Universitas Indonesia ( UI ) .
Hari ini Kirana datang ke universitas untuk pertemuan kelas pertamanya. Sampai di dekat pintu utama tiba-tiba langkah kaki nya terhenti.
10 menit lagi pertemuan akan segera dimulai. Seharusnya nya dia buru- buru masuk kedalam kelas, tapi dia menghentikan langkahnya untuk menyapa sesosok lelaki di depannya yang dia kenal.
Kirana merasa bersalah atas penolakan yang telah ia lakukan kepada Ardi. Mungkin ini lah sebabnya dia harus meluruskan kan benang kusut antara dia dan Ardi.
"Hey Ar, kok kamu bisa ada disini." Sahut kirana.
Ardi pun menjelaskan kepada Kirana bahwa dia juga mahasiswa akhir di universitas Indonesia. Perasaan canggung diantara keduanya sangat terasa namun Ardi berusaha mencairkan suasana dengan cara menarik salah satu temen kuliah nya dan memperkenalkan sebagai wanita nya.
Akhirnya suasana canggung tersebut berubah menjadi hangat kembali. Kirana merasa lega melihat Ardi sudah move on dari dirinya, dan hal itu menghilangkan rasa bersalah yang telah lama dia rasakan.
"Ya sudah Ar, aku Masuk dulu. Kelas ku sebentar lagi di mulai.
"See you." Ucap Kirana sambil tersenyum.
Perdebatan kecil pun terjadi antara Ardi dan temanya Keisha .
"Loe apa apaan si Ar. Kok bisa bilang Gue cewek loe." Ucap keisa kesal.
" Maafkan Gue Key." Gue hanya ...
Sebelum Ardi melanjutkan kata katanya. Keisya sudah dulu menyela. "Apa dia cewek yang loe suka?" Ucap keisa .
Ardi pun hanya mengangguk kan kepalanya.
Keisha pun akhirnya mengerti .Tak di sangka temen nya yang sangat populer di kampus Universitas Indonesia. Seketika itu terlihat menyedihkan gara-gara cinta yang tidak kesampaian.
Kelas Kirana pun selesai. Kirana terburu buru melangkahkan kaki nya menuju arah kantin yang mana para sahabat telah menunggunya.
Mereka berempat sudah berjanji akan melanjutkan kuliah mereka di Universitas yang sama .
"RaN disini." Seru Raisya.
" Kok lama sih." Aline pun menyahut.
" Maaf . Maaf dosen nya killer sih." Kirana menjawab secara spontan.
Mereka ber empat pun bercanda dengan riang nya. Namun tak berselang lama suasana aneh tiba tiba meliputi canda riang mereka setelah laki laki tersebut mampir ke tempat mereka.
" Bolehkah aku gabung bersama kalian." Ucap Ardi.
" Ok, tentu saja." Guman Mita sambil memecah kecanggungan suasana tersebut.
" Gak apa-apa kan, Ran." Guman Aline.
" Loh , Kok kalian malah nanyak ke aku sih."
Semua mata pun tertuju pada Kirana.
"Bukan gitu Ran. Aku takut kamu malah gak nyaman dengan kehadiran kecebong guplak ini Ran." Canda Mita .
" Ya gak lah. Kami berdua kan gak ada masalah, lagian Ardi juga sudah punya pacar. Baru tadi pagi aku ketemu pacar nya Ardi kok. Iya kan Ar." Kirana menatap Ardi.
"Eh iya." Angguk Ardi.
"Wah, akhirnya loe punya pacar juga Ar."
Syukurlah lah. Gue takut banget Ar kalau loe Ampek gantung diri gara-gara ni bocah. Sahut putri.
Mereka pun tertawa dengan riang nya. Sebenernya tanpa mereka ketahui. Denyut jantung Ardi seakan dipompa terus menerus ketika melihat Kirana tersenyum kearah nya.
Ardi sadar, bahwa dia tak punya kesempatan serta alasan untuk menjauhi Kirana. Mungkin dari awal dia sudah tau kesempatan itu memang tak ada untuknya dan Ardi pun berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar merelakan Kirana dan tak kan pernah mengganggu nya lagi . Biarlah perasaannya mati dengan seiringnya waktu, dan biarlah mulai saat ini aku berusaha membunuh cintaku tanpa harus menjauhi nya lirih Ardi dalam benaknya.
Walau terlihat seperti biasa saja. Mita yakin Ardi masih menyimpan sejuta cinta untuk Kirana. Seandainya Kirana tidak di jodohkan kan, mungkin Ardi lah kandidat terkuat yang akan bersama Kirana namun Mita sadar. Betapapun seseorang berusaha tapi takdir jodoh, mati serta reseki hanya sang Maha kuasa lah yang menentukan .
" Kita balik dulu ya Ar." Sahut Kirana. Mereka bertiga pun mulau beranjak meninggalkan kan Ardi namun hanya Mita yang belum beranjak dari tempat duduknya .
" Berusahalah melupakan nya Ar. Gue tau itu susah,tapi inilah yang terbaik buat loe." Mita pun pergi menyusul temen temennya.
Di Sisi lain. Rendra mulai kelabakan menyelesaikan tugas kantor yang tak kunjung selesai.Tugas nya begitu menumpuk setelah dia kembali aktif masuk kerja .
" Ah .. Tugas ini kok gak ada habis habisnya." Rendra mulai merasa jenuh frustasi dan hanya bisa menyandarkan badan nya di kursi kesayangan nya tersebut.
Klek .. Pintu ruangan rendra terbuka. Seorang gadis cantik berlari-lari menuju Arah Rendra .
"Hay kak Ren. Kok lesu amat, pusing ya?" Seru Kirana .
Kirana pun mulai mengganggu Rendra. Dari mengotak Atik lemari tempat piala penghargaan Rendra sampai keluar masuk balkon di sisi kantor ruangan Rendra.
Rendra pun mulai pusing dengan tingkah laku Kirana yang sejak tadi mengganggu tersebut .
" Kau itu bisa diam gak,sih. Dari tadi mondar-mandir. Aku pusing melihat gaya mu itu Ran." Ucap Rendra.
"Terus kamu ngapain kesini." Bentak Rendra.
"Tadi papa Sahid menelpon ku dan menyuruh ku pergi mengantar kan berkas ini ke padamu. Papa Sahid lagi sibuk maka nya dia menyuruh ku." Guman Kirana.
"Em ... Berkas nya sudah sampai kan, sebaiknya sekarang cepat kamu pergi dari kantor ku." Guman Rendra.
" Gak mau .Aku kan masih capek." Kirana memijit-mijit lutut nya. Tega amat sih jadi orang. Tahu gak, aku tu dari kampus langsung kesini ampek belum makan. Bisakah kamu memesan makanan untuk ku. Aku kan sudah mengantarkan berkas penting ini untuk mu. Itung- itung balas jasa deh. Celetuk Kirana.
Dengan Malasnya Rendra pun akhirnya memesan masakan Padang kesukaan kirana lewat abang ojol langganan nya.
1 Jam menunggu .Akhirnya pesanan mereka pun tiba. Mereka berdua pun makan dengan lahap nya .
" Katanya kau tidak lapar ,tapi kok makanan ku malah kau yang habiskan sih." Ejek Kirana.
" Sudah jangan bawel. Mubazir kalau kita membuang buang makanan." Sela Rendra.
"Tapi kan aku tidak membuang nya. Malah mau memakannya sampai habis. Apa susah nya sih kalau bilang lapar? " Gitu aja sulit Ucap Kirana.
Rendra pun tersipu malu mendengar ejekan Kirana. Selesai makan mereka memutuskan untuk pulang bersama dikarenakan hujan turun dengan lebatnya .
Tiba -tiba kilat dan Guntur bergema seakan akan menyambar pohon di seberang jembatan yang mereka lewati. Dan tanpa aba-aba pun Kirana ketakutan dan langsung memeluk Rendra dengan erat nya. Rendra pun terkejut sampai-sampai dia hampir menabrak kan mobilnya ke arah trotoar .
" Apa kau baik-baik saja." Guman Rendra .
Kirana masih dengan eratnya memeluk Rendra dan enggan melepas tubuhnya dari pelukan Rendra.
Rendra pun hanya bisa terpaku dan diam. Dia seolah-olah merasakan betapa takut nya Kirana. sampai-sampai dia merasakan rasa gemetar dan keringat dingin yang keluar dari tubuh Kirana .
"Maaf .. maafkan aku. Aku hanya sangat takut terhadap kilat dan Guntur. Kirana melepaskan pelukannya dari tubuh Rendra. Kirana merasa sangat malu dengan tindakan spontannya tersebut.
Keheningan pun terjadi sampai mereka tiba di rumah. Kirana memutuskan segera masuk duluan ke dalam kamarnya meninggalkan Rendra yang memarkir kan mobilnya kedalam garasi.
Di dalam kamar mandi.
" Ah... Kenapa Aku memeluknya sih." Kirana pun kesal dengan dirinya sendiri yang telah berani memeluk suaminya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
odilia deasi
maaf thor kata chynk lebih baik di ganti sayang 😊
2020-06-12
0
Laela Syaroh
maaf thor, mohon perbaiki penempatan tanda bacanya..
2020-02-05
0
Mak Ocim 😗
semoga benih2 cinta tumbuh di antara Rendra dan Ran....☺
2020-01-08
5