Liliy melongo atas jawaban sang kakak yang baru saja kejadian enggak sampai 24 jam masa udah lupa. Pertanyaan demi pertanyaan berhasil memenuhi otak serasa mau meledak.
"Yakin kakak enggak ingat barusan ngomong apa? " Liliy merasa aneh setelah hilangnya bayangan hitam.
"Enggak seingat kakak tadi tuh berdiri di depan pintu pencet bel dah itu doang selebihnya enggak ingat"
Hari ini serasa main teka teki dari rumah sakit sampai apartemen ada aja peristiwa di luar nalar. Liliy mencoba berbicara dari hati ke hati biar sang kakak paham maksud pembicaraan tadi.
...****...
flashback.
Sebelum pulang dari kantor Adit menyempatkan mampir ke cafe bangunan tua sekedar mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Tak jauh dari tempat Adit berada ada sesosok yang memperhatikan gerak geriknya.
Belakangan ini Adit mendapatkan masalah yang menimbulkan aura negatif yang secara tak langsung mengundang sosok negatif mendekat atau bisa jadi ketempelan.
Masalah apa yang Adit pikirkan sampai-sampai di ikuti sosok negatif?.
Setelah menghabiskan pesanannya Adit segera pulang ke apartemen orang tuanya , dan bertepatan Adit melewati sosok tersebut secara tak langsung mengikutinya ia merasa cocok dengan auranya.
Tidak butuh waktu lama sosok tersebut berhasil menempel di tubuh Adit dan bisa jadi memengaruhi mood seseorang gampang naik turun bahkan tak segan-segan menggunakan kekerasan.
Di perjalanan Adit merasakan pundaknya berat , fokusnya sedikit terganggu untung nya sosok tersebut tidak merasuki tubuh Adit. Kalau sudah dirasuki bisa-bisa ruh jahat dengan senang hati bersemayam di tubuh Adit dengan jangka waktu yang panjang.
Setelah sampai di Basement apartemen Adit merasakan benci , amarah dan dendam mulai muncul perlahan-lahan. Setiap bertemu dengan seseorang yang hanya sekedar menyapa adit marah-marah tak jelas. Biasanya Adit membalas sapaan orang yang lewat di depannya.
Sampai di depan pintu apartemen orang tuanya mood Adit yang tadi nya bawaan nya marah seketika kembali ke mood aslinya, Adit menekan bel pertama biasa aja bel ke dua mood Adit mulai berubah menjadi tidak sabaran.
Ceklek… pintu pun terbuka sosok yang menempel di Adit melihat liliy tidak senang bawaan nya marah-marah. yang tadinya Liliy sedikit terpancing emosi seketika mereda , Liliy melihat ada sosok bayangan hitam yang menguasai tubuh kakaknya.
tanpa pikir panjang Liliy menarik dan membuang nya menjauh dari kakak nya.
flashback off.
...****...
Adit menceritakan kejadian dari awal sampai akhir tanpa terlewatkan.
" Oalah gitu ya kak ceritanya"ucap Liliy sambil manggut-manggut.
" Ya udah kak istirahat gih biar capek ya hilang, nanti Liliy yang antarkan makanan di kamar " Liliy yang hendak melangkah ke meja makan di tarik lengannya oleh sang kakak.
" Enggak usah dek , kakak masih kenyang kamu aja yang makan biar cepat pulih " cup kak Adit mengecup kening sekilas sang adik sebelum naik ke lantai atas.
" Ih main sosor aja kening ku bau jigong nih" protes Liliy.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 waktunya makan
siang. Keluarga Rudy sudah mengumpul semua di meja makan sudah lama tak merasakan makan siang bareng semenjak Liliy koma.
" Mah nanti sore Liliy mau latihan vokal sama teman-teman" ucap Liliy.
" Makan dulu nak enggak sopan waktu makan bicara , nanti kalau semua udah selesai baru kita ngobrol lagi" sebagai kepala keluarga Rudy menerapkan waktu makan tidak ada yang saling bicara kepada keluarga kecilnya.
Istrinya yang sedari tadi menyimak nasehat suaminya menganggukkan kepala sambil melihat ke arah anaknya. Liliy menatap ke arah mata mamahnya seolah ia mengerti kode yang di berikan oleh mamah Sinta.
Seolah mendapatkan lampu hijau , Liliy memberikan senyuman ke arah mamah Sinta dan di respon balik oleh mamahnya.
Suara dentingan adu sendok mulai reda bertanda selesainya acara makan siang bersama.
Adit meninggalkan meja makan tanpa sepatah kata yang terucap. setelah mendapatkan yang ia inginkan Adit melangkah mendekati ke kursi Liliy dan menyerahkan sekantung keresek berisi obat " nih obatnya jangan lupa di minum " .
" Papah kira kamu mau kemana ternyata cuman ambil obat " ucap papah Rudy
" Makasih kak" Liliy membuka kantung keresek dan memilih obat mana yang dia minum siang hari sesudah makan , setelah menemukan obat yang ia cari Liliy langsung membuka obat tablet berjumlah 3 butir tiap butir manfaatnya berbeda-beda.
Setelah makan siang usai keluarga Rudy berbincang-bincang sebentar di ruang keluarga. Sambil menikmati cemilan dan menonton TV bersama.
Kegiatan tersebut sudah lama Rudy terapkan dari masa kecil Liliy dan Adit sampai kedua anaknya tumbuh dewasa. menganggap orang lain hanya lah kegiatan membosankan dan membuang waktu justru momen-momen itu lah yang sangat berharga.
keharmonisan keluarga tidak bisa di beli dengan uang .
Ada orang luaran sana yang kelurga nya tidak harmonis walaupun harta melimpah , bisnis jalan tetap harus yang diprioritaskan keluarga. Sesibuk apapun urusanmu coba lah sekedar ngobrol ringan walaupun hanya sebentar .
Di tengah-tengah suasana yang penuh dengan obrolan canda dan tawa mereka tidak tau kalau Liliy sudah tertidur 20 menit yang lalu.
Sang kakak tak sengaja melirik ke arah adeknya yang sudah tertidur pulas di pangkuan sang mamah tercinta. Adit meminta izin kepada orang tua agar liliy segera di pindahkan ke kamarnya.
" Mah , pah Adit ke atas dulu mau menidurkan Liliy kasihan pasti pengaruh obat yang ia minum tadi" Adit langsung mengendong ala bridal style.
Adit mengendong liliy melewati tangga dengan rasa hati-hati agar adeknya tidak terusik . Sampai di depan pintu kamar adeknya tangan satunya memegang gagang pintu dan mendorong nya supaya pintunya terbuka. Adit meletakan adeknya di atas kasur dengan rasa hati-hati dan tak lupa menyelimutinya.
Tak lupa menyala kan AC agar Liliy tidak kepanasan. Adit berjalan mengendap-ngendap agar tidak menimbulkan suara setelah berhasil keluar Adit menutupkan pintu dengan penuh hati-hati.
Adit kembali ke ruangan keluarga guna membahas masalah sekolah adeknya.
...****...
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore Liliy tak kunjung bangun dan melewatkan makan sore sang mamah khawatir akan terjadi sesuatu kepada putrinya.
Mamah Sinta berinisiatif mengantarkan makanan ke kamar Liliy dan memberikan obat tablet .
Tok…
Tok…
Sang mamah tidak mendengar sautan yang berada di dalam tanpa pikir panjang mamah Sinta membuka pintu alangkah terkejutnya sang anak masih tertidur sangat pulas.
Mamah Sinta meletakkan nampan berisi lauk berserta buah di atas nakas tepat di sebelah tempat tidur Liliy.
Tangan sang mamah mengusap lembut kepala putrinya dengan penuh perhatian sambil menatap putrinya dengan rasa senang dan haru menjadi satu.
Liliy merasakan sentuhan yang berada di kepalanya, tubuh Liliy menggeliat sambil mengerjakan mata. Alangkah kagetnya sang mamah sudah berada di sebelahnya.
"Mamah kenapa kesini" ucap Liliy dengan suara serak khas orang bangun tidur.
" Mamah kesini mau mengantarkan makan sore sekalian obatnya" mamah Sinta menyuruh putrinya segera mandi dan sholat takutnya keburu telat.
...Pesan :...
Jangan bersedih berlarut-larut , boleh manusia mengekspresikan rasa kecewa , sedih , amarah dan sebagainya. Asalkan jangan melebihi 3 hari karena sosok makhluk negatif paling senang mendapatkan ( makanan ) dari manusia.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments