Sebenarnya, pada kenyataannya kebanyakan dari para Orc tidak pernah melihat api.
Hewan-hewan secara naluriah takut akan api, bahkan setelah mereka berevolusi menjadi Orc pun, mereka masih memiliki perasaan alami takut terhadap api.
Uriel adalah salah satu dari sedikit Orc yang telah melihat api, juga sudah melihat dengan matanya sendiri kekuatan penghancur dari api yang sangat mengerikan.
Dia pun menatap mata gadis kecil itu.
"Haruskah kita menggunakan api?"
Lina pun menganggukkan kepalanya.
"Iya, tentu saja."
Uriel tidak punya pilihan lain selain harus mencari di mana api itu berada.
"Kalau begitu, aku akan membawamu bersamaku untuk mencari api."
"Tidak bisakah kamu membuat api dari kayu?" Tanya Lina.
"Membuat api dari kayu? Bagaimana caranya?" Tanya Uriel dengan ekspresi bingungnya.
Lina mencari dan menemukan dua ranting kayu, dan memegang satu ranting di kedua tangannya, kemudian dia tempelkan ke ranting satunya lagi yang berada di tanah, kemudian mulai memutar-mutar ranting kayu yang dia pegang dikedua tangannya, dengan membuat gerakan seperti mengebor untuk membuat api dengan gerakan yang cepat.
Namun, setelah menggosok-nggosok ranting kayu untuk waktu yang lama, sampai telapak tangannya terlihat sedikit lecet, tetapi dia masih tidak bisa menghasilkan sedikitpun percikan api.
Tentu saja itu membuat Lina kesal. Dia melempar kebawah ranting yang dia pegang sambil mengeluh.
"Huh! Gagal! Aku sudah tertipu oleh acara-acara di televisi!"
Melihat telapak tangan Lina yang memerah, Uriel tidak bisa berdiam diri. Dia meraih telapak tangan Lina kemudian menjilati telapak tangan itu dengan penuh kasih sayang.
"Tidak usah dilanjutkan lagi. Aku akan membawamu serta untuk mencari api." Ucap Uriel.
Tangan Lina yang sedikit lecet masih dijilat-jilat lembut oleh Uriel. Dia tak merasakan sakit, tapi justru merasakan perasaan yang geli menggelitik di telapak tangannya.
Dia menarik kembali tangannya karena malu, dan bertanya kepadanya, "Apa kamu tidak jadi pergi ke tempat suku Serigala?"
Sambil menikmati rasa manis gadis kecil itu yang masih tertingal dan terasa di lidahnya, Uriel pun berkata, "Tentu saja jadi. Kita pergi ke suku Serigala dulu dan mencari Dukun untuk memeriksamu, setelah itu aku akan membawamu untuk mencari api."
Dengan segera Lina kemudian berkata, "Aku tidak perlu ke Dukun. Aku kan tidak sakit."
"Kalau kamu tidak sakit, terus kenapa tadi kamu tiba-tiba pingsan?" Tanya Uriel sedikit penasaran.
Mendengar itu, Lina bingung harus menjawab apa. Dia tidak mungkin mengatakan kalau dia terkejut dan ketakutan karena pria itu kan?
Tiba-tiba saja Uriel memeluknya.
"Jangan takut. Biarkan Dukun memeriksamu. Tidak peduli apakah kamu sakit atau pun tidak, kamu adalah wanitaku. Aku pasti akan menjagamu seumur hidupku."
Mendengar kalimat itu, seketika membuat Lina terpana.
Kedua orang tua Lina meninggal ketika dia masih kecil, setelah itu dia tinggal di rumah pamannya. Meskipun keluarga pamannya tidak pernah melecehkannya, tetapi mereka juga tidak terlalu peduli padanya.
Ketika dia sakit, tidak ada satupun yang akan menemaninya, dia hanya bisa meringkuk bersembunyi di dalam selimut, memegangi foto kedua orang tuanya sambil diam-diam menangis.
Kurangnya kekerabatan yang dekat dan intens, telah membuatnya sensitif dan rendah diri.
Dia berpikir kalau dia tidak akan pernah mendapatkan cinta orang lain, dan ditakdirkan untuk hidup dan mati sendirian.
