Eps sebelumnya……
Bernard Baren Dalmiro" ucap Bernard singkat padat dan jelas.
"Woy kak perkenalan tuh yang ramah bukan wajah datar, apa tuh mulut enggak bisa di angkat sedikit!!" seperti ini 😊.
ucap Liliy.
"Biarin aja Liy mungkin es balok nya belum mencair"
seketika mulut Destiya di tabok oleh Liliy, tuh mulut di rem dikit jangan lampu ijo aja.
Bernard geram dengan tingkah Liliy dan Destiya."Jaga sikap mu!!"
"Nyeyeyeye...." ucap Liliy dengan nada mengejek.
"Awas kau bocah kurcaci tunggu pembalasan ku" batin Bernard. Bernard mengawasi gerak gerik Liliy kalau udah lengah baru aksi jail nya keluar tak tanggung-tanggung korbannya 3 sahabat nya.
..._________________...
Joon Woo mendekati ruangan latihan anak didiknya.
Tok…
Tok…
"Masuk pintu tidak di kunci"ucap Jhonatan.
Muncul lah Joon Woo dengan penampilan khas pelatih training."Ayo anak-anak kita mulai latihan jangan pada bengong".
Serentak mereka menunduk hormat.
Pasti pembaca di rumah pada bingung kan kenapa 4 cowok sudah di tentukan posisi vokal , main dance dan rapper di dalam grup. Yang seharusnya awal-awal training belum menentukan posisi vokal , dance & rapper.
Alasan Joon Woo 4 cowok tersebut bukan sekedar orang biasa yang mengejar impian menjadi idol melainkan 4 orang tersebut Mafioso yang mempunyai peran / tugas masing-masing. Terbentuk nya grup band hanya lah hobi mereka.
Tak menyia-nyiakan hobi anak buah nya Joon Woo lantas mempunyai ide mengeluarkan grup band beranggota 6 orang 4 cowok 2 cewek, untuk mengelabuhi musuh nya agar tidak di ketahui. Dan untungnya Joon Woo seorang CEO entertainment sangat mudah untuk dia membuat audisi dadakan.
Sejatinya Joon Woo mencari seorang anak buah yang bukan sembarangan di rekrut olehnya ,seperti Liliy dan Destiya sebelum kedua mengikuti audisi pencarian bakat Joon Woo sudah menyelidiki latar belakang. Dan siapa sangka kedua orang tersebut masuk kriteria Mafianya .
Aslinya Joon Woo enggan menjadi ketua Mafia mau gimana lagi sang kakak di bunuh oleh musuh bebuyutan yang udah lama mengincar Mafia yang didirikan oleh ayahanda Joon Woo. Ayah dari Joon Woo sudah pensiun dari 4 tahun yang lalu dan sekarang di gantikan olehnya.
"Pembalasan dendam akan di mulai tunggu tanggal mainnya" sumpah Joon Woo di hadapan orang tua dan kakaknya yang sudah meninggal dunia.
Back topik
"Ok anak-anak kita pemanasan dulu" Joon Woo langsung turun tangan masalah pekerjaan serahkan kepada sekretaris kalau udah urgent baru Joon Woo menyuruh pelatih yang asli dan sudah profesional.
"Teryata yang mengajar pak joon Woo gue kira orang lain" lirih Liliy yang tidak sengaja di dengar Destiya.
"gue pikir juga gitu".
"Destiya sama Liliy udah kenal sama 4 cowok itu" tanya Joon Woo.
"Udah" ucap Liliy dan di anggukkan oleh Destiya.
Setelah kurang lebih 2 jam latihan di hentikan.
"Ok latihan sudah cukup besok kita latihan lagi"
"Jhonatan ikut saya ke ruangan sebelah , saya mau bicara 4 mata" perintah Joon Woo.
Suasana ruangan kerja pribadi Joon Woo.
"Ada apa bos atau ada serangan lagi?" tanya Jonathan.
"Tidak ada serangan, tolong ajarkan Prilly dan Destiya semua seni bela diri dan semua senjata api tanpa perkecualian kita tidak tau musuh menyerang kapan saja"
"Dan jangan sampai dua anak tadi masuk ruang bawah tanah bisa-bisa mereka shock" ucap Joon Woo.
"Siap laksanakan" ucap Jhonatan.
...*********...
Setelah latihan usai Jhonatan and friends makan bersama di lantai satu semua makanan sudah tersaji kan.
"Siapa nih yang masak" ucap Reyhan.
Semua yang berada di meja makan saling pandang dan mengangkat kedua bahu serempak."Entah gue baru gabung jadi enggak tau yang masak siapa" ujar Samuel.
"Bang Jo gue mau tanya pak Joo won beneran ketua mafia?" ucap Liliy dan sontak semua yang ada di meja makan kaget.
Uhuk…uhuk…
Reyhan yang sedang makan langsung tersedak ketiak mendengarkan obrolan Liliy.
"Kak Rey enggak apa-apa kan?" Liliy langsung memberikan air yang tidak jauh dari tempatnya.
"Hmmm...enggak apa" untung nyawa gue masih gumam Reyhan.
"Teman-teman gue dapat kabar dari pak Joon Woo jam 8 malam kita latihan di aula bersama Mafioso yang lain" Jhonatan mengirim pesan lewat grup kalau ngomong langsung bisa gawat dua cewek di depan belum saat nya tau identitas mereka.
Reyhan , Samuel , dan Bernard melihat isi pesan di hp mereka langsung mengangguk kan kepala tanda paham apa yang di sampaikan oleh Jhonatan.
Seketika suasana meja makan sunyi tak ada lagi kebisingan yang tadi terdengar canda tawa sekarang mereka diam membisu.
Yang tadinya Liliy dan Destiya asik makan seketika menoleh ke 4 pria yang masing-masing memegang hp.
Liliy yang sedari tadi mencium bau anyir yang tak kunjung hilang.
"Des nyium bau anyir gak"bisik Liliy ke kuping Destiya.
"Perasaan gue udah selesai datang bulan trus ini bau anyir dari mana?" jawab Destiya.
Samuel yang dari tadi main game merasa geram oleh ocehan Liliy dan Destiya.
"Ssstt...berisik ganggu orang main game" ucapan Samuel berhasil memancing perhatian orang yang berada di meja makan.
"Bang Rey nyium bau anyir nggak?" tanya Liliy semua menoleh ke arah Liliy.
"Enggak" reaksi jawaban Reyhan terkesan cuek.
Ada apakah dengan si Reyhan? yang tiba-tiba cuek.
penasaran bukan ...🤭
...******...
"Akhirnya sampai rumah juga capek banget badan gue serasa tulang hampir copot" Liliy yang baru sampai langsung menuju kamar.
"Kenapa sih gue harus ketemu sama 4 cowok tadi ih ngeselin!! semua sama aja enggak ada yang bener"Liliy yang tiba-tiba teringat waktu makan bersama di gedung agensi X merasa geram lama-lama gue di situ jadi es balok sikapnya dingin semua.
Setelah mengoceh kesana kemari akhirnya Liliy tertidur di sofa kamar yang dominan warna abu-abu putih.
Ting ...
Bunyi notifikasi yang membuat orang merasa terganggu dan ada juga yang sedang menunggu pesan dari doi yang tak kunjung peka 😄
Lama kelamaan bunyi notifikasi semakin keras mau tak mau liliy yang sedari tadi udah tidur harus bangun akibat gangguan yang tak kunjung berhenti.
Liliy memutuskan mengambil hp yang dia taruh di dalam tasnya.
Siapa tau orang iseng gak punya kerjaan auto liliy blokir nomornya.setelah di cek ternyata ada grup baru pesan sudah mencapai 99+ .
..."grup orang waras"...
Jhonatan menambahkan nomor anda.
Jhonatan:"Hello my friends"
Samuel:"@Jhonatan, kalau enggak penting nggak usah chat grup"
Anda telah menambahkan nomor Destiya
Liliy:"Ganggu orang tidur aja, enggak pada lihat jam berapa sekarang?"
Bernard:"🙅"
Destiya:"Grup apaan nih?"
Liliy:" @Destiya, entah gue enggak paham.dapat nomor ku darimana perasaan gue enggak nyebar nomor deh?"
Reyhan:"@Ada deh elo enggak perlu tau"
Liliy keluar
Jhonatan:"lah ini orang Napa keluar"
Jhonatan menambahkan anda
Samuel:"woy liy jangan keluar seenak jidat ini grup kalau ada apa-apa tinggal tanya di sini biar gampang enggak susah-susah japri INGAT pesan gue"
Liliy :" Injih ndoro 🙏"
Bernard :"rasain elo 🤪"
Liliy :" *a*o* 🖕"
Destiya :" enggak ikut-ikut gue"
Bersambung......
Mohon maaf kalau ada salah kata / ucapan.
jangan lupa like👍 , subscribe ♥️ dan komen bersifat positif.
agar author semangat membuat karya.
..."terimakasih"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments