Hari semakin meredup, cahaya terang dilangit sore seketika berubah menjadi gumpalan awan berwarna biru tua dengan semburat warna merah. Brian masih setia mendengarkan cerita Ayah, entah tentang apa....tapi selalu berakhir dengan sebuah tawa yang menggema.
Hati Bella terasa ngilu, haruskah berpura-pura menjadi bagian dari kami jika akhirnya memilih untuk pergi?
Ingatannya kembali menjelajah.
"Selamat ya Brian atas pernikahannya!" Sebuah suara lembut memenuhi gendang telinga Bella.
Seorang wanita muda berparas cantik dengan tubuh yang tak kalah menggoda. Terlihat mengenakan Mini dress berwarna merah menyala.
Kemudian wanita itu menghampiri dirinya sambil tersenyum bak malaikat.
Bahkan dari senyum itu Bella bisa mendengarnya berkata "Lelaki yang berdiri disebelah kamu adalah milikku!"
Haruskah dia diam dan berpura-pura tidak tahu??
***
"Kenapa malah berdiri melamun disitu Bella? Ayo bantu Ibu untuk menyiapkan makan malam!" Tiba-tiba lamunan Bella terhenti seketika.
"Ah...Ibu....Mba Asri bisa melakukannya!"
"Ini untuk suamimu Bella!"
"Suami apanya!" Gerutu Bella dalam hati "Siapa yang memakan itu untuk menu makan malam Ibu?"
Namun berakhir dengan kepasrahan Bella.
"Suamimu sangat menyukai itu!" Kata Ibu Bella.
"Ibu bertanya kepada Mamanya Brian!" Berbisik ditelinga Bella.
"Jika kamu yang membuatnya bisa dipastikan Brian akan langsung melahapnya hingga habis!"
Tanpa menunggu perintah Ibunya, Bella langsung memanaskan teflon, Menumis bawang bombay, bawang putih. Aroma wangi mulai tercium, ditambahkannya sedikit air kemudian dimasukkannya wortel, jamur shiintake, paprika merah, kyuri, dan daun bawang.
Bella memasaknya hingga layu dan sesaat sebelum diangkat Bella menambahkan bayam rebus dan kuning telur sambil terus mengaduk Bella menambahkan garam, lada dan gula halus.
"Nah...akhirnya!" Kata Bella seraya mengangkat teflon dan menumpahkan semua isinya kedalam mangkok yang berisi dangmyeon yang sebelumnya telah dibumbui dengan kaldu bubuk, minyak wijen, kecap manis dan kecap asin.
Sambil terus mengaduk sedikit demi sedikit Bella menambahkan wijen sangrai.
"Sudah jadi!" Kata Bella.
"Sudah kamu coba?" Tanya Ibu Bella.
"Itu tidak perlu!" Sambil berlalu meninggalkan dapur.
"Hey...Bella!!! Jangan pergi dulu!" Kata Ibu Bella seraya mengambil sesendok Japchae dan menyuapkannya dimulutnya.
"Mmmm....ini enak!"
"Ada apa lagi Ibu!"
"Bisa tolong grill beberapa potong daging untuk Brian?"
"Kita lakukan nanti dimeja makan!" Sambil berlalu pergi.
"Bisa kamu siapkan mejanya sayang?" Tanya Ibu Bella sedikit berteriak.
Beberapa saat kemudian Bella turun kembali kelantai satu, menghampiri Ibunya dengan setelan yang lebih santai dan rambut panjang yang diikat ekor kuda.
"Kamu berganti pakaian? Ibu kira kamu tidak akan kembali!" Seloroh Ibunya sambil tersenyum manis.
"Bagaimana bisa Bella mengabaikan Ibu!"
"Kamu yang terbaik!" Sambil mengecup pipi anaknya.
Semua sudah siap ketika Tuan Alnord dan menantunya memasuki ruang makan.
Melihat apa yang tersaji dimeja makan "Ah...pantas perutku sudah meronta-ronta dari tadi!" Kata Ayah Bella sambil tertawa renyah.
"Ayo Brian!" Mengajak menantunya untuk duduk dimeja makan.
"Iya Ayah!"
***
Bella dengan cekatan memanggang beberapa potong daging.
"Selamat makan!" Ucap Brian dan Ayah Bella.
"Siapa yang makan Japchae untuk menu makan malam?" Kata Ayah Bella.
"Ah...Ayah! Brian sangat menyukainya!"
"Ah....benarkah? Ayo makan-makan!"
"Iya Ayah!" Kata Brian sambil mengambil Japchae dan menyuapkannya kemulutnya.
"Mmmmm....ini enak sekali Ibu!" Kata Brian sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"Benarkah?"
"Sungguh!"
"Ah....syukurlah kamu menyukai masakan Bella!" Berkata sambil melirik Bella.
"Aaaa.....ini Bella yang memasaknya? Ini sungguh enak!" Kata Brian sambil memandang wajah istrinya yang seketika sudah berubah seperti kepiting rebus.
"Wahhhh....Bella memasak! Ini sungguh luar biasa!" Kata Ayah Bella "Brian Ayah iri kepadamu!" Dan dijawab tawa renyah dari mulut Brian.
"Ayah berbicara seolah-olah Bella belum pernah memasak untuk Ayah!"
"Itu sudah sangat lama Bell, bahkan Ayah sampai lupa rasanya!" Kata Ayah Bella.
Daging telah matang diambilnya beberapa potong untuk Brian, Ibu dan Ayahnya...kemudian Bella kembali sibuk memanggang daging lagi.
Brian beranjak dari duduknya, dipegangnya pundak istrinya dengan kedua tangannya.
"Duduklah! Kamu juga harus makan!" Kata Brian sambil tersenyum manis kearah Bella.
Deg...deg...deg...astaga!! Jantung Bella! Berdetak sangat cepat.
"Ini hanya sebuah kebohongan Bella, sebuah kebohongan!" Bergunam dalam hati.
"Ini makanlah!" Mencoba menyuapi Bella sepotong daging.
"Tidak perlu! Aku bisa memakannya sendiri!"
"Kamu!!! Apa kamu mau membuat tanganku pegal seperti ini?" Tanya Brian masih dengan sumpit ditangan.
Dengan enggan Bella membuka mulutnya, sepotong daging hangat telah berpindah kedalam mulutnya.
Bella bahkan tidak sanggup melihat Ibu dan Ayahnya, sudah bisa dipastikan saat ini mereka tengah tersenyum bahagia melihat babak baru penderitaan Bella.
***
Acara makan telah usai.
"Duduklah! Biar aku yang merapikannya!" Kata Brian, membuat Bella mengurungkan niatnya untuk beranjak dari duduknya.
"Terimakasih makanannya! Kamu mau segelas es kopi?" Kata Brian sontak membuat senyum merekah dibibir Ibu dan Ayah Bella dan tentu saja membuat Bella kembali tidak tenang.
"Boleh!" Kata Bella sedikit gagap.
"Ayah dan Ibu mau?"
"Iya Ayah mau!"
"Ibu tidak!" Sambil tersenyum.
"Tunggu sebentar!" Beranjak dari duduknya dan bergegas membuat kopi.
Setelah beberapa saat Brian kembali dengan satu cangkir caffelate dan segelas es amerikano.
"Ini untuk Ayah dan ini untuk kamu sayang!"
"Bukankah mereka terlihat seperti kita waktu muda Ibu?" Kata Ayah Bella kepada istrinya.
"Ya..ini membuat Ibu kembali bergairah!"
Dan sontak membuat seluruh isi ruangan itu tertawa, kecuali Bella.
***
Entah kenapa Bella merasa tidak nyaman membiarkan Brian sendirian membereskan kekacauan yang mereka buat.
Kini mereka berdua terlihat sangat akur, Bella membereskan meja makan sambil sesekali menyeruput es amerikano buatan Brian sedangkan Brian terlihat mencuci piring.
"Kamu bisa istirahat Bella!"
"Aku tidak menyangka orang sepertimu mau mencuci piring!"
"Benarkah? Sebenarnya aku cukup pandai membereskan rumah!" Kata Brian dan dijawab senyum kecut dari bibir Bella.
***
"Ah...akhirnya! Ayo keatas!" Kata Brian mengajak Bella kekamar.
"Apa kamu seorang mesum?"
" Ha...ha...ha...!"
Menarik tangan Bella, dilihatnya Ayah dan Ibu Bella tengah berada diruang baca.
"Ayah, Ibu Brian dan Bella keatas dulu ya!"
"Ya!" Dijawab serempak oleh Ayah dan Ibu Bella.
"Kamu gila?" Kata Bella berbisik pelan.
***
"Brian terlihat sangat tidak sabar!" Kata Ayah Bella. Kemudian menaruh buku yang baru saja dibacanya "Ayo Ibu, kita tidur lebih awal!"
***
Didalam kamar.
"Mereka akan merasa aneh jika kita tidak bersama!"
"Bagaimana bisa?" Tanya Bella dengan polos.
"Wah...kamu! Pasangan yang baru menikah biasanya akan menghabiskan malam-malam panjang bersama pasangannya! Jadi kita harus berada dikamar setidaknya sampai besok siang!"
"Besok siang?"
"Ya!"
"Tapi aku tidak bisa tidur disofa!" Kata Brian dan tanpa basa-basi naik dengan cepat keranjang Bella.
"Dan kamu menyuruhku tidur disofa?"
"Jika kamu mau? Jika tidak kamu bisa tidur disini!" Kata Brian sambil menunjuk sebelahnya.
"Tidak!" Kata Bella sambil mengambil bantal dan selimut kemudian menaruhnya diatas sofa.
"Kamu yakin akan tidur disitu?"
"Iya!" Membaringkan tubuhnya dan menutupinya dengan selimut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments