Melihat kelakuan anak lelakinya jelas membuat Gabriel harus berfikir seribu kali untuk membiarkan Brian dan Bella tinggal berdua.
Gabriel benar-benar berfikir bahwa Brian telah mengakhiri hubungannya dengan Claire...tapi kenyataanya sungguh membuat Gabriel kecewa.
Siang tadi Gabriel tanpa sengaja melihat Brian menerima telepon dengan was-was dan kemudian bergegas untuk pergi.
Karena menaruh curiga, Gabriel mengirim seseorang untuk membuntuti Brian dan benar saja bocah licik itu malah pergi ke apartemen Claire.
Claire, seorang perempuan cantik berdarah campuran. Parasnya sangat rupawan, tapi saat pertama bertemu dengan gadis itu, Gabriel bisa memastikan bahwa dia bukanlah wanita baik.
Namun pada akhirnya dia mengijinkan Brian dan Bella untuk tinggal berdua.
"Kamu mau Papa temani besok?" Bertanya kepada menantunya yang tengah asik memakan macaron tanpa rasa berdosa, dia baru saja menyelesaikan makan malamnya dan sekarang berganti dengan sekotak macaron ditangannya.
"Bukankah Papa harus ke kantor?"
"Papa bisa libur besok!"
"Mmmm....tidak perlu, besok Bella pergi dengan Brian saja.
Tanpa Bella sadari dari tadi Brian memandangi wajah istrinya dengan perasaan gemas, bagaimana bisa ada wanita yang dengan santainya melahap apa saja yang ada didepannya.
"Baiklah sayang! Kamu bisa pergi dengan Brian!"
Menyadari Brian menatapnya membuat Bella sadar akan sesuatu "Kamu menginginkan ini?" Bertanya kepada Brian sambil menyodorkan macaron.
"Tidak...tidak...aku sudah kenyang!"
"Ayolah....tidak perlu malu-malu!"
"Tidak Bella!"
"Aku pikir kamu menginginkannya?"
"Ayo kita tidur!" Ajak Brian tiba-tiba.
Sedikit terkejut dan menjawab "Tidur saja duluan!"
"Tidak!"
"Tidur saja duluan! Bella mungkin masih belum mengantuk dan ingin menikmati macaronnya!" Kata Mama Brian.
"Kamu bisa membawanya keatas! Macaron kamu!"
"Bukannya kamu tidak suka jika kamarmu berantakan!" Tanya Bella.
"Sedikit berantakan tidak masalah!" Sambil mengambil buku yang tadi belum sempat diselesaikan Bella.
"Bella keatas dulu ya Pa, Ma!" Sambil membuntuti suaminya.
"Kalian sudah melakukannya?" Sebuah pertanyaan konyol yang sontak membuat mereka bertiga terkejut.
"Papa!" Kata Mama Brian sambil mencubit lengan suaminya.
"Kenapa? Papa hanya penasaran!"
"Tentu saja sudah! Bagaimana bisa Brian bertahan dengan istri secantik itu!"
"Kami akan melakukannya sekarang!" Kata Brian dengan tegas sambil menarik tangan istrinya dan sontak membuat wajah Bella merah padam.
"Ha...ha...ha...!" Memukul punggung Brian "Kamu gila?" Berkata setengah berbisik.
Brian dan Bella memasuki kamar.
"Astaga! Kamu membuat saya malu!"
"Berada didekat mereka membuat saya cemas!"
"Jika ada yang mendengar pasti mereka mengira hubungan kalian tidak baik!" Kata Bella seraya duduk di sisi ranjang.
"Bawa sini bukunya!"
Melempar buku ke Bella.
"Yaaa...kamu benar-benar tidak beretika!"
Brian mematikan lampu.
"Yaaaa....kamu!!!" Dengan suara keras.
Dalam kegelapan Brian beringsut dari tempatnya berdiri menuju tempat Bella. Menyalakan lampu baca.
"Aku mau tidur!"
"Jangan membuat kegaduhan!"
"Iya!"
Brian benar-benar tertidur, dilihatnya sekali lagi wajah suaminya "Kenapa dia bisa begitu tampan saat tertidur!" Memukul kepalanya "Astaga!!! Apa yang aku pikirkan!"
***
Brian memandangi wajahnya di cermin, mengingat kejadian semalam membuatnya merasa sedikit aneh.
"Kenapa dia bisa begitu tampan saat tertidur!" Sejujurnya Brian belum tertidur semalam, saat Bella memujinya.
Ada semacam perasaan senang.
"Dok....dok....dok....Sampai kapan kamu akan terus berada didalam? Aku sudah tidak tahan lagi! Cepat keluar!!" Teriakan keras Bella membuat lamunan Brian seketika menghilang.
Membuka pintu "Kamu tidak tahan untuk apa?"
Menarik Brian dari hadapannya, dan memasuki kamar mandi.
Setelah beberapa saat keluarlah Bella dari kamar mandi "Kamu tidak sekalian mandi?"
"Malas!" Kembali ke ranjang dan menjatuhkan diri disana.
"Bukankah kita harus melihat rumah hari ini!"
"Bisakah kamu saja yang melihat, aku akan sepenuhnya setuju denganmu!" Berbicara sambil menyeringai kearah Brian.
"Tidak!" Menghampiri Bella dan menarik tangannya.
"Cepat mandi!"
"Malas!!! Bilang saja Bella kelelahan karena harus melayani suaminya sepanjang malam!" Berbicara sekali lagi dengan menyeringai.
Wajah Brian bagaikan kepiting rebus, baru kali ini dia dibuat begitu malu oleh seorang wanita "Bolehkah berbicara seperti itu?"
Mengangguk-angguk "Hemm!" Dan kembali menenggelamkan wajahnya ke bantal.
***
Setelah berganti pakaian dengan rapi Brian menuruni tangga menuju meja makan.
Suara Gabriel membuat Brian terkejut "Mana Bella?"
Yang ditanya hanya menunduk malu dan kemudian mendekati Mamanya dan berbisik dan hanya dijawab oleh tawa dari Mamanya.
"Kenapa berbisik-bisik?" Tanya Gabriel.
"Bella sedang tidak enak badan Pa!
"Tidak enak badan?" Beranjak dari tempat duduknya dan hendak menemui menantu kesayangannya.
"Papa mau kemana?" Tanya Mama Brian.
"Melihat keadaan Bella!"
"Tidak perlu Papa!"
"Mama ini bagaiman? Kalau terjadi apa-apa dengan Bella bagaimana?"
"Papa! Nanti juga Bella sembuh sendiri!"
"Mama ini bagaimana?"
"Astaga!! Kenapa Papa polos sekali! Bella kesakitan karena menuntaskan tugasnya sebagai seorang istri!"
Dengan wajah sedikit malu "Benarkah? Kamu melakukannya?" Menyenggol tangan anaknya.
Gabriel mulai tersadar "Astaga Brian memangnya kamu tidak bisa melakukannya dengan perlahan?" Bertanya kepada anak semata wayangnya.
"Papa ini berlagak sekali, tidak ingat waktu itu Mama juga sampai tidak bisa jalan.
Seketika wajah Gabriel memerah dan dibalas tawa oleh Brian.
Duduk kembali "Hari ini tidak usah melihat rumah, kamu temani saja istimu! Bawakan sarapan untuknya!"
"Tapi Bella ingin Brian kesana untuk melihat, dia setuju dengan apapun keputusan Brian!"
"Apakah benar seperti itu?"
"Iya!"
"Ah...tidak! Kalian pergi bersama saja nanti!"
***
Brian memasuki kamarnya dengan membawa sarapan pagi untuk istrinya.
"Kamu benar-benar membuatku malu!"
"Kenapa malu?"
Membelalakkan mata kearah Bella "Ini sarapanmu!"
"Kamu tidak pergi?"
"Tidak boleh sama Papa! Katanya harus bersamamu!"
"Kenapa?"
"Disuruh menemani istrinya yang kelelahan melayani suaminya semalaman!"
"Hah!" Membelalakkan mata seraya beranjak dari tidurnya "Ya sudah ayo! Aku mandi dulu!"
"Kamu sebegitu inginnya mulai bekerja lagi?"
"He em!"
***
Dibolak-baliknya sekali lagi pakaian di rak bajunya "Mmmm....tidak ada yang layak untuk dikenakan!"
"Bella!!!! Kamu butuh berapa lama lagi?" Ini sudah kedua kalinya Brian berteriak kepadanya.
"Bell!" Sekali lagi suara Brian memanggilnya disusul suara pintu yang dibuka.
Melihat istrinya tengah berdiri didepan rak pakaian "Aku pikir kamu tertidur!" Yang diajak bicara hanya mengalihkan pandangannya sebentar dan sibuk kembali memilah-milah pakaian.
Menghampiri istrinya "Pilih saja salah satu!"
Mundur beberapa langkah "Coba pilihkan satu untukku!"
Kini gantian Brian yang sibuk didepan rak pakaian "Mmmmmm....ini!" Menunjuk sebuah Mini dress ketat berwarna hitam.
"Saya rasa itu lebih cocok untuk ke klub!"
Mengembalikan baju yang tadi diambilnya, rata -rata hanya terdapat dress minim dan sebagian besar adalah lengerie.
"Mama benar-benar keterlaluan!"
Mengambil setelan sweeter dari lemari pakaiannya "Pakai ini! Nanti kita beli baju!" Seraya melemparkan baju kearah Bella dan berlalu.
***
Brian dan Bella menuruni tangga, mata Bella tidak henti-hentinya memandang lelaki disebelahnya "Dia mengganti pakaiannya!"
"Kalian mau kemana?" Mama Brian bertanya.
"Melihat rumah!" Disahut ketus oleh anaknya.
"Dengan pakaian seperti itu?" Melihat anak lelaki dan menantunya memakai setelan sweeter.
"Pakaian Bella sedikit kebesaran!"
"Terus Bella harus memakai rengerie untuk keluar?" Jawab Brian dengan geram.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Dea Kurnia
bikin brian bucin sm bela thor trus hempasin si ja*l**ng😡😡
2021-11-28
2