Suara-suara berisik di luar membuat Lina terbangun dari tidurnya.
Dia pun duduk dan menggosok matanya yang masih terasa mengantuk.
"Ada rame-rame apa sih di sana?"
Saat itu Uriel datang dengan membawa semangkuk air hangat. Kemudian dia berbicara, sambil memeras kulit binatang dan menyeka wajah gadis kecilnya itu, "Beberapa Orc dari klan Serigala yang tinggal di tepian Sungai Hitam datang kemari."
"Sungai Hitam? Tempat apa itu?" Tanya Lina.
"Sungai Hitam berada di sisi selatan Gunung Batu. Disana ada banyak terdapat suku Orc, ada suku yang berjumlah besar dan ada juga yang jumlahnya kecil, mereka semua tinggal di sana. Salah satunya adalah suku Serigala. Mereka disebut sebagai suku Serigala Air Hitam."
Lina sedikit terkejut, pada kenyataannya di sini ada beberapa klan serigala, dia pikir dunia ini hanyalah Gunung Batu ini saja dan hanya ada suku yang disini saja.
Kemudian dia berpikir sejenak, "Suku Serigala yang tinggal di tepian Sungai Hitam disebut suku Serigala Air Hitam. Kalau begitu, suku Serigala yang tinggal di batu disebut suku Serigala Batu?"
Uriel menyentuh kepala gadis kecilnya, "Beetull.." Kemudian dia memandangnya dengan sorot mata birunya yang penuh dengan pujian, "Gadis kecilku ini memang sangat pintar!"
Lina bergumam lirih, "Uhh. Aku merasa seperti seorang anak kecil yang sedang dipuji."
Kemudian dia bertanya lagi, "Apa yang sedang mereka lakukan di tempat ini?"
"Ayah Wiro dan pemimpin klan Serigala Air Hitam adalah saudara. Jika mereka datang ke sini, mungkin tujuan mereka untuk menghadapi Wiro." Uriel menjelaskan.
"Oh.. Ternyata mereka datang untuk mengunjungi kerabat!" Pikir Lina.
Tapi Uriel tidak berpikiran seperti apa yang Lina pikirkan. Dia beranggapan kalau tujuan rombongan Serigala Air Hitam datang ke markas suku Serigala Batu pasti karena ada hal yang lain.
Tapi itu adalah urusan internal klan Serigala, tidak ada hubungan dengannya maupun Lina.
Suhu udara di luar mulai semakin dingin, tapi suhu di dalam gua terasa hangat. Lina yang memakai rok bulunya sama sekali tidak merasa kedinginan.
Dia meminta Uriel untuk membantunya membuat tas pinggang.
Tas pinggang yang terbuat dari kulit binatang tidak hanya anti air, tapi juga sangat kuat. Kemudian Lina melepaskan tas kainnya yang berisikan kulit domba bergambar dan pemantik api.
Jika bukan karena kulit bergambar yang berukuran besar ini, dia pasti sudah memasukkan tas kainnya, ke dalam tas pinggang yang baru jadi.
Lina melingkarkan kulit tas pinggang ke pinggangnya sambil tersenyum dan berkata, "Jahitanmu sangat bagus."
Dia bukan hanya bisa membuat sepatu bot dari kulit, tapi juga c*l*n* d*l*m dan tas pinggang. Jahitannya rapat dan juga rapih. Pengerjaannya juga sangat bagus. Bisa dibilang dia seorang ahli, walaupun di jaman seperti ini.
Uriel yang mendapat pujian pun merasa sangat senang.
Dia pasti akan dengan senang hati melakukan apa saja untuk gadis kecilnya.
Tiba-tiba.
"BRAK!!"
Pintu kayu terbuka akibat didorong paksa dari arah luar.
Lina yang mendengar itu pun sangat terkejut. Dia melihat dua Orc pria yang bertubuh tinggi dan kekar sudah berdiri di pintu.
Mereka adalah Orc yang berasal dari suku Serigala Air Hitam.
"Di mana orang-orang di ruangan ini?!"
"Tadi aku mendengar suara kalian!"
Mereka berbicara bergantian dengan nada suara yang kasar.
"Keluar kalian semua!"
Mendengar semua itu, pupil mata Uriel berubah dan menunjukkan sorot mata yang dingin.
Tapi dengan lembut dia mengusap punggung gadis kecilnya, "Jangan takut, aku yang akan keluar untuk menemui mereka."
Dia segera beranjak menuju ke arah depan.
"Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda semua?" Tanya Uriel.
"Wanita di keluarga kami menyukai tempat ini! Cepatlah pergi! Mulai sekarang tempat ini akan menjadi milik kami!" Ucap salah satu dari mereka.
Wanita di dunia ini memang sangatlah langka. Selama itu adalah sesuatu yang mereka inginkan dan sukai, rata-rata pria pada umumnya akan mengambil inisiatif untuk mengalah.
Tapi Uriel berbeda, baginya hanya Lina seorang lah yang bisa membuatnya mengalah tanpa syarat.
Wanita-wanita yang lainnya, hanyalah seperti rumput yang akan sangat mudah ia injak-injak.
Kemudian dengan santai dia pun berbicara, "Saya menolak."
"Hah?! Apa?! Beraninya kau menolak permintaan seorang wanita?!" Kata salah satu dari kedua pria itu.
Uriel tidak ingin membuang-buang energi untuk berdebat dengan mereka dan berbalik hendak kembali masuk ke dalam. Akan tetapi, kedua pria itu tidak ingin membiarkannya pergi begitu saja. Dari belakang Uriel, secara bersamaan mereka mulai melayangkan tinjunya kearah Uriel.
Merasakan ada sesuatu yang mulai mendekat dari arah belakangnya, Uriel dengan segera membalikkan badannya.
Bagi Uriel, mereka hanyalah seekor semut yang berusaha mengganggu ketenangan di tempat tinggalnya. Dia pun takkan segan lagi memperlakukan mereka dengan tidak sopan.
Dengan cepat dan kuat, dia mencengkeram kepalan tinju lawannya yang berada di sebelah kanan depannya, hanya dengan menggunakan satu tangannya, tanpa menunggu berhenti, dengan segera dia memelintir tangan itu hingga terdengar suara tulang yang patah!
"KRAK!"
Pria itu pun langsung terbaring di lantai sambil memegangi tangannya yang patah dan melolong kesakitan.
"AAARRRGGH!"
Masih tetap dalam posisinya berdiri, dengan cepat Uriel memelintirkan tubuhnya ke kanan untuk melakukan gerakan tendangan berputar.
"BUK!"
Dengan sekali tendang menggunakan kaki kanannya, dia membuat pria yang satunya lagi yang berada di kiri depannya itu terpental dan terjatuh akibat tendangan berputar keras Uriel yang tepat mengenai dada pria itu.
"GEDEBUK!"
"AUGH!"
Terdengar juga jerit kesakitan dari pria itu.
Kemudian dia mengeluarkan suara dengan nada yang terdengar dingin, "Pergi kalian dari sini!"
Kedua pria itu tidak bisa mengalahkannya, mereka saling membantu satu sama lain untuk saling memapah dan berlari pergi menjauh.
Uriel segera memperbaiki pintu yang rusak sambil berkata kepada Lina, "Saat ini suku serigala mungkin akan dalam kekacauan. Cobalah untuk tidak keluar sendirian, untuk menghindari bahaya."
"Baiklah. Aku mengerti." Lina menjawab dengan cepat dan serius.
Dari perilaku kedua Orc tadi, bisa terlihat kalau para Orc dari suku Serigala Air Hitam sama sekali tidak memiliki kesadaran bagaimana menjadi tamu yang baik. Jika mereka berhasil menempati tempat ini, mereka pasti akan melakukan hal-hal sesuka mereka.
Kedua pria yang terluka kini sudah kembali ke gua sementara mereka.
Seorang wanita berp*y*d*ra besar sedang berbaring di atas kulit binatang yang beralaskan tempat tidur yang terbuat dari batu, sedang menikmati layanan dari beberapa pria.
Ketika dia melihat dua pria yang terluka, dia pun langsung mengerutkan keningnya, "Ada apa? Aku menyuruh kalian mecarikanku tempat yang dekat dengan tempat tinggal Wiro! Tapi kenapa kalian malah kembali dengan keadaan seperti itu?"
"Kami sudah menemukan tempat yang sangat pas dan cocok yang tepat berada di sebelah tempat tinggal Wiro. Tapi pria itu tidak hanya menolak memberikan tempat tinggalnya itu kepada kami, tapi dia juga memukuli kami!" Jawab salah satu dari kedua pria itu.
Wanita itu kemudian duduk tegak dengan ekspresi wajahnya yang muram, "Ada seorang pria yang berani menolak permintaanku?"
Nama wanita itu adalah, Avi Zoge. Dia adalah wanita tercantik di antara semua suku yang ada di sepanjang Sungai Hitam.
Sejak kecil, dia sudah terbiasa dengan semua keinginannya yang selalu harus dituruti. Para pria pun pasti akan selalu menuruti permintaannya.
Ini adalah kali pertama permintaanya ditolak, yang tentu saja membuat dia sangat marah.
Avi bersama dengan lebih dari 20 pasangan prianya menyerbu untuk mencari masalah dengan Uriel.
"BRAK!!"
Setibanya di tempat Uriel, dia langsung membuka paksa pintu dan melihat Uriel sedang menggendong seorang gadis kecil.
Bukan hanya Avi yang terkejut melihat mereka, tapi lebih dari dua puluh pasangan prianya pun juga terkejut.
Mereka tidak menyangka akan ada seorang wanita yang juga tinggal di tempat ini.
Jika sebelumnya mereka mengetahui ada wanita yang tinggal di sini, mereka tidak akan pernah datang untuk merebut tempat ini.
Para pria tersebut terlihat malu dan tak berani menatap wajah gadis kecil itu.
Hanya Avi yang menatap wajah gadis kecil itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Lina.
Dadanya yang besar bergerak naik turun akibat nafasnya yang menderu karena marah.
"Bagaimana bisa kulit wanita ini begitu putih?!"
"Bagaimana bisa rambutnya begitu lembut?!"
"Bagaimana bisa pinggangnya begitu ramping?!"
"Bagaimana bisa wanita terkutuk ini terlihat lebih baik darinya?!"
Kecemburuan membuat Avi kehilangan akal sehatnya, yang menimbulkan banyak pertanyaan tentang semua "BAGAIMANA BISA," di dalam benaknya.
Dia memelototi gadis kecil itu dan bertanya, "Dari mana asalmu?! Sebagai pendamping pemimpin klan Serigala, aku memerintahkanmu untuk segera keluar dari sini sekarang juga! Suku Serigala tidak menyambutmu di sini!"
Sambil berpikir, Lina berkata, "Aku tak pernah melihatmu di sini, kau pasti perempuan dari klan Serigala Air Hitam itu kan? Itu artinya kau pendamping dari pemimpin Serigala Air Hitam kan?"
"Siapa bilang aku pendamping dari pemimpin suku Serigala Air Hitam?! Aku adalah pendamping dari pemimpin suku Serigala Batu! Akulah nyonya rumah di sini!" Avi sambil mengangkat dagunya dengan bangga.
Lina agak sedikit bingung, "Sejak kapan Wiro punya pasangan? Kenapa aku belum pernah mendengar soal itu?"
"Sejak hari ini! Aku sudah lama naksir dia. Dia harus menjadi pasanganku!" Avi menyatakan niatnya.
"Oh, sudah lama yah. Ternyata kamu sudah lama bermimpi yang berlebihan." Gumam Lina. Kemudian dia berkata, "Aku beritahu ya, dengan temperamen Wiro yang akan menunjukkan taring dan cakarnya saat melihat wanita, bagaimana mungkin dia akan mencari pasangan wanita?"
"Br*ngs*k! Siapa yang bermimpi berlebihan?! Dia pasti akan berlutut dan bersyukur karena mendapatkan wanita yang bisa membuatnya senang, seperti aku!"
"Siapa menurutmu yang seharusnya berlutut dan bersyukur?" Suara Wiro tiba-tiba terdengar dari arah belakang kerumunan.
Para Orc pria yang berada di pintu menoleh untuk melihat ke arah sumber suara, kemudian mereka mundur untuk memberikan jalan.
Wiro berjalan dengan perlahan, matanya hanya sebentar melihat ke arah Avi dan tidak menutupi rasa jijiknya sedikitpun.
Wanita ini masih sama persis dengan yang pernah dia lihat dulu. Egois, serakah, keji dan kejam. Dia selalu beranggapan bahwa dunia harus selalu berputar di sekitarnya.
"Ciih! Melihat wanita seperti itu saja sudah membuatku sangat muak!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
melihatnya aza jijik, gimana dia nya.mau, yang ada di buang ke tong sampah
2022-04-26
0
EL CASANDRA
Ya karena elu males, gk mandi..gk keramas..bisanya rebahan doang sampe jadi babi
2022-02-19
1
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
woe keren lah Lina👍
2022-01-19
0