Setelah mendapatkan email dari agensi X. Liliy dan Destiya memutuskan mengunjungi untuk persiapan menjadi idol.
"Des bener nih alamatnya elu gak salah baca kan?"ucap Liliy.
"Bener kok Liy di alamat tertera di sini, dari pada penasaran mending tanya satpam" menunjuk menggunakan dagunya.
Dua orang tersebut memberanikan bertanya ke satpam.
"Selamat pagi pak, maaf mau tanya apa betul ini agensi X dari negara K"tanya Liliy.
"Betul nak kalian peserta anak didik bapak Joon Woo"satpam tersebut lantas mengecek kembali data di hp siapa saja Perseta yang akan datang.
"Bos anak didik anda udah di depan di suruh masuk sekarang apa nanti?"satpam tersebut menghubungi bosnya menggunakan handsfree.
"Bawa masuk mereka"perintah Joon Woo.
"Baik bos" ucap satpam.
Satpam tersebut bukan sembarang satpam melainkan Mafioso.
Setelah menunggu 15 menit akhirnya Destiya dan Liliy di perbolehkan masuk"silahkan masuk nona".
Tanpa basa-basi mereka masuk dan alangkah kagetnya interior nya di luar ekspektasi. Biasanya pertama masuk di suguhi meja resepsionis baru menuju ruang latihan. Ini malah agensi rasa mansion bercorak Indonesia Eropa.
Pertama masuk langsung disuguhi pemandangan ukir-ukiran kayu jati asli yang harga nya astaghfirullah. Selanjutnya terdapat piano mewah seharga mobil Lamborghini.
(Holang kaya mah bebas)
"Liy kayaknya kita salah alamat deh masak agensi modelnya begini ,ini mah mansion ayok kita putar balik" Destiya menggandeng Liliy agar pergi dari situ sapa tau mereka salah baca alamat.
"Hay sapa yang suruh kamu keluar , masuk bukannya latihan malah bengong dari tadi" Joon Woo sudah melihat Liliy serta Destiya dari atas. Niat hati mau menyabut nya dengan senang malah mendengarkan ucapan dari Destiya yang menyebutnya salah alamat.
Dengan langkah cool Joon Woo menuruni anak tangga sambil kedua tangan di masukkan di kantong celana samping kanan kiri.
"Bukannya itu dewan juri yang kemarin Des"ucap Liliy.
"Hmmm……terus hubungannya pak Joon Woo sama milik agensi ini apaan?" tanya Destiya.
"Kalian penasaran dengan saya" Joon Woo langsung duduk di sofa sambil menghirup Vape yang ada di tangannya. Kalian berdua duduk lah tidak sopan kalau ada orang yang lebih tua ngobrol sambil berdiri.
Tanpa banyak bicara kedua pun menurut ucapan Joon Woo."perkenalkan nama saya Joon Woo Alexander CEO agensi X serta melatih kalian menjadi idol"
"Kalian tidak salah alamat atau pun bingung memang benar ini agensi X dan saya sulap menyerupai mansion agar beda dari yang lain. Dan kalian berdua jangan takut di segala suasana sebab kalian akan saya jadikan anak buah saya" ucap Joon Woo.
"Sebentar pak ,maksud bapak apa? dan apa hubungan nya idol dan anak buah" tanya Liliy dengan rentetan pertanyaan.
"Anak buah apa pak mohon segera jelaskan" ucap Destiya.
Destiya berserta Liliy terlihat kebingungan di wajah mereka sebab idol agensi dan anak buah hubungannya apa.
"Hahahaha....kalian sangat lucu" Joon Woo langsung menunjuk benda yang ada di samping almari penyimpanan kamera. "Lihat ada 3 buah senjata laras panjang (senapan panjang) bukan , coba kalian tebak apa hubungan nya agensi sama senjata apa?" ucap Joon Woo.
Kedua pun berfikir sejenak. Ada yang berfikir hanya sebuah hiasan dan ada juga yang berfikir Joon Woo memiliki Mafia.
"Apakah anda memiliki Mafia?"dengan nada sangat pelan supaya Destiya tidak menyinggung perasaan Joon Woo.
"Dapat dari mana teori kamu?" ucap Joon Woo disertai senyum tipis nya.
"Saya melihat terdapat senapan berbagai ukuran dari yang kecil hingga yang paling panjang di tempel ke setiap dinding (pojok). Dan di atas tempat makan terdapat tengkorak kepala banteng. Jadi analisa aku agensi campur Mafia agar tidak diketahui oleh orang lain.
"Mana mungkin Des agensi sebesar ini CEO nya ketua mafia? bisa jadi tuh tengkorak kepala banteng cuman hiasan enggak beneran dan senapan itu cuman pajangan semata" Liliy mencoba mendekati senapan yang ukurannya kecil yang berada tak jauh dari tempat mereka ngobrol.
Setelah Liliy mendapatkan, Liliy langsung mengarahkan senapan ke arah dinding kosong.
DOR!!,,
DOR!!,,
DOR!!,,
"Ini beneran gue kira cuman pajangan" batin Liliy.
Joon Woo serta Destiya mendekat ke arah Liliy.
"Gimana Liliy sudah puas mainnya"
"Ok kalian berdua naik ke lantai atas lurus terus belok kiri masuk keruangan yang bertulis training"
Joon Woo menyuruh mereka latihan agar tidak membuang-buang waktu toh Meraka lambat laun akan tau yang sebenarnya.
"Des ternyata seru juga main senapan laras pendek gue udah jarang olahraga senjata api paling enggak seminggu dua kali itu pun kalau masih sempat" ucap Liliy.
"Dah lah gak usah dipikirin toh kita berdua niat untuk training bukan main senjata api" Destiya berhasil menyoyor kepala Liliy sebab Destiya merasa berisik dengan ocehan tak jelas dari Liliy.
Setelah sampai di lantai dua Meraka mencari ruangan bertulisan training. Setelah menemukan Meraka akan masuk tapi berhasil di cegah oleh pria western.
"Hay kamu siapa jangan coba-coba masuk tanpa ijin dari gue" ucap pria western.
"Lah elu juga siapa ngelarang gue sama sahabat gue, kita mau training bukan buat adu bac** paham!!"
Destiya berusaha menenangkan Liliy agar tidak emosi.
Krett……
Pintu ruangan training terbuka nampak lah seorang pria berwajah datar lagi-lagi berwajah warga asing.
"Masuk!" dengan nada datar tanpa ekspresi.
Mau tak mau Destiya dan Liliy masuk ke ruangan tersebut. Betapa kagetnya luas ruangan 2x lipat luas kamar tidur Meraka dan terdapat fasilitas yang WOW.
"Hay para gadis pasti kalian terlihat bingung dengan kami?" ucap pria berwajah khas indonesia.
"Duduk lah kami akan perkenalkan diri tak usah takut kita akan menjadi satu tim" dengan senyum yang ramah tidak jutek maupun berwajah datar beda dari kedua temannya tadi.
"Nah perkenalkan nama gue Reyhan sebagai main vokal dan lead dancer gue sama kayak kalian masih training"
"Dan gue asli orang Indonesia salam kenal"
ucap Reyhan.
Orang sedari tadi main game di pojokan akhirnya mendekat ke arah kami dan memperkenalkan diri.
"Nama gue Samuel Febrian Rahmadani terserah elu manggil nama gue asal tidak keluar dari nama asli gue"
"Gue lead vokal , main dance dan lead rapper"
ucap samuel.
"Elu asli orang mana Sam" tanya Destiya.
"Asli orang Indonesia" ucap Samuel datar tanpa ekspresi.
"Hehe...maafin sahabat gue Des emang dasarnya Samuel gitu jangan di ambil hati ucapannya tadi"
"Terus yang tadi bukain pintu namanya Jhonatan Darren Fernando bisa di panggil Jhonatan bisa Nathan juga bisa terserah elu berdua manggil nya apa".
"Dia leader di tim kami termasuk kalian berdua posisi main vokal , main rapper , di asli orang Australia tinggal di Indonesia baru 2 tahun jadi di maklumi kalau ngomong nya rada belibet" ucap Reyhan.
"Nama kalian siapa dan dari mana?" tanya Nathan.
"Perkenalkan nama gue Prilly Saputri bisa di panggil Liliy gue asli orang Indonesia dan di samping gue namanya Ayumi asa kayshifa Destiya bisa di panggil Destiya dia campuran Indonesia Jepang" salam kenal kakak Liliy memperkenalkan diri sambil tersenyum ramah ke arah 4 cowok.
"Oh iya kak Rey itu yang cowok main piano nama nya siapa?" sontak mereka yang tadi nya sedang perkenalan diri kaget atas pertanyaan Liliy dan 3 cowok langsung menatap tajam ke arah Bernard.
Yang di tatap merasa acuh dan tetap memainkan piano.
Jonathan merasa geram langsung menghampiri Bernard. "Kenapa elu di sini pergi ganggu konsentrasi"ucap Bernard . Jonathan langsung menarik kerah baju.
"Jangan membuat orang lain menunggu, cepat perkenalkan nama mu!"
"Bernard Baren Dalmiro" ucap Bernard singkat padat dan jelas.
Yang seharusnya 4 cowok bisa debut tahun ini terpaksa di tunda dikarenakan Joon Woo mempunyai ide baru mendebutkan 6 orang ,4 laki-laki 2 perempuan
dan tujuan yang asli hanya Joon Woo yang tau.
*
*
*
*
Bagaimana cerita selanjutnya…
Ikuti kisah Idol Or Mafia Elite Member.
Jangan lupa klik ♥️ like 👍sebanyak mungkin dan jangan lupa komen bersifat positif.
"Terimakasih"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments