Part 19 : Serba Salah

Brian dan Bella memasuki rumah besar itu, dengan Bella yang masih bergelayut manja dipelukan Brian.

Apa ini bukannya muak, Bella malah merasakan dadanya terasa jedak-jeduk tak karuan.

Wanita paruh baya menyambut mereka dengan tatapan penuh bahagia, melihat anak perempuannya tak lagi malu mengumbar kemesraan didepannya.

"Kenapa buru-buru sekali pulangnya? Kalian bisa menginap barang 1 minggu di hotel!"

"Ibu ini, yang ada nanti pulang-pulang Bella langsung hamil!"

"Ha...ha...ha...ya tidak apa-apa Brian, memang itu yang Ibu dan Ayah harapkan!" Tutur Ibu Bella.

"Kalian sudah pulang?" Tiba-tiba Ayah Bella menghampiri dengan koran ditangannya. Melihat anak perempuannya yang hanya diam, membuatnya kembali berkata-kata "Sepertinya Bella lelah! Bawa Bella ke kamar Brian!!" Perintah Ayahnya.

"Iya Ayah! Bella dan Brian ke atas dulu Bu!"

"Iya sayang!"

Lantas berbicara dengan suaminya "Lihat itu Bella terlihat sangat lemas dan tidak bergairah, mungkin mereka melakukannya sepanjang malam!" Berbisik pelan kearah suaminya.

"Ibu ini!" Sambil melotot kearah istrinya.

"Ayah ini, kolot sekali!!!" Sambil berlalu meninggalkan suaminya di ruang depan menuju dapur.

***

"Istirahatlah!" Kata Brian kepada istrinya sambil membantu Bella merebahkan diri.

Diambilnya selimut, kemudian diselimutkan ke tubuh Bella.

"Apa yang terjadi semalam?" Tanya Bella, pelan.

"Tidak apa-apa! Kamu hanya pingsan. Dan aku membawamu ke hotel."

"Tapi aku merasa ada yang aneh!"

"Tidak ada! Jangan pernah sekali-kali lagi kamu keluar dengan pakaian dan pergi ke tempat seperti itu sendirian tanpa aku!" Berbicara dengan suara keras.

Gleg

"Ada apa denganmu!" Bella bertanya seraya beranjak dari tidurnya.

"Mau kemana?"

"Mandi!"

Ditatapnya wanita yang sudah memunggunginya itu, masuk ke dalam kamar mandi.

"Apa dia sudah melupakan kejadian malam itu?" Berbicara dengan pelan.

***

Jam masih menunjukkan pukul 05.00, tetapi rumah mewah keluarga Alnord sudah nampak sibuk.

Agatha dan mba Asri nampak sibuk di dapur menyiapkan sarapan pagi.

Alnord sibuk menyiram tanaman.

Bella menyapu halaman dan menyiangi rumput.

Hanya ada seorang yang masih nampak terbuai dalam mimpi indahnya, Nicholas Brian.

Bersembunyi dibalik selimut tebalnya dengan badan meringkuk.

Namun sayup-sayup didengarnya suara sapu lidi yang membelai jalanan beraspal. Begitu nyaring didengar.

Dalam hati menggerutu "Siapa yang berisik sepagi ini?"

Kembali mencoba memejamkan mata, memikirkan seolah tidak mendengar apapun, namun....

"Aaaaarrgh!!!" Menyingkap selimut dan beranjak dari ranjangnya, menuju ke jendela kamar.

Amarah yang tadi memuncak dikepalanya seketika melenyap, sebuah senyum mengambang disudut bibirnya. Dilihatnya istrinya tengah menyapu dan disebelahnya mertua lelakinya dengan selang ditangan nampak begitu menikmati pekerjaannya.

Brian mencuci muka dan menggosok giginya, kemudian turun ke lantai bawah.

Aroma semerbak menyeruak kedalam indra penciumannya, membuat lambungnya meronta meminta untuk diisi.

Dilihatnya Ibu mertuanya tengah memasak ditemani mba Asri.

"Ibu!" Panggilnya.

Wanita yang disebut Ibu itu menoleh, melihat ke arah menantunya seraya tersenyum.

"Sudah bangun? Duduklah! Sebentar lagi sarapan siap!"

"Brian mau ke depan dulu Bu!"

"Baiklah!"

Dilangkahkan kakinya ke arah halaman dengan gamang, haruskah dia ke sana? Bagaimana kalau suasananya menjadi gagu? Semenjak kejadian itu Bella masih belum mau berkomunikasi dengannya dan selalu menghindarinya. Wanita itu hanya berbicara padanya seperlunya saja.

"Ah...ada Ayah ini!" Tanpa ragu menghampiri dua orang tersebut.

"Pagi Ayah!"

Yang dipanggil menoleh seraya berkata "Kamu sudah bangun?"

"Iya, ada yang bisa Brian bantu?"

"Kamu bisa membantu Bella menyiangi rumput!"

Dan saat Brian mendekat, Bella beranjak dari tempatnya dan bergegas mencuci tangan.

"Kamu mau kemana Bella?" Bertanya kepada putrinya.

"Masuk!"

"Pekerjaanmu?"

Menunjuk suaminya "Dia bisa meneruskannya!"

"Astaga!!! Bella memanggilnya dengan sebutan dia, Bella bahkan sekarang sudah tidak perduli dengan menjaga sikap depan Ayahnya!" Gunam Brian dalam hati.

Ayahnya hanya melotot sambil memandangi anaknya hingga menghilang dibalik pintu.

Kemudian tertawa.

"Ha...ha...ha...!" Seraya menggeleng-gelengkan kepala.

Brian menunduk malu.

"Wanita memang seperti itu, saat marah suka berbicara seenaknya dan berbuat semaunya, tapi sebenarnya dalam hati memikirkan banyak hal tentang kita, sudahkan kita makan, menyiapkan baju untuk kita, menyiapkan makanan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita yang lain. Mereka marah tetapi tidak benar-benar marah!"

"Apa memang seperti itu Ayah?"

Yang ditanya mengangguk seraya berkata "Cukup ikuti saja permainan mereka dan jangan lupa untuk tetap bersikap seolah-olah kamulah yang salah, yang harus mencoba menegur duluan!"

"Iya Ayah!"

Kemudian Ayah dan menantu itu kembali berkutat dengan pekerjaan mereka hingga semuanya berakhir.

***

Mereka telah berkumpul di ruang makan siap untuk menyantap hidangan pagi mereka.

"Ayah, Ibu hari ini Brian dan Bella akan pindah ke rumah baru!"

"Ya..ya..ya! Ayah akan libur kerja hari ini!"

"Tidak perlu yah! Biar Ibu saja yang mengantarkan mereka, pekan depan kita berkunjung bersama."

"Begitu juga bagus!"

***

Bella, Brian dan Agatha sudah sampai di rumah baru Bella dan Brian.

Sebuah hunian bergaya minimalis modern terpampang di depan mereka, cukup besar untuk sebuah keluarga baru seperti mereka.

"Mari Bu masuk!" Kata Brian, seraya membuka pintu.

Bella terlihat berjalan dengan kesusahan, box besar yang dibawanya menghalangi pandangannya.

Melihat istrinya kesusahan Brian datang dan mencoba memberikan bantuan.

"Tidak perlu!" Jawab Bella dengan sinis.

"Itu berat sayang!"

Bella berlalu begitu saja tidak memperdulikan Brian.

***

Setelah hampir dua jam lebih Ibu Bella berpamitan untuk pulang.

"Kalian perlu istirahat, besok sudah mulai bekerja kan?" Begitulah jawabannya saat Bella merajuk agar Ibunya tinggal lebih lama.

Selepas kepergian Agatha rumah kembali hening, Bella mengurung diri di kamar dengan pintu yang ditutup.

Brian mendekati kamar utama, mengetuknya perlahan "Bella kamu mau makan siang apa?"

Tidak ada sahutan.

Mengetuk sekali lagi "Bell!"

Tidak ada sahutan.

Brian memberanikan diri, diraihnya gagang pintu dan...

Klek!!

Pintu terbuka "Ternyata tidak dikunci!" Dengan perlahan memasuki ruangan.

Bella terlihat tertidur pulas di ranjang, didekatinya wanita itu. kemudian dia duduk disebelah Bella. Dipandanginya wajah cantik istrinya.

Terpopuler

Comments

Dea Kurnia

Dea Kurnia

semangat kak..lanjut🙏🙏

2021-12-06

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!