Bella terbangun dari tidurnya saat jam telah menunjukkan pukul 07.00 pagi.
Wajah pertama yang dilihatnya adalah suaminya, yang kini terlihat sedang fokus membaca disisi tempat tidur.
"Kenapa aku ada disini?"
"Kamu tidak ingat? Semalam kamu merangkak ke ranjang sambil berkata dingin....dingin....!" Brian menjawab tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya.
"Aku melakukan itu?" Sambil bangun dari tidurnya.
"Ternyata kamu benar-benar tidak ingat!"
"Astaga!!! Kenapa aku bodoh sekali!" Kata Bella sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
Disisi lain Brian terlihat sedikit menyunggingkan senyum, jelas-jelas Brian yang memindahkan Bella ke ranjang tadi malam, jiwa laki-lakinya merasa tidak tega membiarkan Bella tidur meringkuk dengan tidak nyaman diatas sofa, tapi dia juga tidak mau menggantikan Bella untuk tidur di sofa.
"Kamu mau kemana?"
"Kebawah!"
"Bukankah semalam aku sudah bilang? Paling tidak kamu harus turun sekitar pukul sembilanan."
"Perutku lapar!"
"Duduklah!" Menaruh buku di ranjang dan beranjak dari tempatnya.
"Kamu mau kemana?"
"Kebawah mengambil makanan!"
"Cih...sampai kapan kamu akan terus berpura-pura perhatian?"
Tidak menjawab pertanyaan Bella dan langsung keluar kamar, didapatinya Ibu mertuanya tengah berada di dapur. Membuatkan secangkir kopi untuk Ayah mertuanya.
"Kamu sudah bangun nak?" Sapa Ibu Bella dengan manis.
"Iya Ibu!"
"Bella mana?"
"Masih diatas!" Sambil memanggang dua buah roti di mesin pemanggang.
"Kamu lapar? Duduklah! Biar Ibu yang buatkan!"
"Tidak Ibu, biar Brian saja! Ini untuk Bella, dia lapar dan dia merasa sangat malas untuk turun!"
"Oooo...untuk Bella!"
Tiba-tiba Ayah Bella muncul dan berkata "Bella ini, bukannya bangun pagi untuk menyiapkan sarapan malah menyuruh suaminya untuk turun menyiapkan makanan untuknya!"
"Tidak apa-apa Ayah, sepertinya Bella cukup lelah!"
"Apa yang dilakukannya hingga dia lelah? Dia bahkan sudah 3 hari tidak bekerja.
"Ayah!" Sanggah Ibu Bella sambil menginjak kaki suaminya.
"Kenapa?"
Mulai sadar maksud istrinya "O...ya...Bella pasti lelah, buat juga sarapan untukmu Brian! Ayah harus menyiram tanaman Ayah!" Sambil berlalu.
"Misi berhasil!" Gunam Brian dalam hati, kemudian dia lanjut membuat telur mata sapi untuk Bella.
"Ibu apa yang biasa diminum Bella saat pagi? Kopi? Susu hangat?"
"Susu dingin Brian!"
"Dingin?? Itu tidak bagus! Aku akan membuat segelas susu hangat untuknya!"
"Jika kamu yang membuatnya Bella pasti meminumnya!"
Dua gelas susu hangat, dua buah roti panggang, dua buah telur mata sapi, beberapa daging slice panggang, potongan buah alpukat, kiwi dan apel, dan dua buah cruffles dengan lelehan madu sudah siap, Brian membawanya ke kamar.
***
"Ini makanlah!" Kata Brian sambil menaruh nampan didepan Bella.
"Kamu yang membuatnya?" Terlihat kagum dengan hasil karya Brian.
"Cobalah!"
"Ah...ini panas!"
"Tidak itu hangat! Minumlah! Susu dingin tidak terlalu bagus!"
"Aku tidak suka!"
"Benarkah? Mengambil segelas susu dan menyodorkannya di mulut Bella.
"Minum!" Perintah Brian.
Bella akhirnya meminumnya.
"Tidak terlalu buruk bukan?"
Dijawab anggukan oleh Bella.
Kemudian mereka menikmati sarapan pagi bersama.
"Aku akan mulai ke butik besok!" Kata Bella mengawali pembicaraan.
"Tidak boleh!"
"Kenapa?"
"Aku tidak bekerja seminggu, kamu juga harus seminggu, besok kita menginap di rumah orang tuaku!"
"Apa kita akan tinggal disana selamanya?"
"Papa sebenarnya sudah menyiapkan rumah untuk hadiah pernikahan kita!"
"Mmmm....benarkah?"
"Ya!"
"Tapi aku suka tinggal disini!"
"Tinggal disini berarti begitu banyak sandiwara!" Kata-kata Brian sontak membuat Bella tersadar. Pernikahannya saat ini hanyalah sebuah sandiwara belaka.
"Ayo kita mencari rumah baru!" Seraya beranjak dari duduknya dan berlalu meninggalkan Brian.
