Resepsi pun selesai, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Kedua pasangan suami istri itu telah tiba di kediaman Sahid Kurniawan yang tak lain adalah papa seorang Rendra Kurniawan .
Tanpa menoleh sedikit pun ke arah kirana. Rendra mulai membuka pintu mobilnya dan meninggalkan Kirana sendiri di dalam mobilnya. Dengan kesalnya kirana pun berlari mengejar Rendra secepat mungkin.
" Hey, kau tega banget sih meninggalkan ku sendirian di dalam mobil. Kamu kan tau ini pertama kalinya aku datang kerumah mu.
Ini juga masih pakai gaun pengantin." Guman Kirana .
"Oh. Apa kamu mau aku menggendong mu ala bridal style. Apa maksud mu begitu." Sela Rendra .
" Dasar laki laki brengsek." Lirih Kirana dalam hati.
"Sudah, sebaiknya kita masuk dulu. Mama dan papa sudah menunggu kita dari tadi." Bentak Rendra
Klik.. pintu pun terbuka.
Marissa dengan senangnya menyambut kedatangan kedua pengantin baru tersebut.
" Kalian berdua sudah tiba." Guman Marissa.
" Iya mama Sahut Rendra."
"Chyank. Apa kalian mau mandi terlebih dahulu, setelah itu Mama tunggu di meja makan, ya."
"Iya Tante." Sahut Kirana.
" Loh, kok Tante sih? Mulai sekarang Kirana harus panggil Tante dengan sebutan Mama, kan sudah jadi mantu mama, Iya kan."
" Iya Tan. Eh maaf iya Ma." Sela Kirana.
"Sebaiknya kalian tinggal disini dulu selama 1 Minggu. Setelah rumah baru kalian sudah direnovasi, baru kalian bisa pindah." Kata Marissa.
"Apanya yang pindah, wong rumah baru nya saja hanya berjarak 5 langkah dari sini." Sela Rendra dengan jengkel.
"Sudah-sudah. Lebih baik kalian cepat sana mandi. Jangan lupa Ren, ajak Kirana ke kamar baru kalian." He..he... Marissa pun cenge ngesan dengan senangnya.
Klik pintu kamar Rendra pun terbuka.
"Wah, indah sekali. Kirana pun terpana dengan desain interior sudut demi sudut yang terlihat di dalam kamar mewah tersebut.
Tiba tiba sebuah kata yang nyaris terdengar seakan akan petir menyambar di siang bolong .
" Dasar kampungan. Mendengar kalimat penghinaan keluar dari mulut Rendra. Hati Kirana sangat sakit. Kirana seolah olah bagai cacing kepanasan ketika mendengar kata-kata pedas itu.
" Apa kau bilang. Aku kampungan." Dasar laki- laki brengsek, teriak kirana.
Tanpa aba aba apa pun, Rendra langsung menyentuh dagu Kirana dan mengangkat nya sedikit ke atas.
"Coba katakan sekali lagi. Kau bilang aku brengsek. Denger ya nona sok cantik. Aku benci sekali dengan wanita seperti dirimu yang berlagak sok polos. Sambil menghempaskan dagu Kirana dengan cepatnya.
"Maaf .... maaf. Cuma kata kata itulah yang terlontar dari bibir manis Kirana. Maaf kan aku Ren. Aku janji tidak akan bertindak seperti itu lagi kepada mu, sebaiknya Aku mandi lebih dulu.
Kirana berjalan dengan penuh ketakutan. Gadis cantik itu sedikit trauma dengan tindakan yang Rendra lakukan kepadanya. Kirana sama sekali belum pernah mendengar kata kasar dari sahabatnya apalagi orang tuanya. Rasa kecewa pun berkecamuk dalam benak gadis cantik itu.
" Huh, seharusnya aku menghindari lelaki itu. Dia sungguh kasar dan menakutkan ketika marah. Aku tidak bisa percaya kalau laki-laki itu sekarang adalah suamiku." Rasa kesal semakin menjadi di hati kirana. Sama Halnya dengan Kirana, Rendra merasa frustasi di malam pertama ini. Tidak ada kebahagiaan yang dia rasakan saat ini. Dia hanya bisa terbaring kaku di atas sofa kamarnya.
"Seperti nya aku harus minta maaf .Apa kali ini aku terlalu berlebihan memarahi nya." Rendra sedikit menyesal dengan kelakuan yang barusan dia lakukan pada Kirana yang tak lain adalah istrinya.
"Huh, menyebalkan sekali, sambil menunggu nya selesai mandi lebih baik aku istirahat dulu.Tanpa sadar Rendra pun tertidur di sofa .
Kirana pun sudah selesai berpakaian dan tidak sengaja melihat Rendra yang sedang tertidur di sofa. Tanpa sadar Kirana berjalan menuju arah Rendra yang sedang tertidur.
" Muka nya saja yang tampan tapi sifat nya sungguh sangat buruk." lirih Kirana dalam hati.
" Apakah kau sudah selesai memandang ku nona sela Rendra."
" Ya sepertinya begitu?"
Upsss ... Maaf sahut kirana.
Rendra pun bangun dan mempersilahkan Kirana untuk duduk disampingnya nya .
" Sebenernya aku capek dengan pernikahan ini. Aku sudah bilang dari awal pernikahan ini hanya sandiwara demi kesenangan kedua orang tua kita. Aku harap kamu jangan sampai berfikir untuk menjalani sisa hidup mu bersama ku dan menjadi seorang istri yang baik untuk ku. Mulai sekarang , Ayo kita berkerja sama dalam sandiwara ini. Aku harap kita bisa bekerja sama sampai sandiwara ini berakhir." Mereka berdua pun bersalaman.
"Apa kau setuju nona Kirana." Sahut Rendra. Tanpa pikir panjang Kirana pun menyetujui kesepakatan tersebut .
"Baiklah tuan Rendra. Mari kita mulai kerja sama ini." Ucap Kirana.
Mereka berdua pun sepakat. Mereka bersalaman serta tersenyum bersama. Mereka lupa bahwa nasib hanya tuhan lah yang bisa menentukan dan bukan mereka berdua.
Terima kasih temen2 masih berkenan membaca karyaku😁😁😁😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Yunita Ma💙
bukan nasib mereka di tangan tuhan Thor,,tapi ditangan author🤣🤣🤣
2021-03-12
0
Anna Yarhamna
Thor jangan bikin kirana kalah set dong...
2020-07-07
0
Syarifah Nurhayati
Kl kirana ma rendra.. nasib di tangan thorr 😁
2020-01-30
2