My Lovely Kirana

My Lovely Kirana

Episode 1 ( Perjodohan)

Disebuah perumahan Elite di Surabaya. Hiduplah sebuah keluarga kecil yang sangat bahagia dan harmonis.

Tet ...Tet. Bel rumah besar itu terus saja berbunyi.

"Permisi ... Apa ada orang didalam. Halo anybody home."

Seorang wanita muda nampak kesal menekan-nekan bel rumah besar itu.

Aduh si Moza ini tetap aja g berubah. Sudah punya anak masih aja ceroboh. Kalau Moza sih gue maklumin. Gadis badung itu bisa insyaf jadi ustadzah mendadak gara gara jatuh cinta ma Putra yang kayak kiai gak jadi itu. Lah putra kok bisa teledor Kayak gini sih !

Anak main sendirian di taman kok pada ga nyariin, kalau ada apa apa ma ni anak, nyahok tu mereka berdua.

Wanita muda itu nampak kesal sambil terus-terusan memencet bel.

"Ya ampun siapa sih! Kok ribut banget. Siang-siang begini masih saja teriak-teriak kayak tukang rentenir nagih saja? Iya tunggu sebentar."

Moza sangat kaget ketika melihat wanita yang berdiri di depan pintu rumahnya. Wanita itu adalah Marissa yang tak lain sahabat yang paling dia rindukan.

"Lah loe ngapain sih Ca? Kok sampai teriak- teriak kayak gini.Malu tahu sama tetangga."

"Ih dasar ni orang bener-bener deh !

Kok malah loe yang sewot si Za? Seharusnya loe tu bilang makasih ma gue. Tuh lihat Anak Loe."

"Astaufirullah. Ya Tuhan anak gue Ca? Bisa-bisa dihadisin 7 hari 7 malam ni ma laki gue Ca."

"Lagian loe gimana sih. Anak masih kecil sudah ditinggal-tinggal begini." Ucap Marissa dengan kesal.

"Dulu saja waktu loe pengen punya anak. Dari Dokter sampai Paranormal se Indonesia loe datangin. Eh setelah loe dikasih kepercayaan ma Gusti Allah, malah di sia-siain kayak gini.

Dasar, ceroboh banget sih loe Za?"

 

"Iya .. iya Maaf.

Gue ketiduran, mungkin pas gue lagi tidur, Kirana pergi main Ca." Moza sedikit mengeles.

"By the way makasih banyak ya ca. Loe emang temen orok gue yang paling cantik manis dan tidak sombong se Indonesia deh."

Marissa Pov#

Marissa itu adalah sahabat kecilku. Hingga dewasa pun kami masih tetap tak terpisakan. sampai-sampai jodohnya pun aku yang cariin. Maklum saja, aku sangat takut kalau dia mendapat kan seorang suami yang gak bener. Untung saja dia nikah ma kakak tetanggaku yang baik. Itu pun aku yang jodohin.

"Za, ngomong-ngomong loe masih ingat gak sama janji kita waktu SMA dulu. Dulu Kita pernah berjanji kalau kita punya anak mau kita jodohin kalau dewasa kelak. Ingat gak loe."

Marissa berusaha mengingatkan Moza tentang perjanjian mereka dulu.

"Idiih, Apaan si loe Ca. Kok malah dianggap serius kayak gitu."

Sambil melihat Kirana.

"Gue serius Za? Lihat tuh Kirana, masih 5 tahun saja cakep nya bukan main. Jadi ngiler kan gue pengen jadiin dia mantu. Sudah gituh gue suka banget Za ma sifat anak Loe. Masih kecil saja dia udah tahu rasanya bersikap baik ma semua orang."

Kirana mulai berlari ke arah Moza ketika dia melihat seorang pengemis tua yang sedang berdiri lemah di pintu pagar.

"Bunda... Bunda. Kirana minta uang dong !" Kirana mulai merengek kepada Bu Moza.

Melihat Kirana merengek, Marissa mulai bertanya kepada kirana.

"Buat apa sayang?." Guman Marissa.

"Itu tante ada pengemis di depan. Kan kasian tante. Dia pasti belum makan."

Kirana hampir menangis ketika melihat seorang pengemis berdiri di depan pintu pagarnya.

"Ya sudah, Kirana kasihkan uang ini sama pengemis itu.Tante yakin Allah akan membalas semua kebaikan hati Kirana." Marissa mulai mengusap kepala Kirana.

"Makasih tante, tante cantik baik deh." Kirana pun berlari dengan cepatnya.

"Loe berhasil ya za didik anak loe sampai perfect kayak gitu."

Dengan muka di tekuk Marissa pun mulai bercerita tentang anak laki lakinya.

"Gue khawatir Za ma anak gue si Rendra." Marissa mulai menekuk dagunya.

"Memangnya kenapa dengan anak loe si Ca?" Ucap Moza yang masih kebingungan.

"Rendra itu kasar Za. Apalagi dingin dan kaku nya itu yang bikin gue sama Papanya bingung."

"Kok bisa gitu ya Ca? secara loe itu anaknya emang pendiam, sih ! Lah, kan memang mirip loe? Kok Loe mau minta yang bawel sih!"

Bu Moza mulai mengejek Marissa yang sudah sedikit stres.

"Bukan gitu Moza Oneng. Itu anak nakutin Za. Dia sangat kasar pada semua orang. Gue khawatir kalau dia punya istri kelak tidak akan bertahan lama."

"Eh..eh. Tunggu-tunggu." Sela bu Moza.

"Lah anak loe yang kayak gitu, masak mau loe jodohin ma anak gue si Ca? Jadi korban tar anak gue. Gak, gak. Pokoknya gue gak mau punya mantu kayak anak Loe itu."

"'Apaan si Loe Za, masak loe gak kasian ma gue. Itung itung timbal balik deh. Kan, dulu loe yang cariin gue jodoh Za dan itu pun gue mau-mau aja. Nah sekarang giliran gue ya Za."

"Lah apa loe gila ya Ca, masak gue mau dicariin jodoh lagi? Bisa-bisa loe di gorok tar ma laki gue."( sambil tertawa terbahak bahak )

"Serius Za? Aku tuh, sudah jatuh hati ma Kirana."

"Kirana... "

Kirana pun berlari lari menuju kami berdua .

"Iya tante cantik." Panggilannya ke padaku.

"Kirana cantik, mau gak jadi mantu tante. Kak Rendra itu cakep nya g ketulungan dan punya es krim coklat yang banyak banget. Gimana mau gak."

"Mau tante, kata Kirana dengan polosnya."

"Lah kok nyogok gitu Ca. Ya pasti mau tu Kirana kalau disogok es krim coklat."

"Ah diem loe. Gimana mau gak sayang?"

"Mau Tante." Sahut Kirana padaku.

"Tu lihatkan, Ca. Kirana saja mau, masak loe tega amat sih Ca ma diriku ini. Aku mohon Ca terimalah lamaran ku kali ini, Ca."

"Ya ampun Moza, loe serius ya kok sampai segitu nya."

"Gue yakin za cuma Kirana yang bisa bikin Rendra bisa berubah."

"Kok yakin gitu si loe, Ca?"

"Insting ibu Oneng."

Tittttt...tittttt. Klakson mobil pun berbunyi .

"Tuh lihat kak Sahid Uda jemput."

"Loe ngusir gue Za?"

"Apaan si loe, Ca."

Mereka berdua pun mulai berdebat.

Melihat kedua sahabat itu berdebat. Kak Sahid pun turun dari mobil beserta anaknya.

"Eh ada mantu cantik gue nih."

Kirana pun mencium tangan kak Sahid tanpa disuruh oleh Moza.

"Lah kok kak Sahid gitu juga sih. Kenapa kalian berdua kok ngebet banget si ma anak gue."

"Kami Uda sepakat Za."

"Lah kok beneran sih?Gue masih blm pengen pisah ma anak gue." ( sambil memeluk Kirana )

"Apaan si Loe, Za. Sapa juga yang mau ngawinin sekarang dodol."

"Emang nya kapan?" Ucap Bu Moza.

"Tar 13 tahun lagi kalau Kirana Uda lulus SMA ketawaku."

"Rendra sini Nak."( mengekor di belakang papanya) ayo Salim sama tante Moza.

" Iya ma." Sahud Rendra.

"Aduh-aduh anak cakep manis gini loe malah ketakutan, kalau kayak gini gue gak keberatan punya mantu kayak Rendra, Ca."

"Loe g tau aja za dibalik sikap dan wajah nya yang manis itu terdapat hati yang menakutkan." lirih Marissa dalam hati.

"Ayo sini Rendra kenalan ma anak tante?"

****

Pertemuan pertama antara Rendra dan Kirana akhirnya dimulai.

"Aduh...aduh...... Bunda" ( Sambil mengernyitkan dahi dan tangan)

"Sakit kak." Kirana mulai menangis.

" Rendra." Bentak Marissa dan kak Sahid.

Rendra pun melepas tangannya yang bersalaman dengan Kirana.

"Tu kan, Za?"

Sambil menangis Marissa menceritakan ke Moza tentang sikap Rendra yang pernah memukul temen-temennya di SD.

Rendra kurniawan #

Putra dari pengusaha sukses Sahid Kurniawan dan Marissa Nasution yang kini sudah duduk di kelas 3 SD.

"Sudah ...sudah. Kamu gak usah terlalu khawatir, Insya Allah Rendra akan berubah ca, dan kamu harus yakin semuanya akan baik-baik saja."

"Kamu gak tau saja Za, Sikapnya itu yang bikin aku ketakutan." Marissa mulai menangis'.

"Sudah-sudah."

Bu Moza mengelus -ngelus Marissa yang sudah menangis.

"Lebih baik kita ngobrol di meja makan. Kalian bertiga belum makan, kan. Kebetulan mas putra bentar lagi pulang. Sekalian kita ngumpul keluarga. Kita kan sudah jadi besanan."

Mungkin inilah cara ku untuk nenangin Marissa ma kak Sahid yang sudah mulai resah.

Bel pun berbunyi.

"Itu pasti Kak Putra sudah pulang."

Klik..pintu pun terbuka.

"Wah, Kok rame gini Bun. Kenapa Bunda gak bilang bilang si bun kalau ada kak Sahit ma Marissa disini."

Kak putra memanggil Sahid dengan sebutan kakak. karna usia kak Sahid memang jauh lebih tua dari kami bertiga yang seumuran.

"Putra. Kami pulang ya. Uda jam 8 malam. Kasian Kirana Uda ngantuk tuh."

( Kirana bermain kejar kejaran dengan Rendra dengan riang nya )

"Tu kan, Za. Aku gak perna lihat Rendra selepas itu bermain dengan siapa pun, Iya kan pa. Insting ku gak perna salah. Cuma Kirana yang bisa membuat Rendra berubah."

Marissa dan keluarga pun pamit pulang.

Setelah kepulangan Marissa. Aku pun berbicara sama kak putra dengan keinginan Marissa dan kak Sahid yang ingin menjodohkan anak mereka dan Kirana Saat kirana ber usia 18 tahun. Dan alangkah kagetnya aku ternyata kak putra pun juga menyetujui.

"Alhamdulillah, ternyata suamiku juga menyetujuinya."