***
"Kamu sudah bangun?" Sapa Ibu kepada Bella.
"Sudah dari tadi Bu, tapi malas untuk turun!"
"Brian sangat perhatian, Ibu senang melihatnya!"
"Benarkah? Dia memang pengertian!" Sambil tertawa terkekeh.
"Ayah mana?" Tanya Bella kepada Ibunya.
"Sudah berangkat ke kantor sayang.
"Besok Bella akan pergi ke rumah Brian Ibu, Bella menginap!"
"Iya sayang! Bagaimana kalau kita membuat cup cake atau muffin utuk mereka?" Bertanya dengan senyum dibibirnya.
"Ide bagus! Bella akan keluar untuk belanja!"
"Apa kamu tidak apa-apa? Biar Ibu saja yang keluar!"
"Tidak, biar Bella saja!"
Tiba-tiba Brian muncul dan menyela pembicaraan.
"Biar Brian yang mengantarkan Bella berbelanja Ibu!"
"Benarkah? Ah...kalian sangat pengertian!"
"Kenapa kamu ikut?"
"Karena aku suamimu!"
"Astaga!!! Mereka yang belum menikah pasti ingin segera menikah saat tahu suaminya sebaik kamu!"
Memeluk Bella dari belakang "Kamu sedang meledekku?"
"Astaga mata Ibu! Ha...ha...ha...kalian sangat serasi!"
"Kamu tidak berganti pakaian sayang?" Bertanya kepada Bella.
"Apa kamu akan terus bergelayut seperti ini?"
"Ah...maaf!" Tertawa lebar sambil melepaskan pelukannya.
***
Kini Bella dan Brian sudah berada dipusat perbelanjaan.
"Apa yang ingin kamu beli?"
"Sesuatu!" Sambil terus berjalan menyelusuri setiap lorong, hingga langkahnya terhenti saat menemukan apa yang dicarinya.
Mengambil beberapa belanjaan dan menaruhnya di troli.
Bella kembali berjalan dan Brian dengan setia membuntutinya dari belakang.
Pasangan mata yang tidak sengaja berpapasan dengan mereka memandang penuh iri.
"Apakah itu kekasihnya?" Bisik seseorang.
"Sudah pasti itu suaminya!" Bisik teman disebelahnya.
"Ah...irinya...suaminya sangat tampan!"
"Bukankah dia terlihat seperti seorang aktor?"
"Lihatlah! Istrinya juga sangat cantik!"
Bella sama sekali tidak terganggu dengan celoteh mereka, dia hanya fokus memilih barang-barang yang dibutuhkannya. Sampai dia merasa semuanya sudah dia dapatkan.
"Ayo kita ke kasir!" Kata Bella kepada Brian.
"Ayo!" Mendorong troli belanjaan.
Saat semuanya sudah dihitung dan kasir menyebutkan total yang harus dibayar, baik Brian ataupun Bella sama-sama mengeluarkan kartu mereka.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Brian.
"Tentu saja membayar!"
Menarik tangan Bella "Ini saja mba!" Kata Brian kepada kasir "Kamu tidak boleh melakukan itu lagi, membayar belanjaan adalah tugas suami."
Sekali lagi Bella dibuat tersipu dengan sikap Brian.
"Kamu mau mencoba beberapa baju?"
"Tidak!"
"Tas?"
"Tidak!"
"Jam tangan!"
"Tidak! Aku mau itu!" Sambil menunjuk es krim.
"Tunggu! Aku akan segera kembali!" Sambil berlalu dan kembali lagi dengan dua es krim corn.
"Aku membeli dua rasa, cokelat dan vanila! Mana yang kamu inginkan!"
"Dua-duanya!" Sambil mengambil dua buah es krim dan mulai memakannya secara bergantian.
"Ha...ha...ha...! Apa kamu tidak mau berbagi denganku?"
"Kamu bisa membelinya lagi jika mau!"
"Ha...ha...ha...! Kamu sangat lucu Bella!" Sambil mengelus-elus rambut Bella.
"Ayo kita pulang!" Kata Brian sambil menenteng 4 kantong belanjaan dan tanpa berperikemanusiaan Bella berjalan lenggang kangkung sambil menikmati dua es krimnya.
Sampai di basement Brian menaruh belanjaannya dilantai dan membukakan pintu mobil untuk Bella.
"Masuklah!"
***
Dengan perlahan Brian mengendarai mobilnya.
"Ada tempat yang ingin kamu kunjungi?
"Tidak!"
"Berikan aku sedikit es krimnya!"
"Tidak!"
Melihat ekspresi memelas Brian akhirnya Bella menyodorkan es krim kearah Brian.
"Kenapa gigitanmu sangat besar?"
"Ha...ha...ha...terimakasih es krimnya!"
"Ini tinggal cornya saja!"
"Kamu mau lagi?"
"Tidak!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments