Brian masih terpaku ditempatnya, memandangi tubuh Bella yang semakin lama semakin mengecil.
"Apa yang membuatnya berjalan secepat itu?"
Diusapnya lagi bibirnya dengan tangan "Arrrgh!!!" Memasuki mobil dan menancap gas, mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Sampai di rumah Brian langsung memasuki kamarnya.
***
Bella kembali lagi ke rumah megah itu, rumah yang menyeretnya kembali pada kenyataan, bahwa Brian adalah seseorang yang tidak mampu diraihnya.
Memasuki rumah dengan perlahan "Bella....kamu baru pulang nak? Mama berpikir kamu sudah ada di rumah, kenapa tidak bersama Brian? Bagaimana rumah barunya?" Bella hanya tersenyum menanggapi deretan pertanyaan dari Mamanya.
"Kamu tidak bersama Brian?" Gabriel tiba- tiba datang dan bertanya dengan marah.
"Bella bersama Brian Pa, cuma Bella menyuruh Brian pulang duluan karena Bella ingin bertemu sahabat Bella!"
"Sungguh?"
"Sungguh! Masa Bella berbohong!"
"Kamu bisa mengadu kepada Papa jika Brian menyakitimu!"
"Tentu saja!" Memeluk Gabriel "Bella sayang Papa!"
"Apa kamu tidak sayang Mama?"
"Tentu saja! Bella menyayangi kalian berdua!" Kini Bella juga memeluk Mama Brian.
"Brian dimana Ma?"
"Mungkin di kamar sayang!"
"Bella keatas ya Ma!"
Mendengar suara ribut dilantai satu, Brian akhirnya memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya.
Tersenyum melihat suaminya "Sayang...!"
"Kamu baru pulang?" Bertanya kepada Bella "Kenapa tidak menelepon? Aku bisa menjemputmu!"
"Aku tidak ingin kamu kelelahan! Kamu mau makan malam apa?"
"Apa kamu akan memasak untukku?"
Mengangguk "Brian membelikan banyak pakaian untuk Bella!" Bercerita kepada kedua mertuanya.
"Suami memang harus menghabiskan uangnya untuk istrinya." Jawab Gabriel sambil menatap tajam kearah Brian.
Memeluk suaminya "Bantu aku di dapur sayang!"
"Tidak! Istirahatlah! Aku akan siapkan makan malam untukmu! Dengan tanganku!"
"Tidak! Aku yang akan melakukannya!"
"Ayo Pa! Kita biarkan mereka menyelesaikan urusan mereka!" Seraya menggandeng suaminya menuju ruang tengah.
"Maaf!" Itu kata pertama yang keluar dari mulut Brian saat orang tuanya sudah tidak ada disana.
"Kamu mau makan apa?" Mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Apa saja!"
"Coba kita lihat apa yang bisa dimasak!" Membuka lemari pendingin.
"Kamu mau spaghetti?"
"Mau!"
"Duduklah! Ini tidak akan membutuhkan waktu lama!"
***
Bella tengah memandangi wajahnya di cermin, tidak buruk! Tapi jelas sangat buruk jika disandingkan dengan Claire.
Dilihatnya sekali lagi dirinya di cermin, sebuah kawaii lace pajamas berwarna putih terlihat sangat pas ditubuhnya.
"Haruskah aku memakai ini?"
"Apa aku terlihat seperti wanita murahan?"
"Aku tidak akan melepasnya!" Seraya berpaling dari kaca besar didepannya.
"Aaargh!!! Aku tidak bisa melakukan ini!" Menggoda suaminya dengan pakaian s*ksinya.
Membuka pakaiannya dan mengambil kaos di lemari Brian, kaos yang bisa menjadi sebuah dress baginya. Dipakainya kaos itu dan keluar dari ruangan ganti. Dilihatnya Brian sudah berada disana.
Tersenyum "Aku melupakan baju tidur untukmu!"
"Aku memakai pakaianmu lagi, ini sangat nyaman!"
"Pakailah sesuka hatimu!"
Dengan perlahan Bella merangkak ke ranjang "Aku akan tidur duluan!" Seraya merebahkan diri.
"Apa yang membuatmu berjalan secepat itu?"
"Mmmm....sesuatu!"
"Benda apa yang kamu beli?"
"Mmmm....ada sesuatu!"
"Aku benar-benar minta maaf untuk kejadian tadi siang, aku tidak bermaksud seperti itu! Lain kali aku akan lebih berhati-hati!"
"Astaga!!! Kenapa kamu begitu kaku! Itu bukan yang pertama bagiku!"
Beranjak dari tidurnya "Tapi jika dipikir-pikir meskipun ini hanya sebuah sandiwara, bukankah kamu terlalu kejam?" Menatap Brian dengan mata berkaca-kaca.
"Bella!"
Menangis "Haruskah kamu melakukannya dihari pernikahan kita?" Menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Sedikit terkejut "Apa yang kamu bicarakan Bell?"
"Lupakan!" Mengusap air matanya.
"Apakah kamu melihatnya?" Bertanya dengan kuatir.
Kali ini Bella menangis lagi lebih keras.
"Maafkan aku Bella!" Seraya mengelap pipi Bella yang penuh dengan air mata.
"Bagaimana ini aku tidak bisa berhenti menangis!"
Meraih dan menenggelamkan Bella dalam pelukannya.
"Aku tidak bisa berhenti menangis!" Kata Bella sekali lagi dengan tangis yang semakin keras.
Memegang wajah Bella dengan kedua tangannya "Maafkan aku Bella....!" Menyentuh lembut bibir Bella dengan bibirnya, dan m*lumatnya perlahan....sangat perlahan....hingga tangis Bella mereda...ini bukan sebuah kesempatan yang sengaja dimanfaatkanya, tapi Brian benar- benar tidak bisa melihat Bella menangis seperti itu. Ada bagian dari dirinya yang juga ikut tersakiti, dia ingin sedikit menghibur wanita dihadapannya, dengan sedikit kelembutan.
Bella telah tersadar sepenuhnya, ada yang tidak benar disini, didorongnya tubuh lelaki didepannya, namun tubuh itu semakin erat memeluknya, menenggelamkannya dalam lautan dalam tanpa dasar.
Bella menikmatinya, menikmati setiap sentuhan....setiap helaan nafas Brian....Bella benar-benar telah berada dalam sihir Brian, entah mantra apa yang mampu melepaskannya dari jeratan itu.
***
Matahari pagi menerobos dari sela-sela tirai yang sedikit terbuka, menampar Bella dengan kenyataan memalukan saat dia terbangun pagi ini.
"Aku tidak berani membuka mataku! Apa dia ada disini? Aku ingin sekali ke kamar kecil!" Guman Bella dalam hati.
Bella mendengar suara pintu yang dibuka, suara langkah laki, suara tirai yang dibuka.....sangat menyilaukan.
"Sampai kapan aku harus terus berpura-pura tertidur!" Kembali bergunam.
"Kamu tidak mau bangun juga?" Berjalan mendekati Bella.
Membuka mata dengan perlahan dan menutupinya dengan tangan "Silau!"
"Kenapa kamu sangat pemalas?"
Beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi.
"Ah....akhirnya....!!! Tapi bagaimana ini...??? Mmmm...aku akan berpura- pura tidak pernah terjadi apa-apa!"
***
"Kamu habis menangis Bella?" Tanya Mama Brian karena menyadari mata menantunya sedikit sembab.
Lantas Gabriel melihat kearah Bella, bergantian menatap Brian.
"Kenapa Bella menangis?"
"Ha..ha...ha...Bella menonton drama semalam Pa, Ma dari awal hingga akhir ceritanya sangat sedih, membuat Bella menangis!"
"Benarkah? Lain kali kita menonton bersama!" Kata Mama Brian dan dijawab anggukan oleh Bella.
"Apa yang akan kalian lakukan hari ini?"
"Brian akan mengantar Bella pulang sekalian meminta ijin untuk tinggal di rumah baru!"
"Nanti malam saja sekalian, Papa dan Mama mendapat undangan makan malam dari Ayah dan Ibu Bella! Kita berangkat bersama- sama."
"Benarkah?" Bertanya kepada mertuanya.
"Iya sayang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Dea Kurnia
trlalu kejam emg brcinta sm wanita lain dhari pernikahn...
semangat bella...hempaskan pengganggu😡🤭🙏🙏🙏
2021-11-28
1