Terpopuler

Comments

Anjar Real

Anjar Real

suka

2021-06-14

0

Yunita Ma💙

Yunita Ma💙

lanjut thor,,ketawa" aku bacanya

jangan lupa mampir di karya aku ya 🤗

2021-03-12

0

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Next

2021-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 ( Perjodohan)
2 episode 2 ( Pertemuan)
3 Episode 3 (Membujuk)
4 Episode 4 ( Jatuh cinta)
5 Episode 5 (Akad)
6 Episode 6 ( Resepsi)
7 Episode 7 ( Kesepakatan)
8 Episode 8 ( Teman)
9 Episode 9 ( Pertemuan)
10 Episode 10 ( Satu Rasa )
11 Episode 11 ( Pesta part 1)
12 Episode 12 ( Pesta part 2)
13 Episode 13 ( keindahan dunia)
14 Episoden 14 ( Canggung)
15 Episode 15 ( Salah paham)
16 Episode 16 ( Kesal )
17 Episode 17 ( Baikan)
18 Episode 18 ( sedikit lebih dekat )
19 Episode 19 ( lebih dekat)
20 Episode 20 ( mengejarnya)
21 Episode 21 ( Kecewa)
22 Episode 22 ( Apa adanya)
23 Episode 23 ( Apakah Dia)
24 Episode 24 ( Aku juga punya hati)
25 Episode 25 ( sakit hati )
26 Episode 26 ( Akhirnya )
27 Episode 27 ( Bebas )
28 Episode 28 ( Start Awal )
29 Episode 29 ( Awal yang baru)
30 Episode 30 ( bisakah aku memiliki mu)
31 Episode 31 ( pertemuan pertama)
32 Episode 32 ( Pertemuan part 2)
33 Episode 33 ( terusik)
34 Episodenya 34 ( pertunjukan)
35 Episode 35 ( suprise )
36 Episode 36 ( Tsundere)
37 Episode 37 ( Hujan )
38 Episode 38
39 Episode 39 ( kenangan)
40 Episode 40 ( gagal fokus )
41 Episode 41. ( Jengkel)
42 Episode 42. ( Kembali tertawa)
43 Episode 43 ( beban)
44 Episode 44
45 Episode 45 ( Wisuda )
46 Episode 46 ( Aku mencintai mu)
47 Episode 47. Sebuah harapan
48 Episode 48 ( peringatan)
49 Episode 49 (Guncangan)
50 Episode 50 ( Jangan tinggalkan aku)
51 Episode 51 ( Sebuah Rencana)
52 Episode 52 ( Rencana part 1)
53 Episode 53 ( terpuruk)
54 Episode 54 ( Awal baru )
55 Episode 55. ( Sebuah jalan )
56 Episode 56 ( Sebuah Rahasia)
57 Episode 57 ( Kedatangan )
58 Episode 58 ( Pertemuan)
59 Episode 59 ( Imut nya)
60 Episode 60 ( Lucunya)
61 Episode 61 ( lose control )
62 Episode 62 ( Apartemen)
63 Episode 63 ( Rahasia)
64 Episode 64 ( Memerah )
65 Episode 65 ( Pesta )
66 Episode 66 ( Cemburu)
67 Episode 67 ( Salah paham Part 1 )
68 Episode 68 ( Salah paham Part 2)
69 Episode 69 ( Baikan part 1)
70 Episode 70 (Baikan part 2)
71 Episode 71 ( Genggaman mu)
72 Episode 72 ( Kabar baik)
73 Episode 73 ( Jadian)
74 Episode 74 ( Perangkap)
75 Episode 75 ( Terhanyut)
76 Episode 76 ( kecurigaan part 1)
77 Episode 77 ( Amarah)
78 Episode 78 ( Interogasi)
79 Episode 79 ( Jalan-jalan)
80 Episode 80 ( Persyaratan)
81 Episode 81 ( Pertemuan Part 1)
82 Episode 82 ( Show)
83 Episode 83 ( Pertemuan Part 2)
84 Episode 84 (Sentuhan pertama)
85 Episode 85 ( Kesalahpahaman yang berakhir)
86 Episode 86 ( Mengakui)
87 Episode 87 ( Kurang percaya diri )
88 Episode 88 ( Hampir Kebablasan)
89 Episode 89 ( Pertahanan yang harus kuat)
90 Episode 90 ( Suprise part 1)
91 Episode 91 ( Salah paham)
92 Episode 92 ( Titik temu)
93 Episode 93 ( Suprise part 2)
94 Episode 94 ( Suprise final)
95 Episode 95 ( Candaan)
96 Episode 96 ( Suprise sebenarnya)
97 Episode 97 ( Rezeki anak Sholeh)
98 Episode 98 ( Kejujuran )
99 Episode 99 ( Rencana part 1 )
100 Episode 100 ( Rencana Part 2)
101 Episode 101 ( Rencana part 3 )
102 Episode 102 ( Rencana part 4)
103 Episode 103 ( Akhir dari Rencana )
104 Episode 104 ( Kawin)
105 Episode 105 ( Kejadian yang tidak di sengaja)
