Dalam dungeon, terjadi sebuah pertarungan yang cukup sengit mereka bertarung hingga membuat dungeon bergetar sangat keras seolah akan rubuh.
Di sisi lain, seorang pria memakai jubah hitam dan helm tengkorak sedang berdiri. Dalam sekilas, orang lain akan melihatnya sebagai dewa kematian.
Dia menatap apa yang ada di depannya dengan serius lalu melompat seperti masuk ke dalam air. Dengan satu lompatan dia masuk ke dalam tumpukan emas yang berkilau.
“Hahahahaha. Inilah surga! Semua emas ini adalah milikku!!”
Pria itu tertawa dengan keras sambil tiduran di atas tumpukan emas. Namun saat sedang menikmati perasaannya yang bahagia, tiba-tiba suara yang sangat lembut memanggilnya.
“Hei, kau yang di sana. Kemarilah.”
Pria berjubah hitam itu berdiri dan mencari sumber suara itu. Tanpa di sadari ia berdiri di depan pedang hitam legam.
Aura yang keluar dari pedang itu terasa sangat mengerikan dan menyeramkan.
“Apa kau yang memanggilku?”
“Benar. Kau bisa memanggilku Void, aku adalah senjata kuno.”
Pria itu mengerutkan keningnya seolah ucapan pedang itu tidak bisa dipercaya.
“Apa maksudnya dengan tatapan itu?! Aku ini benar-benar senjata kuno yang maha kuat tau!!”
“Kau pikir aku akan mempercayai ucapan pedang?”
“Sudahlah, dengarkan aku. Aku adalah senjata yang memiliki banyak kemampuan. Dulu tuanku adalah seorang dewa, dan sekarang aku memilihmu sebagai tuan baruku jadi bersyukurlah.”
Pria itu mendesah dengan sikap pedang padanya.
“Ya, ya. Tapi aku tidak mau menjadi tuanmu, maaf.”
“Apa kau bilang?! Aku memilihmu sebagai tuanku harusnya kau senang bukan?”
“Saat kau mengatakan ingin aku menjadi tuanmu tentu saja aku senang. Tapi, aku tidak suka dengan sikapmu yang sombong itu. Dah.”
Pria itu berbalik dan mencoba meninggalkan pedang itu.
“Baiklah, baiklah! Aku akui aku hanya ingin keluar dari sini! Tapi aku memilihmu sebagai tuanku karena kau memiliki aura seperti dewa!!”
Pedang itu mengungkapkan semua rencananya dan pria itu berbalik lalu menyeringai di balik helmnya pada pedang.
“Jadi dugaanku benar. Kau hanya ingin keluar karena dari sini dengan menjadikanku sebagai tuanmu.”
“Cih, kau orang yang menyebalkan.”
“Yang lebih penting lagi, kau bilang aku memiliki aura dewa? Sayangnya aku ini hanya seorang manusia yang memiliki kekuatan dewa.”
Mendengar itu, pedang hitam itu sangat terkejut. Mustahil bagi seorang manusia memiliki kekuatan dewa bahkan kekuatannya hampir melebihi dewa itu sendiri.
Bahkan jika yang diucapkannya benar maka dia adalah eksistensi yang harus dimusnahkan.
“K-Kau pasti bercanda, bukan?”
“Jadi kau tidak mempercayaiku? Tidak apa-apa aku juga tidak peduli dengan tanggapan orang lain.”
“K-Kalau begitu, apa kau mau menjadikan aku senjatamu?”
“Sebelum itu, seperti apa kemampuanmu?”
“Aku bisa menebas apapun, baik itu sihir, orang, monster, bahkan dimensi.”
“Hanya itu?”
“T-Tentu saja tidak. Jika kau mampu, aku bisa berubah menjadi selain pedang. Seperti busur, Sabit, tombak, tongkat, bahkan perisai.”
“Jadi begitu. Cukup meyakinkan, baiklah aku akan menjadikanmu senjataku.”
“Oh benarkah?! Kalau begitu langsung ke kontrak?”
“Hah?”
Pria itu cukup bingung, meskipun dia bilang ingin menjadi senjatanya tapi harus melakukan kontak itu sangat aneh bagi pria itu.
“"Hah?" Matamu! Jika kau ingin menggunakan kekuatanku tentu saja harus melakukan kontrak.”
“Dasar merepotkan. Baiklah, jadi bagaimana caranya?”
“Kau cukup memberiku sedikit darah saja dan kontrak selesai.”
Pria itu mengigit jari telunjuknya dan setetes darah mengalir dari ujung bilah hingga ke sebuah bola hitam yang ada di tengah gagang pedang.
”Darahmu sangat enak. Baiklah namaku adalah void.”
“Aku Ren Orion. Ksatria kegelapan, Noir.”
Dan setelah melakukan kontrak, pria itu melihat tiga gulungan. Saat hendak mengambilnya, dalam seketika ketiga gulungan itu masuk ke dalam kepala pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
child
hmm ok lanjut
2022-06-08
0