik... pintu rumah tiba-tiba terbuka .
"Ma. Kirana pulang."
"Loh kok cepat banget yang pulang sayang. Apa tadi diantar pangeran William, ya."
Gurau Marisa .
Kirana pun hanya tertawa mendengar gurauan mertuanya tersebut. Kirana berjalan dan berlalu dari pandangan Rendra yang hanya diam membisu melihat kepergian Kirana. Marissa pun sekali lagi tersenyum dengan penuh kepuasan.
Kring..kring. Teleponan Marissa pun berbunyi. Marissa sangat bahagia ketika menerima telepon barusan yang tak lain adalah Ardi. Ardi dan para sahabat Kirana mengatakan untuk bermain ke kediaman Marissa dan tentu saja tak kan ada penolakan dari Marissa.
Marissa bergegas menghampiri Kirana dan mengatakan kalau temen-temen nya sebentar lagi akan datang berkunjung. Kirana pun sangat bahagia ketika mendengar kabar tersebut. Maklum saja, semenjak menikah Kirana tak pernah mengajak sahabat nya untuk berkunjung ke kediaman nya. Berbeda ketika Kirana belum menikah yang hampir setiap Minggu temen-temen nya selalu bermain di rumah kirana dan alasannya tentu saja Kirana sangat takut pada Rendra. Untung saja ada Ardi yang mampu mewujudkan keinginannya tersebut. Kirana pun sangat berterima kasih terhadap sahabat barunya yaitu Ardi .
Tet..tet ..bel pun berbunyi.
Kirana segera membuka pintu dan sangat senang melihat para sahabat nya sudah tiba
"Hey Ran. Wow rumah suami loe gede banget Ran." Guman Mita.
"Halo semua. Wah ... wah. Ini toh temen-temenya Kirana." Marissa tersenyum dan ikut nimbrung diantara mereka.
"Wah Tante keren sekali. Aline pun mulai memuji penampilan Marissa yang sangat fashionable di usia nya yang tak lagi muda.
"Iya dong. Biar tante gak kalah gaul sama kalian semua." Ucap Marissa.
Mereka pun mulai bercanda dengan riang nya hingga tak menyadari kehadiran seorang pria yang tak lain adalah Rendra. Rendra Sangat kesal melihat kedekatan mamanya dan temen-temen Kirana terutama Ardi. Rendra merasa kalau Marissa mendukung sepupunya untuk mendekati istrinya. Tanpa sadar Rendra pun mulai bergabung dan ikut nimbrung dalam kumpulan tersebut.
"Wah Ran, ternyata suami mu ini jauh lebih tampan kalau di lihat dari dekat, ya." Sahut Putri.
"Lah kalian gimana. Anaknya siapa dulu dong." Sahud Marisa.
Rendra hanya tersenyum mendengar pujian dari teman-teman istrinya. Sesekali dia melirik kearah Kirana. tetapi tanpa komentar apapun Kirana tetap saja melanjutkan obrolan nya dengan Ardi tanpa melihat Rendra apalagi menanggapi ocehan putri. Rendra pun hanya bisa menghela nafas panjang melihat istrinya yang tak mau melihat dirinya sedikit pun dan malah asik mengobrol dengan pria lain .
Marissa dan Kirana sudah selesai menyiapkan makanan di meja makan. Marissa menyuruh Kirana memanggil Ardi dan kawan-kawan untuk menikmati makan siang yang sudah siap di meja makan.
"Hey kalian semua. Ayo makan siang dulu. Mama Marissa sudah menyiapkan makanan yang sangat lezat buat kalian semua." Seru Kirana.
Ardi Cs pun mulai menghentikan permainan game nya dengan Mita. Sedangkan Rendra sudah menutup koran yang di bacanya dari tadi. Mereka semua sudah menuju ke arah meja makan dan bersiap menikmati hidangan lezat yang sudah tersedia di depan mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
hayde shr
hahaha syukurin si rendra ibunya sendiri dukung kirana.....
2020-02-10
2
Harisah
rasain lo Rend🤣🤣🤣
2020-01-29
1
Azarah Jaimani Azarah
kok aku suka ardi sm kirana yah
2019-11-24
8