106 Episode 106 ( Menjadi milikmu)
107 Episode 107. (Kebahagiaan part 1)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1 ( Perjodohan)
2
episode 2 ( Pertemuan)
3
Episode 3 (Membujuk)
4
Episode 4 ( Jatuh cinta)
5
Episode 5 (Akad)
6
Episode 6 ( Resepsi)
7
Episode 7 ( Kesepakatan)
8
Episode 8 ( Teman)
9
Episode 9 ( Pertemuan)
10
Episode 10 ( Satu Rasa )
11
Episode 11 ( Pesta part 1)
12
Episode 12 ( Pesta part 2)
13
Episode 13 ( keindahan dunia)
14
Episoden 14 ( Canggung)
15
Episode 15 ( Salah paham)
16
Episode 16 ( Kesal )
17
Episode 17 ( Baikan)
18
Episode 18 ( sedikit lebih dekat )
19
Episode 19 ( lebih dekat)
20
Episode 20 ( mengejarnya)
21
Episode 21 ( Kecewa)
22
Episode 22 ( Apa adanya)
23
Episode 23 ( Apakah Dia)
24
Episode 24 ( Aku juga punya hati)
25
Episode 25 ( sakit hati )
26
Episode 26 ( Akhirnya )
27
Episode 27 ( Bebas )
28
Episode 28 ( Start Awal )
29
Episode 29 ( Awal yang baru)
30
Episode 30 ( bisakah aku memiliki mu)
31
Episode 31 ( pertemuan pertama)
32
Episode 32 ( Pertemuan part 2)
33
Episode 33 ( terusik)
34
Episodenya 34 ( pertunjukan)
35
Episode 35 ( suprise )
36
Episode 36 ( Tsundere)
37
Episode 37 ( Hujan )
38
Episode 38
39
Episode 39 ( kenangan)
40
Episode 40 ( gagal fokus )
41
Episode 41. ( Jengkel)
42
Episode 42. ( Kembali tertawa)
43
Episode 43 ( beban)
44
Episode 44
45
Episode 45 ( Wisuda )
46
Episode 46 ( Aku mencintai mu)
47
Episode 47. Sebuah harapan
48
Episode 48 ( peringatan)
49
Episode 49 (Guncangan)
50
Episode 50 ( Jangan tinggalkan aku)
51
Episode 51 ( Sebuah Rencana)
52
Episode 52 ( Rencana part 1)
53
Episode 53 ( terpuruk)
54
Episode 54 ( Awal baru )
55
Episode 55. ( Sebuah jalan )
56
Episode 56 ( Sebuah Rahasia)
57
Episode 57 ( Kedatangan )
58
Episode 58 ( Pertemuan)
59
Episode 59 ( Imut nya)
60
Episode 60 ( Lucunya)
61
Episode 61 ( lose control )
62
Episode 62 ( Apartemen)
63
Episode 63 ( Rahasia)
64
Episode 64 ( Memerah )
65
Episode 65 ( Pesta )
66
Episode 66 ( Cemburu)
67
Episode 67 ( Salah paham Part 1 )
68
Episode 68 ( Salah paham Part 2)
69
Episode 69 ( Baikan part 1)
70
Episode 70 (Baikan part 2)
71
Episode 71 ( Genggaman mu)
72
Episode 72 ( Kabar baik)
73
Episode 73 ( Jadian)
74
Episode 74 ( Perangkap)
75
Episode 75 ( Terhanyut)
76
Episode 76 ( kecurigaan part 1)
77
Episode 77 ( Amarah)
78
Episode 78 ( Interogasi)
79
Episode 79 ( Jalan-jalan)
80
Episode 80 ( Persyaratan)
81
Episode 81 ( Pertemuan Part 1)
82
Episode 82 ( Show)
83
Episode 83 ( Pertemuan Part 2)
84
Episode 84 (Sentuhan pertama)
85
Episode 85 ( Kesalahpahaman yang berakhir)
86
Episode 86 ( Mengakui)
87
Episode 87 ( Kurang percaya diri )
88
Episode 88 ( Hampir Kebablasan)
89
Episode 89 ( Pertahanan yang harus kuat)
90
Episode 90 ( Suprise part 1)
91
Episode 91 ( Salah paham)
92
Episode 92 ( Titik temu)
93
Episode 93 ( Suprise part 2)
94
Episode 94 ( Suprise final)
95
Episode 95 ( Candaan)
96
Episode 96 ( Suprise sebenarnya)
97
Episode 97 ( Rezeki anak Sholeh)
98
Episode 98 ( Kejujuran )
99
Episode 99 ( Rencana part 1 )
100
Episode 100 ( Rencana Part 2)
101
Episode 101 ( Rencana part 3 )
102
Episode 102 ( Rencana part 4)
103
Episode 103 ( Akhir dari Rencana )
104
Episode 104 ( Kawin)
105
Episode 105 ( Kejadian yang tidak di sengaja)
106
Episode 106 ( Menjadi milikmu)
107
Episode 107. (Kebahagiaan part 1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!