Part 6 : Kepalsuan

Bella sedikit tidak percaya bahwa sekarang lelaki yang berada didepannya adalah suaminya, suami yang tidak bisa direngkuh atau dicintainya.

"Cium...cium....cium!" Teriak tamu yang hadir sontak membuat Bella tersadar dari lamunan singkatnya.

Brian dengan senyum manisnya memegang kedua tangan Bella, menariknya dan kini tangan itu telah berpindah. Merengkuh erat pinggang Bella kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Bella yang terlihat sedikit memerah.

Jantungnya terasa tidak aman ketika wajah tampan Brian berada begitu dekat dengannya, sebuah gemuruh dan getaran yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

"Ini mungkin karena baru pertama kalinya!" Gunamnya dalam hati berusaha meredam getaran hebat itu.

Sebuah sentuhan mendarat dibibir Bella, dengan sedikit gerakan lembut. Hemmm....hangat! Setidaknya itulah yang dirasakan Bella saat ini. Dan diiringi sorak tamu undangan yang membahana.

***

Bella terlihat duduk disebuah kursi sambil sesekali memijat betisnya, dia merasakan nyeri parah diarea tumit dan menjalar hingga keatas.

"Ah....sepatu sialan!" Untung tidak ada orang disekitarnya hingga tidak ada yang mendengarnya berseloroh kasar.

"Aku akan istirahat sebentar disini! Ah....aku tidak mengundang banyak teman tapi kenapa begitu banyak orang yang datang!"

Tanpa sengaja matanya menangkap satu pemandangan ganjil, suaminya, ah....suami bohongannya terlihat menjauh dari keramaian.

Dari jarak 1 meteran seorang perempuan s*ksi terlihat mengikuti dari belakang.

"Siapa wanita itu?"

"Ah....lupakan saja!"

Tapi akhirnya dengan cekatan Bella kembali memakai High heelsnya, dan berjalan mengendap-endap menuju tempat yang Brian tuju.

Kini Bella sudah berdiri didalam subuah aula yang sudah lama dicampakkan, seketika aroma semerbak memenuhi indra penciumannya, gelap, hanya ada sedikit cahaya yang menerobos melalui lubang-lubang ventilasi.

"Haruskah aku menyalakan lampu?" Bergunam dalam hati. Dia hafal betul setiap jengkal ruangan ini, karena dulunya tempat ini adalah tempat khusus yang dibuat Ayahnya sebagai tempat berlatih menari baginya.

Samar-samar terdengar suara d*sahan lembut dan makin lama suara itu semakin keras dan memuakkan.

Ditajamkannya lagi indra pendengarannya, Bella melepas heelsnya dan menentengnya, sementara dia berjalan dengan perlahan.

Suara itu terdengar makin keras.

"Sayang.....berjanjilah untuk tidak meninggalkanku!"

"Aku mencintaimu sayang, hanya kamu yang aku inginkan!"

Dia hafal betul suara itu, kini Bella berjalan mendekati sebuah pintu. Dan betapa terkejutnya dia...melihat pasangan yang berbuat tidak senonoh dirumahnya, dihari pernikahannya, dengan mempelai lelakinya.

Bella tidak sanggup lagi melihat pemandangan ganjil didepannya, kini Bella terduduk lunglai dengan mata yang terpejam.

Bella merasakan bagian dari dirinya merasa keberatan, tapi kenapa? Dia bahkan tidak mencintai lelaki itu.

Dengan tertatih Bella keluar dari tempat itu, air matanya mengalir begitu saja meskipun otaknya memaksanya untuk tidak menangis.

***

Acara pernikahan telah berakhir dan kini Bella tengah berada dikamar, tertidur pulas meringkuk dikasurnya.

Brian baru saja selesai mandi, terlihat dia hanya mengenakan handuk yang dililitkannya dibawah pusar. Dadanya yang bidang dan perutnya yang terlihat sixpack, bisa membuat siapa saja yang melihatnya mengalami serangan jantung ringan, dia kini sedang meratakan Shaving foam diarea kumis dan jambangnya. Mencukur dengan perlahan dan hati-hati.

Lima menit kemudian wajah didepan kaca itu telah menjelma putih mulus tanpa bulu-bulu halus yang tadi menghiasinya.

Bagaimana bisa dia lupa mencukur dihari pernikahannya???

Brian keluar kamar mandi.

Dilihatnya wanita manis bertubuh mungil itu tertidur pulas tanpa melepaskan gaun dan menghapus riasannya.

Ditatapnya lama wajah wanita itu....

"Andai saja aku bertemu denganmu lebih dulu, aku pasti akan jatuh hati kepadamu!" Bergunam dalam hati.

Brian memberanikan diri membangunkan Bella.

Diguncang-guncangkan tangan Bella dengan lembut.

"Bell....bangun!"

Yang dibangunkan hanya mengeliat dan kembali tertidur.

"Apa tidak masalah membiarkannya seperti ini?"

Brian pergi keruang ganti dan mengambil piyama yang disiapkan Ibu mertuanya. Kemudian kembali ketempat Bella dan merebahkan diri diranjang.

Dipadamkannya lampu utama dan kini berganti cahaya samar dari lampu baca disebelah tempat tidur.

Memejamkan mata dan.....

"Aarrgh!" Kembali terbangun, dilihatnya lagi wajah Bella.

"Apa tidak masalah jika aku membantunya mengganti baju?"

Beranjak dari ranjang dan mendekati Bella, dengan susah payah dibukanya baju Bella perlahan.

"Apakah aku juga harus memakaikannya piyama?"

Brian kembali keruang ganti, diambilnya baju yang tadi diberikan Ibu mertuanya.

"Ah....sepasang baju tidur couple!"

"Astaga!" Brian terkejut manakala melihat baju tidur Bella adalah sebuah renjerie s*ksi dengan bahan transparan dan berenda.

***

"Akhirnya kamu terlihat jauh lebih baik Bella!" Ucap Brian setelah menghapus make up diwajah Bella dan mencopot bulu mata palsunya.

"Besok kamu pasti akan berterimakasih kepadaku!" Menatap Bella dengan bangga kemudian kembali keranjang dan tertidur pulas.

***

Keesokan harinya.

Bella terbangun dalam keadaan linglung, dilihatnya Brian tengah tertidur disampingnya.

Brian terlihat sangat tampan saat tertidur, tapi Bella enggan menatapnya lama-lama. Dia masih muak melihat lelaki itu mengingat hal yang kemarin terjadi.

Beranjak dari ranjang dan melihat keanehan ditubuhnya.

"Ahhhh....dasar pria m*sum!" Melempar bantal kearah Brian dengan brutal.

Brian terkejut dan bangun dari tidurnya, nyawanya belum sepenuhnya berkumpul saat Bella menerjangnya dan menghujani dengan pukulan bertubi-tubi.

"Dasar b*debah gila!"

"Apa yang kamu lakukan padaku semalam?" Tanya Bella dengan kasar.

"Aku tidak melakukan apapun!" Sanggah Brian.

Tidak perduli dengan omongan Brian, Bella terus saja menghujani Brian dengan banyak pukulan hingga akhirnya Brian menyerah dan berlari keluar kamar.

Bella mengejar hingga dilantai dasar.

Ayah dan Ibunya yang tengah berada diruang makan terlihat terkejut dengan kehadiran dua mahluk yang saling berkejaran.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Ibu Bella.

Bella menyadari sebuah kekeliruan, tidak seharusnya dia bersikap seperti ini.

"Brian hanya membantunya mengganti pakaian Bu, tapi Bella malah menuduh Brian yang tidak-tidak!" Ucap Brian mengadu.

Dan dibalas gelak tawa Ayah dan Ibu Bella.

"Hanya karena itu kamu memukuli suamimu?" Kata Ibu Bella

"Maaf!" Ucap Bella lirih.

"Ayo sekalian sarapan!" Kata Ayah Bella.

"Iya Ayah!" Kata Brian seraya menggeser kursi dan duduk disana.

"Kamu tidak sarapan?" Bertanya kepada Bella karena dilihatnya anak perempuannya kembali menaiki tangga.

"Bella belum lapar!"

"Tidak perlu memperdulikan dia, makanlah dengan lahap Brian!" Ucap Ibu Bella sambil mengambilkan nasi kepiring Brian.

"Apa Bella menyulitkanmu Brian?" Tanya Ayah Bella.

"Tidak Ayah ibu!"

"Kamu harus sedikit bersabar untuk menghadapinya, dia sama sekali belum pernah pacaran!"

"Belum pernah pacaran?" Sahut Brian, ternganga.

"Iya, maka dari itu Ayah akhirnya menjodohkannya denganmu. Jika tidak, dia mungkin akan menjadi perawan tua!"

"Tapi Bella terlihat cukup mudah bergaul Ayah?"

"Iya Bella gadis yang cerdas, aktif, tapi ruang lingkup hidupnya hanya sebatas impian masa depan yang ingin diraihnya, hubungan sosial yang baik, dan kemampuan untuk membahagiakan orang lain. Dia bahkan tidak pernah berkeinginan untuk menjalin sebuah hubungan. Baginya memberi kebahagiaan untuk orang-orang disekitarnya itulah yang terpenting, dia bahkan berfikir."

"Jika aku berkencan bisakah pacarku menerima keadaanku? Bahwa aku jauh lebih mencintai orang -orang disekitarku dari pada dia, bahwa aku jauh lebih mencintai hobiku dari pada dia?"

"Itulah hal-hal yang dia katakan saat aku menyuruhnya untuk berkencan!"

Brian menyimak dengan seksama semua perkataan Ayah Bella. Tidak ada yang buruk bagi Brian.

"Tapi Bella juga punya teman masa kecil yang amat dikasihinya!" Kata Ibu Bella.

"Benarkah? Siapa itu?" Tanya Brian.

"Dion! Sedari kecil mereka telah tumbuh bersama!" Jawab Ayah Bella.

"Apa kemarin dia datang Ayah?" Tanya Brian.

"Tidak! Dion mengambil S2 diluar negeri, sudah cukup lama mereka tidak bertemu!"

"Oooo....!"

.....dan acara sarapan pagi diisi dengan obrolan seru yang membuat Brian sedikit mengenal Bella. Istri kontraknya.

Terpopuler

Comments

Novita Sidauruk

Novita Sidauruk

bakalan nangis bombay kayak nya nngkitin perjalanan cintanya bella

2021-11-19

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!