Part 11 : Persetujuan Gabriel

Melihat kelakuan anak lelakinya jelas membuat Gabriel harus berfikir seribu kali untuk membiarkan Brian dan Bella tinggal berdua.

Gabriel benar-benar berfikir bahwa Brian telah mengakhiri hubungannya dengan Claire...tapi kenyataanya sungguh membuat Gabriel kecewa.

Siang tadi Gabriel tanpa sengaja melihat Brian menerima telepon dengan was-was dan kemudian bergegas untuk pergi.

Karena menaruh curiga, Gabriel mengirim seseorang untuk membuntuti Brian dan benar saja bocah licik itu malah pergi ke apartemen Claire.

Claire, seorang perempuan cantik berdarah campuran. Parasnya sangat rupawan, tapi saat pertama bertemu dengan gadis itu, Gabriel bisa memastikan bahwa dia bukanlah wanita baik.

Namun pada akhirnya dia mengijinkan Brian dan Bella untuk tinggal berdua.

"Kamu mau Papa temani besok?" Bertanya kepada menantunya yang tengah asik memakan macaron tanpa rasa berdosa, dia baru saja menyelesaikan makan malamnya dan sekarang berganti dengan sekotak macaron ditangannya.

"Bukankah Papa harus ke kantor?"

"Papa bisa libur besok!"

"Mmmm....tidak perlu, besok Bella pergi dengan Brian saja.

Tanpa Bella sadari dari tadi Brian memandangi wajah istrinya dengan perasaan gemas, bagaimana bisa ada wanita yang dengan santainya melahap apa saja yang ada didepannya.

"Baiklah sayang! Kamu bisa pergi dengan Brian!"

Menyadari Brian menatapnya membuat Bella sadar akan sesuatu "Kamu menginginkan ini?" Bertanya kepada Brian sambil menyodorkan macaron.

"Tidak...tidak...aku sudah kenyang!"

"Ayolah....tidak perlu malu-malu!"

"Tidak Bella!"

"Aku pikir kamu menginginkannya?"

"Ayo kita tidur!" Ajak Brian tiba-tiba.

Sedikit terkejut dan menjawab "Tidur saja duluan!"

"Tidak!"

"Tidur saja duluan! Bella mungkin masih belum mengantuk dan ingin menikmati macaronnya!" Kata Mama Brian.

"Kamu bisa membawanya keatas! Macaron kamu!"

"Bukannya kamu tidak suka jika kamarmu berantakan!" Tanya Bella.

"Sedikit berantakan tidak masalah!" Sambil mengambil buku yang tadi belum sempat diselesaikan Bella.

"Bella keatas dulu ya Pa, Ma!" Sambil membuntuti suaminya.

"Kalian sudah melakukannya?" Sebuah pertanyaan konyol yang sontak membuat mereka bertiga terkejut.

"Papa!" Kata Mama Brian sambil mencubit lengan suaminya.

"Kenapa? Papa hanya penasaran!"

"Tentu saja sudah! Bagaimana bisa Brian bertahan dengan istri secantik itu!"

"Kami akan melakukannya sekarang!" Kata Brian dengan tegas sambil menarik tangan istrinya dan sontak membuat wajah Bella merah padam.

"Ha...ha...ha...!" Memukul punggung Brian "Kamu gila?" Berkata setengah berbisik.

Brian dan Bella memasuki kamar.

"Astaga! Kamu membuat saya malu!"

"Berada didekat mereka membuat saya cemas!"

"Jika ada yang mendengar pasti mereka mengira hubungan kalian tidak baik!" Kata Bella seraya duduk di sisi ranjang.

"Bawa sini bukunya!"

Melempar buku ke Bella.

"Yaaa...kamu benar-benar tidak beretika!"

Brian mematikan lampu.

"Yaaaa....kamu!!!" Dengan suara keras.

Dalam kegelapan Brian beringsut dari tempatnya berdiri menuju tempat Bella. Menyalakan lampu baca.

"Aku mau tidur!"

"Jangan membuat kegaduhan!"

"Iya!"

Brian benar-benar tertidur, dilihatnya sekali lagi wajah suaminya "Kenapa dia bisa begitu tampan saat tertidur!" Memukul kepalanya "Astaga!!! Apa yang aku pikirkan!"

***

Brian memandangi wajahnya di cermin, mengingat kejadian semalam membuatnya merasa sedikit aneh.

"Kenapa dia bisa begitu tampan saat tertidur!" Sejujurnya Brian belum tertidur semalam, saat Bella memujinya.

Ada semacam perasaan senang.

"Dok....dok....dok....Sampai kapan kamu akan terus berada didalam? Aku sudah tidak tahan lagi! Cepat keluar!!" Teriakan keras Bella membuat lamunan Brian seketika menghilang.

Membuka pintu "Kamu tidak tahan untuk apa?"

Menarik Brian dari hadapannya, dan memasuki kamar mandi.

Setelah beberapa saat keluarlah Bella dari kamar mandi "Kamu tidak sekalian mandi?"

"Malas!" Kembali ke ranjang dan menjatuhkan diri disana.

"Bukankah kita harus melihat rumah hari ini!"

"Bisakah kamu saja yang melihat, aku akan sepenuhnya setuju denganmu!" Berbicara sambil menyeringai kearah Brian.

"Tidak!" Menghampiri Bella dan menarik tangannya.

"Cepat mandi!"

"Malas!!! Bilang saja Bella kelelahan karena harus melayani suaminya sepanjang malam!" Berbicara sekali lagi dengan menyeringai.

Wajah Brian bagaikan kepiting rebus, baru kali ini dia dibuat begitu malu oleh seorang wanita "Bolehkah berbicara seperti itu?"

Mengangguk-angguk "Hemm!" Dan kembali menenggelamkan wajahnya ke bantal.

***

Setelah berganti pakaian dengan rapi Brian menuruni tangga menuju meja makan.

Suara Gabriel membuat Brian terkejut "Mana Bella?"

Yang ditanya hanya menunduk malu dan kemudian mendekati Mamanya dan berbisik dan hanya dijawab oleh tawa dari Mamanya.

"Kenapa berbisik-bisik?" Tanya Gabriel.

"Bella sedang tidak enak badan Pa!

"Tidak enak badan?" Beranjak dari tempat duduknya dan hendak menemui menantu kesayangannya.

"Papa mau kemana?" Tanya Mama Brian.

"Melihat keadaan Bella!"

"Tidak perlu Papa!"

"Mama ini bagaiman? Kalau terjadi apa-apa dengan Bella bagaimana?"

"Papa! Nanti juga Bella sembuh sendiri!"

"Mama ini bagaimana?"

"Astaga!! Kenapa Papa polos sekali! Bella kesakitan karena menuntaskan tugasnya sebagai seorang istri!"

Dengan wajah sedikit malu "Benarkah? Kamu melakukannya?" Menyenggol tangan anaknya.

Gabriel mulai tersadar "Astaga Brian memangnya kamu tidak bisa melakukannya dengan perlahan?" Bertanya kepada anak semata wayangnya.

"Papa ini berlagak sekali, tidak ingat waktu itu Mama juga sampai tidak bisa jalan.

Seketika wajah Gabriel memerah dan dibalas tawa oleh Brian.

Duduk kembali "Hari ini tidak usah melihat rumah, kamu temani saja istimu! Bawakan sarapan untuknya!"

"Tapi Bella ingin Brian kesana untuk melihat, dia setuju dengan apapun keputusan Brian!"

"Apakah benar seperti itu?"

"Iya!"

"Ah...tidak! Kalian pergi bersama saja nanti!"

***

Brian memasuki kamarnya dengan membawa sarapan pagi untuk istrinya.

"Kamu benar-benar membuatku malu!"

"Kenapa malu?"

Membelalakkan mata kearah Bella "Ini sarapanmu!"

"Kamu tidak pergi?"

"Tidak boleh sama Papa! Katanya harus bersamamu!"

"Kenapa?"

"Disuruh menemani istrinya yang kelelahan melayani suaminya semalaman!"

"Hah!" Membelalakkan mata seraya beranjak dari tidurnya "Ya sudah ayo! Aku mandi dulu!"

"Kamu sebegitu inginnya mulai bekerja lagi?"

"He em!"

***

Dibolak-baliknya sekali lagi pakaian di rak bajunya "Mmmm....tidak ada yang layak untuk dikenakan!"

"Bella!!!! Kamu butuh berapa lama lagi?" Ini sudah kedua kalinya Brian berteriak kepadanya.

"Bell!" Sekali lagi suara Brian memanggilnya disusul suara pintu yang dibuka.

Melihat istrinya tengah berdiri didepan rak pakaian "Aku pikir kamu tertidur!" Yang diajak bicara hanya mengalihkan pandangannya sebentar dan sibuk kembali memilah-milah pakaian.

Menghampiri istrinya "Pilih saja salah satu!"

Mundur beberapa langkah "Coba pilihkan satu untukku!"

Kini gantian Brian yang sibuk didepan rak pakaian "Mmmmmm....ini!" Menunjuk sebuah Mini dress ketat berwarna hitam.

"Saya rasa itu lebih cocok untuk ke klub!"

Mengembalikan baju yang tadi diambilnya, rata -rata hanya terdapat dress minim dan sebagian besar adalah lengerie.

"Mama benar-benar keterlaluan!"

Mengambil setelan sweeter dari lemari pakaiannya "Pakai ini! Nanti kita beli baju!" Seraya melemparkan baju kearah Bella dan berlalu.

***

Brian dan Bella menuruni tangga, mata Bella tidak henti-hentinya memandang lelaki disebelahnya "Dia mengganti pakaiannya!"

"Kalian mau kemana?" Mama Brian bertanya.

"Melihat rumah!" Disahut ketus oleh anaknya.

"Dengan pakaian seperti itu?" Melihat anak lelaki dan menantunya memakai setelan sweeter.

"Pakaian Bella sedikit kebesaran!"

"Terus Bella harus memakai rengerie untuk keluar?" Jawab Brian dengan geram.

Terpopuler

Comments

Dea Kurnia

Dea Kurnia

bikin brian bucin sm bela thor trus hempasin si ja*l**ng😡😡

2021-11-28

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!