Part 9 : Berkunjung

"Ah....ini melelahkan!" Kata Bella sambil menyenderkan kepalanya ke kursi.

"Kenapa malah duduk? Kamu harus menyusun ini kedalam box!" Kata Ibu Bella.

"Biarkan Bella duduk sebentar Ibu!" Pinta Bella kepada Ibunya.

"Sudah selesai?" Tiba-tiba Brian datang dan menghampiri Bella.

"Tinggal menyusunnya kedalam box!"

"Kamu pasti lelah! Luruskan punggungmu!" Bella hanya bisa menurut dan dengan perlahan Brian memijit Bella.

Sentuhan Brian jelas membuat Bella bergidik nyilu, ada semacam puluhan capung yang menggelitiki pusarnya.

"Sudah...sudah!" Seraya beranjak dari duduknya "Bantu aku menyusun itu!"

"Iya! Tunjukkan caranya!"

Bella mengajari Brian dan lelaki itu cepat menyerap pelajaran singkat dari Bella.

"Sepertinya kamu bisa menyelesaikannya sendiri!"

"Ya...duduklah! Aku boleh memakan ini?"

"Tentu, makanlah!"

***

Pagi ini semuanya tampak sibuk, ini pertama kalinya Bella bertandang ke rumah mertuanya. Ibunya secara khusus memilihkan baju untuk anaknya.

"Ibu....ini terlihat sangat norak!"

"Norak apanya? Kamu harus terlihat rapi dan cantik."

"Aku tidak mau memakainya!"

Tiba-tiba Brian masuk keruang ganti dan sontak membuat Bella berteriak keras, Bella tidak mengenakan pakaian.

Dengan cuek Brian tetap masuk kedalam ruang ganti, jika dia keluar sekarang pasti akan membuat Ibu mertuanya curiga.

"Ini bukan pertama kalinya, kenapa kamu menjerit seperti itu?"

"Ha...ha...ha...astaga kamu memang lucu Bell! Brian pilihkan baju untuk Bella! Ibu sudah menyerah!"

"Iya Bu!"

Ibu Bella telah meninggalkan kamar "Kenapa kamu berteriak?"

"Dasar bedebah!" Sambil melilitkan handuk ditubuhnya.

"Aku sudah pernah melihatnya!" Sontak Bella melempar sebuah botol parfum kearah Brian.

"Auch....!" Lemparan Bella tepat mengenai dahi Brian.

Bella terkejut "Ah....maaf...apa itu sakit?" Sambil berlari kearah Brian, Bella terlihat cemas saat melihat dahi Brian berdarah.

"Duduklah! Biar aku obati!" Kata Bella sambil berlari keluar ruang ganti untuk mengambil kotak obat.

Brian menurut, dengan cepat Bella kembali dengan sekotak obat ditangannya.

Bella mulai mengobati luka Brian dengan perlahan dan hati-hati.

"Ini pasti sakit, maafkan aku!"

Brian merasakan sesuatu yang lain, sesuatu yang belum pernah dirasakan sebelumnya dengan wanita-wanitanya.

Perasaan nyaman dan damai.

Tanpa sadar direngkuhnya pinggang Bella dengan kedua tangannya.

"Ini pasti sakit!" Karena begitu panik Bella sampai tidak sadar kini dia hanya mengenakan handuk yang dililitkan begitu saja dibadannya.

Dua mahluk yang saling berdekatan, yang satu merasa sangat cemas dan bersalah yang satunya lagi merasakan sebuah kenyamanan.

"Sudah selesai!" Suara Bella membuatnya kembali tersadar dari keterlenaannya.

"Kamu sangat galak!"

"Maaf!"

"Pilih saja baju yang kamu suka!" Seraya beranjak dari tempat duduknya.

"Pilihkan satu untukku!"

"Setelah mencelakaiku sekarang kamu berusaha memanfaatkanku!" Menghampiri lemari pakaian Bella dan membolak-balik isinya.

"Ini saja!" Kata Brian sambil menenteng sebuah A-line dress berukuran Midi dengan bahan brokat warna biru tua.

"Pakailah!" Kata Brian sambil menyerahkan pakain kepada Bella.

"Kamu bisa keluar?" Pinta Bella kepada Brian.

"Ya! Aku ambil dulu bajuku ok!" Seraya mengambil pakaiannya "Aku akan berganti pakaian diluar!" Keluar ruang ganti dan menutup pintu.

***

Setelah berapa saat Bella keluar dari ruang ganti dengan mengenakan pakaian yang dipilihkan oleh Brian.

"Kita akan menginap berapa hari?"

"Entahlah!"

"Lalu berapa pakaian yang harus aku bawa?"

"Tidak perlu! Aku sudah membelikanmu pakaian disana!"

"Sepertinya kamu benar-benar kaya!"

"Manfaatkanlah uangku!" Ucapan Brian sontak membuat Bella tertawa.

***

Dua pasangan muda terlihat menuruni tangga dengan beriringan.

"Kalian sudah siap?"

"Kami akan berangkat Bu!" Kata Brian.

"Baiklah! Hati-hati dijalan, salam untuk Mama Papa ya! Bella jangan lupa Muffinnya!"

"Iya Ibu, nanti Brian sampaikan! Ayah mana?"

"Sudah berangkat dari pagi katanya ada pertemuan penting, beliau titip pesan agar kalian hati-hati dijalan!"

"Iya Ibu, kaya mau kemana saja!"

"Kami berangkat ya!" Seraya mencium pipi Ibunya.

"Iya sayang!"

***

Selepas kepergian Bella dan Brian tampak Ibu Bella tersenyum penuh kebahagiaan.

"Ah...putriku yang beruntung, semoga Brian selalu menyayanginya sampai tua!" Sebuah harapan terlontar dari mulutnya.

***

Setelah perjalanan sekitar 2 jam sampailah mereka di rumah orang tua Brian.

Mama dan Papa Brian terlihat sudah berdiri didepan pintu menyambut mereka.

"Ah...Bella sayang kamu sangat cantik!" Sapa Mama Brian sambil memeluk Bella.

"Mama juga!"

"Ayo masuk-masuk!" Kata Papa Brian.

"Mama memasakkan makanan yang lezat untuk kalian, Brian antar Bella ke meja makan!"

"Ayo sayang!" Seraya menggandeng tangan Bella.

"Ayo makan-makan!"

"Iya Mama!"

Brian dengan cekatan mengambilkan nasi kepiring Bella.

"Tidak perlu Brian aku bisa sendiri!" Menahan malu.

Tidak memperdulikan Bella "Apa segini cukup sayang?"

"Ya...ya...cukup!"

"Ha...ha...ha...Brian...Papa sangat bahagia melihat kalian! Menyenangkan bukan memiliki istri?"

"Iya Pa!"

"Mari makan Ma, Pa!"

"Ayo...ayo kita makan!" Jawab Papa Brian.

Suasana baru bagi Bella, tapi Bella merasa tidak begitu asing ditengah-tengah mereka. Papa Brian yang terlihat sangar tapi ternyata sangat humble dan humoris, Mama Brian yang sangat baik dan perhatian dan Brian...yang entah mengapa hari ini terlihat sangat perhatian.

***

Acara makan telah usai.

"Naiklah keatas, Bella pasti lelah!"

"Iya Pa!" Sahut Brian seraya menarik tangan Bella "Ayo sayang!"

Kini Brian dan Bella menaiki tangga menuju kamar Brian, pintu dibuka. Sebuah kamar yang luas terpampang didepannya. Bergaya monokrom dan hanya didominasi warna putih, hitam dan abu-abu.

Ranjang yang cukup besar, dengan bantal yang tersusun rapi.

Untuk seukuran lelaki, kamar ini terlihat sangat rapi.

"Kamu bisa mengganti pakaian!" Sambil menunjuk ruang ganti.

"Apa ada baju santai?"

"Tentu!" Kata Brian sambil merebahkan diri di ranjang.

Bella memasuki ruang ganti.

"Wah....banyak sekali dia membeli baju!" Sambil memilih baju yang pas untuknya.

Hampir setengah jam Bella membolak-balik pakaian dirak "Kenapa semua baju disini sangat seksi dan transparan!"

Akhirnya pilihan Bella jatuh pada satu kaos hitam dan celana pendek milik Brian.

Brian sedikit terkejut melihat Bella memakai pakaiannya.

"Itu bajuku! Kenapa tidak memakai bajumu?"

"Apa itu semua kamu yang membelinya?"

"Ya! Kenapa? Kamu terharu?"

"Kenapa memilih pakaian tidak layak pakai? Astaga isi kepalamu ternyata sangat jorok!"

"Kenapa bukankah itu model-model terbaru? Apa tidak sesuai dengan selera kamu?"

"Lihatlah! Dia berpura-pura bodoh!"

Tidak mengerti apa yang dibicarakan Bella, akhirnya Brian masuk keruang ganti dan melihat baju Bella. Kemudian kembali setelah beberapa saat "Aku yang membelinya tapi Mama yang memilihnya!"

"Apa kamu sedang beralasan?"

"Tidak! Sungguh Mama yang memilihnya!"

"Kamu tidur disofa!"

"Tidak! Kita tidur bersama, ranjang ini sangat luas!"

"Siapa yang menjamin jika kamu tidak akan macam-macam?"

"Aku bersungguh-sungguh!"

"Baiklah! Jangan melewati garis ini!" Kata Bella sambil membuat sebuah penghalang.

Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!