LGMH BAB 14 - Singapura, Jakarta, Bandung

Hari ini.

Bella di rawat di rumah sakit. Meski para pengawalnya sudah mengamankan keadaan. Nyatanya kabar masuknya Bella ke rumah sakit masih tersebar luas.

Bella tidak ingin menemui para wartawan, makin membuat semua orang bertanya-tanya.

Ada apa? kenapa?

Tidak ingin ada huru hara lagi, Bella akhirnya melakukan siaran langsung di media sosialnya, instagram.

Dan menceritakan keadaannya saat ini.

"Aku baik-baik saja, kata dokter aku kelelahan," ucap Bella, ia lalu melihat kolom komentar. Membaca banyaknya dukungan yang diberikan oleh para Fans.

"Terima kasih," ucap Bella dengan tersenyum.

Hingga tak sengaja dalam kamera itu nampak lengan seorang pria yang meletakkan irisan buah dihadapan Bella.

Warganet kembali heboh, menanyakan lengan siapa itu.

Sementara Bella hanya diam, membuatnya jadi misteri.

Dan mereka mulai mengira-ngira sendiri, jika itu adalah lengan sang suami, Azam Malik. Seketika emoticon love memenuhi kolom komentar. Merasa terharu dan ikut bahagia dengan keromantisan Azam.

Sementara Bella yang melihatnya hanya mampu tersenyum saja, dan memakan buah itu dengan lahap.

Lengan tadi bukan lengan Azam, tapi lengan Arnold.

Cukup lama Bella melakukan siaran langsung itu, lalu mematikannya saat ada panggilan masuk dari sang ibu.

Sarah menelpon dan dengan cemas menanyakan kabarnya. Ditanya ibunya seperti itu, Bella langsung menjawab dengan riang, mengatakan jika dia baik-baik saja.

Selesai mama sarah dan papa Agra menelpon, kini giliran ibu Haura dan ayah Adam pula yang mencemaskan keadaannya.

Lalu Haruka dan Zura yang melakukan panggilan video Call bersama.

Terkahir, Jullian dan Ryu mengirimkan banyak emoticon cinta dan dukungan melalui pesan singkat.

Dalam sekejab saja, kamar Bella juga dipenuhi bunga-bunga kiriman dari para Fans. Membuatnya benar-benar merasa disayangi dan tidak sendirian.

Satu per satu, Bella membaca kartu ucapan di tiap bunga itu.

Hingga ia menemukan satu yang terlihat misterius. Hanya bertuliskan nama inisial, dari ES.

Bella terkekeh, merasa lucu.

"Lihat, aku punya pengagum rahasia," pamer Bella pada Arnold.

Arnold pun langsung melihat kartu ucapan itu, dan langsung mengingat satu nama Edward Saverun, pengusaha muda dari Singapura.

"Mungkin itu dari Edward Saverun," tebak Arnold, sesuai isi di kepalanya.

Bella tergelak, merasa semakin lucu.

"Tidak mungkin," kilah Bella, lalu menggeser bunga itu dan memilih melihat kartu ucapan di bunga yang lain.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jakarta, Indonesia.

Azam, duduk di singgasananya, kursi CEO Malik Kingdom. Dihadapannya banyak dokumen menumpuk. Bahkan kedua sekretarisnya sudah menunggu untuk meminta tanda tangan sang tuan.

Sedangkan Ben, bingung harus bagaimana. Bukannya fokus bekerja, sang tuan malah fokus menatap layar ponselnya.

Melihat, siaran langsung Bella yang sudah tayang 1 jam lalu.

"Ben!"

"Iya Tuan."

"Suruh Priska kembali mengikuti Bella."

"Baik Tuan."

Azam, kembali menatap layar ponselnya. Menatap wajah Bella yang nampak lebih pucat.

Bella, selalu berhasil mengusik hatinya. Membuat ia merasa bersalah dengan apapun yang terjadi pada wanita itu.

Baru semalam ia tinggal tanpa pengawasan, Bella sudah jatuh sakit. Pasti setelah ini ayah dan ibunya akan kembali menyalahkan dia.

