Episode sebelumnya……
Cup" Reyhan mengecup kening Liliy dengan rasa senang . " Oh iya gue lupa ngasih kabar ke kakak mu , bentar ya gue telpon dulu"
Liliy hanya menganggukkan kepala.
" Eh ada bang Jho di sini itu di tangan bawa apa?" tanya Liliy.
" Bu...bukan apa-apa kamu salah lihat mungkin kan kamu udah lama tidurnya" Jhonatan lupa bahwa dia bawa jajan coklat yang berada di kulkas.
...*****...
Reyhan menelepon Adit .
📞 "Assalamualaikum kak" Reyhan.
📞" Wa'alaikumsalam ada apa Rey apa Liliy baik-baik saja?" ucap Adit dengan rasa cemas.
📞 " Begini kak , Liliy udah sadar apa kak Adit masih lama di luar".
📞 " Apa! Liliy udah sadar , kapan sadarnya Rey? " Alhamdulillah terima kasih Tuhan doa ku engkau kabulkan batin Adit tak henti-hentinya mengucap rasa syukur.
📞 "Baru aja kak"
📞" Ok gue akan kesitu"
Sambungan telpon di putus secara sepihak.
"Ck....gue belum ngomong udah di tutup kebiasaan" ucap Reyhan. Masa bodo yang penting gue udah menyampaikan pesan.
" Udah kasih tau Adit ?" tanya Bernard.
" Udah baru aja" ucap Reyhan.
Tok…tok… creek " selamat malam saya dokter spesialis jantung mau memeriksa keadaan pasien" semua orang menengok ke arah sumber suara dan mempersilakan dokter untuk memeriksa liliy.
Dokter berserta suster mendekat ke arah ranjang pasien. Suster memeriksa alat detak jantung.
" Pasien sudah jauh pulih dari yang kemarin" ucap suster.
" Baik sus , saya suntik dulu" ucap dokter.
suster pun menyiapkan suntik masing-masing 3 obat.
" Ini dokter alat suntiknya" dokter pun menerima yang satu sudah di suntikan lewat selang infus yang berikutnya di suntikan ke tubuh pasien. " Nona harap rileks jarum suntik nya tidak sakit kok " dokter mengerti akan tatapan mata Liliy.
Liliy memejamkan mata agar rasa sakit berkurang.
dan "aw…" jarum suntik sudah tertancap di lengan kiri dan yang satu nya lagi bagian dada atas.
" Dokter kenapa kaki Liliy sudah di gerakan" tanya Liliy.
" Itu wajar kok soalnya kamu udah lama berbaring , lama-lama kaki kamu bisa di gerakkan yang penting jangan melakukan aktivitas yang berat " nasehat dokter.
Setelah dokter dan perawat meninggalkan ruang inap datang lah sang kakak dengan raut bahagia.
Kriet…
Tap…tap…
Adit melangkah mendekat ke arah sang adik yang amat ia rindukan. " Liliy " greep…Adit memeluk erat Liliy.
"Kak sesak nih jangan kencang-kencang peluknya " keluh Liliy.
" Hehehe…sorry Liy 😁 oh iya gue lupa kasih kabar mamah sama papah pasti mereka senang" Adit mengambil hp di saku celana ia mencari aplikasi warna hijau dan langsung menghubungi mamahnya melalui panggilan Vidio Call.
📱" Halo nak ada apa malam-malam vidcal? "
📱" Ada kabar gembira mah"
" Minggir gue mau vidcal sama mamah " Liliy langsung merebut hp di tangan Adit.
📱" Assalamualaikum mah " wajah Liliy memenuhi layar hp.
📱" Hiks…pah anak mu udah siuman" teriak mamah Sinta.
" Ada apa sih mah ?papah lagi kerja " ucap papah Rudy.
"Lihat nih " mamah Sinta menyodorkan hp ke muka suaminya.
📱" Yaa Allah Alhamdulillah nak kamu udah sadar gimana ada yang masih sakit apa enggak? terus kakak kamu di mana?" tanya papah Rudy.
Adit yang merasa nama nya di panggil langsung nyelonong mengambil hp di tangan Liliy.
📱" Aku di sini pah , papah kapan ke sini? "tanya Adit
📱" Besok papah berangkat tunggu papah sama mamah ya jangan kemana-mana jagain adek mu" perintah papah Rudy.
📱" Iya pah "
📱…………
📱" Udah dulu ya mah pah Liliy ngantuk bye-bye 👋"
panggilan Vidio di matikan.
"Kamu udah ngantuk liy ?" tanya kak Adit.
"Ummm… belum bisa tidur kak soalnya perut Liliy lapar " Liliy mencium bau pizza dan ayam krispi sedari tadi.
Adit mengikuti arah pandang Liliy dan ternyata mereka lagi mengadakan pesta mini.
"Ckckck… merepotkan" batin Adit.
...****...
Pagi hari.
Uhuk…uhuk…suara batuk Liliy membangunkan pria yang sedang tidur di sebelahnya.
Reyhan terbangun dari tidurnya.
"Dek coba kamu duduk dulu biar mas ambil air " ucap Reyhan.
"Maaf mas merepotkan" ucap Liliy.
Reyhan mengambil air di atas nakas.
"Nih air nya di minum hati-hati" Reyhan menyodorkan segelas air ke Liliy.
Glug…glug…glug… Liliy menghabiskan air tanpa tersisa." Ini mas gelasnya makasih" dengan senyum yang menawan.
Deg… seketika hati Reyhan berdetak tak karuan ia tersihir senyum menawan dari Liliy ya walaupun bangun tidur dan belum boleh mandi namun kecantikannya tak pernah luntur.
" Kenapa sih hati gue kalau lihat Liliy bawaannya deg degan terus apa jangan-jangan tubuh gue udah gak normal" batin Reyhan.
"Hey mas kok ngelamun" Liliy menggoyang-goyangkan tangan ke wajah Reyhan.
"Eh… anu mas enggak ngelamun kok" Reyhan sebisa mungkin menyembunyikan rasa gugup nya.
" Kak Adit mana terus yang lainnya juga kemana?" tanya Liliy.
" Kak Adit masih tidur di sofa dia baru aja bisa tidur jam 2 dini hari , kalau yang lainnya udah pulang jam 12 malam" ucap Reyhan.
" Tumben kak Adit tidur di atas jam 12 an " ucap Liliy.
" Katanya ada deadline " jawab Reyhan.
"Oh" ucap Liliy.
Tok…tok… Reyhan berjalan menghampiri pintu.
" Selamat pagi ini saya bawakan sarapan pagi dan ini obatnya di minum sehabis sarapan" ucap petugas rumah sakit.
Reyhan menerima nampan dari petugas rumah sakit berisi makanan , buah , air dan obat untuk Liliy.
"Thanks you" ucap Reyhan.
Reyhan menutup pintu kembali dan berjalan ke arah Liliy yang sedang bersandar di ranjang.
" Dek makan dulu yuk keburu dingin nanti" Reyhan meletakkan nampan di depan Liliy.
" Nanti aja mas Liliy belum lapar dan makanan rumah sakit rasanya hambar " keluh Liliy.
Liliy yang aslinya enggan memakan masakan rumah sakit ia maunya masakan mamahnya dan tentunya rasanya lezat.
Rey tidak menggubris ucapan Liliy. Ia tetap mengambil buah pepaya dan menyodorkan ke mulut Liliy.
" dimakan buah nya biar perut mu enggak kosong "
" Katanya mau sembuh "
" Semua makanan yang udah di berikan sama petugas rumah sakit ,mau enggak mau harus di makan kalau udah sembuh total terserah kamu mau makan apa aja bebas"
Reyhan memberikan nasehat ke Liliy dengan suara yang lembut tak lupa tangannya mengelus pucuk kepala.
Seerr… hati Liliy bagaikan di tiup angin sejuk mendengar ucapan Reyhan yang begitu lembut dan bijaksana.
"Hmm…" Liliy menganggukkan kepala dan menerima suapan dari Reyhan.
"Anak pintar" Rey mencubit gemes pipi Liliy yang tengah mengunyah buah pepaya.
Dreet… dreet…
" Halo………… iya saya segera ke bawah" ucap Reyhan.
" Bentar, mas mau ke bawah dulu " Reyhan segera berlari menghampiri orang yang baru ia telpon ke lantai bawah.
Tak lama kemudian…
Liliy sayang teriak mamah Sinta yang sudah memasuki kamar inap VVIP.
15 menit yang lalu ternyata kedua orang tua sudah sampai di rumah sakit dan di jemput oleh Reyhan.
"Sayang mamah senang kamu udah sadar , maafin mamah enggak bisa melindungi kamu. Seandainya… "
perkataan mamah Sinta di potong oleh anaknya.
" Mamah enggak salah justru Liliy senang mamah enggak kenapa-kenapa orang misterius itu mencoba menembak mamah Liliy berlari sekuat tenaga agar mamah aman" Liliy bercerita dari awal sampai akhir .
" APA!!! sontak semua orang yang berada di dalam ruangan. kecuali Adit ( soalnya masih tidur ).
" Gue enggak bisa tinggal diam begini , gue akan cari pelakunya sampai dapat" batin Reyhan.
Bersambung…
Klik subscribe ♥️ , like dan jangan lupa vote.
...Terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments