Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya

Brian benar-benar hanya mampir untuk segelas kopi. Dan diapun pergi setelah menandaskan kopinya, menolak untuk memakai mobil Bella, menolak untuk Bella antar dan menolak untuk menginap.

Tit...tit...tit...tit....alarm berbunyi untuk kesekian kalinya.

"Aaaargh!" Bella meraih jam waker dan mematikannya. Dia masih sangat mengantuk...semalaman dia hanya membolak-balikkan badannya diatas kasur. Pikirannya benar-benar kalut. Apa ini yang dimaksud ayahnya.

"Tapi ada saatnya nanti kamu harus mendengarkan Ayah dan tidak bisa menolak permintaan Ayah!"

Sebenarnya perjodohan ini sama sekali tidak memberatkan Bella, apalagi jika itu membuat Ayahnya senang. Terlebih lagi Brian adalah orang pertama yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Apa ini hadiah dari Tuhan untuknya???

Tapi melihat reaksi Brian sepertinya dia tidak menyukainya.

Lalu apa yang harus dilakukannya saat ini??? Ya...menemui sahabatnya.

Bella membatalkan niatnya untuk tidur kembali dan tersadar sepenuhnya.

Beranjak dari kasur bergegas mandi, berganti pakaian dengan celana Jeans ketat dan crop top warna putih, rambut lurusnya diikat ekor kuda. Kemudian berjalan menuruni tangga dan mendapati Ayah Ibunya tengah menikmati sarapan.

"Tumben sekali hari libur bangun pagi sayang?" Tanya Ibu Bella.

"Iya Bu, Bella mau pergi menemui Dera!"

"Ayo sarapan dulu!"

"Nanti saja Bu!"

"Brian pulang jam berapa semalam Bell?" Tanya Ayah Bella.

"Tidak lama setelah menghabiskan kopinya Ayah!"

"Bella berangkat!"

"Iya, hati-hati dijalan Bell!" Ucap Ayah dan Ibu Bella bersamaan.

***

Kali ini dengan Jeepnya Bella melintasi jalanan yang padat dan membuatnya sedikit menyesal kenapa tidak menggunakan motor saja.

Sampai ditempat Dera sekitar pukul 08.00 pagi.

Bella membuka pintu dan sahabatnya itu tengah berbicara dengan wali pasiennya.

Bella langsung menyelinap masuk keruangan Dera dan duduk dikursi kerjanya.

"Tumben?" Tanya Dera kepada Bella.

"Kamu ingat pria tempo hari, kamu mengenalnya?"

"Brian? Nicholas Brian! Kenapa? Apa kamu masih penasaran tentangnya?"

"Ya!"

"Dia adalah senior dikampusku, badboy, playboy, kaya, tampan...jika dipikir-pikir kehidupannya memang menunjangnya untuk menjadi pria yang tidak baik!"

"Apa hanya ada hal-hal buruk tentangnya?"

"Kenapa? Dia tidak cocok untukmu! Mau kopi?"

"Mau!"

"Tapi Der bukan itu masalahnya....!"

"Lalu apa?" Tanya Dera sambil menyeduh dua gelas kopi instan.

"Aku dijodohkan dengannya!"

Bagai tersambar petir disiang hari "APA???"

"Bukankah reaksi kamu terlalu berlebihan?"

"Bagaimana bisa?"

"Entahlah!"

"Jangan mau! Aku akan mencarikanmu pria baik-baik!"

"Ayahku menginginkannya!" Kata Bella dengan wajah memelasnya. Dera paham betul, bagaimana sahabatnya itu. Dia tidak ingin lagi mengecewakan Ayahnya.

"Tapi ini tentang pasangan hidup Bell!"

"Ya! Aku tahu!"

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Entahlah!"

***

Sudah seminggu sejak hari dimana Bella dijodohkan dengan Brian.

Dan seperti biasa pagi ini Bella disibukkan dengan aktifitasnya. Bella terlihat nampak serius didepan komputer, mendesain baju...untuk koleksi musim panas.

Sesekali dia menyeruput kopi yang telah disiapkan pegawainya.

Kini dia sudah mendapatkan 3 pegawai dibutik miliknya, semuanya ramah dan berparas rupawan.

Tiba-tiba dering ponsel membuat konsentrasinya teralihkan.

Nomor tidak dikenal "Iya, haloo....dengan Bella!"

"Bisakah kita bertemu?"

"Brian...ini suara Brian!" Gunam Bella.

"Jam berapa? Dimana?"

"Kamu sekarang ada dimana?"

"Ditempat kerja!"

"Berikan alamatnya! Aku akan kesana!" Tanpa menunggu jawaban Bella Brian lebih dulu mematikan panggilannya.

Sekitar 30 menit kemudian Brian sudah sampai dibutik Bella.

"Kamu sudah datang?"

"Ayo masuk!" Membawa Brian keruang kerjanya.

"Silahkan duduk! Mau minum apa?"

"Bella!"

"Iya!"

"Aku tidak mencintaimu!"

Deg...tiba-tiba dan tanpa basa-basi.

Berusaha tetap tenang "Aku juga tidak mencintaimu Brian!"

"Bisakah kamu menolak perjodohan ini?"

"Tidak bisa!" Dengan tegas Bella menjawab tanpa ragu.

"Kenapa? Bukankah kamu tidak mencintaiku?"

"Aku memang tidak mencintaimu! Tapi aku tidak bisa menolak permintaan Ayahku!"

"Kenapa? Inikan tentang hidupmu!"

"Kamu lihat tempat ini? Butuh banyak usaha dan permohonan untuk menjadikannya ada, kamu tahu bukan aku adalah anak tunggal dan Ayah Ibu mengharapkanku agar bisa meneruskan bisnis keluarga!"

Brian hanya menyimak.

"...Dan aku dengan egoisnya menolak permintaan Ayahku dan memohon padanya agar mengijinkanku untuk membuat tempat ini! Dan setelah ini terjadi aku berjanji tidak akan menolak keinginanya lagi!"

"Brian...kamu bisa mengatakannya kepada Orangtuamu, bahwa kamu tidak menginginkan perjodohan ini!"

"Aku tidak bisa!"

"Kenapa?" Tanya Bella.

"Mereka akan mencoret namaku dari daftar keluarga dan tidak akan memberikanku apa-apa!"

Deg...sekali lagi Bella terkejut.

"Jadi demi uang dan kedudukan!" Gunam Bella lirih.

Benar kata Dera, lelaki ini tidak cocok untuk Bella, tapi kini apa yang harus Bella lakukan? Apa? Menolak keinginan Ayah?

"Jika kamu tidak ingin menikah denganku katakan sendiri pada mereka! Maaf aku harus kembali bekerja!"

***

Brian berjalan tanpa gairah keluar dari butik Bella.

Berjalan mendekati mobil dan dengan kasar menendang ban mobilnya "Aaaah!" Dia merasakan nyilu dikakinya.

Orang-orang disekitarnya menatap aneh, dengan berbagai pikiran yang menjalar dikepala mereka. Mungkin dia baru saja ditolak oleh seorang wanita. Mungkin dia baru saja memergoki pacarnya dengan lelaki lain. Atau mungkin dia sedang terlilit masalah besar dan membuat isi kelapanya bermasalah.

Brian menyadari orang-orang disekitarnya memandang kearahnya, dengan tatapan penuh menyelidik. Enggan berlama-lama dalam situasi ini, lekas-lekas Brian masuk kedalam mobilnya, menancapkan gas, dan berlalu dari tempat itu dengan segala kegundahan yang dirasakannya.

***

Bella terlihat hanya duduk terdiam dari tadi, konsentrasinya buyar. Tidak ada satu hal pun yang bisa dia kerjakan saat ini, desain-desain yang tadi memenuhi kepalanya tiba-tiba saja hilang berganti kekusutan yang membuat kepalanya pening.

Awalnya Bella berfikir, jika pernikahan ini benar-benar terjadi dia akan mencoba sekuat tenaga untuk mengambil hati Brian.

Tapi melihat tabiat Brian dia bahkan tidak yakin, apakah perasaan sukanya ini mampu bertahan lama.

Tiba-tiba Bella teringat seseorang, Dion! Sahabat dari kecil yang selalu ada untuknya, mungkinkah Dion mau menikah dengannya? Ini akan jauh lebih baik dari pada harus menikahi lelaki bermasalah seperti Brian.

Tapi sudah hampir 1 tahun bocah sialan itu menghilang tanpa kabar, terakhir dia berpamitan akan melanjutkan S2 nya diluar negeri. 1 tahun pertama komunikasi berjalan lancar, kemudian menjadi jarang...lebih jarang dan bahkan kini tidak sama sekali.

Apa Dionnya baik-baik saja?

***

Dibagian dunia yang lain. Disebuah apertemen mewah di pusat kota New York, seorang lelaki berperawakan putih bersih, tinggi dan tampan tengah berendam dalam bathtub, sudah hampir satu jam dia berendam seperti itu sambil sesekali menenggak wisky dari dalam gelas kacanya. Sebuah musik mengalun merdu dari ponselnya.

"You know that I can't, Show you me, Give you me, Chorahan moseub boyeojul sun eopseo, Tto gamyeoneul sseugo neol mannareo ga, But I still want you....."

Busa sabun bahkan hampir menghilang sepenuhnya, hingga siapapun bisa melihat dengan jelas dia hanya mengenakan celana pendek berwarna hitam, dengan perut kekar dan berotot.

"Aku merindukanmu Bella!" Ucapnya lirih.

Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!