Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan

"Kamu sudah bangun?" Itulah kata pertama yang didengar Brian ketika membuka mata, dilihatnya wanita itu tengah memasukkan barang-barang ke dalam sebuah kotak besar.

Wanita itu menanggalkan aktivitasnya dan berjalan menghampiri suaminya, memegang dahi lelaki itu "Ini sudah lebih baik, bagaimana keadaanmu?"

"Aku baik-baik saja!" Tanpa menyahut wanita itu lantas keluar kamar dan kembali lagi dengan sebuah nampan di tangan.

Menaruh benda yang tadi dibawanya di atas meja, kemudian membantu lelaki dihadapannya untuk duduk.

"Buka mulutmu!" Sambil memberikan sesuap bubur yang kemudian dilahap oleh lelaki itu. Tandas sudah, semangkuk penuh bubur.

"Minum ini!" Sambil memberikan sebutir obat berwarna putih dengan ukuran yang cukup besar.

"Aku tidak bisa menelannya!" Itulah kata yang keluar dari mulut lelakinya.

Wanita itu lantas membagi obat itu menjadi beberapa potongan kecil, kemudian memberikan satu-persatu potongan itu kepada lelaki didepannya.

Kini tanpa dalih lagi lelaki itu menelan habis potongan-potongan tersebut.

"Satu jam lagi kamu boleh rebahan!" Seraya memberikan ponsel untuk lelakinya, berharap itu bisa menghilangkan kejenuhannya. Kemudian dia kembali bergelut dengan aktivitasnya.

Lelaki itu hanya diam, sambil memandangi wajah istrinya, wanita itu sangat sibuk tapi tetap menyempatkan waktu untuk mengurusnya.

"Kamu boleh rebahan sekarang!"

"Tidak aku ingin terus seperti ini!"

Wanita itu berjalan mondar-mandir dari ruang kerjanya mengambil berkas-berkas penting dan menaruhnya ke dalam kotak satunya, karena kotak sebelumnya telah terisi penuh.

Jarum jam menunjukkan pukul 11.30, ketika semuanya telah selesai dikemas dan dirapikan.

"Kamu mau menu makan siang apa?"

"Seolleongtang, Mandu!" Menyahut dengan mimik wajah yang menggemaskan.

"Kamu harus bersabar untuk itu!" Dengan senyum yang mengambang di sudut bibirnya.

Kini tinggal Brian seorang diri di ruangan itu.

***

"Bagaimana keadaan Brian?"

"Panasnya sudah mereda, dia menghabiskan buburnya dan meminum obatnya!"

"Ibu sudah memasak untuk menu makan siang!" Saat dilihatnya Bella mengambil sebuah panci dan meletakkannya di atas kompor.

"Bayi beruang itu menginginkan mandu dan Seolleongtang!"

"Benarkah?"

"Mmmmm....!"

"Sepertinya ada beberapa mandu di lemari pembeku!"

"Wah...aku sungguh beruntung!" Seraya mengambil mandu dan bergegas mengukusnya.

Sambil menunggu Mandunya matang Bella

kembali bergelut dengan Seolleongtangnya.

***

Memasuki kamar dengan sepiring Mandu ditangannya, dilihatnya lelakinya tengah memainkan ponsel dengan badan meringkuk di ranjang.

"Bangunlah!"

"Kamu baru bisa menikmati Seolleongtangnya untuk makan malam nanti!" Seraya menyerahkan piring ke lelakinya.

"Makanlah!"

"Kamu tidak menyuapiku lagi?"

Duduk disebelah lelakinya "Buka mulutmu!" Potongan pertama, kedua, ketiga...dan tandaslah isi piring itu.

***

Bella masih bergelut di dapur, saat hujan sore turun dengan derasnya.

Sebuah rengkuhan hangat melilit pinggangnya "Brian!" Sejak kapan lelaki itu menjadi begitu berani dan tidak tahu diri, percakapan semalam jelas membuatnya tidak baik-baik saja. Apakah benar lelaki itu akan mengakhiri hubungannya dengan wanitanya? Apa semudah itu? Apakah lelaki itu hanya mempermainkan perasaannya? Pertanyaan demi pertanyaan membebani pikirannya. Namun jelas dia sangat menikmati pelukan hangat itu.

"Kamu sudah lebih baik?" Bertanya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Iya, berkat kamu!"

"Duduklah!"

"Tidak! Aku akan tetap di sini menemanimu!"

***

"Brian sudah sembuh?" Tanya Alnord kepada Agatha.

"Sepertinya sudah! Ibu merasa hubungan mereka semakin baik!"

"Benarkah? Itu bagus!"

"Ya! Sekarang Brian tengah bergelayut manja di punggung Bella!"

"Aku ingin melihatnya!" Seraya berjalan ke dapur berpura-pura mengambil segelas minum.

Benar saja, Brian terlihat merengkuh Bella dari belakang.

Menyadari kehadiran mertuanya "Ayah sudah pulang?" Bertanya tanpa sedikitpun melepaskan Bella.

"Iya! Kamu masak apa Bell?" Tanya Gabriel kepada anaknya.

"Seolleongtang, Ayah cepat mandi, kita makan malam bersama!"

"Iya!"

"Kamu juga harus mandi Brian!"

"Aku mau mandi bersamamu!"

"Aaaa....!!!" Sebuah cubitan keras mendarat di perut Brian "Sakit Bella!"

"Astaga!!! Kenapa aku menikahi seekor bayi?"

"Seekor???"

"Iya, seekor bayi beruang!"

"Bella!!!" Berteriak dengan manja sambil menjejakkan kakinya ke lantai.

"Ha...ha...ha...ha...jangan bertingkah seperti itu, astaga!! Aku bisa sakit perut!"

***

Brian berencana menemui Claire usai makan malam, dia benar-benar ingin mengakhiri hubungan cintanya dengan wanita itu, sebelum semuanya menjadi lebih sulit.

Claire adalah wanita terlama yang pernah dikencaninya dan dia adalah cinta pertama Brian...wanita manja dan rupawan itu kembali hadir dalam kehidupannya setelah sekian lama menghilang.

Jika bertanya apa yang istimewa darinya, tentu saja wajah dan tubuhnya.

Selama ini Brian hanya mengencani wanita cantik.

Dan belum ada seorang wanitapun yang menolak untuk bermain ranjang dengannya, bahkan untuk wanita yang baru ditemuinya sekalipun.

Pesonanya mampu meluluhlantahkan hati setiap wanita, jika Brian memutuskan untuk tidur dengan seorang wanita itu adalah sebuah "Kehormatan" bagi si wanita tersebut.

Sungguh sebuah lelucon yang memuakkan bukan???

***

Seorang wanita cantik muncul dihadapannya, memakai celana super pendek dan sebuah Crop top yang hampir memuntahkan isi dadanya. Rambut panjangnya terlihat tergerai dan masih basah, sepertinya wanita itu baru saja selesai mandi. Bahkan tanpa make up sekalipun wanita itu tetap terlihat sangat mempesona.

Tersenyum manis "Sayang!" Kemudian bergelayut manja di lengan Brian.

Brian melangkah ke dalam apartemen tersebut dan duduk di sebuah single sofa.

Clare duduk di pangkuan Brian, merengkuh lelaki itu dengan manja "Kenapa kamu terlihat berbeda!"

"Ayo kita putus!" Kata Brian dengan nada datar.

Wanita itu hanya tersenyum nakal menanggapi kata-kata Brian, melepas kancing bajunya satu persatu.

Kini Claire hanya mengenakan sebuah br* yang tampak kekecilan.

"Kamu salah mengartikan ini Claire, ayo kita akhiri ini!"

"Aku sangat kecewa!" Sambil menggigit ujung bibirnya.

Jiwa lelaki Brian meronta-ronta, dan sebelum semuanya menjadi sulit untuk dikendalikan Brian beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan tempat itu.

Di dalam mobil Brian mencoba menenangkan diri, menenangkan isi c*lananya yang sedari tadi terus memberontak liar.

Dinyalakannya mesin mobil dan dengan kecepatan tinggi bergegas meninggalkan tempat itu.

***

Sampai di rumah, dilihatnya istrinya sudah tertidur pulas.

Didekatinya wanita itu dan dengan perlahan dikecupnya keningnya.

"Ah...seharusnya aku tidak melakukan itu!" Sedikit menyesal saat disadarinya bagian lain dari tubuhnya ikut bergelora.

Dicobanya untuk memejamkan mata, tapi tetap tidak bisa.

Apa aku boleh menyentuhnya?

Apa tidak masalah jika aku memintanya?

Belum juga tuntas pertanyaan-pertanyaan yang mencuat dari pikirannya, tangannya telah lebih dulu merengkuh wanita disebelahnya, diciumnya pipi wanita itu dengan lembut, merambat hingga ke leher.

Hingga membuat Bella tersadar dari tidurnya dan menjerit keras.

"Ini aku Bella!"

Dengan nafas tersenggal-sengal "Astaga Brian kamu membuatku terkejut!"

"Aku menginginkannya Bella!" Seraya menghujani banyak ciuman.

"Brian kamu lupa hubungan kita?" Dengan wajah ketakutan mencoba untuk menyingkirkan Brian, namun semakin Bella berusaha dia semakin merasakan Brian semakin keras padanya.

"Aku sudah mengakhiri hubunganku dengan Claire Bell, aku sepenuhnya milikmu...ayo kita jalani hubungan kita seperti yang seharusnya!"

"Ini terlalu cepat Brian, beri aku waktu!"

"Apa yang kamu tunggu?" Kini tidak hanya bibirnya yang bekerja, tangannya mulai melepaskan satu-persatu kancing baju Bella.

Wanita ini kini benar-benar tidak berdaya, tubuhnya tertindih badan Brian yang kekar, tangan kirinya mengunci kedua tangan Bella dan tangan satunya membuka kancing baju Bella. Tidak hanya itu bibirnya juga tidak berhenti m*l*mat bibir Bella.

Baju Bella telah terlepas seluruhnya, dipandanginya lagi wanita didepannya.

Meskipun dadanya tidak sebesar Claire, tapi ini sungguh tidak buruk.

"Brian....berhenti! Kumohon berhenti!" Rintih Bella mencoba menyadarkan kembali kewarasan suaminya.

"Sayang...aku menginginkanmu!" Diremasnya d*da Bella dengan lembut, disusul sebuah er*ngan dari mulut Bella.

Terpopuler

Comments

Dea Kurnia

Dea Kurnia

ko blum up2 kak??

2021-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!