Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua

Bella terbangun dari tidur siangnya, mencari kesekeliling. Tidak ada sosok Brian dikamar itu.

Beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kelantai bawah.

Dilihatnya Mama mertuanya tengah sibuk merangkai bunga diruang tengah.

"Eh...Bella kamu sudah bangun nak?"

"Iya Ma!"

"Kamu mencari Brian ya? Brian pergi sebentar untuk menemui Sahabatnya!"

"Oh...iya Ma!" Mendekati Mama mertuanya.

"Wah...ternyata Mama sangat pandai ya merangkai bunga!"

"Kamu mau mencobanya?"

"Bolehkah?"

"Tentu, sini sayang! Duduk disebelah Mama!"

Dengan lembut Mama Brian mengajarkan sedikit tips untuk Bella.

"Wanita yang sempurna! Cantik, sabar, ramah, penyayang, pandai memasak dan sangat teliti!" Gunam Bella.

"Wah....ternyata kamu jauh lebih ahli dari Mama sayang!" Pujian Mama mertuanya sungguh membuat Bella tersanjung.

"Ini tidak sebagus hasil buatan Mama!"

"Menurut Mama itu sangat bagus! Kamu bisa menaruhnya dikamar nanti, ini bisa bertahan hingga satu minggu jika kamu mengganti airnya setiap hari sayang!"

"Bella boleh menaruh ini di kamar?"

"Tentu!"

***

Disisi lain seorang lelaki tampan tengah begelut dalam peluh disiang hari yang begitu terik, suhu ruangan yang dingin tidak mampu mencegah keringatnya.

Bulir-bulir jatuh beriringan dengan hentakan-hentakan kerasnya.

Sedang seorang wanita yang menjadi lawan mainnya terdengar m*ngerang dengan wajah yang sangat menggoda.

Pertarungan sengit yang m*nggairahkan, dan berakhir dengan d*esahan panjang dalam pelukan.

"Aku mencintaimu!" Bisik wanita cantik dalam pelukan lelaki itu.

Dengan mata terpejam "Aku juga mencintaimu sayang!"

"Kenapa kamu baru muncul? Aku sangat merindukanmu!"

"Maaf sayang!" Hanya kata-kata itu yang mampu keluar dari bibirnya.

"Aku takut kehilanganmu! Aku takut kamu pergi dariku dan datang padanya, malam-malamku dipenuhi dengan mimpi-mimpi buruk yang menakutkan sayang!"

Dengan lembut lelaki itu membelai wajah wanitanya "Hatiku hanya untukmu...dia hanya sebuah alat bagiku, agar masa depan kita berjalan dengan baik! Kuharap kamu mau mengerti dan sedikitlah bersabar, kamu mengerti?" Seraya mencium kening wanitanya dan hanya dijawab dengan sebuah anggukan.

***

Sore sekitar pukul 16.30 sebuah mobil Lamborghini Aventador S berwarna biru terlihat memasuki sebuah halaman rumah mewah.

Seorang ajudan membuka pintu mobil dan keluarlah seorang lelaki tampan dengan setelan denimnya.

Sang ajudan membungkuk "Maaf Tuan muda, Tuan besar ingin bertemu dengan anda diruang kerjanya!"

Tanpa menjawab Brian langsung memasuki rumah mewah itu.

Suara perempuan setengah baya menyambutnya "Kamu kenapa baru pulang?"

"Maaf Mama...Brian lupa waktu!"

"Temuilah istrimu!"

"Iya Ma!" Sahut Brian, lelaki itu tidak lantas menemui istrinya, tetapi malah memasuki ruangan kerja Ayahnya.

Mengetuk pintu "Masuk!" Terdengar suara sahutan dari dalam bernada keras.

Brian membuka pintu dan menghampiri Ayahnya.

"Duduklah!" Perintah Ayahnya seraya menyalakan cerutu dan menghisap dalam-dalam sebelum akhirnya terciptalah sebuah percakapan yang menegangkan.

"Kamu dari mana Brian?" Kata Ayahnya dengan mata tetap fokus melihat sebuah lukisan surialisme yang terpasang di dinding ruang kerjanya.

"Brian baru saja menemui teman-teman Papa?" Menjawab dengan suara yang sedikit bergetar.

"Dimana? Dengan siapa saja?"

"Ditempat biasa, ada apa Pa?"

"Kemarilah!" Berbicara dengan suara lebih lembut.

Brian mendekat, dipandanginya wajah putra didepannya, putra kebanggaanya meskipun sebenarnya tidak selalu membanggakan.

Dipindahkannya cerutu ditangan kirinya dan...

"Plak!!!" Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Brian.

"Kamu kira Papa bodoh Brian? Kenapa kamu masih menemui wanita ****** itu lagi? Hah??? Apa Bella tidak cukup menggetarkan hatimu??"

Brian hanya menunduk tanpa berkata apapun.