Ya, seminggu lagi aku akan ke jepang. Temanku akan bertunangan. Jelas Bella dalam siaran langsung itu.

Haruka, seminggu lagi akan bertunangan dengan Ryu. Semenjak kecil bersama, membuat keduanya semakin yakin untuk melangkah lebih maju.

Dari persahabatan ke hubungan yang lebih serius. Sebuah pernikahan.

Tidak, aku pergi sendiri. Suamiku itu sangat sibuk. balas Bella, menjawab banyaknya pertanyaan yang ia baca di kolom komentar.

Hahaha, apa kalian bosan melihat wajah Arnold? tenang saja, besok aku tidak hanya pergi berdua dengannya, tapi pergi juga dengan Azura dan Julian.

Melihat tawa Bella, entah kenapa hati Azam malah berdesir nyeri, seolah sudah lama sekali ia tidak melihat tawa Bella itu. lalu kini ia kembali melihatnya, namun bukan namanya yang disebut. Melainkan Arnold.

Hai Jepang, tunggu aku datang. Bella, melambaikan tangannya didepan kamera. Saat ada beberapa fansnya yang ternyata orang jepang.

Kalian ingin aku melakukan siaran langsung dengan Zura dan Haruka? Baiklah, besok akan aku lakukan.

"Tuan," panggil Ben akhirnya, hingga membuat perhatian Azam teralih.

Kini, Azam menatap Ben lekat. Dari tatapannya itu, ia bertanya, ada apa?

"Maaf Tuan, tapi ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani," jelas Ben apa adanya.

Membuat Azam jadi bingung sendiri, sebenarnya apa yang sudah ia lakukan.

Meletakkan ponselnya asal diatas meja, Azam lalu melambai pada sekretarisnya dan menandatangani banyak berkas itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bandung.

Raya sedang duduk disisi ranjang dan memperhatikan sang ayah yang tengah sakit.

Sebagai anak bungsu, kini tinggal Raya lah yang tinggal bersama kedua orang tuanya. Sementara kakak-kakaknya yang lain sudah menikah dan berumah tangga.

"Ray, bangunkan ayahmu, sudah waktunya minum obat."

Sang ibu datang, dengan membawa segelas air putih dan plastik kecil berisi obat di tangannya.

Raya, kemudian membangunkan sang ayah lalu membantunya untuk duduk.

Dan setelah selesai meminum obat itu, ia kembali berbaring.

"Ray," panggil pak Rusli, pada sang anak.

Raya pun menoleh, bahkan menggenggam erat salah satu tangan ayahnya.

"Apa Pah?" tanya Raya, pelan.

"Akhiri hubunganmu dengan tuan Azam Nak, itu salah," ucap Rusli, lirih.

Sang ibu, Sundari langsung menoleh. Menatap suaminya itu dengan seksama.

Dulu, Sundari lah yang bekerja di rumah keluarga Malik. Tapi semenjak suaminya sakit, Raya yang menggantikannya.

Sundari paling tahu, bagaimana bisa tuan muda di rumah itu sampai menyukai anak gadisnya.

Dari dulu, sebelum akhirnya menikah dengan Bella.

Sundari ingin buka suara, namun ia tahan mengingat kondisi suami yamg tengah sakit.

Sementara Raya hanya bisa diam. Dulu, ia sudah ingin menyerah dalam hubungan ini. Namun lagi-lagi Azam memintanya untuk menunggu.

Cintanya pada Azam sangat besar, membuatnya selalu menuruti semua ucapan Azam itu.

"Hidup itu bukan perkara tentang cinta Ray, tapi banyak yang lainnya lagi. Berpikirlah yang luas, bagaimana jika sampai tuan Adam dan Nyonya Haura tau?" ucap Rusli lagi, membuat Raya hanya bisa menunduk.

Melihat anak gadisnya selalu disalahkan, akhirnya Sundari buka suara.

"Jika tuan Adam dan nyonya Haura tahu, harusnya dia merestui keputusan Azam Pah. Nyonya Haura dulu juga sama seperti kita, orang tidak punya dan dia bisa menikah dengan tuan Adam. Lalu kenapa sekarang anak kita tidak bisa?" tanya Sundari pula, dengan menggebu.

Mendengar itu Rusli memejamkan matanya sejenak, menahan sesak di dada yang jadi semakin sakit.

Ia menyesalkan tindakan istrinya yang malah mendukung Raya.

"Mah, andaikan sekarang Azam belum menikah, tidak apa-apa kamu bicara seperti itu. Tapi sekarang masalahnya lain. Azam sudah menikah Mah, jangan rendahkan harga diri anakmu untuk jadi perusak rumah tangga orang lain." jelas Rusli, membuat air bening jatuh dari kedua netra Raya.

Ia menunduk dan air mata itu jatuh di atas pangkuannya.

Dan Sundari hanya diam, tak tahu harus menjawab apalagi. Namun ia tetap kukuh, Azam harus menikahi Raya.

"Kamu tidak akan menemukan kebahagiaan yang sejati Nak, jika mendapatkan pria dari cara seperti ini." Final Rusli, dengan suaranya yang lirih.

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

bukan wanita baik kalau masih mau sama suami orang mah jangan alasan karena cinta kamu raya sampai rela mau jadi pelakor

2025-01-23

0

andi hastutty

andi hastutty

Benar sekali ucapan ayahmu raya dan ini ibunya meskipun haura dlu miskin tapi dia tidak merebut

2024-09-15

0

Leng Loy

Leng Loy

Bener tuch nasehat Papamu Ray

2024-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 LGMH BAB 1 - Azam Dan Bella
2 LGMH BAB 2 - Menemukan Jawaban
3 LGMH BAB 3 - Kebenaran Dan Pertengkaran
4 LGMH BAB 4 - Pria Brengsekk
5 LGMH BAB 5 - Kecurigaan Azura
6 LGMH BAB 6 - Membuatnya Menjadi Nyata
7 LGMH BAB 7 - Sebuah Permainan
8 LGMH BAB 8 - Makan Malam
9 LGMH BAB 9 - Tidak Sendiri
10 LGMH BAB 10 - Pan Pacific, Singapura
11 LGMH BAB 11 - Turuti Saja
12 LGMH BAB 12 - Bisakah Seperti Dulu?
13 LGMH BAB 13 - Jatuh Dan Tak Sadarkan Diri
14 LGMH BAB 14 - Singapura, Jakarta, Bandung
15 LGMH BAB 15 - Si Pembuat Ulah
16 LGMH BAB 16 - Bukan Alasan
17 LGMH BAB 17 - Keputusan Azam
18 LGMH BAB 18 - Tidak Ingin Tahu
19 LGMH BAB 19 - Seribu Bunga Mawar Putih
20 LGMH BAB 20 - Membanting Pria Brengsek
21 LGMH BAB 21 - Selamat Malam
22 LGMH BAB 22 - Tidak Akan Melepaskanmu
23 LGMH BAB 23 - Jangan Bohong
24 LGMH BAB 24 - Kesalahan Yang Tidak Pernah Habis
25 LGMH BAB 25 - Kejujuran
26 LGMH BAB 26 - Sakit Tapi Tidak Berdarah
27 LGMH BAB 27 - Berlagak Seperti Orang Bodoh
28 LGMH BAB 28 - Rindu Kebersamaan Ini
29 LGMH BAB 29 - Mencintaimu Lebih Dalam
30 LGMH BAB 30 - Pesan Azam
31 LGMH BAB 31 - Permainan Mesuum
32 LGMH BAB 32 - Pergi Ke Jepang
33 LGMH BAB 33 - Mandi
34 LGMH BAB 34 - Mendeteksi Perasaan Melalui Ciuman
35 LGMH BAB 35 - Inilah Dunia Bella
36 LGMH BAB 36 - Abang Sayang
37 LGMH BAB 37 - Kembali Terluka
38 LGMH BAB 38 - Meninggalnya Nenek Zahra
39 LGMH BAB 39 - Pesan Terakhir
40 LGMH BAB 40 - Kejujuran Bella
41 LGMH BAb 41 - Beri Aku Sedikit Waktu
42 LGMH BAB 42 - Gerimis Malam Ini
43 LGMH BAB 43 - Skandal
44 LGMH BAB 44 - Cintanya Bukan Untukku
45 LGMH BAB 45 - Pelukan Hangat
46 LGMH BAB 46 - Menata Hidupnya Kembali
47 LGMH BAB 47 - Letting Go My Husband
48 LGMH BAB 48 - Bunga Lagi
49 LGMH BAB 49 - Menjadi Teman
50 RETURN
51 LGMH BAB 50 - Mungkin Aku Salah Lihat
52 Bringing Back, My Wife
53 jangan dibaca
54 Gairah Sang Casanova
55 Wajib Baca
56 After Divorce
57 Bride Of Choice Karya Lunoxs
58 Crazy Love karya baru Lunoxs
59 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 59 Episodes

1
LGMH BAB 1 - Azam Dan Bella
2
LGMH BAB 2 - Menemukan Jawaban
3
LGMH BAB 3 - Kebenaran Dan Pertengkaran
4
LGMH BAB 4 - Pria Brengsekk
5
LGMH BAB 5 - Kecurigaan Azura
6
LGMH BAB 6 - Membuatnya Menjadi Nyata
7
LGMH BAB 7 - Sebuah Permainan
8
LGMH BAB 8 - Makan Malam
9
LGMH BAB 9 - Tidak Sendiri
10
LGMH BAB 10 - Pan Pacific, Singapura
11
LGMH BAB 11 - Turuti Saja
12
LGMH BAB 12 - Bisakah Seperti Dulu?
13
LGMH BAB 13 - Jatuh Dan Tak Sadarkan Diri
14
LGMH BAB 14 - Singapura, Jakarta, Bandung
15
LGMH BAB 15 - Si Pembuat Ulah
16
LGMH BAB 16 - Bukan Alasan
17
LGMH BAB 17 - Keputusan Azam
18
LGMH BAB 18 - Tidak Ingin Tahu
19
LGMH BAB 19 - Seribu Bunga Mawar Putih
20
LGMH BAB 20 - Membanting Pria Brengsek
21
LGMH BAB 21 - Selamat Malam
22
LGMH BAB 22 - Tidak Akan Melepaskanmu
23
LGMH BAB 23 - Jangan Bohong
24
LGMH BAB 24 - Kesalahan Yang Tidak Pernah Habis
25
LGMH BAB 25 - Kejujuran
26
LGMH BAB 26 - Sakit Tapi Tidak Berdarah
27
LGMH BAB 27 - Berlagak Seperti Orang Bodoh
28
LGMH BAB 28 - Rindu Kebersamaan Ini
29
LGMH BAB 29 - Mencintaimu Lebih Dalam
30
LGMH BAB 30 - Pesan Azam
31
LGMH BAB 31 - Permainan Mesuum
32
LGMH BAB 32 - Pergi Ke Jepang
33
LGMH BAB 33 - Mandi
34
LGMH BAB 34 - Mendeteksi Perasaan Melalui Ciuman
35
LGMH BAB 35 - Inilah Dunia Bella
36
LGMH BAB 36 - Abang Sayang
37
LGMH BAB 37 - Kembali Terluka
38
LGMH BAB 38 - Meninggalnya Nenek Zahra
39
LGMH BAB 39 - Pesan Terakhir
40
LGMH BAB 40 - Kejujuran Bella
41
LGMH BAb 41 - Beri Aku Sedikit Waktu
42
LGMH BAB 42 - Gerimis Malam Ini
43
LGMH BAB 43 - Skandal
44
LGMH BAB 44 - Cintanya Bukan Untukku
45
LGMH BAB 45 - Pelukan Hangat
46
LGMH BAB 46 - Menata Hidupnya Kembali
47
LGMH BAB 47 - Letting Go My Husband
48
LGMH BAB 48 - Bunga Lagi
49
LGMH BAB 49 - Menjadi Teman
50
RETURN
51
LGMH BAB 50 - Mungkin Aku Salah Lihat
52
Bringing Back, My Wife
53
jangan dibaca
54
Gairah Sang Casanova
55
Wajib Baca
56
After Divorce
57
Bride Of Choice Karya Lunoxs
58
Crazy Love karya baru Lunoxs
59
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!