Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya

Terlihat Bella dan Brian tengah menikmati sekaleng bir dibalkon kamar Bella, tidak ada percakapan diantara mereka, sunyi...hanya sesekali terdengar ******* angin malam yang membelai pepohonan disekitar mereka.

"Maaf!" Ucap Brian pelan, dan hanya dibalas tatapan mata dari Bella.

"Maaf karena menciummu didepan orang-orang!"

"Tidak masalah, sepertinya itu membuat mereka senang!"

"Apa kamu yakin dengan pernikahan ini?" Tanya Brian dengan mimik wajah yang serius.

"Kenapa bertanya seperti itu?"

"Aku mencintai seseorang!" Lanjut Brian dengan tatapan mata lurus kedepan.

Bella hanya terdiam...pikirannya saja yang bergerilya, apa maksudnya berkata seperti itu???

Sunyi...

Hingga akhirnya Bella memulai percakapan lagi.

"Lantas?"

"Apa kamu bisa menikah denganku, meskipun aku tidak mencintaimu dan mencintai wanita lain?"

Bella menatap Brian "Katakan saja kepada Om dan Tante, mereka pasti mengerti!"

"Sudah aku bilang sebelumnya bukan? Aku tidak bisa menolak pernikahan ini!"

"Ha...ha...ha...ha...!" Bella tertawa dan menenggak habis bir ditangannya.

"Lantas apa kamu masih ingin menikah denganku?Saat kamu memiliki kekasih, apa kekasihmu baik-baik saja?"

"Tidak dia tidak baik-baik saja!"

"Lantas?"

"Ayo menikah kontrak!"

Bella hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, pernikahan kontrak! Apa pria itu bedebah? Menikahinya hanya untuk kepentingannya sendiri.

"Tidak!" Jawab Bella dengan tegas.

Kini giliran Brian yang terkejut dengan jawaban Bella.

"Kenapa? Bukankah kamu tidak mencintaiku? Kita bisa bercerai nanti saat segalanya lebih baik! Kamu juga tidak dirugikan!"

"Wah....!" Kini Bella mulai tersulut emosi.

"Siapa yang mau menikah seperti itu? Aku tidak punya cukup alasan untuk melakukannya!"

"Demi Ayahmu!"

"Demi Ayahku?"

"Apa kamu tidak tahu? Ayahmu menderita penyakit kangker, apa kamu mau membuat beliau kecewa?"

Bella membelalakkan matanya, mencoba mencerna kembali kata-kata Brian.

"Kamu bilang apa? Ayah baik-baik saja Brian!"

"Ayahmu sengaja menyembunyikan penyakitnya dari Ibu dan darimu! Beliau tidak mau membuatmu sedih!"

"Ini semua tergantung padamu! Ingin tetap merahasiakan penyakit Ayahmu dan menikah kontrak denganku atau...!"

Seketika Bella menangis sejadi-jadinya, air matanya mengalir dengan deras...inilah alasan kenapa Bella tidak pernah diijinkan untuk menemani ayahnya saat cek kesehatan? Inilah alasan Ayahnya selalu meminum banyak obat yang katanya adalah suplemen dan vitamin? Inilah alasan Ayahnya ingin cepat-cepat melihat Bella menikah?

Brian bingung dan tidak tahu harus berbuat apa! Prihatin??

Iya!

Kasihan??

Iya!

Ah...seharusnya dia tidak mengatakannya barusan!

Tapi...ya sudahlah! Cepat atau lambat dia juga pasti tahu!

Entah berapa lama Bella menangis dihadapan Brian, sampai dia merasa sudah tidak mampu lagi menangis, matanya membengkak dengan hidung membesar dan memerah, bibirnya...bibirnya pasti terlihat seperti habis disengat lebah.

Dengan suara lirih Bella berkata "Ayo kita lakukan!" Seraya beranjak dari duduknya "Pulanglah!" Kemudian dia menuju ranjangnya dan merebahkan dirinya disana.

***

Sudah seminggu sejak acara pertunangan Bella dan Brian berlangsung.

Dan pagi ini Bella sudah tampak rapi dengan celana Jeans ketatnya dengan atasan blous warna merah menyala, sebuah high heels warna senada, dan sebuah tas merah terbaru keluaran Dior.

Melangkah dengan cepat menuju garasi sambil sesekali melirik jam tangannya.

Tak berselang lama sebuah 430i Convertible Sport warna hijau terlihat keluar dari garasi dan melaju dengan kecepatan sedang membelai jalanan beraspal.

Hampir 30 menit berkendara sampailah Bella disebuah halaman parkir sebuah butik. Ya....hari ini dia akan melakukan fitting baju pengantin bersama Brian.

Bella turun dari 430i Convertible Sportnya dan melangkah menuju ruangan butik, disana dia melihat Brian tengah menikmati secangkir kopi, ada sedikit kegelisahan yang tergambar diwajahnya.

"Sudah menunggu lama?" Sapa Bella mengawali pembicaraan.

"Belum! Ayo kita mulai!"

***

Usai Fitting pakaian Brian langsung bergegas pergi meninggalkan Bella seorang diri.

"Maaf aku harus segera pergi!"

"Pergilah!" Kata Bella acuh.

***

Disebuah restoran italia seorang wanita cantik berdarah campuran terlihat mengenakan sebuah camisole dress bercorak floral dengan rambut panjangnya yang sengaja dibiarkan tergerai, terlihat jelas sebuah kekesalan diwajahnya, sambil terus mengaduk-aduk minumannya dan sesekali melirik sebuah jam dinding besar yang dipanjang ditembok restoran.

Suara pintu berderit, seorang lelaki tampan dengan setelan jas dan celana panjang berwarna hitam terlihat memasuki restoran, melepas kacamata hitamnya dan mendekati wanita berdarah campuran tersebut.

"Maaf sayang aku terlambat!"

Wanita itu hanya terlihat mendengus kesal.

***

Bella terlihat berdiri disebuah cermin besar, memandang lurus kearah bayangannya, sebuah backless dress berbahan taffeta dengan belahan dada rendah.

Gaun yang sangat sempurna menurutnya, hingga membuatnya sedikit ragu.

"Kenapa aku tidak memilih gaun yang lebih sederhana!" Bergunam dalam hati.

"Bella!" Suara Ayahnya terdengar dibalik pintu.

"Iya Ayah!"

"Ayah boleh masuk?"

"Ya...tentu!"

Seorang lelaki paruh baya memasuki ruangan.

"Kamu terlihat mengagumkan Bella!" Kata Ayah Bella seraya menghampiri putri semata wayangnya.

Dijawab tawa renyah dari mulut Bella "Siapa dulu dong!"

"Bolehkah Ayah memelukmu?"

"Ayah!" Seraya merentangkan kedua tangannya dan disambut pelukan hangat dari Ayahnya.

"Maaf Bella!"

"Maaf untuk apa Ayah!"

"Karena menempatkanmu dalam posisi yang sulit, percayalah Ayah melakukan ini demi kebaikanmu!"

Mengelus-elus punggung Ayahnya "Iya Bella tahu Ayah!"

"Ah...anak Ayah...sepertinya baru kemarin kamu berlarian sambil bermain hujan dan sekarang sudah menjelma menjadi seorang wanita cantik."

"Haruskah aku membatalkan pernikahan dan hidup bersama Ayah selamanya?" Tanya Bella sambil menyunggingkan sebuah senyuman manis.

"Ha...ha...ha...!"

Tiba-tiba Brian memasuki ruangan tersebut.

"Ah...maaf!" Berniat keluar dari ruangan.

"Kemarilah Brian!" Kata Ayah Bella.

"Iya Om!"

"Kamu bisa memanggil Ayah sekarang!"

"Iya Om, eh...Ayah!" Dan dibalas sebuah tawa oleh Ayah Bella.

"Bisakah kamu berjanji untuk menjaga dan melindungi Bella Brian? Om titip Bella ya!"

"Ayah!" Sontak Bella tersulut emosi dan menangis histeris "Jangan berkata seperti itu, itu terdengar seperti Ayah akan pergi meninggalkan Bella!" Seraya memeluk Ayahnya.

"Ha...ha...ha...biasanya dia tidak semanja ini Brian!"

"Brian suka wanita manja Ayah!" Sahut Brian sambil tersenyum.

"Tenang saja Ayah, sekarang Bella adalah tanggung jawab Brian!" Kata Brian tegas.

"Ayah keluar dulu ya!"

Dan dijawab serempak oleh Bella dan Brian.

***

"Kamu cantik!"

"Kamu juga tampan!" Kata Bella mencoba mengimbangi kata-kata Brian, tapi jika dilihat-lihat Brian memang terlihat sangat tampan dengan Tuxedo hitamnya.

"Kamu sungguh cantik!" Seketika rona pipi Bella berubah, diiringi detak jantung yang kian berpacu cepat.

"Kita lakukan yang terbaik untuk hari ini ya Bella!"

Kebahagiaan yang baru saja bermekaran tiba-tiba kembali layu mendengar perkataan Brian.

"Ya...!"

"Aku keluar ya!"

"Hemmm...!" Ada sejumput kekesalan dihati Bella, kekesalan yang tidak seharusnya.

Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!