Setelah kejadian tadi sore dikamar. Kirana dan Rendra masih tetap saja membisu dan terdiam canggung serta tak ada tegur sapa diantara mereka. Marissa yang melihat keanehan pun mulai merasa tidak nyaman dengan suasana tersebut dan berusaha mencairkan suasana .
Mereka semua pun akhirnya tiba di restoran.
"Kalian berdua itu kenapa sih dari tadi kok cuma diam begitu? Makanan ini bukan hanya untuk dilihat tapi dimakan." Lagi-lagi Marissa di buat aneh dengan interaksi mereka.
Rendra dan Kirana pun gelagapan ketika menjawab pertanyaan dari Marissa.
"Eh, Iya Ma." Rendra dan Kirana pun menjawab dengan serempak.
"Tu kan. Cie ... cie. kompakan nih." Ledek Marissa.
Rendra dan Kirana mulai menghabiskan makanan dengan lahap. Suasana yang cerah tiba-tiba menjadi gelap ketika hujan mulai turun dengan derasnya.
"Yah hujan Pa. Gak jadi deh jalan-jalan nya." Marissa tertunduk penuh kecewa.
"Pa, sepertinya mama punya ide. Gimana kalau kita tinggalkan mereka berdua. D kan, Pa? Lagian mereka sekarang masih ada di dalam. Mereka gak tau kalau diluar lagi hujan. Siapa tau dengan kejadian ini bisa lebih mendekatkan hubungan mereka Pa. Hubungan mereka itu masihs
saja jalan di tempat. Aku jadi tambah greget ingin secepatnya membuat mereka dekat." Guman Marissa.
"Papa juga setuju dengan ide Mama kali ini."
Pak Sahid dan Marissa pun menelpon owner restoran yang kebetulan teman pak Sahid. Mereka meminta tolong untuk memberi tahukan kepada Rendra bahwa Papa dan Mamanya pamit pulang duluan.
" Tuan Rendra. Ini ada titipan dari Bu Marissa." Ucap owner tersebut.
Rendra masih kebingungan dengan payung yang di berikan si owner. Bukan Marissa namanya kalau tidak berulah.
Marissa sengaja pamit pulang duluan dan sengaja mengambil hp kedua anak muda tersebut. Parahnya lagi dompet beserta kunci mobil pun tidak disisakan oleh Marissa.
"Mama pulang duluan." Canggung Rendra
" Terus kita gimana? Apa kita pesen taxi online saja." Kirana bertanya pada Rendra.
Rendra pun mulai mencari-cari Hp nya. Lelaki itu terkejut ketika tidak menemukan Hp beserta dompet nya.
"Apa kau Melihat Hp ku?" Sepertinya hp ku ketinggalan dirumah.
" Ya sudah mendingan coba pakek hp ku saja." Sahud Kirana.
"Loh ! Kok hp ku jg gak ada sih. Seingat ku tadi aku bawa kok. Kirana mencari-cari hp nya di sekitar meja makan.
Rendra merasa aneh dengan kejadian yang menimpa dirinya nya.Mana mungkin dirinya dan Kirana tiba - tiba kehilangan hp secara bersamaan. Sedangkan Rendra dan Kirana sangat yakin kalau sebelum berangkat mereka tidak lupa membawa hp.
"Ini ulah mama. Aku yakin itu."
Geram Rendra .
" Apa kamu juga bawa dompet Sahud Kirana.
" Shittttt . Semuanya hilang."
"Apa kita pulang dengan berjalan kaki saja." Sepertinya restoran ini juga sudah mau tutup.
Rendra pun pergi mencari owners restoran dan berniat untuk meminta bantuannya. Tapi apalah daya Dewi Fortuna masih belum berpihak pada Rendra dan Kirana. Owner restoran tersebut sudah pulang dari tadi. Kesalnya lagi setelah mereka keluar hujan pun turun dengan derasnya dan menambah kesialan merek berdua.
" Apa kau suka hujan Ran." Rendra bertanya pada Kirana.
" Iya aku suka hujan. Memangnya kenapa?
" Apa kau mau main hujan dengan ku malam ini. Kita tidak punya uang, hp maupun mobil. Kebetulan jarak restoran ini dengan villa tidak lah terlalu jauh mungkin sekitar 15 menit kita akan sampai ke villa. Apa kamu setuju."
"Baiklah, ayo kita main hujan-hujanan. Sudah lama sekali aku gak main hujan." Sahud Kirana .
" Apa kau yakin Ran."
" Tentu saja."
Kirana pun berlari- Lari dengan senangnya. Sesekali Rendra tersenyum melihat raut wajah Kirana yang sangat cantik di bawah guyuran air hujan. Mereka berlari lari seperti pasangan yang sedang kasmaran.
Tiba-tiba sebuah mobil melintas dengan cepat melaju ke arah Kirana dan seketika itu Rendra dengan cepatnya menarik tubuh Kirana. Mereka pun jatuh sambil berpelukan.
"Apa kau tidak apa-apa Ran.Jangan takut. Sebentar lagi kita sampai." Rendra pun mencium kening Kirana. Ayo kita pulang.
Jam 11malam Akhirnya mereka tiba .
" Ayo kita masuk dan mandi air hangat .Aku takut kalau kamu sakit." Ucap Rendra.
Mereka berdua masuk ke dalam kamar dan segera mandi dengan air hangat , Rendra memilih mandi air hangat di lantai bawah , karna Rendra yakin kalau Kirana tidak akan mengizinkan dia ikut mandi dengan Kirana.
Tok..tok..
"Ran, apa kau sudah selesai."
Kirana pun membuka pintu kamar. Kirana merasa kasian ketika melihat Rendra langsung merebahkan tubuh nya diatas sofa dan langsung memejamkan matanya, Kirana berniat membangun kan Rendra dan menyuruh nya untuk tidur di ranjang bersama nya .
" Ren. Ayo bangun. Sebaiknya kamu pindah ke atas ranjang."
"Apa kau mengizinkan ku tidur bersama mu diatas ranjang." Guman rendra .
" Iya. Tapi awas kau jangan macam-macam ya."
Kirana pun mengambil sebuah guling dan menaruh nya sebagai pembatas antara mereka berdua .
Rendra pun kesal dengan ulah Kirana. Rendra pun mempunyai ide untuk berpura pura tidur dan sengaja;memeluk Kirana
" Aduh. Apa yang sedang dia lakukan sih." Ucap Kirana dalam hati. Kirana pun mulai berusaha melepaskan pelukan tersebut , tetapi semakin dilepas, pelukan Rendra malah semakin erat.
"Ah sudahlah lah. Akhirnya Kirana pasrah dan tertidur dengan lelapnya. Tubuh Mereka berdua sangat capek dan Kedinginan tanpa sadar kirana pun mulai berbalik dan tertidur di pelukan Rendra.
" Dia sangat cantik." Guman Rendra yang sebenarnya dari tadi belum tidur.
Deg...deg.
Jantung Rendra berdetak dengan cepat ketika merasakan betapa hangat dan harum nya tubuh Kirana .
" Seperti nya aku mulai gila." Guman rendra . lebih baik aku tidur saja. Rendra pun mulai mempererat lagi pelukannya dan mencium pipi Kirana, sesekali menelan Saliva nya dan berhasrat untuk mencium bibir Kirana.
Mereka berdua pun akhirnya terlelap dalam mimpi mereka masing-masing .
Maaf ya temen-temen 😁😁😁😁 kalau up date nya lama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Kenes Rahmadhani
0
2020-05-08
1
hayde shr
lama2 jatuh cinta juga
2020-02-10
1
Indah Zulaikha
thor tolong kasih foto peran kirana dan rendra dong🙂
2019-12-21
2