Episode 13 ( keindahan dunia)

"Pa ... Mumpung hari ini hari Minggu. Bagaimana kalau kita mengajak Kirana dan Rendra jalan-jalan?" Kita kan sudah lama banget gak jalan bersama.

"Apa kau yakin Ma, kalau Rendra akan ikut dengan kita?" Pak Sahid bertanya serius kepada Marissa.

"Tentu saja Pa. Lagian selama mereka berdua menikah, mereka sama sekali belum bulan madu. Gimana bagus kan ide Mama.

"Ya. Baiklah ! Kita coba bicarakan dulu kepada mereka."

Marissa pun mulai berfikir beribu alasan untuk mengajak Rendra jalan-jalan dengan istrinya. Ternyata oh ternyata. Bak bagaikan gayung bersambut. Marissa sangat kaget ketika mendengar Rendra setuju dengan ide jalan-jalan tersebut tanpa harus membujuk nya seperti dahulu.

"Ran, cepat kemasi barang barang mu. Hari ini mama mengajak kita jalan jalan ke puncak.

Oh iya, jangan bawa barang terlalu banyak karna kita cuma 2 hari disana." Ucap Rendra .

Tanpa sepatah kata pun. Kirana langsung mengepak dan memilih baju yang akan dia bawa .

" Di puncak itu kan dingin. Apa sebaiknya aku bawa jaket dan mantel yang banyak, ya?

Tapi kata Rendra kita cuma 2 hari disana. Ya sudahlah, mendingan bawa secukupnya saja."

Mereka pun berangkat menuju daerah puncak. Marissa selalu tersenyum sendiri selama perjalanan, semua ide kejailan untuk mendekatkan kedua pasangan tersebut sudah terpasang di otak nya. Rendra terlalu kaku dan lambat dalam mengambil hati Kirana, sedangkan Kirana, anak itu terlalu polos untuk mulai membuka hatinya untuk Rendra. Jadi inilah saat nya Marissa beraksi untuk mendekatkan mereka berdua.

Pukul 02.00 Siang. Mereka telah tiba di villa pribadi milik Marissa. Rendra pun mulai merapikan dan membawa barang milik mereka berdua ke dalam kamarnya.

"Apa kita akan tidur satu kamar?" Ucap Kirana.

"Memang nya kamu mau tidur terpisah denganku saat ada mama Marissa. Oh iya. Jangan pernah berfikir kalau aku ingin tidur bersama mu." Rendra menjawab dengan ketus.

" Heh. Aku sedikit pun tak pernah berfikir hal-hal seperti itu. " Ketus Kirana.

"Chyank. Cepetan turun. Makanan sudah siap nih ! Nanti perut kalian sakit, dari tadi kita belum makan, kan." Marissa berteriak dengan kerasnya dari arah meja makan .

Mereka berdua pun turun dan menikmati makan siang mereka yang menjelang sore.

"Kalian mandi dulu dan istirahat sebentar. Habis itu nantin malam baru kita jalan jalan." Sela pak Sahid .

"Sebaiknya nya kamu mandi duluan." Guman Rendra.

"Mendingan kamu saja yang duluan. Aku masih capek." Kirana balik menyuruh Rendra untuk mandi duluan

Perdebatan kecil pun terjadi, akhirnya Rendra hanya bisa mengalah karena takut Kirana tambah marah dengan dirinya yang sejak kemarin masih memusuhinya.

Klik.

Pintu kamar mandi terbuka. Rendra yang hanya memakai handuk pendek di pinggang nya mulai berjalan menuju arah Kirana yang sedang tidur dengan lelap nya. Rendra pun mulai membelai rambut Kirana yang menutupi pipi manis nya tersebut.

" Gadis ini sangat manis. Aku harap sentuhan ku tidak membangun kan ya. Hey ! Ayo bangun." Rendra lagi-lagi mencubit pipi Kirana.

" Yo bangun. Apa kamu mau tidur sampai subuh." Rendra menggoyang-goyangkan tubuh Kirana.

Kiran terkejut mendengar suara Rendra yang sedari tadi berisik di telinganya.

"Cup ... "

Bibir Kirana tidak sengaja menyentuh bibir Rendra yang menunduk di depan wajahnya.

Mata Kirana terbelalak melihat bibir nya yang tidak sengaja menyentuh bibir Rendra. Mereka berdua pun terpaku dan sedikit canggung.

"Apa yang telah aku lakukan?" Kirana langsung mendorong tubuh Rendra dan mulai melepaskan kan ciuman tersebut. Namun tetap saja tubuh Rendra terpaku dan seolah-olah tak ingin sentuhan bibir Kirana berakhir begitu saja.

"Hey. Apaa yang kau lakukan. Cepetan minggir. Aku mau mandi." Kirana mendorong lagi tubuh Rendra yang tetap diam didekatnya.

"Maaf." Rendra tersadar dan mulai melangkah mundur dari tubuh Kirana.

"Apa tadi kamu sengaja mencium ku?" Rendra bertanya dengan usil.

" Apaan sih. Aku tidak sengaja. Lagian kenapa kamu membangun kan ku dengan posisi yang terlalu dekat seperti itu. Jadi, ketika kepalaku bangun duluan. Aku tidak sengaja mencium mu." Kirana pun berusaha menjelaskan kesalahan pahaman dengan sedetail detailnya.

"Hah, Tidak ada alasan pokoknya kamu yang mencium ku duluan." Saking malu nya Kirana pun berlari menuju kamar mandinya .

Rendra hanya bisa tersenyum melihat tingkah lakunya Kirana yang lucu seperti anak kecil.

"Mungkinkah ini ciuman pertama nya?

Hemmm... Seperti nya begitu." Rendra pun tersenyum karena Rendra tau dan yakin Kirana tidak pernah pacaran apalagi ciuman.

Sudah 30 menit Kirana berada di dalam kamar mandi. Rendra mulai jenuh dan khawatir melihat Kirana yang dari tadi belum keluar .

"Ran. Apa kamu masih hidup?" Rendra bertanya pada Kirana.

"Apaan sih, tentu saja masih hidup."

" Tapi kenapa lama sekali kamu di dalam. Apa kamu sedang bersemedi?" Sahud Rendra.

" Udah deh. Jangan bikin aku tambah kesel. Kamu itu memang sangat menyebalkan." Kirana menjawab pertanyaan Rendra dengan berteriak.

" Oh iya Ren. Apa aku bisa minta tolong ambilkan baju ku di dalam lemari ? tadi aku lupa membawa nya kedalam. Kalau kamu gak mau, kamu bisa keluar dulu Ren.Kirana berteriak dari dalam kamar mandi.

"Aku keluar dulu aja Ran." Rendra berteriak dari luar.

Mendengar ucapan rendra. Kirana pun keluar dari kamar mandi. Gadis itu mulai melepaskan handuknya dan membuka pintunya lemari pakaian.

Klik ...

Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Sepasang bola mata yang terbelalak melihat keindahan duniawi dan hanya bisa menelan Saliva .

"Aaaaaaaa..." Apa yang kau lakukan bodoh? teriak kirana tanpa memakai kain sehelai pun.

"Maaf-maaf."

Rendra pun langsung menutup pintu kamarnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***