2 Minggu berlalu dengan begitu cepat. Persiapan pernikahan Kirana sudah hampir 80 % selesai. Hari demi hari Kirana dan Rendra lewati dengan penuh kesedihan.
Mungkin ini saat nya aku harus kuat. Inilah takdirku dan aku pun harus siap untuk menjalaninya.
Kirana pun berjalan menuju cafe bersama para temen temennya.
"Woy!! Kenapa muka loe sepet gitu sih Ran." Sahut Mita.
"Hah ... Kayak gak tau aja loe Mit." Kirana menunduk lesu ke arah Mita.
"Tuh lihat Ran, kecebong guplak loe datang lagi." Ardi pun berlari ke arah tempat duduk Kirana dan kawan-kawan.
"Hei Ar. Loe gak bisa ya kalau lihat Kirana gak usah lari kayak gitu. Rana g bakalan ilang juga tau." Guman Raisa dengan keselnya.
Sudah 2 Minggu semenjak pertemuan mereka di toilet. Ardi selalu rajin pergi ke cafe dengan maksud agar bisa berjumpa lagi dengan Kirana. Dan hal itu pun tidak sia sia.
Kirana dan Genk nya selalu kumpul di cafe tersebut .
"Mit loe tahu gak bedanya Kirana ma Juliet." Sahut Ardi.
"Hah, mulai lagi ni kecebong guplak. Gak bosan apa si Loe Ar. Setiap hari gombal kayak itu itu aja." Mita sengaja mengejek Ardi.
"Huh. diem dulu loe Mit."
Ardi pun melanjutkan gombalan-gombalan yang sering dia ucapkan pada Kirana.
"Terus bedanya apa? Gumam raisa."
" KALAU JULIET ITU MILIK ROMEO. KALAU
KIRANA MILIK ABANG ARDI SEORANG."
Ha...haa..ha.
Semua temen temen Kirana ketawa dengan kencangnya. Ampek Mita pun sakit perut.
"Dasar kecebong guplak loe Ar." Kesal Mita dan Kawan kawan.
"Ran ... Aduh Rana. loe gak kasian apa ma kutu loncat ini." Celetuk Raisya .
"Ayo terima aja Ran, lagian Ardi gak jelek jelek amat Ran." Raisya mencoba membujuk Kirana agar menerima Ardi.
"Hey Raisya. Kalau gue jelek yang ganteng kayak apa?" Sela Ardi.
"Ya kayak gue lah Ar ?" Sahut rava.
"Ih... Ganteng dari Hongkong." Mita mengejek Rava.
Canda tawa pun semakin ricuh dalam pertemuan mereka hari ini. Ardi pun sesekali melirik dan mengedipkan kan matanya ke arah Kirana. Kirana pun tersenyum melihat kelakuan Ardi tersebut.
"Aduh emmak, kok Ampek manis kayak gula sih anak mu Mak. Sela Ardi. Melihat senyum anak mu ini Mak, bang Ardi sudah gak tahan melamar anakmu ini makkk."
"Heh, jodoh orang tau." Sahut Mita.
"Loe kenapa si Mit. Setiap gue gombalin Kirana. Loe selalu bilang jodoh orang. Gue ingatkan satu kAli lagi. Kirana bukan jodoh orang tapi jodoh Abang Ardi tahu." Mereka pun tertawa dengan keras nya.
Tak berselang lama.Tiba-tiba Kirana pun permisi untuk pergi ke toilet.
Ini kesempatan ku. Ardi pun berlari dan mununggu Kirana di depan toilet.
"Ar, loe ngapain disini Ar." Sahut Kirana.
"Ran, tolong dengerin aku hari ini saja. Aku mohon jangan menghindar lagi Ran." Guman Ardi.
Kirana mengangguk dan mendengarkan semua perkataan Ardi.
"Memangnya ada apa Ar?"
"Gini Rana. Sejak pertama kali kita bertemu.
Aku sudah jatuh cinta padamu. Aku tahu kamu akan terkejut mendengar pernyataan cintaku yang begitu mendadak ini tapi, aku sudah memikirkan semua ini secara matang." Ardi berusaha menyakinkan Kirana agar mau menerima cintanya.
"Maaf ya Ran. Kamu pasti berfikir kalau Aku bohong dan gombal. Aku sadar Ran perasaan ini terlalu cepat untuk aku ungkapkan kepadamu, secara kita baru bertemu 2 Minggu yang lalu."
Kirana masih terdiam kaku mendengar ungkapan cinta Ardi yang terlalu mendadak.
"Kamu cinta pertama ku, Ran. Selama Aku hidup, Aku belum pernah merasakan perasaanku sekacau ini ketika bertemu dengan seorang gadis." Dan hanya kamu yang mampu membuat ku seperti ini.
"Maaf Ar bukannya aku jahat, tapi beneran aku gak bisa menerima kamu Ar? Keadaan ku sama sekali tidak bisa dan itu pun mustahil."
"Apanya yang mustahil Ran?"
Tanpa memberikan penjelasan lebih banyak. Kirana pun permisi dan meninggalkan Ardi didepan toilet.
"Apa aku ditolak. Seorang Ardi Kurniawan ditolak secepat ini. Sayangnya Seorang Ardi tidak akan pernah menyerah dengan sebuah penolakan, apalagi ini cinta pertama ku. Aku akan terus berjuang untuk mendapatkan mu."
Ardi Firmansyah Kurniawan Pov#
Mahasiswa tingkat akhir sekaligus Putra dari Pengusaha sukses di Indonesia. Lelaki itu baru magang di tempat perusahaan ayahnya dan demi bertemu Kirana. Dia selalu meminta izin kepada Papanya untuk pulang lebih cepat. Alasannya, berjuang mendapatkan hati calon menantu untuk Papanya.
Kedua orang tua Ardi selalu menasehati nya untuk berjuang sampai titik terakhir. Hal itulah yang saat ini sedang Ardi sematkan dalam hati untuk mendapatkan cinta dari seorang Kirana.
Kirana mulai resah mendengar ungkapan cinta Ardi yang sangat mendadak. Kirana sadar, seemakin dia dekat dengan ardi, semakin dalam dia akan menyakiti laki-laki tampan itu.
"Maaf kan Aku Ar. Seharusnya dari awal aku sudah mengatakan semuanya kepada mu .
Meskipun terlambat, Aku akan mengatakan nya secepatnya kepadamu."
Kirana berniat untuk mengatakan semuanya kepada Ardi agar kedepannya tidak akan ada masalah yang menimpa persahabatan keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Bianca Lisa💕
bahsanya diperbaikin lgi thor banyk yg gak efektif gak enak dibaca semangat thorr
2020-08-08
0
Via New
kak kok gak ada foto oemainya sih tolong dong kasih foto pemainnya
2020-03-14
0
Mak Ocim 😗
lucu.....😊
2020-01-08
4