Malam hari telah tiba, ada bulan sabit di langit yang menyinari malam gelap. Sekarang sudah pukul 23:00 dimana ayah, ibu dan Nia sudah tertidur.
Saya mengenakan jubah yang dibuat ibu dan memakai topeng tengkorak.
Aku menatap diri saya di cermin, saya seperti melihat pembunuh kejam. Saya segera mengambil pedang besi di sebelahku, aku mendapatkan pedang ini dari gudang meskipun sudah berkarat dan kotor tapi ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali.
Saya keluar lewat jendela kamar agar tidak membangunkan orang di rumah. Saya melompat ke luar jendela dan berlari ke arah hutan.
Saya dengar hanya ada sedikit monster di hutan tapi untuk memulai debut saya incaranku adalah para bandit yang sedang bersembunyi di dalam hutan. Saya yakin mereka memiliki banyak uang yang bisa saya ambil.
Saya melompat dari dahan ke dahan pohon sambil menyembunyikan hawa kehadiranku. Dan akhirnya saya menemukan tempat persembunyian para bandit.
Kurasa ini adalah tengah hutan, saya menemukan sebuah rumah kayu dan ada beberapa orang yang sedang berjaga di luar rumah.
1, 2, 3. Hmm.... ada 6 orang yang sedang berjaga di luar rumah, ya.
Saya menarik pedang dari pinggang saya dan turun ke bawah secara diam-diam lalu saya berlari dengan petir di kaki sehingga aku bisa bergerak dengan cepat. Aku membunuh semua penjaga di luar tanpa bersuara sedikitpun.
Baiklah, selanjutnya adalah mereka yang berada di dalam rumah.
...----------------...
Seorang gadis kecil kabur dari rumah untuk pergi bermain. Dia berkeliling kota sambil memeluk sebuah boneka beruang.
Karena ini adalah pertama kalinya ia keluar rumah, dia tidak tahu kemana ia berjalan hingga tanpa ia sadari masuk ke sebuah gang kecil yang gelap.
Dia berjalan dan tanpa sengaja menabrak sesuatu. Dia melihat ke depan dan menemukan dua orang pria yang mencurigakan.
Kemudian, dia pingsan.
Ketika dia sadar, dia menemukan dirinya terkurung di ruangan kecil dan gelap.
Tidak hanya dirinya tapi ia juga menemukan ada gadis lain yang sama dengannya.
Tangan dan kakinya diikat dengan tali, dan mulutnya di sumpal dengan kain.
Dia gemetaran dan ketakutan.
Dia bisa mendengar suara bandit sedang berbicara di sebelah.
“Gyahahaha. Hari ini adalah hari keberuntungan kita, dari pakaian dan tampangnya yang cantik sepertinya ia adalah seorang putri bangsawan.”
Mereka mengetahuinya dari barang-barang pribadinya. Sekarang mereka tahu siapa dia.
“Aku penasaran, kita dapat berapa yah setelah menjual perhiasannya.”
“Bodoh! Kita bakal dapat banyak uang kalau minta tebusan daripada menjual perhiasan kecil itu.”
Tawa kasar terdengar.
Khawatir akan keselamatannya, gadis itu putus asa. Para bandit memiliki dua pilihan: Mereka melakukan tawar menawar dengan keluarganya, atau mereka bisa menjualnya kepadanya seseorang yang tahu harga mahalnya dia.
Dia yakin mereka memilih pilihan terakhir. Meskipun dia berharga, bandit belaka akan kesulitan menggunakan haknya.
Dengan menjualnya. Mereka bisa mendapatkan emas dengan mudah. Kemudian, dia akan jatuh ke tangan musuh politik...
Pikiran itu membuatnya takut.
Memutar dia untuk mencoba melepaskan tali.
Dia berteriak melaluinya.
“Hei, sepertinya sang putri sudah bangun.”
“Ayo periksa dia.”
Dia bisa mendengar langkah kaki semakin dekat. Teriakannya yang teredam berubah menjadi jeritan saat air mata mengalir di pipinya.
Tapi saat pintunya akan terbuka....
“Ah...”
“Hei! Ada apa? Gah!”
Dia mendengar suara teriakan bandit lalu menghilang satu persatu.
“Hei, apa itu?! Akh....”
“Apa itu? Dia bergerak cepat sekali!”
“Kena kau! Apa!? Gah...”
Sesuatu bergerak dengan cepat seperti kilat.
Dia bisa mencium bau darah. Dengan malu-malu menembus celah pintu.
Di luar, ada seorang anak laki-laki yang mengenakan jubah hitam dan tengkorak untuk kepalanya, dan bandit seorang diri.
“Dari mana kau masuk?! Dan S-Siapa kau?! Bisa membunuh kawanku dalam sekejap, dasar monster!”
Bandit itu gemetaran sambil menatap anak laki-laki itu.
“Kenapa kau tidak lari? Saya akan memberikanmu waktu lima detik untuk lari.”
“A-Apa kau yakin?”
“Tentu. Kenapa tidak?”
Setelah mendengar ucapan anak itu, bandit itu berlari keluar dengan tergesa-gesa lalu saat bandit itu menyentuh ganggang pintu, sedetik kemudian pedang di ayunkan dan lehernya teriris oleh pedang.
“Oh... tidak. Waktumu untuk lari sudah habis.”
Gerakan itu begitu indah sehingga gadis itu lupa apa yang sedang terjadi dan hanya melihatnya.
Dia tidak tahu banyak tentang pedang, tapi teknik itu… jauh lebih indah daripada teknik manapun.
Pedang itu mengiris leher para bandit dengan terampil, dan jeritan itu berhenti.
“Hei bung, saya datang jauh-jauh ke sini, dan mereka tidak punya emas. Hah? Oh, masih ada lagi.”
melihat seorang gadis, anak laki-laki tengkorak itu membuka pintu. Cahaya mengalir ke dalam ruangan saat mata mereka bertemu.
“Ah, anak yang diculik. Dan masih ada yang lainnya. Hari yang berat untuk kalian ya?”
Dalam sekejap bocah itu menghilang dan kembali ke tempat awal.
“Baiklah. Selamat tinggal, hati-hati saat pulang.” Anak itu mulai berjalan dengan cepat.
Tanpa mereka sadari, tali yang mengikat mereka terpotong. Dia memanggilnya dengan putus asa.
“Tu-Tunggu!”
“Hmm?” Anak laki-laki itu berhenti dan berbalik ke arahnya.
“Si-Siapa kau?”
“Saya? Hmm. Karena saat ini belum ada yang mengenal saya jadi panggil saja saya.... Noir.”
“Noir.... Um, bagaimanapun aku ingin berterima kasih.”
“Baiklah, kalau begitu aku akan menghargai jika kau tidak memberi tahu siapapun tentang saya.”
“O-Oke, aku tidak akan.”
“Bagus, aku mengandalkanmu.”
Dan dengan begitu, Noir menghilang dari sana.
...----------------...
“Apa maksudnya ini?!”
Saya kesal dan berteriak di dalam hutan yang gelap.
“Kupikir para bandit itu memiliki uang yang banyak, jadi aku bisa mengambilnya tapi tidak kusangka mereka itu sangat miskin.”
Saya meluapkan kekesalan saya dan sekarang saya sudah cukup tenang. Yah, bagaimanapun saya tidak bisa menyalahkan mereka yang sudah mati. Tetapi nama tadi itu sangat keren.
“Noir, ya?”
Kata terlintas di kepala begitu saja. Tapi saya rasa itu bukan nama yang buruk bukan? Meskipun hanya asal tapi itu tetap keren.
“Kurasa sekarang sudah waktunya untuk pulang.”
Saya segera bergegas pergi dan kembali ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
acil
mending
2022-12-12
0
•Dark•
nama yang keren, aku lumayan suka
2021-12-23
1