Part 7 : Musim Bulan Kelabu

Hari semakin meredup, cahaya terang dilangit sore seketika berubah menjadi gumpalan awan berwarna biru tua dengan semburat warna merah. Brian masih setia mendengarkan cerita Ayah, entah tentang apa....tapi selalu berakhir dengan sebuah tawa yang menggema.

Hati Bella terasa ngilu, haruskah berpura-pura menjadi bagian dari kami jika akhirnya memilih untuk pergi?

Ingatannya kembali menjelajah.

"Selamat ya Brian atas pernikahannya!" Sebuah suara lembut memenuhi gendang telinga Bella.

Seorang wanita muda berparas cantik dengan tubuh yang tak kalah menggoda. Terlihat mengenakan Mini dress berwarna merah menyala.

Kemudian wanita itu menghampiri dirinya sambil tersenyum bak malaikat.

Bahkan dari senyum itu Bella bisa mendengarnya berkata "Lelaki yang berdiri disebelah kamu adalah milikku!"

Haruskah dia diam dan berpura-pura tidak tahu??

***

"Kenapa malah berdiri melamun disitu Bella? Ayo bantu Ibu untuk menyiapkan makan malam!" Tiba-tiba lamunan Bella terhenti seketika.

"Ah...Ibu....Mba Asri bisa melakukannya!"

"Ini untuk suamimu Bella!"

"Suami apanya!" Gerutu Bella dalam hati "Siapa yang memakan itu untuk menu makan malam Ibu?"

Namun berakhir dengan kepasrahan Bella.

"Suamimu sangat menyukai itu!" Kata Ibu Bella.

"Ibu bertanya kepada Mamanya Brian!" Berbisik ditelinga Bella.

"Jika kamu yang membuatnya bisa dipastikan Brian akan langsung melahapnya hingga habis!"

Tanpa menunggu perintah Ibunya, Bella langsung memanaskan teflon, Menumis bawang bombay, bawang putih. Aroma wangi mulai tercium, ditambahkannya sedikit air kemudian dimasukkannya wortel, jamur shiintake, paprika merah, kyuri, dan daun bawang.

Bella memasaknya hingga layu dan sesaat sebelum diangkat Bella menambahkan bayam rebus dan kuning telur sambil terus mengaduk Bella menambahkan garam, lada dan gula halus.

"Nah...akhirnya!" Kata Bella seraya mengangkat teflon dan menumpahkan semua isinya kedalam mangkok yang berisi dangmyeon yang sebelumnya telah dibumbui dengan kaldu bubuk, minyak wijen, kecap manis dan kecap asin.

Sambil terus mengaduk sedikit demi sedikit Bella menambahkan wijen sangrai.

"Sudah jadi!" Kata Bella.

"Sudah kamu coba?" Tanya Ibu Bella.

"Itu tidak perlu!" Sambil berlalu meninggalkan dapur.

"Hey...Bella!!! Jangan pergi dulu!" Kata Ibu Bella seraya mengambil sesendok Japchae dan menyuapkannya dimulutnya.

"Mmmm....ini enak!"

"Ada apa lagi Ibu!"

"Bisa tolong grill beberapa potong daging untuk Brian?"

"Kita lakukan nanti dimeja makan!" Sambil berlalu pergi.

"Bisa kamu siapkan mejanya sayang?" Tanya Ibu Bella sedikit berteriak.

Beberapa saat kemudian Bella turun kembali kelantai satu, menghampiri Ibunya dengan setelan yang lebih santai dan rambut panjang yang diikat ekor kuda.

"Kamu berganti pakaian? Ibu kira kamu tidak akan kembali!" Seloroh Ibunya sambil tersenyum manis.

"Bagaimana bisa Bella mengabaikan Ibu!"

"Kamu yang terbaik!" Sambil mengecup pipi anaknya.

Semua sudah siap ketika Tuan Alnord dan menantunya memasuki ruang makan.

Melihat apa yang tersaji dimeja makan "Ah...pantas perutku sudah meronta-ronta dari tadi!" Kata Ayah Bella sambil tertawa renyah.

"Ayo Brian!" Mengajak menantunya untuk duduk dimeja makan.

"Iya Ayah!"

***

Bella dengan cekatan memanggang beberapa potong daging.

"Selamat makan!" Ucap Brian dan Ayah Bella.

"Siapa yang makan Japchae untuk menu makan malam?" Kata Ayah Bella.

"Ah...Ayah! Brian sangat menyukainya!"

"Ah....benarkah? Ayo makan-makan!"

"Iya Ayah!" Kata Brian sambil mengambil Japchae dan menyuapkannya kemulutnya.

"Mmmmm....ini enak sekali Ibu!" Kata Brian sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Benarkah?"

"Sungguh!"

"Ah....syukurlah kamu menyukai masakan Bella!" Berkata sambil melirik Bella.

"Aaaa.....ini Bella yang memasaknya? Ini sungguh enak!" Kata Brian sambil memandang wajah istrinya yang seketika sudah berubah seperti kepiting rebus.

"Wahhhh....Bella memasak! Ini sungguh luar biasa!" Kata Ayah Bella "Brian Ayah iri kepadamu!" Dan dijawab tawa renyah dari mulut Brian.

"Ayah berbicara seolah-olah Bella belum pernah memasak untuk Ayah!"

"Itu sudah sangat lama Bell, bahkan Ayah sampai lupa rasanya!" Kata Ayah Bella.

Daging telah matang diambilnya beberapa potong untuk Brian, Ibu dan Ayahnya...kemudian Bella kembali sibuk memanggang daging lagi.

Brian beranjak dari duduknya, dipegangnya pundak istrinya dengan kedua tangannya.

"Duduklah! Kamu juga harus makan!" Kata Brian sambil tersenyum manis kearah Bella.

Deg...deg...deg...astaga!! Jantung Bella! Berdetak sangat cepat.

"Ini hanya sebuah kebohongan Bella, sebuah kebohongan!" Bergunam dalam hati.

"Ini makanlah!" Mencoba menyuapi Bella sepotong daging.

"Tidak perlu! Aku bisa memakannya sendiri!"

"Kamu!!! Apa kamu mau membuat tanganku pegal seperti ini?" Tanya Brian masih dengan sumpit ditangan.

Dengan enggan Bella membuka mulutnya, sepotong daging hangat telah berpindah kedalam mulutnya.

Bella bahkan tidak sanggup melihat Ibu dan Ayahnya, sudah bisa dipastikan saat ini mereka tengah tersenyum bahagia melihat babak baru penderitaan Bella.

***

Acara makan telah usai.

"Duduklah! Biar aku yang merapikannya!" Kata Brian, membuat Bella mengurungkan niatnya untuk beranjak dari duduknya.

"Terimakasih makanannya! Kamu mau segelas es kopi?" Kata Brian sontak membuat senyum merekah dibibir Ibu dan Ayah Bella dan tentu saja membuat Bella kembali tidak tenang.

"Boleh!" Kata Bella sedikit gagap.

"Ayah dan Ibu mau?"

"Iya Ayah mau!"

"Ibu tidak!" Sambil tersenyum.

"Tunggu sebentar!" Beranjak dari duduknya dan bergegas membuat kopi.

Setelah beberapa saat Brian kembali dengan satu cangkir caffelate dan segelas es amerikano.

"Ini untuk Ayah dan ini untuk kamu sayang!"

"Bukankah mereka terlihat seperti kita waktu muda Ibu?" Kata Ayah Bella kepada istrinya.

"Ya..ini membuat Ibu kembali bergairah!"

Dan sontak membuat seluruh isi ruangan itu tertawa, kecuali Bella.

***

Entah kenapa Bella merasa tidak nyaman membiarkan Brian sendirian membereskan kekacauan yang mereka buat.

Kini mereka berdua terlihat sangat akur, Bella membereskan meja makan sambil sesekali menyeruput es amerikano buatan Brian sedangkan Brian terlihat mencuci piring.

"Kamu bisa istirahat Bella!"

"Aku tidak menyangka orang sepertimu mau mencuci piring!"

"Benarkah? Sebenarnya aku cukup pandai membereskan rumah!" Kata Brian dan dijawab senyum kecut dari bibir Bella.

***

"Ah...akhirnya! Ayo keatas!" Kata Brian mengajak Bella kekamar.

"Apa kamu seorang mesum?"

" Ha...ha...ha...!"

Menarik tangan Bella, dilihatnya Ayah dan Ibu Bella tengah berada diruang baca.

"Ayah, Ibu Brian dan Bella keatas dulu ya!"

"Ya!" Dijawab serempak oleh Ayah dan Ibu Bella.

"Kamu gila?" Kata Bella berbisik pelan.

***

"Brian terlihat sangat tidak sabar!" Kata Ayah Bella. Kemudian menaruh buku yang baru saja dibacanya "Ayo Ibu, kita tidur lebih awal!"

***

Didalam kamar.

"Mereka akan merasa aneh jika kita tidak bersama!"

"Bagaimana bisa?" Tanya Bella dengan polos.

"Wah...kamu! Pasangan yang baru menikah biasanya akan menghabiskan malam-malam panjang bersama pasangannya! Jadi kita harus berada dikamar setidaknya sampai besok siang!"

"Besok siang?"

"Ya!"

"Tapi aku tidak bisa tidur disofa!" Kata Brian dan tanpa basa-basi naik dengan cepat keranjang Bella.

"Dan kamu menyuruhku tidur disofa?"

"Jika kamu mau? Jika tidak kamu bisa tidur disini!" Kata Brian sambil menunjuk sebelahnya.

"Tidak!" Kata Bella sambil mengambil bantal dan selimut kemudian menaruhnya diatas sofa.

"Kamu yakin akan tidur disitu?"

"Iya!" Membaringkan tubuhnya dan menutupinya dengan selimut.

Episodes
1 Part 1 : Nicholas Brian
2 Part 2 : Perjodohan
3 Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4 Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5 Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6 Part 6 : Kepalsuan
7 Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8 Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9 Part 9 : Berkunjung
10 Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11 Part 11 : Persetujuan Gabriel
12 Part 12 : Rumah Baru
13 Part 13 : Perasaan Lebih
14 Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15 Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16 Part 16 : Apa itu Cinta?
17 Part 17: Pembalasan Claire
18 Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19 Part 19 : Serba Salah
20 Part 20 : Perhatian Kecil
21 Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22 Part 22 : Merajuk
23 Part 23 : Terlalu Sempurna
24 Part 24 : Makan Siang bersama
25 Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26 Part 26 : Permainan Bella
27 Part 27 : Sebuah Kecemasan
28 Part 28 : Saling Cemburu
29 Part 29 : Pergulatan Panjang
30 Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31 Part 31 : Kerinduan
32 Part 32 : Benang Kusut
33 Part 33 : Ayah Sakit
34 Part 34 : Kesalahan Kedua
35 Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36 Part 36 : Kumohon Bicaralah
37 Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38 Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39 Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40 Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41 Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42 Part 42 : Kecemburuan Brian
43 Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44 Part 44 : Malam Panjang
45 Part 45 : Kebohongan Bella
46 Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47 Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48 Part 48 : Melebur
49 Part 49 : Perdamaian
50 Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51 Part 51 : Perubahan Sikap
52 Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53 Part 53 : Kado Istimewa
54 Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55 Part 55 : Penyesalan Dion
56 Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57 Part 57 : Keraguan Bella
58 Part 58 : Satu Bukti Baru
59 Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60 Part 60 : Sebuah Awal
61 Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62 Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63 Part 63 : Dayn Atau Suga
64 Part 64 : Melintasi Waktu
65 Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66 Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67 Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68 Part 68 : Pura-pura Lupa
69 Part 69 : Surga dan Neraka
70 Part 70 : Perceraian
71 Part 71 : Pergemulan Batin
72 Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73 Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74 Part 74 : Pengakuan Dion
75 Part 75 : Kehilangan Dion
76 Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77 Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78 Part 78 : Dia Kembali
79 Part 79 : Bantu Aku
80 Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81 Part 81 : Akhir Dari Luka
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1 : Nicholas Brian
2
Part 2 : Perjodohan
3
Part 3 : Tidak Ada Celah Untuknya
4
Part 4 : Penolakan Yang Tidak Berguna
5
Part 5 : Wanita Itu Yang Memilikinya
6
Part 6 : Kepalsuan
7
Part 7 : Musim Bulan Kelabu
8
Part 8 : Kebahagiaan yang dia ciptakan.
9
Part 9 : Berkunjung
10
Part 10 : Rencana Untuk Tinggal Berdua
11
Part 11 : Persetujuan Gabriel
12
Part 12 : Rumah Baru
13
Part 13 : Perasaan Lebih
14
Part 14 : Cucu Untuk Mereka
15
Part 15 : Mengakhiri Sebuah Hubungan
16
Part 16 : Apa itu Cinta?
17
Part 17: Pembalasan Claire
18
Part 18 : Terjebak Dalam Situasi Rumit
19
Part 19 : Serba Salah
20
Part 20 : Perhatian Kecil
21
Part 21 : Pertemuan Bella dan Dera
22
Part 22 : Merajuk
23
Part 23 : Terlalu Sempurna
24
Part 24 : Makan Siang bersama
25
Part 25 : Bunga-bunga Bermekaran
26
Part 26 : Permainan Bella
27
Part 27 : Sebuah Kecemasan
28
Part 28 : Saling Cemburu
29
Part 29 : Pergulatan Panjang
30
Part 30 : Ruang Kecil Bernama Cinta
31
Part 31 : Kerinduan
32
Part 32 : Benang Kusut
33
Part 33 : Ayah Sakit
34
Part 34 : Kesalahan Kedua
35
Part 35 : Kembali Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan.
36
Part 36 : Kumohon Bicaralah
37
Part 37 : Sisi Menakutkan Dari Bella
38
Part 38 : Perebutan Kekuasaan
39
Part 39 : Kebencian Yang Tidak Sempurna
40
Part 40 : Perhatian Yang Menyulitkanku
41
Part 41 : Siapa Lelaki Itu?
42
Part 42 : Kecemburuan Brian
43
Part 43 : Lelakiku Yang Terlihat Polos
44
Part 44 : Malam Panjang
45
Part 45 : Kebohongan Bella
46
Part 46 : Sikap Yang Tidak Seharusnya
47
Part 47 : Seseorang Dari Masa Lalu
48
Part 48 : Melebur
49
Part 49 : Perdamaian
50
Part 50 : Kehidupan Yang Damai
51
Part 51 : Perubahan Sikap
52
Part 52 : Larangan-larangan Brian.
53
Part 53 : Kado Istimewa
54
Part 54 : Mari Terus Seperti Ini
55
Part 55 : Penyesalan Dion
56
Part 56 : Satu Kebohongan Baru
57
Part 57 : Keraguan Bella
58
Part 58 : Satu Bukti Baru
59
Part 59 : Aku Bella Akan Menjadi Satu Tingkat Lebih Tangguh!
60
Part 60 : Sebuah Awal
61
Part 61 : Babak Baru Penderitaan
62
Part 62 : Yang Hilang Akhirnya Kembali
63
Part 63 : Dayn Atau Suga
64
Part 64 : Melintasi Waktu
65
Part 65 : Ayo Kita Berpisah
66
Part 66 : Aku Akan Menjadi Samudra Luas Bagi Diriku Sendiri
67
Part 67 : Kehilangan Kesadaran
68
Part 68 : Pura-pura Lupa
69
Part 69 : Surga dan Neraka
70
Part 70 : Perceraian
71
Part 71 : Pergemulan Batin
72
Part 72 : Lelaki Itu Kembali
73
Part 73 : Untuk Sebuah Luka
74
Part 74 : Pengakuan Dion
75
Part 75 : Kehilangan Dion
76
Part 76 : Mengunjungi Rumah Gabriel
77
Part 77 : Kamu Tidak Perlu Melihat Kearahku
78
Part 78 : Dia Kembali
79
Part 79 : Bantu Aku
80
Part 80 : Pergilah Dari Hidupku
81
Part 81 : Akhir Dari Luka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!