Hari ulang tahun

Besoknya saya mengelilingi rumah seperti biasa dan secara tidak sengaja melihat ayahku dari jendela sedang mengayunkan pedangnya.

Apakah ayah sedang melakukan latihan pedang?

Saat saya berpikir seperti, ada ide yang muncul di atas kepala saya dan itu membuat saya secara tidak sengaja mengeluarkan senyuman seperti karakter jahat.

Saya rasa ekspresi senyum jahat bisa saya gunakan saat menjadi ksatria kegelapan. Dan ide yang muncul di kepala saya adalah saya harus berlatih teknik pedang tapi mengingat umur saya, saya rasa mustahil untuk memegang sebuah pedang.

3 Tahun kemudian

“““Selamat ulang tahun!”””

Hari ini adalah hari ulang tahun saya. Umur saya sekarang sudah 5 tahun dan juga selama lima tahun terakhir aku mengasah skill dan atribut sihir milik saya diam-diam, tidak hanya itu saya juga merasa kalau mana dalam tubuh saya semakin banyak rasanya seperti terus bertambah setiap harinya.

Ibu membawa kue coklat yang di atasnya bertuliskan 'Selamat ulang tahun, Ren'. Sejujurnya saya sangat senang dengan hal ini namun yang membuat saya senang bukanlah orang tua saya merayakan ulang tahun saya tapi kue cokelat yang di bawa ibu.

Ibu meletakkan kue coklat di atas meja dan memasang lilin diatasnya. Ayah dan Nia datang sambil bertepuk tangan.

“Selamat ulang tahun nak!” Ayah berteriak sambil merentangkan kedua tangannya lalu memeluk saya.

“Selamat ulang tahun, tuan muda.” Lalu Nia mengucapkan selamat kepada saya sambil membungkukkan badannya.

“Bagaimana? Apa kau suka kejutan yang ibu buat?” Ibu sangat riang dan wajahnya terlihat seperti menunggu jawaban saya.

”Ya, saya menyukainya.”

Ibu langsung tersenyum dan memeluk saya sambil menggosokkan wajahnya pada saya.

Dari acara ini yang paling bersemangat hanya ibu. Tapi meskipun begitu sayatidak membencinya hanya saja saya merasa sedikit malu.

“Baiklah, ayo tiup lilinnya♪”

Saya meniup lilin secara perlahan agar krim coklat yang di dekat lilin tidak hancur. api lilin mati dan semua bertepuk tangan hingga memenuhi seisi rumah.

“Nah, sekarang adalah waktunya sesi hadiah~”

Ibu berteriak dengan riang hingga suaranya memenuhi ruangan.

“Pertama dari ibu, ini dia!"

Ibu mengeluarkan sebuah jubah hitam pekat dan dari desainnya itu dari...

“Bukankah itu...”

“Apakah kau terkejut? Ibu menemukan sketsa milikmu jadi ibu membuatkannya untukmu.”

Tidak kusangka ibu akan melakukan itu untuk saya, saya sungguh senang memiliki ibu sepertinya tapi... Bukannya jubah itu terlalu besar?

Saya tidak mungkin bisa memakainya bukan?

“Tapi bu, ini terlalu besar untuk dipakai.”

“Memangnya kenapa? Dengan begitu kau bisa memakainya sampai kau besar.”

Saya menghela nafas. Jujur, ibu itu sangat baik bukan hanya pada saya tapi juga dengan tetangga namun jika urusan dengan pakaian ia akan memilih pakaian yang lebih besar agar bisa di pakai sampai saya besar.

Tapi untungnya, karena saya adalah seorang ksatria kegelapan masalah pakaian besar ini hanya urusan kecil. Saya bisa menggunakan skill [Size] yang berguna untuk membesar atau mengecilkan sesuatu.

“Terima kasih ibu.”

saya memeluk ibu dan ibu memelukku sambil mengusap kepalaku. Saya tidak tahu harus berterima kasih pada ibu.

“Baiklah, hadiah dari ayah adalah sebuah permintaan!”

Ayah berteriak sambil mengangkat kedua tangan ke atas.

“Permintaan?”

Saya bingung saat ayah mengatakan permintaan, saya pikir dia akan memberi saya sesuatu atau semacamnya.

“Ya, kau bisa meminta apapun pada ayah.”

Jadi begitu, hmm. Ini adalah kesempatan emas dan saya tidak boleh menyia-nyiakannya.

Oh benar, sebagai seorang ksatria aku harus menggunakan pedang. Saya ingat kalau ayah bisa menggunakan pedang jadi saya rasa meminta di ajari menggunakan pedang bukan sebuah masalah untuknya.

Orang tua saya masih belum mengetahui kalau saya bisa menggunakan sihir jadi orang tua saya hanya akan tahu kalau saya pandai menggunakan pedang dan bukan sihir.

Sip. Kalau begitu sudah di putuskan.

“Saya ingin di ajari menggunakan pedang.”

Saat saya mengatakan itu, ruangan menjadi hening.

Namun, ayah langsung tertawa dengan keras.

“Hahaha. Apakah itu permintaanmu?”

“Ya, apakah saya mengatakan sesuatu yang aneh?”

Saya mengangkat satu alis dan memiringkan kepala karena bingung dengan sikap ayah.

“Tidak, tadinya ayah hanya tidak menyangka kau akan meminta hal itu. Padahal kau terlihat sangat membenci sinar matahari.”

Mengerikan. Saya tidak percaya ayah bisa mengetahuinya, padahal saya tidak pernah bicara apapun soal itu.

“Fufu. Kau benar, kupikir Ren-ku yang manis punya penyakit karena selalu memberontak saat di bawa keluar rumah. Ternyata dia hanya tidak suka sinar matahari.” Tambah ibu.

Apa?! Ibu juga mengetahuinya? Jangan jangan Nia juga? Hah... Memang saya benci sinar matahari karena itu cukup menyebalkan.

“Yah, mau bagaimana lagi. Sinar matahari itu sangat panas dan menyilaukan, aku sangat tidak suka itu. Tapi sepertinya ayah tidak mau mengajari saya, baiklah saya akan membaca buku saja.”

“Hei, jangan marah seperti itu! Ayah hanya bercanda, oke?”

Ibu dan Nia tertawa melihat kami, tapi melihat ayah berlutut minta maaf seperti ini menyebalkan juga.

“Jadi ayah ingin mengajariku atau tidak?”

“Aku akan mengajarimu! Dasar, kau marah seperti saat ibu dulu.”

Ibu? Apakah ibu bisa marah? Saya tahu kalau ibu itu periang dan selalu tersenyum. Apakah ibu sangat menakutkan saat ia marah?

“Oh, ayolah. Itu kan masa lalu.” Ibu tersipu malu.

“Ini dariku tuan muda.”

Nia memberikan anting yang cukup indah. Ini seperti tindik namun bentuknya seperti bintang dan berwarna hitam. Ini sangat keren!

“Terima kasih Nia.”

“Karena tuan muda sangat cocok dengan warna hitam jadi aku memberikan bintang hitam.”

“Tepat, entah kenapa Ren sangat cocok dengan warna hitam.” Tambah ibu.

“Kau tahu nak, ada arti dari bintang hitam. Bintang yang artinya cahaya dan hitam artinya gelap. Jadi maknanya adalah Bintang Hitam adalah sebuah keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan.”

Gila, keren banget artinya! Tidak disangka kalau saya di samakan dengan bintang hitam ini. Sebagai ksatria kegelapan arti dari bintang hitam sangat cocok.

Saya mengambil cermin kecil dan mengenakan anting di kedua telinga saya.

“Bagaimana menurut kalian?”

“Ara, kau terlihat sangat keren.”

“Seperti yang diharapkan dari putraku.”

“Kau terlihat tampan tuan muda.”

Saya sangat senang dan juga malu mendapatkan pujian seperti itu. Kami memakan kue bersama dan saya segera masuk ke kamar untuk tidur.

Besok harinya.

“Hei nak, apakah kau sudah siap?”

Ayah memanggil sambil memegang pedang kayu di tangannya.

“Siap? Untuk apa?”

“Apakah kau sudah lupa? Bukannya kau yang meminta diajarkan untuk berlatih pedang?”

“Saya ingat tapi ini masih jam 6 pagi ayah.”

“Oh ayolah, kalau terlalu siang nanti akan menjadi panas. Bukankah kau tidak suka sinar matahari?”

Memang benar, kalau terlalu siang akan sangat panas. Baiklah, tidak ada pilihan lain sebagai ksatria kegelapan saya harus bisa menggunakan pedang.

“Baiklah. Aku segera datang.”

Setelah mencuci muka, saya berlari ke halaman rumah dan mulai berlatih pedang bersama ayah dan diakhiri saat jam menunjukkan pukul 9 pagi.

Terpopuler

Comments

ARYSTA

ARYSTA

bahasa nya terlalu kaku
seharusnya penggunaan kata saya di ganti aja jadi "aku" jadi lebih santai dan tidak kaku saat di baca

2023-03-01

1

DEWA KEGELAPAN

DEWA KEGELAPAN

uhhhhhhhhh

2022-01-08

0

•Dark•

•Dark•

kalo di awal happy, tengah mulai dark, dan terakhir happy/sad

2021-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pelayan wanita yang baik
3 Sihir
4 Hari ulang tahun
5 Latihan pedang
6 Datangnya ksatria kegelapan
7 Seorang gadis
8 Penyerangan di bawah bulan purnama
9 Luna
10 Kepulangan Luna
11 Terbentuknya Little Star
12 Teman
13 Teman baru
14 Kesalahan ayah
15 Ren pergi
16 Dungeon
17 pertarungan seven star dengan makhluk jahat
18 Senjata kuno
19 Pertarungan dalam dungeon
20 Monster mengganas
21 Rei Orion
22 Cinta ibu
23 Obrolan kakak dan adik
24 Latihan pedang
25 Perjalanan menuju ibukota
26 Berkemah
27 Identitas keluarga
28 Berbelanja
29 Keluarga Orion
30 Kencan
31 Serangan monster
32 Noir dan Raja monster
33 Berjalan-jalan di ibukota
34 Ujian masuk
35 Hari pertama
36 Kelas F
37 Gedung kosong
38 Kerjasama Rei dan Yue
39 Dua sisi Little Star
40 Rencana kelas F
41 pertarungan antara kelas F dan kelas C
42 Pemilik pedang suci Twilight
43 Malam penuh persiapan
44 Penangkapan pencuri misterius
45 Hari libur
46 Cemburu dan kesedihan
47 awal invasi
48 Bola energi
49 Vampir datang!
50 Penyelamatan Ren
51 Noir dan Ratu Vampir
52 Search Game
53 Musuh yang tak diketahui
54 Festival 5 akademi
55 Musuh terungkap
56 Ren dan iblis
57 Sosok misterius
58 Duel dan Monster
59 Serangan monster elemen
60 Menolong Ren
61 Penyegelan monster
62 Pertunangan Ren
63 Hukuman
64 Instruktur sementara
65 Eldo sang pembunuh
66 Mandi bersama
67 Raja dan Ren
68 Kegiatan kelas
69 Kencan kakak
70 Berita perang
71 Latihan untuk perang
72 Keputusan untuk Ikut Berperang dan Persiapan Menuju Pertempuran
73 Rencana strategis Ren
74 Pertempuran di kota Rodd
75 Rencana Little Star
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Prolog
2
Pelayan wanita yang baik
3
Sihir
4
Hari ulang tahun
5
Latihan pedang
6
Datangnya ksatria kegelapan
7
Seorang gadis
8
Penyerangan di bawah bulan purnama
9
Luna
10
Kepulangan Luna
11
Terbentuknya Little Star
12
Teman
13
Teman baru
14
Kesalahan ayah
15
Ren pergi
16
Dungeon
17
pertarungan seven star dengan makhluk jahat
18
Senjata kuno
19
Pertarungan dalam dungeon
20
Monster mengganas
21
Rei Orion
22
Cinta ibu
23
Obrolan kakak dan adik
24
Latihan pedang
25
Perjalanan menuju ibukota
26
Berkemah
27
Identitas keluarga
28
Berbelanja
29
Keluarga Orion
30
Kencan
31
Serangan monster
32
Noir dan Raja monster
33
Berjalan-jalan di ibukota
34
Ujian masuk
35
Hari pertama
36
Kelas F
37
Gedung kosong
38
Kerjasama Rei dan Yue
39
Dua sisi Little Star
40
Rencana kelas F
41
pertarungan antara kelas F dan kelas C
42
Pemilik pedang suci Twilight
43
Malam penuh persiapan
44
Penangkapan pencuri misterius
45
Hari libur
46
Cemburu dan kesedihan
47
awal invasi
48
Bola energi
49
Vampir datang!
50
Penyelamatan Ren
51
Noir dan Ratu Vampir
52
Search Game
53
Musuh yang tak diketahui
54
Festival 5 akademi
55
Musuh terungkap
56
Ren dan iblis
57
Sosok misterius
58
Duel dan Monster
59
Serangan monster elemen
60
Menolong Ren
61
Penyegelan monster
62
Pertunangan Ren
63
Hukuman
64
Instruktur sementara
65
Eldo sang pembunuh
66
Mandi bersama
67
Raja dan Ren
68
Kegiatan kelas
69
Kencan kakak
70
Berita perang
71
Latihan untuk perang
72
Keputusan untuk Ikut Berperang dan Persiapan Menuju Pertempuran
73
Rencana strategis Ren
74
Pertempuran di kota Rodd
75
Rencana Little Star

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!