Bella sedikit tidak percaya bahwa sekarang lelaki yang berada didepannya adalah suaminya, suami yang tidak bisa direngkuh atau dicintainya.
"Cium...cium....cium!" Teriak tamu yang hadir sontak membuat Bella tersadar dari lamunan singkatnya.
Brian dengan senyum manisnya memegang kedua tangan Bella, menariknya dan kini tangan itu telah berpindah. Merengkuh erat pinggang Bella kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Bella yang terlihat sedikit memerah.
Jantungnya terasa tidak aman ketika wajah tampan Brian berada begitu dekat dengannya, sebuah gemuruh dan getaran yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
"Ini mungkin karena baru pertama kalinya!" Gunamnya dalam hati berusaha meredam getaran hebat itu.
Sebuah sentuhan mendarat dibibir Bella, dengan sedikit gerakan lembut. Hemmm....hangat! Setidaknya itulah yang dirasakan Bella saat ini. Dan diiringi sorak tamu undangan yang membahana.
***
Bella terlihat duduk disebuah kursi sambil sesekali memijat betisnya, dia merasakan nyeri parah diarea tumit dan menjalar hingga keatas.
"Ah....sepatu sialan!" Untung tidak ada orang disekitarnya hingga tidak ada yang mendengarnya berseloroh kasar.
"Aku akan istirahat sebentar disini! Ah....aku tidak mengundang banyak teman tapi kenapa begitu banyak orang yang datang!"
Tanpa sengaja matanya menangkap satu pemandangan ganjil, suaminya, ah....suami bohongannya terlihat menjauh dari keramaian.
Dari jarak 1 meteran seorang perempuan s*ksi terlihat mengikuti dari belakang.
"Siapa wanita itu?"
"Ah....lupakan saja!"
Tapi akhirnya dengan cekatan Bella kembali memakai High heelsnya, dan berjalan mengendap-endap menuju tempat yang Brian tuju.
Kini Bella sudah berdiri didalam subuah aula yang sudah lama dicampakkan, seketika aroma semerbak memenuhi indra penciumannya, gelap, hanya ada sedikit cahaya yang menerobos melalui lubang-lubang ventilasi.
"Haruskah aku menyalakan lampu?" Bergunam dalam hati. Dia hafal betul setiap jengkal ruangan ini, karena dulunya tempat ini adalah tempat khusus yang dibuat Ayahnya sebagai tempat berlatih menari baginya.
Samar-samar terdengar suara d*sahan lembut dan makin lama suara itu semakin keras dan memuakkan.
Ditajamkannya lagi indra pendengarannya, Bella melepas heelsnya dan menentengnya, sementara dia berjalan dengan perlahan.
Suara itu terdengar makin keras.
"Sayang.....berjanjilah untuk tidak meninggalkanku!"
"Aku mencintaimu sayang, hanya kamu yang aku inginkan!"
Dia hafal betul suara itu, kini Bella berjalan mendekati sebuah pintu. Dan betapa terkejutnya dia...melihat pasangan yang berbuat tidak senonoh dirumahnya, dihari pernikahannya, dengan mempelai lelakinya.
Bella tidak sanggup lagi melihat pemandangan ganjil didepannya, kini Bella terduduk lunglai dengan mata yang terpejam.
Bella merasakan bagian dari dirinya merasa keberatan, tapi kenapa? Dia bahkan tidak mencintai lelaki itu.
Dengan tertatih Bella keluar dari tempat itu, air matanya mengalir begitu saja meskipun otaknya memaksanya untuk tidak menangis.
***
Acara pernikahan telah berakhir dan kini Bella tengah berada dikamar, tertidur pulas meringkuk dikasurnya.
Brian baru saja selesai mandi, terlihat dia hanya mengenakan handuk yang dililitkannya dibawah pusar. Dadanya yang bidang dan perutnya yang terlihat sixpack, bisa membuat siapa saja yang melihatnya mengalami serangan jantung ringan, dia kini sedang meratakan Shaving foam diarea kumis dan jambangnya. Mencukur dengan perlahan dan hati-hati.
Lima menit kemudian wajah didepan kaca itu telah menjelma putih mulus tanpa bulu-bulu halus yang tadi menghiasinya.
Bagaimana bisa dia lupa mencukur dihari pernikahannya???
Brian keluar kamar mandi.
Dilihatnya wanita manis bertubuh mungil itu tertidur pulas tanpa melepaskan gaun dan menghapus riasannya.
Ditatapnya lama wajah wanita itu....
"Andai saja aku bertemu denganmu lebih dulu, aku pasti akan jatuh hati kepadamu!" Bergunam dalam hati.
Brian memberanikan diri membangunkan Bella.
Diguncang-guncangkan tangan Bella dengan lembut.
"Bell....bangun!"
Yang dibangunkan hanya mengeliat dan kembali tertidur.
"Apa tidak masalah membiarkannya seperti ini?"
Brian pergi keruang ganti dan mengambil piyama yang disiapkan Ibu mertuanya. Kemudian kembali ketempat Bella dan merebahkan diri diranjang.
Dipadamkannya lampu utama dan kini berganti cahaya samar dari lampu baca disebelah tempat tidur.
Memejamkan mata dan.....
"Aarrgh!" Kembali terbangun, dilihatnya lagi wajah Bella.
"Apa tidak masalah jika aku membantunya mengganti baju?"
Beranjak dari ranjang dan mendekati Bella, dengan susah payah dibukanya baju Bella perlahan.
"Apakah aku juga harus memakaikannya piyama?"
Brian kembali keruang ganti, diambilnya baju yang tadi diberikan Ibu mertuanya.
"Ah....sepasang baju tidur couple!"
"Astaga!" Brian terkejut manakala melihat baju tidur Bella adalah sebuah renjerie s*ksi dengan bahan transparan dan berenda.
***
"Akhirnya kamu terlihat jauh lebih baik Bella!" Ucap Brian setelah menghapus make up diwajah Bella dan mencopot bulu mata palsunya.
"Besok kamu pasti akan berterimakasih kepadaku!" Menatap Bella dengan bangga kemudian kembali keranjang dan tertidur pulas.
***
Keesokan harinya.
Bella terbangun dalam keadaan linglung, dilihatnya Brian tengah tertidur disampingnya.
Brian terlihat sangat tampan saat tertidur, tapi Bella enggan menatapnya lama-lama. Dia masih muak melihat lelaki itu mengingat hal yang kemarin terjadi.
Beranjak dari ranjang dan melihat keanehan ditubuhnya.
"Ahhhh....dasar pria m*sum!" Melempar bantal kearah Brian dengan brutal.
Brian terkejut dan bangun dari tidurnya, nyawanya belum sepenuhnya berkumpul saat Bella menerjangnya dan menghujani dengan pukulan bertubi-tubi.
"Dasar b*debah gila!"
"Apa yang kamu lakukan padaku semalam?" Tanya Bella dengan kasar.
"Aku tidak melakukan apapun!" Sanggah Brian.
Tidak perduli dengan omongan Brian, Bella terus saja menghujani Brian dengan banyak pukulan hingga akhirnya Brian menyerah dan berlari keluar kamar.
Bella mengejar hingga dilantai dasar.
Ayah dan Ibunya yang tengah berada diruang makan terlihat terkejut dengan kehadiran dua mahluk yang saling berkejaran.
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Ibu Bella.
Bella menyadari sebuah kekeliruan, tidak seharusnya dia bersikap seperti ini.
"Brian hanya membantunya mengganti pakaian Bu, tapi Bella malah menuduh Brian yang tidak-tidak!" Ucap Brian mengadu.
Dan dibalas gelak tawa Ayah dan Ibu Bella.
"Hanya karena itu kamu memukuli suamimu?" Kata Ibu Bella
"Maaf!" Ucap Bella lirih.
"Ayo sekalian sarapan!" Kata Ayah Bella.
"Iya Ayah!" Kata Brian seraya menggeser kursi dan duduk disana.
"Kamu tidak sarapan?" Bertanya kepada Bella karena dilihatnya anak perempuannya kembali menaiki tangga.
"Bella belum lapar!"
"Tidak perlu memperdulikan dia, makanlah dengan lahap Brian!" Ucap Ibu Bella sambil mengambilkan nasi kepiring Brian.
"Apa Bella menyulitkanmu Brian?" Tanya Ayah Bella.
"Tidak Ayah ibu!"
"Kamu harus sedikit bersabar untuk menghadapinya, dia sama sekali belum pernah pacaran!"
"Belum pernah pacaran?" Sahut Brian, ternganga.
"Iya, maka dari itu Ayah akhirnya menjodohkannya denganmu. Jika tidak, dia mungkin akan menjadi perawan tua!"
"Tapi Bella terlihat cukup mudah bergaul Ayah?"
"Iya Bella gadis yang cerdas, aktif, tapi ruang lingkup hidupnya hanya sebatas impian masa depan yang ingin diraihnya, hubungan sosial yang baik, dan kemampuan untuk membahagiakan orang lain. Dia bahkan tidak pernah berkeinginan untuk menjalin sebuah hubungan. Baginya memberi kebahagiaan untuk orang-orang disekitarnya itulah yang terpenting, dia bahkan berfikir."
"Jika aku berkencan bisakah pacarku menerima keadaanku? Bahwa aku jauh lebih mencintai orang -orang disekitarku dari pada dia, bahwa aku jauh lebih mencintai hobiku dari pada dia?"
"Itulah hal-hal yang dia katakan saat aku menyuruhnya untuk berkencan!"
Brian menyimak dengan seksama semua perkataan Ayah Bella. Tidak ada yang buruk bagi Brian.
"Tapi Bella juga punya teman masa kecil yang amat dikasihinya!" Kata Ibu Bella.
"Benarkah? Siapa itu?" Tanya Brian.
"Dion! Sedari kecil mereka telah tumbuh bersama!" Jawab Ayah Bella.
"Apa kemarin dia datang Ayah?" Tanya Brian.
"Tidak! Dion mengambil S2 diluar negeri, sudah cukup lama mereka tidak bertemu!"
"Oooo....!"
.....dan acara sarapan pagi diisi dengan obrolan seru yang membuat Brian sedikit mengenal Bella. Istri kontraknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Novita Sidauruk
bakalan nangis bombay kayak nya nngkitin perjalanan cintanya bella
2021-11-19
2