Kata-kata Uriel barusan adalah kata-kata terhangat yang pernah ia dengar dalam hidupnya.
Tidak ada yang pernah memeluknya, dan mengatakan kalau dia akan selalu menjaganya.
Baginya, Uriel adalah yang pertama.
Lina ingin mendorong Uriel menjauh, tetapi akhirnya dia tidak bisa melepaskan kehangatan yang saat ini ia rasakan.
Perlahan tangannya pun turun, dan membiarkan Uriel memeluk dirinya.
............
Uriel memakan daging Babi hutan sampai bersih, kemudian merubah dirinya kembali menjadi Harimau putih, dan membawa Lina naik diatas punggungnya untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Di sepanjang perjalanan, Lina melihat ada beberapa binatang liar di jalan, tetapi Uriel tak tertarik pada mangsa ini, karena saat ini perutnya sudah merasa kenyang.
Dia bermaksud untuk mengabaikan binatang-binatang itu, dan terus melanjutkan perjalanannya.
Saat itu pula, Lina teringat tugas yang tadi muncul di benaknya. Sejenak dia merasa ragu, pada akhirnya dia memilih memberanikan diri untuk berbicara dengan Uriel.
"Uriel.. Bolehkah aku memintamu untuk mencarikanku dua kulit lagi?" Lina bertanya dengan sedikit ragu.
"Untuk permintaan gadis kecilku, bahkan jika kau menyuruhku turun kedalam jurang yang dalam pun akan aku lakukan tanpa ragu." Jawab Uriel cepat.
Dia kemudian mulai menyembelih lima hewan liar satu demi satu yang dia temui di sepanjang perjalanannya. Kulit setiap binatang dikupas dengan hati-hati olehnya dan kemudian dicuci, dan diserahkan kepada gadis kecilnya.
Dengan senang, Uriel memandang gadis kecilnya yang sedang memegangi kulit binatang itu. Kemudian dia bertanya dengan suara yang hangat, "Apakah ini cukup? Kalau tidak, aku akan memburu beberapa binatang lagi untukmu."
Lina cepat-cepat menggelengkan kepalanya.
"Tidak perlu, kulit-kulit ini sudah cukup."
Dia melihat noda darah di wajah Uriel. Dan juga ada luka di lengan dan tubuhnya yang tidak sengaja tergores oleh binatang buas saat berburu. Dia merasa tersentuh dan bersalah.
Lina mengulurkan tangannya, dan menyeka darah di wajah Uriel.
"Terima kasih." Ucap Lina.
Ini adalah pertama kalinya si gadis kecil menyentuh dirinya. Uriel sangat senang sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memeluknya sambil mengusap-usap rambut gadis kecil mungil itu.
"Kamu adalah wanitaku, aku akan melakukan apa saja untukmu, kamu tidak perlu mengucapkan terima kasih padaku."
Harimau putih itu sepertinya sangat suka memeluk gadis kecilnya.
Pada awalnya, Lina sedikit malu. Tapi belakangan ini, dia sudah mulai terbiasa.
Lina kemudian mendorong dada Uriel.
"Bersihkan badanmu. Tubuhmu berbau darah."
Lima hewan liar disembelih berturut-turut yang tentu saja membuat Uriel mengeluarkan bau darah yang kuat.
Tapi tidak ada air di sekitarnya, jadi Uriel hanya menggunakan beberapa daun yang bersih untuk menggosok tubuhnya.
Pada saat ini, Lina sedang mendengarkan suara yang ada di benaknya.
"Ting Tong!"
"Anda telah mengumpulkan cukup banyak kulit."
"Tugas pemula telah selesai dan terkonfirmasi."
"Anda mendapatkan hadiah berupa tas pemula. Silahkan anda memeriksanya!"
Kemudian, sebuah tas kain tiba-tiba muncul di tangan Lina.
Dengan hati-hati Lina membuka tas kain tersebut. Ada sebuah tongkat kayu dengan lekukan sebesar ibu jari di dalamnya yang berlubang. Ketika dia membuka penutupnya, "Ah.. Ternyata ini pemantik api."
Melihat adanya alat untuk menyalakan api, Lina pun sangat senang.
Selain kayu pemantik api, ada juga selembar kulit domba bergambar di dalam tas kain itu.
Di sampulnya ada beberapa kata.
"Salah satu buku bergambar lengkap tentang hewan dan tumbuhan purba."
Lina mulai membuka kulit domba itu dan melihatnya. Ia melihat ada banyak ciri dan fungsi hewan dan tumbuhan di gambar-gambar tersebut.
"Ini adalah barang yang sangat bermanfaat!" Gumam Lina.
Dengan itu, Lina akan bisa membedakan tanaman mana yang bisa dijadikan obat, dan tanaman mana yang bisa dimasak. Ini akan sangat membantu kehidupannya di dunia ini.
Dengan hati-hati Lina menyimpan kulit bergambar dan pemantik apinya kembali ke dalam tas kain.
Ketika Uriel selesai membersihkan darah di tubuhnya, dan kembali untuk menjumpai gadis kecilnya, dia melihat ada tas kain kecil di punggungnya.
Kelihatannya gadis kecil itu tampak takut kalau-kalau Uriel akan bertanya tentang asal tas kecil itu, kemudian matanya mengelak dari pandangan Uriel.
Uriel tidak bisa menahan senyumnya.
"Tampaknya gadis kecilku ini memiliki rahasia!"
Tapi hal itu tidak menjadi masalah baginya. Setelah bersama untuk waktu yang lama, dia pasti akan membuka semua rahasianya.
Uriel kembali berubah menjadi Harimau, dan membawa gadis kecilnya di punggungnya.
Suku Serigala adalah Orc dengan kelompok terbesar di daerah yang akan mereka kunjungi.
Mereka tidak hanya besar jumlahnya, tetapi mereka juga sangat pandai berburu dengan berkelompok. Kemampuan serangan mereka yang kompak dan kuat mampu membuat Orc lain ketakutan.
Suku Serigala Batu berada di lereng bukit Gunung Batu.
Medan di gunung itu rumit dan mudah untuk tersesat, jika orang yang tidak terbiasa dengan lokasinya mencoba untuk masuk.
Ada area terbuka di kaki gunung itu. Setiap sepuluh hari, suku Serigala Batu akan membuka pasar di area itu. Para Orc di sekitar juga akan datang dengan barang mereka sendiri, untuk ditukarkan dengan apa yang mereka butuhkan.
Kebetulan hari ini adalah hari di mana pasar akan dibuka. Banyak Orc berkumpul di kaki gunung. Semua orang ramai-ramai sedang berbelanja barang. Tempat ini terlihat sangat ramai.
Uriel berubah kembali ke bentuk Orcnya. Dia membantu Lina untuk memegang erat kulit binatang itu.
Seluruh tubuhnya ditutupi dengan kulit binatang, hanya setengah dari wajahnya yang bisa terlihat.
Kemudian Uriel berkata kepadanya, "Tunggu, kamu harus selalu ada di sisiku, jangan pernah berkeliling sendirian. Ada banyak Orc jahat di pasar ini. Kalau sampai mereka mengetahui kamu adalah seorang wanita, mereka akan membawamu pergi dan menjualmu."
Mendengar itu, mata Lina pun mengerjap.
"Kedengarannya seperti perdagangan manusia."
"Perdagangan manusia?" Tanya Uriel.
Lina menghela nafasnya kemudian menjelaskan.
"Mereka adalah sekelompok orang-orang jahat, yang melakukan penculikan dan perdagangan wanita dan anak-anak."
"Ya, orang-orang jahat itu adalah pedagang. Kamu harus berhati-hati. Kamu tidak boleh jauh-jauh dariku meskipun hanya setengah langkah, ingat?" Ucap Uriel.
Melihat raut muka serius Uriel, Lina pun mengikutinya dengan hati-hati.
"Ya, akan aku ingat."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
agak mulai mengerti, nyimak aza dulu ya😁
2022-04-25
0
Jasmine Flow
ak suka bgt dgn cerita fantasi ini... ada binatang yg bisa berubah JD manusia dan berbicara...manisnya klu pun ada di dunia nyata...
2022-02-16
0
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
lanjut lagi😁😁😁😁
2022-01-05
0