Karena Lina tidak memakai alas kaki, dia hanya bisa berjalan dengan pelan.
Jangankan berjalan di tanah, berjalan di rerumputan pun membuatnya merasa kesakitan.
Uriel adalah pria yang sangat lembut. Dia menyadari ada yang aneh pada diri Lina.
"Kemari sini, aku akan menggendongmu."
Tubuh Uriel sangat tinggi, otot-otot di lengannya juga sangat kuat, dan di seluruh tubuhnya pun penuh dengan kekuatan.
Dia kemudian mengangkat tubuh Lina dengan satu tangannya, dan membiarkannya duduk di pundaknya.
Lina pun terkejut. Dia segera melingkarkan tangannya di kepala Uriel karena takut terjatuh.
Uriel terbilang sangat tinggi. Bahkan di antara para Orc yang tingginya 1,9 meter, Uriel masih lah yang tertinggi, dan paling mencolok.
Dengan posisi begini, penglihatan Lina juga menjadi sangat luas. Sekilas, dia bisa menangkap sebagian besar pemandangan ramai di pasar.
Uriel memegangi kaki Lina dengan erat, agar gadis kecilnya itu tak terjatuh.
"Aku akan membawamu ke Dukun terlebih dahulu, setelah itu kita bisa pergi ke pasar, oke?"
"Tapi aku tidak apa-apa, aku benar-benar tidak sedang merasa sakit." Jawab Lina.
Tapi Uriel menolak untuk mempercayainya dan tetap bersikeras membawanya ke Dukun.
Dukun atau Dokter Penyihir di dunia ini adalah seorang Dokter. Mereka tahu tentang beberapa obat tradisional. Di mata kebanyakan Orc, Dukun itu misterius, dan mereka juga kuat. Merupakan keajaiban bagi para Orc karena mereka selalu terbantu untuk pulih dari cedera yang serius bahkan yang mematikan, hanya dengan menggunakan ramuan beberapa rumput dan tanaman yang kelihatannya tidak bermanfaat.
Bahkan Uriel yang berpengetahuan luas pun kagum pada kemampuan Dukun itu.
Dia adalah seorang Dokter Serigala, dengan rambut putih yang tebal.
Lina yang hanya terlihat bagian matanya saja, memikirkan seperti apa orang yang hebat itu.
Sesampainya mereka di lokasi, Uriel kemudian menurunkan Lina dari pundaknya, kemudian dia mengepalkan tinjunya di satu tangan, meletakkan di dadanya dan dengan sedikit menunduk.
"Dokter Sito, tolong bantu saya untuk melihat pasangan saya. Sebelumnya, dia tiba-tiba saja pingsan."
Nama Dukun Serigala itu adalah Sito Gering.
Untuk melihat siapa yang dimaksud oleh Uriel, Dukun itu sekilas melirik ke arah seseorang yang ada di sebelah Uriel.
"Bagus.. Bagus.."
"Nak, kamu sangat beruntung mendapatkan pasangan untuk dirimu sendiri."
"Di sini ada banyak laki-laki yang berjuang demi mendapatkan pasangan wanita."
"Sungguh malang nasib kami."
Pada titik ini, Sito berhenti, lalu menatap kearah Lina dan bertanya padanya, "Gadis kecil, berapa banyak pasangan pria yang kamu miliki?"
Seketika itu wajah Lina mengekspresikan kebingungan.
"Hah?"
Uriel segera menarik Lina bersembunyi di belakang tubuhnya, untuk menghalangi pandangan Dukun tua itu dan dengan sorot mata tajamnya, mencoba untuk memperingatkan sang Dukun.
"Saya harap Anda tidak berlebihan, Dokter!"
Sito Gering menyeringai dan janggut putihnya berkibas.
"Uriel, kamu tidak lupa kan? Tidak mungkin seorang wanita hanya memiliki satu pasangan pria. Bahkan jika kamu sudah menjadi pasangan prianya, dia masih bisa memilih beberapa pria lain lagi sebagai pasangannya. Lagipula, di dunia ini wanita sangat langka."
Uriel menundukkan wajahnya dan berhenti berbicara. Ada suatu hawa membunuh dari dalam dirinya. Dalam benaknya dia berbicara.
"Tidak ada yang bisa mengambil wanitaku, bahkan jika dia adalah seorang Dukun yang hebat!"
Sito Gering tampaknya melihat bahwa pemuda yang kuat dan tampan di depannya itu mulai membangkitkan hawa membunuhnya, jadi dia tidak melanjutkan topik ini lagi. Sebagai gantinya, dia kemudian melambaikan tangannya kepada wanita di belakangnya.
"Gadis kecil, kemarilah. Biarkan aku memeriksa penyakit apa yang sedang kamu derita."
Lina menatap Uriel, melihat Uriel yang sedikit mengangguk, dia pun kemudian mendekati Dukun tua itu.
Sito Gering bertanya padanya tentang detailnya ketika dia pingsan. Dengan jujur, Lina pun menjawab semua pertanyaannya.
Setelah itu, Sito Gering berbicara kepada Uriel.
"Gadis kecil ini tidak sakit, dia hanya lemah dan membutuhkan perawatan yang baik."
Mendengar itu, Lina dan Uriel pun merasa lega.
Sito Gering kemudian mengeluarkan sebuah kantong kulit dan berkata, "Gadis kecil, buah-buahan harum segar ini adalah hadiah untukmu. Ambillah dan makanlah."
Lina dengan cepat melambaikan tangannya.
"Tidak usah, terima kasih."
Tapi apapun alasannya, Sito tidak terlalu peduli. Dia tetap meletakkan tas kulit itu ke tangan Lina, kemudian berkata kepadanya dengan ramah, "Ada banyak hal menarik di suku Serigala ini. Tetaplah di sini selama beberapa hari lagi?"
Lina memegang hadiah dari Dukun tua di tangannya.
Dia kemudian berkata, "Saya mengikuti dan mendengarkan apa kata Uriel. Saya sangat asing dengan tempat ini. Satu-satunya orang yang bisa membuat saya merasa sedikit aman adalah Uriel."
Uriel, yang sedari tadi memiliki ekspresi buruk di wajahnya, seketika berubah menjadi baik, segera setelah mendengar ini.
Dia kemudian mendekati Lina dan berkata dengan lembut, "Kalau kamu ingin jalan-jalan, kita bisa tinggal selama beberapa hari di sini. Tapi kalau kamu tak ingin, kita bisa segera pergi."
Mendengar itu, Lina kemudian berpikir dengan hati-hati.
"Jarang sekali bisa mengunjungi suku Serigala seperti ini. Benar-benar akan menyia-nyiakan kesempatan kalau pergi begitu saja. Aku ingin melihat barangkali ada informasi yang bisa berguna." Pikir Lina.
Kemudian dia berkata kepada Uriel, "Baiklah, aku ingin lanjut melihat-lihat lagi."
Uriel juga tak ingin memiliki perbedaan pendapat dengan gadis kecilnya.
"Oke, aku akan selalu menemanimu."
Sito Gering kemudian berkata sambil tersenyum, "Sungguh menyenangkan memiliki tamu wanita di suku Serigala kami. Kamu boleh tinggal di suku malam ini, aku akan meminta seseorang untuk mengatur tempat untukmu."
Uriel sekarang semakin waspada terhadap Dukun tua yang tampaknya ramah ini.
Kemudian dia berkata dengan dingin, "Tidak perlu, saya bisa mengatur wanita saya sendiri."
Setelah itu, Uriel segera mengajak Lina dan melangkah keluar dari rumah batu tempat Dukun itu tinggal.
...........
Bazar sangat ramai. Ada banyak Orc laki-laki yang terlihat kuat di mana-mana. Kadang-kadang, satu atau dua Orc wanita dapat terlihat, tetapi mereka selalu dikelilingi oleh sekelompok laki-laki, yang membuat orang lain sulit untuk melihatnya.
Lina yang terbungkus dalam kulit binatang, tubuh mungilnya pun tersembunyi di dalam kulit binatang. Kulit itu sangat membantunya menyamarkan bentuk wanitanya.
Dia kembali duduk di pundak Uriel dan melihat sekeliling dengan rasa ingin tahu.
Uriel yang menggendongnya, berjalan menghampiri ke pintu rumah batu yang menjual pakaian. Dia membiarkan Lina memilih pakaian yang dia sukai.
Pakaian disini semuanya terbuat dari kulit binatang. Pakaian-pakaian itu semuanya terlihat sangat sederhana dalam pengerjaannya, tetapi itu akan jauh lebih baik untuknya daripada telanjang.
Lina mengambil dua rok kulit binatang yang terkecil.
"Ini dia."
Pakaian lain terlalu besar untuk dia pakai.
Uriel kemudian mengeluarkan koin kristal dari sakunya, dan menyerahkannya kepada Orc serigala yang menjual pakaian.
"Apakah ini cukup?"
Begitu Orc Serigala itu melihat koin kristal, sepasang mata Serigalanya segera berbinar, dan berkata dengan penuh semangat.
"Sudah cukup!"
Itu adalah koin Kristal yang berharga.
Jangankan untuk membeli dua set rok bulu, itu bahkan bisa untuk membeli semua pakaian di toko ini.
Lina kemudian bersembunyi di dalam kulit Babi hutan, dan mengenakan rok bulu barunya.
Uriel sedang berdiri di sampingnya. Dia ingin melihatnya tetapi tak bisa melihatnya. Hatinya pun terasa gatal.
“Ada apa? Apakah ukurannya pas?” Tanya Uriel.
Lina membuka sedikit kulit Babi hutan yang menutupinya, untuk memperlihatkan rok barunya.
Rok kulit Harimau, dengan erat membungkus tubuhnya yang ramping, menunjukkan bahunya yang bulat, dan kakinya yang putih lurus.
Mata Uriel seketika itu pun terbelalak lebar. Suaranya pun serak.
"Sungguh.. Betapa indahnya!"
Mendengar itu, wajah Lina menjadi merah.
"Dasar otak mesum!"
Dia segera membungkus tubuhnya kembali dengan kulit Babi hutan, dan hanya memperlihatkan sebagian kecil dari wajahnya sambil melotot menatap marah ke arah Orc laki-laki yang ada di depannya ini.
Melihat penampilan Lina yang cantik mungil dan menggemaskan, Uriel merasa dadanya seperti dipukul-pukul oleh sesuatu dari dalam, akibat detak jantungnya yang berdetak kencang.
Seluruh hatinya sedang meleleh.
Gadis kecilnya ini, kini semakin terlihat sangat cantik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Inesri
aduh Thor,gw halu mu deh jadi nya
2021-12-16
6
Poni
😙😙😙
2021-12-10
3