"Papa benar-benar tidak mengerti jalan pikiran kamu!!! Berhenti menemui wanita itu! Berhenti!!! Apa itu tidak cukup jelas untuk kamu???"

"Sanggupkah kamu melihat wanita sebaik Bella terluka?"

"Berhentilah memalukan Papa Brian!"

"Papa sudah cukup tua untuk mengurusi semua kekacauan yang kamu timbulkan! Bukankah kamu juga merasakan pukulan Papa sudah tidak sekeras dulu?"

Brian hanya menunduk tanpa menjawab sepatah katapun.

Otaknya berfikir keras, bagaimana bisa Papanya tahu? Apa diam-diam beliau mengawasinya.

"Papa akan menganggap hal ini tidak pernah terjadi! Tapi jika ini terulang kembali, kamu harus menerima segala resikonya!"

"Keluar!"

Brian membungkuk dan kemudian berlalu dari hadapan Papanya tanpa berkata sepatah katapun.

***

Diruang tengah terlihat Mamanya tengah duduk santai menikmati segelas minuman hangat.

"Kamu baru saja menemui Papamu?"

"Iya Ma!"

"Ada masalah apa Brian!"

"Tidak ada masalah Ma, Papa hanya menanyakan sesuatu kepada Brian!"

"Oooo....!"

"Bella dimana Ma?"

"Sepertinya Bella ada diruang baca!"

Brian melangkah menuju perpustakaan pribadi keluarga Nicholas, dilihatnya istrinya tengah duduk dengan serius dengan buku ditangannya.

Hatinya sedikit merasa bersalah.

Bella menyadari kedatangan Brian "Kamu sudah pulang?"

"Iya!"

"Kamu mau menempati rumah dari Papa, atau mau membeli rumah baru sesuai keinginanmu?"

Menatap kearah Brian "Terserah! Kalau bisa lakukan dengan cepat, aku harus kembali bekerja!"

"Iya!"

***

"Kamu masih disini?" Tanya Brian, karena dilihatnya istrinya masih asik membaca, tanpa memperdulikan jam.

"Hemmmm!"

Tersenyum "Ayo kita makan dahulu! Papa dan Mama sudah menunggu di meja makan!"

Melirik jam besar yang terpasang disalah satu sisi dinding "Iya!" Seraya mengembalikan buku ke raknya.

"Kamu bisa membawanya!"

Tersenyum "Bolehkah?"

Lantas Brian mengambil buku yang baru saja ditaruh oleh Bella "Ayo!"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju meja makan.

Brian mengira suasana akan menjadi sangat canggung karena peristiwa sore tadi, tapi ternyata tidak, suasana begitu cair. Dengan Bella yang mendominasi pembicaraan bahkan membuat Papahnya terkekeh berkali-kali.

"Pa! Brian dan Bella akan memilih untuk tinggal berdua!" Kata Brian mengawali obrolan serius dengan Papanya.

Melirik anaknya dengan pandangan penuh kecurigaan "Tidak! Kalian akan tinggal disini sampai Bella hamil!"

Deg...sampai Bella hamil!!! Kata-kata itu jelas membuat bulu kuduk Bella merinding...bagaimana mungkin menunggu sampai hamil, hubungan ini hanyalah sebuah kepalsuan.

"Tidak....tidak....tidak boleh seperti ini!" Gunam Bella.

"Papa...ini keputusan kami bersama, sebenarnya berpindah dari rumah dan mencoba hidup baru tanpa Ibu dan Ayah sangat berat bagi Bella. Tapi Bella rasa itu bukan keputusan yang buruk, Bella dan Brian adalah dua orang yang dipersatukan begitu saja, bisa dipastikan Brian belum sepenuhnya mengenal Bella atau bahkan Brian juga belum tentu mencintai Bella dengan sepenuh hati!"

"Apa yang kamu ucapkan Bella!" Kata Brian menyanggah perkataan Bella.

Memegang jemari Brian dan meremasnya "Maaf...karena mengatakan ini Brian...tapi aku juga merasakan hal seperti itu terhadapmu!" Memandang wajah suaminya dengan tatapan lembut.

"Papa dan Mama tidak perlu merasa cemas! Kami akan mencoba untuk saling mencintai dan berbagi kebahagiaan bersama. Akan lebih baik bagi Bella ataupun Brian untuk mencoba saling mengenal satu sama lain jika kami tinggal berdua. Jadi Bella mohon ijinkan kami untuk memulainya!"

Papa dan Mama Brian saling berpandangan "Papa ijinkan saja mereka tinggal berdua!" Kata Mama Brian dengan lembut.

"Jadi kalian ingin mencari rumah baru atau tinggal di rumah yang sudah Papa pilihkan?"

Terpopuler

Comments

Dea Kurnia

Dea Kurnia

klo udh bucin tw rasa ntar si brian..udh nikah masih ajj gituan sm cwe lain..org nya coba buka hati bwt istri dlu..

2021-11-24

2

Dea Kurnia

Dea Kurnia

duh brian😡😡😡

2021-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!