Entah bagaimana pikiran Bimo bisa menunjukkan wajah tak bersalah padahal ia sudah melamar wanita pilihan Bundanya di belakang Ima. Walaupun Bimo selalu membela diri bahwa ia terpaksa karena tak mau membuat keluarga nya malu saat acara lamaran dadakan itu.
" Kalau begitu kita juga TERPAKSA mengakhiri hubungan ini mas"
"aku gak mungkin menyakiti perasaan wanita itu dan juga Bundanya mas"
"Ini hati aku, biarlah aku yang menyembuhkan"
"Jangan memaksakan hal yang tidak mungkin"
"Mungkin kita ditakdirkan bertemu namun tak bersatu"
Malam hari setelah drama pertama dan terakhir hubungan Ima dengan Bimo. Ima mengurung diri di dalam kamar kosannya. Ia menangis seorang diri, di paksakan suaranya agar tak terdengar dengan cara menutup wajahnya dengan bantal. Untunglah malam ini malam Minggu jadi kosan cukup lenggang tanpa penghuninya.
Bukan karena Ia di tinggalkan. Namun ketidak jujuran Bimo. Kebohongan Bimo. Bagaimana ia di bohongi masalah yang menurut nya sangat penting. Bimo menyepelekan hal yang penting dan besar sebagai masalah kecil dan tidak penting. Ima membayangkan bagaimana bila ia tetap bersama Bimo. Pasti hal seperti itu akan terus terulang, di bohongi masalah serius. Dan Ima merasa seperti orang bodoh, orang yang mudah di bohongi dan di bodohi.
Bimo masih berusaha untuk menghubungi Ima. Telepon Ima terus berdering hingga akhirnya ia menghilangkan suara dering telepon nya.
Tak habis akal, Bimo menghubungi lewat chat.
\[Adek kita tetap bersama\]
\[ayo kita berjuang bersama\]
\[Cuma adek wanita yang mas mau\]
\[Mas sayangnya cuma sama adek\]
\[ kalau bukan sama adek, mas bisa mati\]
\[mas gak bisa hidup tanpa adek\]
Ima memutar matanya jengah setelah membaca chat dari Bimo, yang sekarang menjadi mantannya. Ima sudah sering membaca chat yang serupa seperti itu dahulu dengan mantan-mantannya yang lain, tapi apa coba. Mereka masih hidup dan bahagia, lebih bahagia malah.
' *gak bisa hidup tanpamu!!!'
' preettt'
' omong kosong*'
Runtuk Ima jengah membaca chat Bimo.
\[ Bimo, kamu bakal baik-baik aja kok. Kan sebentar lagi kamu bakal nikah. Bunda kamu senang begitu juga keluarga kamu. Happy ending kan\]
\[Mari bertanggung jawab atas segala perbuatan diri kita sendiri\]
\[Ada hati wanita lain yang harus kamu jaga lebih daripada aku\]
\[Berbaktilah kepada Bundamu. Jangan membuatnya sedih, apalagi itu cuma karena aku\]
\[ Kita tetap teman\]
\[Semoga kamu selalu bahagia\]
Setelah chat balasan terkirim di matikan nya telepon genggam miliknya. Ia tak mau memperpanjang percakapan chat dengan Bimo. Ia lelah.
Sakit karena di bohongi rupanya lebih sakit daripada putus hubungan.
Air matanya mulai mengalir kembali. Ditutupnya mulutnya agar tak mengeluarkan suara. Ia merasa baik-baik saja setelah putus hubungan, karena putus hubungan ini bukan yang pertama kali dirasakannya. Namun tetap saja hatinya sakit.
Entah bagaimana besok Senin saat bertemu di tempat kerja mereka. Ima bingung bagaimana nanti bersikap. Ia merasa akan baik-baik saja, namun tetap hatinya sakit.
' *Aku pasti baik-baik saja. Aku kuat, aku bisa melalui ini*'
Ima memotivasi dirinya sendiri sambil menghapus air matanya
'*Tapi sakit hatiku*'
Kembali air mata Ima mengalir. Di tenggelamkan wajahnya di bantal. Ia berteriak mencoba melepas sesak di dada nya.
Argh
Argh
Argh
Teriakannya agak terendam oleh bantal
hiks
hiks
hiks
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Nur hikmah
mntap thor.....crtamu lain drpd yg laen.... syuka bngt.....smngt trs thor....n suksez trs smg novelmu ini smkin jya n bnyk yg like n vote
2022-01-24
1
Nurul K
Kata-kata pamungkas Buaya
2021-12-27
1