Awas mah" Liliy berhasil melindungi mamah nya dari serangan selanjutnya dan.
DOR…
DOR…
Dua peluru berhasil bersarang di punggung kanan. Dan total di tubuh liliy ada 3 peluru yang 1 berhasil mengenai jantung Liliy. seketika Liliy terjatuh di pangkuan mamahnya.
Epsode sebelumnya…
...______...
Kalung yang di pakai Liliy bukan kalung biasa melainkan di dalam liontin terdapat alat pelacak dan langsung terhubung di laptop Joon Woo.
Pihak sekolah langsung menghubungkan ambulance dan pihak kepolisian guna menyelidiki kasus tadi , untung liliy cepat-cepat di bawa ke rumah sakit kalau telat sedikit nyawa hilang di tempat.
Acara perpisahan terpaksa di bubarkan murid-murid ,guru dan wali murid kembali ke rumah masing-masing karena penjahat belum di temukan bisa jadi korban selanjutnya ada di sekitar.
Wiu…wiu… suara sirine ambulan .
Perawat langsung menaikan Liliy ke dalam ambulan berserta mamahnya.
Lantas kemana kedua sahabatnya ?
1 jam perjalanan sampai lah di rumah sakit. Liliy langsung masuk ke ruang bedah yang sudah di tangani oleh 2 dokter sekaligus.
"Maaf nyonya harap tunggu di luar " ucap perawat.
...****...
Mamah liliy langsung menangis sejadi-jadinya di pelukan sang anak tertua. Baju yang ia kenakan berlumuran darah , ia tetap merasa khawatir .
Adit : " Ayo mah kita duduk" Adit menggandeng tangan mamahnya.
Mamah Liliy : " Hiks… kak cepat beri tau papah mamah udah enggak kuat hiks…" suara tangis sang mamah terdengar pilu.
Adit : " Ya mah , tapi mamah harus tenang ok. liliy kuat kok " Adit langsung menghubungi papah yang berada di kantor.
Adit menjauh dari mamah supaya bisa menelepon papahnya.
Tut…
📞 " Halo pah adek di rumah sakit cepat datang kemari kasihan mamah nangis dari tadi , kakak tunggu di rumah sakit"
📞 " Apa 😨 kok bisa adek ke rumah sakit , cepat kasih tau alamatnya sekarang " sambungan terputus oleh sepihak ,orang tua mana yang tidak khawatir dengan anaknya yang tiba-tiba masuk RS.
Papah Liliy langsung bergegas ke rumah sakit dan terpaksa meeting di tunda.
" Alex meeting hari ini di tunda saya mau ke rumah sakit" perintah sang papah Liliy.
"Baik pak" ucap sekretaris. entah bagaimana cara nya memberi tahu ke client bahwa meeting di tunda.
Setelah 2 jam di perjalanan. Papah Liliy bergegas menghampiri sang istri tercinta dan anaknya.
"Sayang" panggil papah Rudy . Sembari mengelus kepala sang istri tercinta " mamah yang tenang ok Liliy kuat anaknya kita berdoa supaya operasinya berjalan dengan lancar" sang papah mengelus punggung istrinya supaya tenang.
" Pah hiks anak kita salah apa hiks " ucap mamah yang suaranya semakin melemah.
Drett..drett..
" Bentar mah hp papah bergetar ,papah angkat dulu yaa. Nak tolong jaga mamah sebentar papah mau angkat telpon sebentar" ucap papah Rudy.
"Tuan Joon Woo , ada apa ini tiba-tiba telpon " gumam papah Rudy.
📞"Halo selamat siang tuan , ada yang bisa saya bantu"
📞 " Apakah Liliy baik-baik saja om Rudy ?"
📞 " Begini tuan Joon Woo keadaan Liliy tidak baik sekarang berada di RS XX , kalau saya boleh tanya bagaimana bisa tau kalau Liliy sekarang tidak baik-baik saja?"
📞 " Saya mendapatkan sinyal bahaya dari kalung yang saya berikan oleh anak anda , semua anak didik saya sudah saya kasih kalung mau itu cowok atau cewek semua sama tidak ada yang berbeda"
📞 " Kalau saya boleh tau tuan tolong bantu saya mencari penjahat yang sudah mencelakai anak saya "
📞 " Tidak usah panggil saya tuan om , saya se perantara dengan anak om yang pertama umur saya cuman beda 1 tahun cukup panggil saya Joon Woo dan tidak usah sungkan minta bantuan ke saya. Tanpa di suruh om saya sudah mengerahkan anak buah saya mencari pelaku penembakan "
📞 " Syukur lah nak Joon Woo saya sekeluarga berterima kasih atas bantuan anda dan berterimakasih sudah mendidik anak saya menjadi idol yang dia inginkan .Orang tua mana yang tidak senang melihat anak kita senang" ucap papah Rudy yang menahan air mata begitu terharu atas kerja keras anaknya .
📞 " Begini om saya berserta temannya Liliy mau menjenguk Liliy di RS apakah boleh ?"
📞 " Boleh nak , alamatnya jalan X "
📞 " Terima kasih om semoga Liliy cepat sembuh. Selamat siang"
📞 " Siang nak Joon Woo"
Papah Rudy memasukan hp ke dalam saku jasnya dan segera menghampiri istrinya.
6 jam telah berlalu pintu ruangan operasi telah di buka ke dua dokter menghampiri keluarga pasien.
Adit :" Bagaimana keadaan adik saya dok , apakah baik-baik saja"
Papah Rudy : " Dok kondisi anak saya bagaimana?"
Mamah Sinta : " Apa anak saya sudah sadar dok?"
Kedua dokter bingung menjawab pertanyaan yang mereka berikan.
" Begini kondisi pasien dalam masa kritis belum tau sadarnya kapan dan peluru yang bersarang di tubuh anak anda udah saya keluarkan tapi , 1 peluru berhasil menembus jantung cukup dalam dan untung cepat-cepat di tangani. saya sarankan pasien di pindahkan ke rumah sakit Singapura di sana alat medis memadai dan dokter di sana cukup profesional" ucap dokter bedah .
Jdeeer…… bagaikan di sambar petir sang mamah tak kuasa berdiri mendengar penjelasan dari dokter bahwa anaknya dalam masa kritis.
" Ya Allah Liliy hiks…kenapa ujian begitu berat untuk mu nak hiks… bentar lagi kau akan menjadi idol " ucap mamah Sinta yang berada dalam pelukan suaminya.
Sang kakak yang mendengar penjelasan dari dokter langsung tertunduk lemas tak berdaya.
" Baru dua hari yang lalu kau sangat antusias menyambut kelulusan mu dan sekarang kenapa kau malah berbaring di ruang operasi " mengusap air mata agar tak di ketahui oleh orang lain Adit yang biasa nya cuek sekarang sifat cuek nya hilang di telan bumi.
Di tempat markas black king Joon Woo berserta Jhonatan dkk sedang melacak keberadaan orang misterius .
" Jho sudah ketemu posisi orang yang kita cari?" ucap Joon Woo.
" Belum ketemu bos ,kita berusaha mencari pelakunya sampai ketemu" Jhonatan menatap layar komputer guna melacak sang pelakunya.
Tak jauh dari Jhonatan dan Joon Woo Destiya yang sedari tadi mencoba membobol keamanan cctv sepanjang jalan menuju sekolah Liliy.
" Sial,,!!" teriakan Destiya mengundang penasaran orang yang berada di dalam ruangan. " Apakah udah ada petunjuk Des?" tanya Joon Woo .
" Saya menemukan sedikit petunjuk tuan , orang yang berhasil melukai Liliy mempunyai gambar tato ular hitam di bagian pergelangan tangan" ucap Destiya.
" Tuan bukan nya gambar tato ular hitam sama persis orang yang membunuh kakak kandung anda" ucapan Samuel sontak mengingatkan Joon Woo atas kematian kakaknya 6 tahun yang lalu.
Joon Woo mengepal tangan kuat sampai kuku tangan berwarna putih serta tatapan mengerikan. Seketika anak buah yang berada di ruangan tersebut menjadi merinding pertanda siap berperang dengan musuh bebuyutan . " Udah lama gue tunggu kehadiran mu kita lihat saja aku atau kau yang menang" ucap Joon Woo tak lupa dengan senyum mengerikan, bagi kaum awam senyum Joon Woo bikin wanita klepek-klepek tapi bagi Mafioso senyum itu bagai kan pisau yang tajam siap untuk membunuh.
" Samuel , Reyhan awasi keluarga Liliy yang sebentar lagi akan berangkat ke Singapura dan sisanya Jhonatan , Destiya dan Bernard kita hancurkan markas di kota J perlahan tapi pasti 😏 habis ini kita susun strategi kita sudah lama tidak main dengan musuh ku" perintah Joon Woo.
"Baik tuan" ucap serempak.
Bersambung……
Jangan lupa subscribe ♥️ dan like 👍
..."Terimakasih"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments