"Ah....ini melelahkan!" Kata Bella sambil menyenderkan kepalanya ke kursi.
"Kenapa malah duduk? Kamu harus menyusun ini kedalam box!" Kata Ibu Bella.
"Biarkan Bella duduk sebentar Ibu!" Pinta Bella kepada Ibunya.
"Sudah selesai?" Tiba-tiba Brian datang dan menghampiri Bella.
"Tinggal menyusunnya kedalam box!"
"Kamu pasti lelah! Luruskan punggungmu!" Bella hanya bisa menurut dan dengan perlahan Brian memijit Bella.
Sentuhan Brian jelas membuat Bella bergidik nyilu, ada semacam puluhan capung yang menggelitiki pusarnya.
"Sudah...sudah!" Seraya beranjak dari duduknya "Bantu aku menyusun itu!"
"Iya! Tunjukkan caranya!"
Bella mengajari Brian dan lelaki itu cepat menyerap pelajaran singkat dari Bella.
"Sepertinya kamu bisa menyelesaikannya sendiri!"
"Ya...duduklah! Aku boleh memakan ini?"
"Tentu, makanlah!"
***
Pagi ini semuanya tampak sibuk, ini pertama kalinya Bella bertandang ke rumah mertuanya. Ibunya secara khusus memilihkan baju untuk anaknya.
"Ibu....ini terlihat sangat norak!"
"Norak apanya? Kamu harus terlihat rapi dan cantik."
"Aku tidak mau memakainya!"
Tiba-tiba Brian masuk keruang ganti dan sontak membuat Bella berteriak keras, Bella tidak mengenakan pakaian.
Dengan cuek Brian tetap masuk kedalam ruang ganti, jika dia keluar sekarang pasti akan membuat Ibu mertuanya curiga.
"Ini bukan pertama kalinya, kenapa kamu menjerit seperti itu?"
"Ha...ha...ha...astaga kamu memang lucu Bell! Brian pilihkan baju untuk Bella! Ibu sudah menyerah!"
"Iya Bu!"
Ibu Bella telah meninggalkan kamar "Kenapa kamu berteriak?"
"Dasar bedebah!" Sambil melilitkan handuk ditubuhnya.
"Aku sudah pernah melihatnya!" Sontak Bella melempar sebuah botol parfum kearah Brian.
"Auch....!" Lemparan Bella tepat mengenai dahi Brian.
Bella terkejut "Ah....maaf...apa itu sakit?" Sambil berlari kearah Brian, Bella terlihat cemas saat melihat dahi Brian berdarah.
"Duduklah! Biar aku obati!" Kata Bella sambil berlari keluar ruang ganti untuk mengambil kotak obat.
Brian menurut, dengan cepat Bella kembali dengan sekotak obat ditangannya.
Bella mulai mengobati luka Brian dengan perlahan dan hati-hati.
"Ini pasti sakit, maafkan aku!"
Brian merasakan sesuatu yang lain, sesuatu yang belum pernah dirasakan sebelumnya dengan wanita-wanitanya.
Perasaan nyaman dan damai.
Tanpa sadar direngkuhnya pinggang Bella dengan kedua tangannya.
"Ini pasti sakit!" Karena begitu panik Bella sampai tidak sadar kini dia hanya mengenakan handuk yang dililitkan begitu saja dibadannya.
Dua mahluk yang saling berdekatan, yang satu merasa sangat cemas dan bersalah yang satunya lagi merasakan sebuah kenyamanan.
"Sudah selesai!" Suara Bella membuatnya kembali tersadar dari keterlenaannya.
"Kamu sangat galak!"
"Maaf!"
"Pilih saja baju yang kamu suka!" Seraya beranjak dari tempat duduknya.
"Pilihkan satu untukku!"
"Setelah mencelakaiku sekarang kamu berusaha memanfaatkanku!" Menghampiri lemari pakaian Bella dan membolak-balik isinya.
"Ini saja!" Kata Brian sambil menenteng sebuah A-line dress berukuran Midi dengan bahan brokat warna biru tua.
"Pakailah!" Kata Brian sambil menyerahkan pakain kepada Bella.
"Kamu bisa keluar?" Pinta Bella kepada Brian.
"Ya! Aku ambil dulu bajuku ok!" Seraya mengambil pakaiannya "Aku akan berganti pakaian diluar!" Keluar ruang ganti dan menutup pintu.
***
Setelah berapa saat Bella keluar dari ruang ganti dengan mengenakan pakaian yang dipilihkan oleh Brian.
"Kita akan menginap berapa hari?"
"Entahlah!"
"Lalu berapa pakaian yang harus aku bawa?"
"Tidak perlu! Aku sudah membelikanmu pakaian disana!"
"Sepertinya kamu benar-benar kaya!"
"Manfaatkanlah uangku!" Ucapan Brian sontak membuat Bella tertawa.
***
Dua pasangan muda terlihat menuruni tangga dengan beriringan.
"Kalian sudah siap?"
"Kami akan berangkat Bu!" Kata Brian.
"Baiklah! Hati-hati dijalan, salam untuk Mama Papa ya! Bella jangan lupa Muffinnya!"
"Iya Ibu, nanti Brian sampaikan! Ayah mana?"
"Sudah berangkat dari pagi katanya ada pertemuan penting, beliau titip pesan agar kalian hati-hati dijalan!"
"Iya Ibu, kaya mau kemana saja!"
"Kami berangkat ya!" Seraya mencium pipi Ibunya.
"Iya sayang!"
***
Selepas kepergian Bella dan Brian tampak Ibu Bella tersenyum penuh kebahagiaan.
"Ah...putriku yang beruntung, semoga Brian selalu menyayanginya sampai tua!" Sebuah harapan terlontar dari mulutnya.
***
Setelah perjalanan sekitar 2 jam sampailah mereka di rumah orang tua Brian.
Mama dan Papa Brian terlihat sudah berdiri didepan pintu menyambut mereka.
"Ah...Bella sayang kamu sangat cantik!" Sapa Mama Brian sambil memeluk Bella.
"Mama juga!"
"Ayo masuk-masuk!" Kata Papa Brian.
"Mama memasakkan makanan yang lezat untuk kalian, Brian antar Bella ke meja makan!"
"Ayo sayang!" Seraya menggandeng tangan Bella.
"Ayo makan-makan!"
"Iya Mama!"
Brian dengan cekatan mengambilkan nasi kepiring Bella.
"Tidak perlu Brian aku bisa sendiri!" Menahan malu.
Tidak memperdulikan Bella "Apa segini cukup sayang?"
"Ya...ya...cukup!"
"Ha...ha...ha...Brian...Papa sangat bahagia melihat kalian! Menyenangkan bukan memiliki istri?"
"Iya Pa!"
"Mari makan Ma, Pa!"
"Ayo...ayo kita makan!" Jawab Papa Brian.
Suasana baru bagi Bella, tapi Bella merasa tidak begitu asing ditengah-tengah mereka. Papa Brian yang terlihat sangar tapi ternyata sangat humble dan humoris, Mama Brian yang sangat baik dan perhatian dan Brian...yang entah mengapa hari ini terlihat sangat perhatian.
***
Acara makan telah usai.
"Naiklah keatas, Bella pasti lelah!"
"Iya Pa!" Sahut Brian seraya menarik tangan Bella "Ayo sayang!"
Kini Brian dan Bella menaiki tangga menuju kamar Brian, pintu dibuka. Sebuah kamar yang luas terpampang didepannya. Bergaya monokrom dan hanya didominasi warna putih, hitam dan abu-abu.
Ranjang yang cukup besar, dengan bantal yang tersusun rapi.
Untuk seukuran lelaki, kamar ini terlihat sangat rapi.
"Kamu bisa mengganti pakaian!" Sambil menunjuk ruang ganti.
"Apa ada baju santai?"
"Tentu!" Kata Brian sambil merebahkan diri di ranjang.
Bella memasuki ruang ganti.
"Wah....banyak sekali dia membeli baju!" Sambil memilih baju yang pas untuknya.
Hampir setengah jam Bella membolak-balik pakaian dirak "Kenapa semua baju disini sangat seksi dan transparan!"
Akhirnya pilihan Bella jatuh pada satu kaos hitam dan celana pendek milik Brian.
Brian sedikit terkejut melihat Bella memakai pakaiannya.
"Itu bajuku! Kenapa tidak memakai bajumu?"
"Apa itu semua kamu yang membelinya?"
"Ya! Kenapa? Kamu terharu?"
"Kenapa memilih pakaian tidak layak pakai? Astaga isi kepalamu ternyata sangat jorok!"
"Kenapa bukankah itu model-model terbaru? Apa tidak sesuai dengan selera kamu?"
"Lihatlah! Dia berpura-pura bodoh!"
Tidak mengerti apa yang dibicarakan Bella, akhirnya Brian masuk keruang ganti dan melihat baju Bella. Kemudian kembali setelah beberapa saat "Aku yang membelinya tapi Mama yang memilihnya!"
"Apa kamu sedang beralasan?"
"Tidak! Sungguh Mama yang memilihnya!"
"Kamu tidur disofa!"
"Tidak! Kita tidur bersama, ranjang ini sangat luas!"
"Siapa yang menjamin jika kamu tidak akan macam-macam?"
"Aku bersungguh-sungguh!"
"Baiklah! Jangan melewati garis ini!" Kata Bella sambil membuat sebuah penghalang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments