Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna

Malam hari disebuah rumah mewah keluarga Nicholas.

"Bagaimana Bella?" Kata Gabriel mengajukan pertanyaan untuk anak semata wayangnya.

"Brian tidak menyukainya Pa!"

Papanya terlihat mengernyitkan alis "Ah...cinta bisa datang seiring berjalannya waktu Brian! Lihatlah dia...gadis cantik dan sopan! Papa menyukai gadis itu!" Sesungging senyuman merekah dibibirnya.

"Kenapa tidak Papa saja yang menikah dengannya!" Sanggah Brian, membuat Papanya tersulut emosi.

"Kamu!!!"

Brian hanya menunduk, menyadari kesalahan yang baru saja dia lakukan.

"Ayah Bella sangat percaya padamu, kelak jika kamu sudah menikah dengan Bella, seluruh perusahan akan menjadi tanggung jawabmu! Itu bagus untuk masa depanmu! Papa juga menginginkan yang terbaik untuk kalian!"

"Tidak ada penolakan Brian, kecuali jika kamu mau melepas semuanya demi keegoisanmu!"

"Tinggalkan rumah ini dan semua fasilitas yang Papa berikan dan kamu bisa dengan leluasa melakukan keinginanmu!" Kata terakhir Papanya membuat Brian tidak mampu lagi berkata-kata.

Jelas Brian tidak akan mampu hidup tanpa harta Papanya, apa artinya seorang Nicholas Brian tanpa nama besar keluarganya.

***

Minggu pagi yang cerah.

Ayah Bella tengah menyibukkan diri dengan taman bunganya, menyirami, menyiangi rumput dan memberikan pupuk.

Dengan terengah-engah Bella menghampiri Ayahnya.

"Ayah merawatnya dengan baik!" Kata Bella memulai percakapan.

"Ha...ha...ha...ini keahlian lain Ayah! Kamu rajin sekali berlari pagi akhir-akhir ini Bell?"

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Belum sempat menjawab pertanyaan, pertanyaan lain telah meluncur dari mulut Ayahnya.

Melihat reaksi putri semata wayangnya Alnord benar-benar paham, putrinya sedang mencemaskan sesuatu.

"Apa yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Alnord tanpa sedikitpun mengalihkan pandangan dari mawarnya.

"Ayah!"

"Iya!"

"Ayah...."

"Katakanlah!"

"Kenapa Ayah menjodohkanku dengan Brian?"

Menghela nafas "Ada banyak alasan Bella!" Memandang putrinya.

"Apa itu Ayah?"

"Pertama! Karena kamu tidak ingin meneruskan usaha Ayah, maka kamu harus cepat menikah dan memiliki anak. Sebagai penerus Ayah!"

"Kedua! Brian pria pandai, matang dan baik hati, meskipun dia sebenarnya tidak cukup layak untuk mendampingimu, mengingat Brian itu masih muda...wajar jika dia ingin bermain-main. Setelah menikah dia pasti hanya akan melirik padamu!"

"Jadi Ayah tahu kalau Brian Playboy?"

Tertawa "Tentu saja Bella, sebelum memutuskan untuk menjodohkannya denganmu, Ayah sudah menyelidiki segala sesuatu tentang Brian. Kamu tidak perlu mencemaskannya!"

"Tapi Ayah....kenapa harus dengan Brian? Bella bisa mencari lelaki lain!"

"Ini untuk alasan ketiga, Sejak kamu lahir. Papa Brian sudah jatuh hati padamu dan menyuruh Papa berjanji agar hanya menikahkanmu dengan anaknya!"

"Ayah!"

"Iya Bell!"

"Brian tidak cocok untukku! Sebenarnya kami sudah berbicara dan Brian juga tidak menginginkan pernikahan ini!"

"Benarkah?"

"Iya Ayah! Dan dia menyuruh Bella untuk membatalkan perjodohan ini!"

"Bella menolak dan menyuruhnya untuk berbicara langsung dengan orangtuanya."

"Tapi Ayah tahu apa yang dia katakan?"

"Apa?" Kata Ayah Bella.

"Dia tidak bisa melakukan itu karena Papanya mengancam akan mencoretnya dari daftar keluarga! Dia benar-benar bukan lelaki idaman Bella Ayah!" Ucap Bella sedikit merajuk.

Dan hanya ditanggapi dengan sebuah senyuman oleh Ayahnya.

"Ayah!"

"Itu tugas kamu Bella!"

"Tugas apa?"

"Merubah Brian menjadi semakin dewasa dan menyadarkannya bahwa tanpa nama besar keluarga sekalipun dia tetaplah lelaki hebat!"

Kini gantian Bella yang menghela nafas "Jadi tidak boleh ada penolakan?"

"Iya sayang!"

"Bagaimana jika aku meninggalkan impianku dan kembali kepada Ayah!"

"Itu tidak bisa mengubah apapun sayang!" Jawab Arnold sambil tersenyum manis.

Percakapan pagi yang cukup membuat Bella paham, hal yang bisa dilakukannya saat ini adalah menuruti perintah Ayahnya. Menikah dengan seorang Nicholas Brian, pria bedebah itu.

***

Pagi hari dikediaman keluarga Alnord terlihat lenggang, hanya ada kesibukan didapur, Ibu dan Mba Asri tengah sibuk memasak.

Hari ini keluarga Brian akan datang ketempatnya untuk melamar secara resmi.

"Kenapa kalian menyibukkan diri memasak, bukankah memesan makanan siap hidang jauh lebih praktis?" Ucap Ayah Bella sambil mencomot sebuah macaron yang sedang disusun Nyonya Natalie.

"Ayah!!" Hardik Ibu Bella.

"Ha...ha...ha...hanya satu Ibu!" Kata Ayah Bella dan membuat Bella dan Mba Asri tertawa terkekeh.

"Ibu ingin memasakkan sesuatu yang sepesial untuk menantu Ibu!"

"Astaga Ibu, menikah saja belum bagaimana Ibu bisa menyebutnya sebagai menantu?" Ucap Bella sedikit jengkel.

"Sebentar lagi Bella!"

***

Malam hari.

Rumah keluarga Alnord yang tadi lenggang telah berubah menjadi sedikit ramai. Ada beberapa kerabat dan kolega bisnis Tuan Alnord.

Tidak berselang lama rombongan dari keluarga Nicholas datang, disambut senyuman dan perlakuan hangat dari keluarga Alnord.

***

Brian terlihat sangat tampan dengan balutan celana bahan berwarna hitam dan kemeja lengan panjang berwarna biru muda, dia terlihat merubah warna rambutnya menjadi hitam pekat.

Sejujurnya hati Bella berdebar hebat kala jemari lembut Brian menyentuh tangannya untuk memasangkan cincin dijari manisnya.

Seutas senyum mengambang dibibir seksi Brian.

Bergantian Bella yang memasangkan cincin dijemari Brian.

Tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan kala Bella usai memasangkan cincin untuk Brian.

"Bukankah sekarang waktunya untuk mencium Bella?" Celetuk salah satu kerabat dan diikuti sorak gemuruh semua orang yang hadir disitu.

"Aku akan melakukannya nanti!" Jawab Brian sedikit berteriak.

Dan nyaris membuat wajah Bella memerah seperti kepiting rebus.

Dan diikuti sorak gemuruh yang lebih membahana.

"Cium...cium!" Ucap beberapa orang secara bersamaan.

Sesekali Bella melirik kearah Ayah dan Ibunya, senyum sumringah yang tersungging dibibir mereka menyadarkan Bella. Kebahagiaan merekalah yang terpenting untuknya saat ini.

"Maaf!" Ucap Brian lirih seraya mencium pipi Bella.

Dan lagi-lagi wajah Bella kembali memerah menahan malu.

***

Tanpa satu orangpun yang menyadari ada seorang tamu yang sama sekali tidak diharapkan kehadirannya, memandang penuh amarah disudut ruangan. Mengenakan dress putih dengan rambut yang sengaja terurai panjang hingga menutupi hampir separuh wajahnya. Tidak berselang lama dia memilih untuk pergi sebelum hatinya semakin terluka.

***

Acara berlangsung hingga sangat larut.

"Ayah bolehkah Bella keatas?" Berbisik ditelinga Ayahnya.

"Apa kamu lelah sayang?"

"Iya, sedikit!"

"Naiklah!"

Setelah mendapat persetujuan dari Ayahnya Bella beranjak menuju kamarnya. Ditangga dia bertemu dengan Brian yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Kamu mau kemana?"

"Keatas, disini sedikit penat!"

"Bolehkah aku ikut?"

Dengan gagap Bella menjawab "Ya...ya...tentu!"

Bella menaiki tangga dan diikuti oleh Brian dibelakangnya.

Tiba-tiba kaki Bella tanpa sengaja menginjak gaun panjang yang dikenakannya, hingga membuatnya kehilangan kendali dan hampir saja jatuh terjungkal. Untung saja dengan cekatan Brian menangkap tubuh Bella.

Deg....posisi yang sangat tidak baik menurut Bella, tangan kekar Brian yang merengkuh erat pinggangnya, Tubuhnya yang menempel sempurna pada tubuh Brian bahkan Bella bisa merasakan kekar tubuh Brian dengan punggungnya.

"Maaf!" Ucap Bella.

Tidak ada jawaban dari Brian.

Apa pria sedingin itu bisa menjadi playboy?

Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!