Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi.
Heh .... Pas banget Nih.Entah kenapa lagu ini pas banget buat nasib ku.
Semenjak Pertemuan kemarin. Kirana sudah tidak bisa makan apalagi tidur. Pikiran resah selalu bergelayut dalam benak Kirana.
Ini gak bisa kayak gini terus. Aku harus cari solusi yang tepat untuk masalah pelik ini.
Huh .... Sepertinya cuma ayah yang bisa menolong ku dalam masalah ini.
Pagi oh pagi cepat lah berlalu. Hamba sudah tidak sanggup tuhan menahan beban ini. Kirana mulai terlelap dalam tidurnya
"Kirana ... Kirana. Ayo bangun sayang. Sudah waktunya makan. Bunda sudah masak semua makanan kesukaan Kirana." Sahut Bu Moza.
Akhirnya, Percakapan di ruang makan itu berubah menjadi tegang. Pak Putra yang biasanya menjadi sosok ayah yang hangat, tiba-tiba tersentak dan mulai berbicara dengan nada yang tinggi .
"Kirana ! Dengarkan ayah bicara dulu?
Dan jangan pernah mencela ketika Ayah berbicara." Keluh Pak Putra.
"Ayah kok tega, sih. Ini hidup Kirana yah. Masa depan Kirana." Air mata Kirana mulai terjatuh. Gadis cantik itu sudah tidak kuat menahan segala tekanan yang berusaha dia coba tahan.
"Kirana gak mau menikah di umur Kirana yang masih muda ini yah. Kirana mohon untuk kali ini saja. Tolong Ayah kabulkan permintaan Kirana, yah."
Bujukan Kirana pun tetap tak bisa menggoyahkan dan merubah keinginan Bu Moza dan pak putra .
"Maaf kan ayah sayang. Kali ini tetap gak bisa. Karna kami berdua telah sepakat dan berjanji. Itu pun harus kami tepati."
"Maksud ayah, dengan cara mengorbankan masa depan kirana, yah !"
Dengan terisak Kirana pun berlari menuju kamar nya.
Ya Allah. Berilah jalan terbaik untuk masa depan Kirana. Sekiranya memang ini jalan terbaik. Luluhkan lah hati ini untuk menerima perjodohan ini, tetapi apabila ini menjadi keburukan untuk masa depan ku kedepannya. Hamba mohon jauhkan lah perjodohan ini ya Allah.
Sama hal nya dengan Kirana. Rendra pun memohon pada kedua orang tuanya untuk membatalkan perjodohan tersebut.
"Ini salah mama. Rendra tetap gak bisa bertunangan dengan gadis bodoh itu, Ma. Apalagi sampai menikah." Rendra berusaha membujuk Marissa.
"Jangan bicara omong kosong seperti itu Ren. Mama dan papa tau, Apa yang terbaik untuk hidup mu."
"Sudahlah Ma. Ini bukan untuk kebaikan Rendra, tapi demi kesenangan mama, kan?"
Rendra pun tersenyum seperti mengejek kedua orang tuanya.
Rendra. Mama yakin suatu saat kamu pasti berterima kasih dengan semua keputusan kedua orang tuamu ini, Nak. Ucap Marissa dalam hati.
*****
Lihat saja kamu Kirana. Aku akan membuat hidup mu menderita secara lahir dan batin. Keluh Rendra dalam hatinya.
"Mama harap, kamu tidak akan melakukan tindakan yang aneh aneh-aneh, Nak. Jangan buat hidup mu hancur dengan kebiasaan mu yang kau pikir kami berdua tidak tahu." Sentak Marissa.
Kirana gadis yang baik. Demi mewujudkan pernikahan kalian, kedua orangtuanya melarang dia pacaran, Apalagi bersentuhan dengan laki laki lain . Bersyukur lah dirimu, Nak. Tampa mama dan papa jelesin, kami sudah tau seperti apa perempuan yang berkeliaran di sekitar mu itu.
Rendra akhirnya menyetujui pernikahan ini. Sama hal nya dengan Kirana. Mereka berdua akhirnya setuju dengan perjodohan tersebut, demi berbakti kepada kedua orang tua mereka berdua.
Hari kelulusannya Kirana pun tiba.
Tanpa terasa air mata Kirana mengalir dengan sendirinya. Mita yang tak lain sahabat deket kirana pun terkejut melihat Kirana menangis dengan kencangnya .
"Loe kenapa Ran. Yang lain pada sorak- sorak gembira. Loe malah nangis seperti ini? Apa Loe sangat bahagia sampai-sampai air mata Loe jatuh kayak gitu." guman Mita.
"Jangan-jangan. Apa bunda Moza sudah mengizinkan loe buat pacaran, ya?" Tegur Mita.
"Bukan hanya ngizinin pacaran Mit, tapi nikah juga ngizinin." Celetuk Kirana.
"Hah, Gila loe ya, Ran. Masak belum pernah pacaran malah langsung nikah, sih." guman Mita keheranan.
"Beneran dodol.1 bulan lagi Gue bakalan nikah, Mita."
"Hah... Jangan bercanda Loe ran. Candaan Loe garing amat."
Mendengar ocehan Mita yang tidak mempercayainya, tak terasa air mata Kirana mulai terjatuh dan mengalir deras di pipi cantik nya itu.
"Ya ampun, kenapa Loe menangis seperti ini, Ran. Coba cerita semua kepadaku." Mita membujuk Kirana agar bisa menceritakan segala permasalan yang sedang menimpanya.
Akhirnya, Kirana pun menceritakan semua permasalahan yang menimpanya kepada Mita. Selama ini, cuma Mita lah yang bisa ngertiin Kirana dengan baik dibandingkan dengan sahabatnya yang lain.
"Gini aja. Gimana kalau loe kabur saja dari pernikahan paksa loe itu. Kebetulan, Gue dan bokap Gue bakalan pulang kampung ke Bandung dan kuliah di Jakarta. Kamu bisa juga tinggal bareng Gue disana Ran.
Gimana, mau gak?"
"Ya gak bisa Mita. Gue gak bisa bikin bunda ma Ayah malu Mita?" Kirana menolak ajakan Mita.
"Lah terus gimana. Apa loe sudah setuju?" Mita terkejut dengan keputusan Kirana.
"Mau gimana lagi Mit, mungkin ini memang takdir ku."
"Takdir ilahi kali." Canda Mita.
"Sudah -sudah. Gimana kalau kita ke mall saja. Otak loe yang uda sepet kayak gitu, bikin gue merinding saja." Mita mengajak Kirana pergi ke mall agar bisa sedikit melepas masalah yang menimpa sahabatnya itu.
"Iya deh. Siapa tau dengan pergi ke mall Kepala gue bisa dingin lagi."
Kirana pun berusaha melupakan semua kegelisahan nya. Aline dan Raisa pun bergabung di cafe tempat biasa mereka nongkrong.
"Gue ke toilet dulu ya mit. Udah gak nahan nih, sahut Kirana."
"Dasar loe. Cepat sana gih." Celetuk Raisya.
Bugh... Benturan terjadi antara Kirana dan seorang pria.
"Aduh kepalaku. Dasar, gak punya mata ya?" Kirana mulai mengusap-usap kepala nya yang sakit tanpa melihat lelaki tampan di depannya itu sambil mengomel.
"Maaf nona. Maafkan aku." Keluh laki laki tersebut. Namun tanpa aba-aba tiba-tiba lelaki tersebut menarik Kirana ke dalam toilet dan menguncinya dari dalam.
"Hah, Kamu gila ya?"
Tanpa aba-aba laki laki tersebut langsung menyumbat mulut Kirana.
Shit..
"Tolong pelankan suara mu dan bantu aku.
Please, Aku mohon."
Sambil membuka tangan laki laki tersebut, Kirana pun berkata. "Aku Gak mau."
Lelaki tersebut terkejut atas penolakan Kirana namun laki-laki itu tak kehilangan akal, dia memberitahu Kirana dengan situasi genting yang sedang terjadi.
"Nona, coba lihatlah keatas."
Laki-laki itu mengarah kan telunjuknya ke atas.
Kirana pun mengalihkan pandangannya ke atas sesuai perkataan laki-laki itu.
"Ini kan toilet perempuan, ngapain kamu kesini."
"Makanya itu nona, Aku mohon bantulah aku.
Apa nona mau kita tertangkap satpam disini."
Melihat keadaan yang terjadi, pada akhirnya Kirana pun mengangguk dan menyetujui semua arahan dari laki-laki tersebut.
"Nanti kalau suasananya sudah sepi, baru kita keluar, Ok."
Akhirnya, Mereka berdua pun keluar dari dalam toilet, setelah menunggu hampir 20 menit. Laki-laki Itu pun mulai memperkenalkan jati dirinya kepada Kirana.
"Kenalkan. Nama ku Ardi Kurniawan."
Ardi pun mulai menjelaskan semua hal yang terjadi di dalam toilet tanpa sedikitpun terlewatkan.
Sebelum Kirana menjawab perkenalan tersebut, dari arah depan Mita pun muncul dan mulai menyeret tangan Kirana.
"Hah ... Modus !"
"Jodoh orang tau?" Sambil menarik lengan Kirana.
Ardi pun hanya bisa tercengang melihat kepergian Kirana .
"Ran , loe itu harus tau, mana laki laki yang baik or laki laki yang modus kayak tadi itu.
Oh iya, ngomong-ngomong loe ngapain sih lama-lama di toilet. Semedi ya?" Canda Mita.
"Gila loe." Balas Kirana .
" Sudah, cepetan kita pulang. Semua temen-temen yang lain pada ngomel menunggu mu. Aku harap kamu tidak terjebak lagi dengan pria modus kayak tadi itu."
****
Dari dalam cafe, Ardi pun memandang kepergian Kirana dengan wajah penuh penasaran.
Ehmmmm.
Gadis yang sangat lucu, guman Ardi.
"Woi ... Loe kenapa Ar. Tumben Loe bersikap aneh kayak gini." Rava mulai menepuk-nepuk pundak Ardi.
Ardi tersenyum manis melihat bayangan Kirana berlalu dari hadapannya.
"Dia sangat manis dan aku sangat menyukainya." Ardi mulai bergumam aneh.
"Apaan sih. Maksudnya suka apa? Es ini." Sela rava.
"Sudah lah Rav, Aku malas mendengar kan mu." Ardi pun berjalan meninggalkan Rava yang mulai kebingungan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
FastDiyan
lain kali kalau dia ngomong kasih tanda kutip di atas ny biar pembaca yg lain bisa mamahami
2019-12-09
9
Yan Fingerstyle
tanda bacanya bikin bingung tolong di perbaikin lagi thor
semangat
2019-11-15
7
hayde shr
ga ngerti awalnya g tertata dgn baik kadi males mau baca
2019-11-11
6