6. Khilaf

****

Lingga bingung harus membawa gadis ini kemana. Kalau ia mengantarkan gadis ini pulang, bukankah keadaan akan runyam? Lagian ia juga tidak tahu di mana tempat tinggal Vallery. Dibawa ke hotel? Bukankah itu membuatnya terlihat seperti Om-om yang ingin meniduri baby sugar-nya? Tidak, itu tidak boleh terjadi. Lalu ia harus membawanya kemana?

Setelah berpikir keras, akhirnya Lingga memberanikan diri untuk membangunkan Vallery, meski sebenarnya tidak tega juga.

"Vallery," panggil Lingga sambil mengguncang bahu Vallery pelan.

Vallery menggeliat sesaat, tapi tidak membuka kedua matanya.

"Vallery, bangun! Ini saya harus anter kamu ke mana? Buka mata kamu!"

"Aku nggak mau pulang. Aku nggak mau pulang," rancau Vallery masih dengan kedua mata terpejam. "aku nggak mau ketemu Papa. Aku benci Papa, Nick. Papa udah nggak sayang sama aku... hiks... hiks... aku nggak mau pulang."

Nick lagi? Entah kenapa ada perasaan tidak suka yang Lingga rasakan saat gadis itu lagi-lagi mengira kalau dirinya Nick. Memang siapa Nick itu? Pacarnya?

"Saya Lingga, bukan Nick. Cepat buka matamu dan beritahu saya harus mengantarmu kemana."

Secara tiba-tiba Vallery membuka kedua matanya. "Aku nggak mau pulang, Om."

Om lagi? Memang sejak kapan ia menikah dengan Tante-nya?

"Saya bukan Om kamu, Vallery! Cepat beritahu saya harus mengantar kamu kemana!"

"Bawa aku ke rumahmu, Om! Aku nggak mau pulang."

"Tidak bisa," tolak Lingga tidak setuju, bagaimana pun ia pria normal, bagaimana bisa ia membawa gadis mabuk ke dalam rumahnya, bisa gawat nanti, "jangan rumah saya."

"Kalau begitu bawa aku ke hotel."

"Oke, kita ke rumah saya."

*****

Lingga langsung merebahkan tubuh Vallery di kamarnya, meski tubuh Vallery terbilang cukup langsing, Lingga tetap saja merasa kelelahan karena harus menggendong Vallery dari halaman rumahnya menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Setelah deru nafasnya mulai terasa agak normal, Lingga membenarkan posisi tidur Vallery. Setelah dirasa cukup nyaman, Lingga kemudian menegakkan tubuhnya, berniat untuk mandi dan membiarkan Vallery beristirahat. Namun tanpa ia duga, gadis itu tiba-tiba membuka kedua matanya sambil tersenyum aneh, setidaknya itu yang Lingga lihat.

"Tidurlah kembali! Saya akan mengambil pakaian dan tidur di kamar sebelah. Tenang saja, kamu aman di rumah saya," ucap Lingga, berusaha mengabaikan sikap aneh Vallery saat ini.

Tatapan mata gadis itu benar-benar tidak baik untuknya. Bagaimana pun Lingga pria normal yang tentu saja menyukai ****. Dan tatapan Vallery saat ini, membuat Lingga berpikir jika gadis itu menginginkannya.

Astaga. Apa yang barusan gue pikiran. Gue pasti sudah gila. Batin Lingga dalam hati.

"Om nggak pengen main-main sama aku, Om? Om belum nikah kan? Masa ganteng begini belum nikah? Nggak percaya aku."

Vallery tiba-tiba mengubah posisi tidurnya menjadi miring, tangan kirinya ia gunakan untuk menyangga kepalanya, menatap Lingga dengan tatapan menggoda. Mulutnya terus merancau tidak jelas.

Lingga menelan ludahnya dengan susah payah, kemudian menggeleng kuat. Tidak. Ia tidak boleh tergoda.

"Vallery, kamu perlu istirahat," ucap Lingga berusaha untuk tetap tenang.

"Ya, aku memang perlu istirahat. Tapi setelah kita menghabiskan malam panjang kita," kedip Vallery genit.

Lingga mengeram tertahan. Sialan. Sisi lelakinya meronta. Pria normal mana yang bisa tahan jika digoda seperti ini, ya Tuhan.

Secara spontan Lingga terkekeh sambil memijit pelipisnya. "Vallery, jangan menggoda! Aku ini pria dewasa dan normal."

Entah kerasukan setan mana, Lingga tiba-tiba mengubah cara bicaranya.

"Bagus kalau kau normal. Jadi kita bisa menghabiskan malam panja--"

"Tidak, Vallery, kamu perlu tidur."

Setelah mengatakan itu, Lingga berniat meninggalkan kamarnya begitu saja, tanpa niat untuk mengambil pakaiannya terlebih dahulu. Ia tak punya banyak waktu, ia harus segera keluar dari sini, sebelum semua menjadi kacau.

Tetapi tanpa Lingga duga, Vallery tiba-tiba bangun dari menghadang tubuh Lingga. Sudut bibirnya terangkat, tanpa aba-aba ia segera menempelkan bibirnya ke bibir Lingga. Dan sebagai pria normal, Lingga akhirnya membalas ciuman yang Vallery berikan, meski tadi ia sempat menolak sebentar, tapi birahinya yang kian menjadi, memberontak ingin dilampiaskan. Jadi, tentu saja ia membalas ciuman itu.

"Sudah cukup, Vallery. Saya tidak ingin ada adegan kamu menangis tersedu-sedu besok pagi. Cepatlah tidur!" ucap Lingga setelah ia menguasai dirinya.

Vallery menggeleng sedih. "Kau menolakku?"

"Saya hanya ingin melindungi kamu."

"Omong kosong," cibir Vallery, tanpa diduga gadis itu kembali mendekat ke arah Lingga. Bibir mungil itu kembali mengecap bibir Lingga.

Sebagai lelaki normal, Lingga jelas saja langsung membalasnya tanpa banyak berpikir. Bahkan tangannya yang tadi hanya berada di tengkuk Vallery, kini bergerak turun, meraba punggung Vallery dengan gerakan sensual. Lalu tanpa sadar, tangannya sudah membuka ke kancing kemeja Vallery satu persatu, lalu meloloskannya begitu saja.

Tangan Lingga kembali bergerilya, meraba punggung Vallery hingga menyentuh pengait bra gadis itu dan melepaskannya dengan mudah.

"Ini tidak adil, aku sudah setengah telanjang, tapi kamu masih berpakaian utuh," rajuk Vallery saat pungutan bibir mereka terlepas.

Lingga sudah terbakar birahinya, ia kemudian tersenyum sambil mengelap bibir Vallery yang sedikit membengkak karena ulahnya tadi. Kemudian ia melepaskan jaket hitam dan kaos putihnya lalu membuangnya ke sembarang arah, setelahnya ia kembali mencium bibir Vallery.

"Kalau kamu memintaku berhenti sekarang, aku akan berhenti dan melupakan semuanya, Vallery. Tapi, kalau--"

"Aku menginginkanmu malam ini, Lingga."

Lingga menerjap kaget. Ia tidak salah dengar? Vallery tidak lagi memanggilnya Om?

"Kamu yakin? Kamu mungkin akan menyesalinya di keesokan harinya." Lingga masih ingin meyakinkan Vallery agar tidak membuat keputusan yang gegabah.

Karena sudah terlanjur mode on, Vallery menjadi naik darah. "Aku tidak perduli. Aku sudah setengah telanjang, Lingga. Kamu jangan gila!"

"Oke. Aku harap kamu tidak akan menyesalinya, yang penting aku sudah memperingatkan!"

"Aku tidak peduli," balas Vallery acuh tak acuh.

Lingga tiba-tiba teringat ucapan Randu. "Tapi aku tidak memiliki pengaman, Vallery. Kau yakin mau lanjut?" tanyanya ragu-ragu.

"Ya Tuhan! Melakukan sekali tidak lantas akan membuatku hamil, Lingga."

Namun Lingga masih ragu-ragu. "Kamu sedang tidak dalam masa subur kan?"

"Apa itu penting?" seru Vallery makin kesal.

"Tentu saja penting, Vallery, kalau kamu sedang dalam masa subur, kamu bisa hamil meski kita hanya melakukannya sekali. Aku tidak bisa menghamili gadis di bawah umur, Vallery, meski sebenarnya aku ingin. Tapi aku tidak--"

"Kamu terlalu banyak bicara, sedangkan tubuhmu sudah bereaksi kalau menginginkanku," potong Vallery sambil tersenyum mengejek, ia menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya yang tak tertutup apa pun. Sepertinya gadis ini benar-benar sudah sangat mabuk. Batin Lingga merasa ngeri.

"Adikmu sudah sangat membutuhkan bantuan. Bagaimana? Haruskah kita ber--"

Lingga menggeleng tegas, lalu mendorong tubuh Vallery hingga gadis itu terpental di atas ranjang. Kemudian ia menindih tubuh gadis itu.

Ya, Tuhan maafkan aku!

Tbc,

Gaesss, minta likenya dong🤗🤗🤗😘🥰🤭

Terpopuler

Comments

Dhinok Farrel

Dhinok Farrel

bablas wes...

2023-06-10

0

langit sore

langit sore

ehm

2021-11-27

1

Riris

Riris

lucu ceritay easy going jd enk bacay

2021-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bule Jawa
2 2. Barbie Hidup
3 3. Tunangan Papa
4 4. Akhirnya Bertemu
5 5. Hanya Ingin Menolong
6 6. Khilaf
7 7. Sudah Terlanjur
8 8. Telat?
9 9. Sebuah Pengakuan
10 10. Tanggung Jawab
11 11. Kemarahan Papa
12 12. Age Just Number
13 13. Perasaan Bersalah Seorang Ayah
14 14. Terkejut Akan Sebuah Fakta
15 15. Bertemu Calon Mertua
16 16. Menjemput Restu
17 17. Pertemuan Dadakan
18 18. Pernyataan Cinta Tak Terduga
19 19. Kekesalan Vallery
20 20. Kekecewaan Vallery
21 21. Akur
22 22. Murkanya Nenek Vallery
23 23. Kekhawatiran Vallery
24 24. Bocah Yang Sebentar Lagi Punya Bocah
25 25. Cemburunya Gerald
26 26. Hampir Khilaf
27 27. Mendamaikan Nick & Patricia
28 28. Sebar undangan
29 29. Pendarahan?
30 30. Drama Sebelum Pernikahan
31 31. Damai
32 32. Fix, Gagal Resepsi
33 33. Ada Yang Jadian
34 34. Sah!
35 35. Bukan Malam Pertama
36 36. Pindahan
37 37. Kunjungan Mertua
38 38. Kencan Ceritanya
39 39. Drama Pacarannya Nick & Patricia
40 40. Chek Kandungan
41 41. Drama Rumah Tangga?
42 42. Ngidam
43 43. Boy's Time
44 44. Chek in di Hotel??
45 45. Ngambek
46 46. Kekhawatiran Semata
47 47. Pernyataan Cinta
48 48. Lamaran Gerald
49 49. Sedang Manis-Manisnya
50 50. Kekecewaan Patricia
51 51. Putus atau Terus?
52 52. Perkara Susu
53 53. Cewek?
54 54. Kedatangan Tamu
55 55. Tamu Tambahan
56 56. Kamu Marah?
57 57. Kegalauan Vallery
58 Pengumuman
59 58. Salah Apa Lagi Nih?
60 59. Jujur
61 60. Nemenin Kondangan
62 61. Pengakuan
63 62. Curhat
64 63. Semoga Semua Baik-baik Saja
65 64. Rasa Bersalah Lingga
66 65. Kondisi Vallery
67 66. Terima Kasih Untuk Bertahan
68 67. Tak Ingin Pisah
69 68. Masih Ada Kita
70 69. Ayo, Berjuang!
71 70. Baikan?
72 71. Bertemu Baby
73 72. Cari Nama Buat Baby
74 73. Selamat Tinggal Saka
75 74. Diskusi Berujung Emosi
76 75. Belum Baikan? (part 1)
77 76. Belum Baikan (part 2)
78 77. Rencana Gagal
79 78. Jujur Itu Baik?
80 79. Berkunjung Ke Rumah Mertua
81 80. Hanya Mimpi atau Memang Firasat?
82 81. Ya, Halo?
83 82. Bertahan Demi Mama, Nak!
84 83. Menunggu Hasil
85 84. Tetap Kuat, Nak!
86 85. Dijengukin Mama Baru
87 86. Surprise?
88 87. Kating Rese
89 88. Saka Sudah Boleh Pulang?
90 89. Dilabrak
91 90. Bertahan, Sayang
92 91. Terima Kasih Sudah Bertahan, Sayang
93 92. Hampir Ribut Lagi?
94 93. Berdamai?
95 94. Hah? Positif?
96 promo cerita baru
97 Info cerita baru
98 promo
99 cerita baru
100 promo
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Bule Jawa
2
2. Barbie Hidup
3
3. Tunangan Papa
4
4. Akhirnya Bertemu
5
5. Hanya Ingin Menolong
6
6. Khilaf
7
7. Sudah Terlanjur
8
8. Telat?
9
9. Sebuah Pengakuan
10
10. Tanggung Jawab
11
11. Kemarahan Papa
12
12. Age Just Number
13
13. Perasaan Bersalah Seorang Ayah
14
14. Terkejut Akan Sebuah Fakta
15
15. Bertemu Calon Mertua
16
16. Menjemput Restu
17
17. Pertemuan Dadakan
18
18. Pernyataan Cinta Tak Terduga
19
19. Kekesalan Vallery
20
20. Kekecewaan Vallery
21
21. Akur
22
22. Murkanya Nenek Vallery
23
23. Kekhawatiran Vallery
24
24. Bocah Yang Sebentar Lagi Punya Bocah
25
25. Cemburunya Gerald
26
26. Hampir Khilaf
27
27. Mendamaikan Nick & Patricia
28
28. Sebar undangan
29
29. Pendarahan?
30
30. Drama Sebelum Pernikahan
31
31. Damai
32
32. Fix, Gagal Resepsi
33
33. Ada Yang Jadian
34
34. Sah!
35
35. Bukan Malam Pertama
36
36. Pindahan
37
37. Kunjungan Mertua
38
38. Kencan Ceritanya
39
39. Drama Pacarannya Nick & Patricia
40
40. Chek Kandungan
41
41. Drama Rumah Tangga?
42
42. Ngidam
43
43. Boy's Time
44
44. Chek in di Hotel??
45
45. Ngambek
46
46. Kekhawatiran Semata
47
47. Pernyataan Cinta
48
48. Lamaran Gerald
49
49. Sedang Manis-Manisnya
50
50. Kekecewaan Patricia
51
51. Putus atau Terus?
52
52. Perkara Susu
53
53. Cewek?
54
54. Kedatangan Tamu
55
55. Tamu Tambahan
56
56. Kamu Marah?
57
57. Kegalauan Vallery
58
Pengumuman
59
58. Salah Apa Lagi Nih?
60
59. Jujur
61
60. Nemenin Kondangan
62
61. Pengakuan
63
62. Curhat
64
63. Semoga Semua Baik-baik Saja
65
64. Rasa Bersalah Lingga
66
65. Kondisi Vallery
67
66. Terima Kasih Untuk Bertahan
68
67. Tak Ingin Pisah
69
68. Masih Ada Kita
70
69. Ayo, Berjuang!
71
70. Baikan?
72
71. Bertemu Baby
73
72. Cari Nama Buat Baby
74
73. Selamat Tinggal Saka
75
74. Diskusi Berujung Emosi
76
75. Belum Baikan? (part 1)
77
76. Belum Baikan (part 2)
78
77. Rencana Gagal
79
78. Jujur Itu Baik?
80
79. Berkunjung Ke Rumah Mertua
81
80. Hanya Mimpi atau Memang Firasat?
82
81. Ya, Halo?
83
82. Bertahan Demi Mama, Nak!
84
83. Menunggu Hasil
85
84. Tetap Kuat, Nak!
86
85. Dijengukin Mama Baru
87
86. Surprise?
88
87. Kating Rese
89
88. Saka Sudah Boleh Pulang?
90
89. Dilabrak
91
90. Bertahan, Sayang
92
91. Terima Kasih Sudah Bertahan, Sayang
93
92. Hampir Ribut Lagi?
94
93. Berdamai?
95
94. Hah? Positif?
96
promo cerita baru
97
Info cerita baru
98
promo
99
cerita baru
100
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!