2 telah berlalu.
2 tahun terakhir Luna menjadi sedikit aneh menurut saya. Rasanya dia lebih perhatian pada saya. Bukannya saya tidak suka, hanya saja ibu selalu mengganggu saya dan mengatakan "Si penakluk wanita."
Saya tidak tahu lagi harus bagaimana menanggapi ibu jadi saya hanya bisa mengabaikannya. Ayah dan Nia hanya bisa tersenyum dengan perubahan sikap Luna.
Bahkan pagi ini juga...
"Ren, bangun! Ini sudah pagi! mau sampai kapan kau tidur terus.”
“Lima menit lagi.”
“Kalau kau tidak bangun, aku akan menciummu lho.”
“Ah! Saya bangun, saya bangun.”
Sial, entah kenapa ucapannya membuat saya merinding dan saya segera bangun. Sungguh pagi yang melelahkan.
“Nah, sekarang cuci mukamu dan segera sarapan.”
Luna pergi dari kamar, saya tidak tahu ada apa dengannya tapi yang pasti dia terlihat senang.
Tapi, berkat kerja keras saya yang saya lakukan setiap malam, saya akhirnya menjadi kaya. Haha, keberuntungan berada di pihak saya. Koin emas dan beberapa bagian tubuh monster yang saya bunuh semuanya saya kumpulkan dan disimpan di dalam koper yang aku letakkan di bawah tempat tidur.
Ini adalah harta saya. Yah, tapi beberapa bagian tubuh monster saya simpan di dalam lemari. Dan koper hanya berisi setumpuk koin emas. Dengan begini masa depanku pasti cerah.
Baiklah, saya rasa saya harus segera turun. Kalau saya di sini terus bisa-bisa ada yang mengetahui harta saya yang berharga.
Saya pergi mencuci muka dan segera pergi ke ruang makan. Dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Setelah selesai sarapan, saya berlatih pedang bersama ayah. Oh, dan juga saya mendapatkan teknik pedang yang baru dari ayah.
Dari penjelasannya ada banyak aliran teknik pedang tapi dari semua itu ada 3 aliran teknik pedang yang dikenal sudah kuno/ sudah menghilang.
Yang pertama aliran naga dimana aliran yang berfokus pada pertahanan dan serangan balik.
Kedua adalah aliran roh yang berpusat pada situasi dan trik.
yang ketiga adalah aliran dewa, yaitu aliran yang berfokus pada kecepatan.
Dari ketiga aliran itu aku hanya bisa menguasai aliran naga. Meskipun ayah bilang aliran ini cukup sulit untuk aku kuasai tapi pada kenyataannya aku bisa menguasainya dengan mudah.
Setelah saya dan ayah selesai berlatih, Luna dan ibu menyiapkan makan siang dan air hangat untuk kami mandi.
Saat sore hari, selesai saya mandi. Saya memang tidak suka dengan matahari tapi melihatnya terbenam menyenangkan juga.
Namun hari ini, Luna datang dengan ekspresi serius.
“Hei Ren. Aku ingin berbicara denganmu boleh?”
“Ya.”
“Mungkin kau akan kesal atau marah padaku tapi ini tetap menjadi rahasia kita.”
Saya menyipitkan mataku dan penasaran.
“Kau... Noir bukan?”
Apa?! Yah, saya tidak terkejut. Aku sudah tahu alasan kenapa dia selalu perhatian pada saya.
Selama dia tidak memberi tahu siapapun itu sudah cukup.
“Kau benar.”
“Kau tidak marah padaku?”
“Saya sudah mengetahuinya jadi tidak ada alasan untuk memarahimu lagipula Luna tidak memberi tahu siapapun tentang diriku bukan?”
“Iya.”
“Kalau begitu saya tidak akan marah.”
“Terima kasih, Ren.”
Sesaat kemudian suara kereta kuda terdengar dari luar, karena penasaran. Saya, Luna, ayah, ibu dan Nia keluar untuk melihat apa yang terjadi dan menemukan kereta kuda yang mewah sedang dikerumuni oleh warga desa.
“Apa yang terjadi?”
“Entahlah.”
Saya mendekat dan ada seorang pria yang berumur 16 tahun yang diikuti oleh dua pengawal di belakangnya.
Dia melihat sekeliling, seperti sedang mencari sesuatu. Lalu dia mengeluarkan kertas dan menunjukkannya pada warga.
“Apa anda pernah melihat gadis ini?”
“Bukankah itu adik Luna?” Jawab salah satu warga.
Pria itu langsung terkejut dan memegang erat pundak warga itu dan bertanya dengan nada panik.
“Apakah anda mengenalnya? Dimana dia?”
Warga itu tetap tersenyum dan menjawab dengan tenang.
“Kalau kau mencarinya, dia ada disana.”
Dia menunjuk pada saya atau lebih tepatnya Luna yang berdiri di sebelah saya.
Pria itu melotot dan segera berlari ke arah Luna.
“Nona Luna! Disini anda rupanya. Saya sudah mencari anda kemana-mana dan tidak menemukanmu. Syukurlah anda baik-baik saja.”
Pria itu terlihat lega melihat Luna. Dari pakaiannya apakah dia orang kaya? Dan kereta kudanya juga sangat indah.
“Michael?”
“Apa kau mengenal dia, Luna?”
“Ya, maaf karena tidak mengatakannya sebelumnya. Sebenarnya aku putri dari kerajaan Vionis.”
“Apa?!”
“Yang benar?!”
“Ap-?!”
Ayah, ibu dan Nia begitu terkejut saat mendengar itu tapi tidak untuk saya. Saya sebenarnya sudah menebaknya kalau Luna adalah seorang bangsawan tapi saya tidak menyangka kalau dia putri kerajaan.
“O-Oh, a-ayah akan menyiram tanaman dulu.”
Ayah dengan gugup segera pergi. Padahal dia sudah menyiramnya barusan, ada apa dengan ayah, ya?
Luna juga bingung tapi dia berfokus padaku.
“Kau terlihat tenang ya, Ren.”
“Hmm? Aku? Ya, sebenarnya saya tidak terkejut sama sekali karena saya sudah tahu. Dari cara berpakaian dirimu saat pertama kali bertemu aku sudah tahu.”
“Ara, Ren sangat pintar ya.”
Ibu terlihat senang, namun pria yang bernama Michael ini tiba-tiba mengeluarkan pedangnya dan mengarahkannya kepadaku.
Ibu, Nia, Luna dan para warga yang melihat sangat terkejut dengan sikap Michael.
Mata Michael menajam dan menyerangku.
“Michael! Apa yang kau lakukan?!”
“Maaf nona, tapi dia ini sedang memanfaatkan anda.”
Wah, perkataannya melukai hatiku.
“Apa maksudmu? Dia sudah menyelamatkanku dan kau tidak berhak mengatakan kalau dia memanfaatkanku.”
“Coba anda pikirkan. Dia tahu anda seorang putri dan dia sengaja menyelematkan anda untuk menggunakan kekuasaan anda di masa depan.”
Wow, sungguh pemikiran yang bagus. Yah, meskipun aku tidak pernah bermaksud untuk memanfaatkannya tapi kurasa aku akan diam saja.
“Jahatnya, Ren tercintaku tidak akan melakukan hal kotor seperti itu.”
“Benar, kau berani sekali menuduh tuan muda tanpa bukti. Apa kau masih punya malu?”
Ibu dan Nia membela saya. Memang benar kalau saya bisa saja melakukan hal yang dikatakannya tapi saya sama sekali tidak pernah berpikir seperti itu.
“Heh. Meskipun dia hanya anak kecil tapi pemikirannya sudah seperti orang dewasa, ya. Pasti begitu!”
“Michael! Sudah cukup! Kalau kau berani mengatakan Ren seperti itu, aku tidak akan memaafkanmu.”
“Tapi Nona.”
Kurasa sudah saatnya saya membuka mulut.
“Tuan Michael, bukan? Bukankah pemikiranmu saja yang terlalu negatif? Bahkan jika aku sangat jahat seperti yang kau katakan. Aku lebih memilih untuk membuat Luna bekerja sebagai budak daripada memanfaatkannya.”
“Kau?!”
Dia segera mengayunkan pedangnya namun itu berhasil saya tahan di waktu yang tepat. Yah, meskipun ada darah yang keluar dari tanganku.
“Ren!”
“Tuan muda!”
“Michael! Sudah cukup!”
“Wah, teknik berpedangmu lemah sekali. Kalau ayah yang diposisiku sekarang, dia akan mengatakan "Mana tenagamu?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
DEWA KEGELAPAN
kan dah dibilang cwek tu nyusahinnn
2022-01-08
0
•Dark•
hahaha, kalah Ama bocil, seorang komandan kalah sama bocil bikin malu aja
2021-12-28
2