Mengantarkan Pulang

Duarrr...

Aaaaaaaaaaaaa...

Lupita menjerit saat suara petir terdengar kencang bersama kilatan cahaya putih. Melihat Lupita ketakutan Harlan langsung menarik Lupita dalam pelukannya.

"Hiks.. hiks... hiks..."

Lupita menangis sesenggukan di dada bidang Harlan sambil menutup matanya.

"Kenapa kau menangis, sudah tidak apa-apa ada aku disini."

"Aku sangat takut dengan suara petir, sejak kecil mas, aku trauma." hiks...

"Setelah hujan reda kita akan secepatnya pergi dari lokasi ini." ujar Harlan memberikan ketenangan pada Lupita yang masih dalam dekapannya.

Semakin lama hujan pun semakin surut, tinggal rintik-rintik hujan yang masih turun.

"Hujannya sudah tak sedaras tadi, sebaiknya kita pergi dari sini." ajak Harlan.

Lupita mengangguk, Harlan menggandeng tangan Lupita untuk meninggikan tempat itu.

"Awas hati-hati disini masih tanah, jalanan becek dan licin."

Mereka sudah sampai diluar gerbang yang tentu saja jalanan beraspal.

"Aduh Mas bagaimana ini? sudah jam lima lewat kantor sudah pasti ditutup."

"Ya sudah kalau begitu ku antarkan pulang saja, percuma juga datang ke kantor kalau sudah tidak ada orang."

"Tapi aku belum absen pulang, bagaimana bila atasanku tahu sudah pasti aku kena SP."

"Kau tidak usah khawatir, nanti aku bicarakan pada temanku yang bekerja disana."

"Memang teman Mas bekerja dibagian apa?

"Hmmm..." Harlan mulai berfikir "Bagian pemeriksaan lahan bangunan."

"Oohh,, sudah pasti itu berada di devisi lima yang berada dilantai atas, aku tidak akan mengenalnya sudah pasti teman mas punya jabatan tinggi di perusahaan Vandeles."

Harlan menahan tawanya, Lupita benar benar gadis yang polos, dia berbohong demi kebaikan Lupita, agar tidak ketakutan saat tidak datang ke kantor karena kejebak hujan.

"kita mau naik apa dari sini Mas? tempat ini masih jauh kalau kluar kejalan raya."

"Motor ku juga masih dibengkel, Kita naik taxi online saja."

Saat Harlan ingin mengeluarkan ponsel dari saku celananya, ia tidak jadi dan memasukkan ponselnya kembali.

"Ahh sial, aku lupa mengganti ponsel ku dengan yang jadul, kalau aku perlihatkan ponsel ini pasti Lupita akan curiga."

"Maaf Lupi! menggaruk-garuk alisnya yang tidak gatal "Hmm...ponsel ku lowbet, boleh aku pinjam buat pesan taxi."

"Ohh tentu saja boleh." Lupita mengambil ponselnya dalam tas dan memberikan pada Harlan. Harlan menerima ponsel itu, ia tampak sedih melihat ponsel Lupita yang sudah banyak retak.

"Ini ponsel mu?

"Iya Mas.."

"Maaf.. tulisannya kurang terbaca, bisa kau bantu aku?"

Lupita terkekeh "Sudah pasti orang tidak ada yang bisa baca tulisan di ponselku mas, hurufnya sudah banyak hilang dan retak pula."

Harlan membuang wajahnya agar Lupi tidak melihat ia berkaca-kaca.

"Apa yang mau ditulis mas?

"Alamat rumah mu?"

"Rumah ku? Lupita mengerutkan dahinya.

"Aku akan mengantarkan mu pulang, biar ongkos mobilnya aku yang bayar."

"Tidak usah Mas, terimakasih.. aku bisa naik angkot kok kalau udah sampai depan jalan Raya."

"Tidak, aku bertanggung jawab atas dirimu."

Bertanggungjawab untuk apa Mas? mas kan hanya menemani aku saja, yang kebetulan berada di lokasi villa."

"Hmmm... maksudku bertanggung jawab karena aku seorang laki-laki, kau seorang gadis, tidak baik anak gadis pulang sendiri!

"Tapi Mas__ saat Lupita ingin bicara, Harlan memotongnya "Sudah jangan berdebat lagi, sekarang ketik alamat mu aku yang akan mengantarkan pulang."

karena sudah dapat peringatan dari Harlan, Lupita mengikuti saja kemauannya.

Taxi yang dipesan sudah datang, mereka berdua masuk kedalam mobil. Perjalanan dari tempat villa menuju rumah Lupita memakan waktu dua jam lebih, ditambah macet yang berada di beberapa titik, akhirnya mereka tiba jam setengah sembilan.

"Pak berhenti disini saja." Lupita meminta turun didepan gang, karena untuk masuk mobil kedalam rumahnya tak mungkin, gang sempit itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Harlan membayar tagihan mobil, saat ia membuka dompet uangnya kurang.

"Astaga aku lupa mengambil uang, aku tidak pernah bawa uang cash, biasa Wiliam yang pegang uang cash! batin Harlan kesal.

"Berapa pak tagihannya?" tanya Harlan.

"Dua ratus dua puluh ribu pak."

"Di dompet ku hanya ada dua lembar lima puluh ribuan." gumamnya dalam hati.

Melihat kegelisahan Harlan, Lupita mngambil inisiatif.

"Biar aku saja yang bayar."

"Tidak jangan! Harlan menolak keras, ia tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri "Pak bisa antar aku ke Atm?"

"Wah Mas gak bisa, kalau ke Atm harus balik kearah tadi, jalanan disana macet."

"Mas nggak apa-apa, pake uang aku saja." Lupita mengeluarkan dompet dan membayar tagihannya.

"Ini ada uang seratus ribu, ambil lah buat tambahin bayar taxi, kau kirim nomor rekeningnya akan aku trasfer sekarng."

"Kalau mas kasih aku uang ini, nanti mas pulang bagaimna?

"Aku bisa ambil di Atm."

Lupita menerima uang dari Harlan "Tidak usah dibayar mas, lagian Mas kan sudah mengantar ku pulang."

Mereka berdua turun dari taxi, jalanan tampak sepi karena hujan baru saja reda terlihat dari jalanan yang becek dan hawa dingin malam itu.

"Mas mau mampir kerumah? tanya Lupita basa basi."

"Apa kau mengizinkan aku mampir?"

"Anu.." Lupita menggaruk kepalanya yang tidak gatal. sebenarnya ia ingin mengajak Harlan main kerumahnya tapi Lupita takut bibi dan sepupunya bikin onar.

"Ya sudah lain kali saja." kata Harlan mengerti.

"Terima kasih banyak ya Mas, udah antar aku pulang."

"Sama sama Dek." tersenyum tipis.

Lupita mulai berjalan meninggalkan Harlan yang masih berdiri, Harlan mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari taxi, saat ingin pergi melangkah terdengar suara teriakan Lupita.

"Tolong! jangan sentuh aku!

Harlan berlari kearah Lupita, ia melihat dua orang pria sedang menarik tangan Lupita dengan paksa.

'Lepaskan gadis itu! teriak Harlan.

"Mas... tolong aku!

Mereka ada berjumlah empat orang, dan menghadang Harlan.

"Heeh, siapa luh berani menghalangi kami!

"Kalian tidak punya malu! satu gadis kalian rebut kan, lepaskan wanita ku! teriak Harlan lantang, rahangnya mengeras kedua tangannya mengepal.

"Asal luh tau, gadis ini sudah dijual oleh bibinya ke juragan karyo!"

"Brengsek kalian semua, berani beraninya juragan kalian membeli seorang gadis!

"Karena bibinya sudah mengambil uang dari juragan kami, dan ia tidak bisa membayarnya jadi kami berhak membawa gadis ini!

"Kalian cari mati! jangan pernah sentuh gadis itu! hardik Harlan.

"Berani sekali luh menantang kami! disini wilayah juragan kami!"

"Hajar bro!"

Mereka mulai maju dan menyerang Harlan, dengan sigap harlan menghantam tubuh dua pria yang menyerang sekaligus. perkelahian tak terelakkan lagi, Harlan yang bertubuh tinggi besar dengan mudah mengalahkan mereka berdua hingga tersungkur di aspal, kini dua orang lagi ikut menyerang, tendangan memutar langsung menghantam wajah mereka hingga bengkak, mereka terus menyerang tapi tidak sampai mengenai wajah dan tubuh Harlan, mereka seakan memukul angin. sadar Harlan bukan lawan yang seimbang mereka berempat mulai kucar kacir sambil membawa sepeda motornya.

'

'

'

'

'

'

@Bersambung....💃💃💃

Terpopuler

Comments

🍁Angela𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angela𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

bibinya itu sinting .. knp bukan Lolita aja yg di jual kan gemuk 😄😄

2023-11-30

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

untung dianter pulang Lupi

2022-07-04

0

Purwati

Purwati

masih nyimak

2021-12-25

3

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Ke Jakarta
3 Lamaran Pekerjaan
4 Pertemuan
5 Pembelaan
6 Pertolongan
7 Perkenalan
8 Sebuah Nama
9 Tawaran pekerjaan
10 Dapat Pekerjaan
11 Gadis Magang
12 Makan Bersama
13 Kepedulian Harlan
14 Mendapatkan Tugas
15 Datang ke Villa
16 Gara Gara Hujan
17 Mengantarkan Pulang
18 Melihat Dua Ular
19 Merasa Bersalah
20 Bertemu Presdir
21 Mulai ada Rasa
22 Sebuah Permintaan
23 Terjatuh
24 Merasa Kehilangan
25 Meminta Menikah
26 Bersandiwara
27 Merindukanmu
28 Titik Terang.
29 Fitnah si pendusta
30 Kehilangan Paman
31 Kedatangan Harlan
32 Amarah Ceo Goergie
33 Kedatangan Harlan
34 Cerita Duka Lupita
35 Diusir Dari Rumah
36 Kembali Bekerja
37 Perhatian Seorang Presdir
38 Mendengar suara Aneh
39 Musyawarah Membawa Hasil
40 Terhempaskan.
41 Penggerebekan.
42 Mendadak Menikah
43 Kesepakatan Bersama
44 Menjalani Rumah Tangga
45 Sekertaris seksi.
46 Menunggu Pulang
47 Nafkah buat Lupita.
48 Kehadiran Della.
49 Janji Harlan untuk pulang
50 Pengakuan Membawa Dilema
51 Terungkap Perasaan Lupita.
52 Jalan-jalan Ke Monas
53 Kedatangan Ular Betina
54 Saling Mengerti
55 Mulai Cemburu
56 Sebuah Pengakuan.
57 Kejujuran Membuat Luka
58 Kesalahpahaman
59 Amarah Harlan
60 Kepanikan Seorang CEO
61 Perlakuan Harlan
62 Bulan Madu Ke Bali (episode 1 )
63 Bulan Madu ke Bali (episode 2)
64 Bulan Madu ke Bali ( episode 3 )
65 Mp Yang Menegangkan
66 Masih Haredang (Panas)
67 Mulai Cemburu.
68 Peramal Buta.
69 Minta Pulang
70 Godaan Wiliam
71 Ketakutan Harlan
72 Berbicara Jujur
73 Kesabaran seorang Istri
74 Mencari kebenaran
75 Permintaan Mak isah
76 Hadiah untuk Lupita
77 Aku Harus Pergi
78 Kemana Harus Mencarimu
79 Sebuah Jebakan
80 Seorang Pelindung
81 Kerumah Sakit
82 Drama Ibu dan Anak
83 Rahasia Alfonso
84 Pernyataan Inez
85 Datang Disaat Yang Tepat.
86 ketakutan Harlan
87 Pengakuan Harlan
88 Harus Kehilangan
89 Balasan untuk penjahat
90 Sangat Melelahkan.
91 Keputusan Harlan
92 Kepulangan Lupita
93 Kecemburuan
94 Makan Malam Bersama
95 Makan Malam Bersama
96 Berusaha Memaafkan
97 Curhatan Harlan
98 Kekesalan Inez
99 Rencana Della
100 Pembalasan
101 Awal Pembalasan.
102 Senjata Makan Tuan
103 Ketegasan Istri CEO
104 Kehilangan Inez
105 Perubahan Dratis
106 Shopping
107 Pertengkaran
108 Hari sial Della
109 Sebuah Jebakan
110 Kabar Dari Harlan
111 Tak Tergoyahkan
112 Wanita Masa Lalu
113 Kedatangan Inez
114 Murka Harlan
115 Penjelasan.
116 Menginap
117 Pesona Harlan
118 Pertemuan Mantan Kekasih
119 Pertikaian.
120 Tidak Bisa Menolak
121 Menyadari Kesalahan
122 Istri Sah
123 Istri Sah CEO
124 Mulai Cemburu
125 Menjadi Rebutan
126 Kemesraan suami-istri
127 Ghibah Merajalela
128 Pernyataan Wiliam
129 Kedatangan Seseorang
130 Pengakuan Dan Ketegasan Wiliam
131 Menerima
132 Komitmen
133 Kedatangan Alfonso
134 Kedatangan Lupita
135 Kedatangan Lupita
136 Kecemburuan Lupita
137 Kesepakatan
138 Kekuatan Seorang Istri
139 Sama-sama Egois
140 Dilema
141 Salah Orang
142 Apakah Jatuh Cinta
143 Keputusan Inez
144 Kekesalan Lupita
145 Amarah yang tersimpan
146 Pertemuan
147 Nonton Konser
148 Pertemuan Teman Lama
149 Kepergian Harlan
150 Jebakan Margaret
151 Kedatangan Ular Busuk
152 Pertemuan
153 Penculikan
154 Titik Terang
155 Penolakan Membawa Petaka
156 Pernikahan
157 Kegagalan Kedua Kali
158 Akhirnya Sah..
159 Hati Yang Melelahkan
160 Keputusan Lupita
161 Keputusan Akhir Lupita
162 Terungkap Dalang nya
163 Pengaruh Guna-guna Hilang
164 Tragedi Della dan Alfonso
165 Kebahagiaan. (Tamat)
Episodes

Updated 165 Episodes

1
prolog
2
Ke Jakarta
3
Lamaran Pekerjaan
4
Pertemuan
5
Pembelaan
6
Pertolongan
7
Perkenalan
8
Sebuah Nama
9
Tawaran pekerjaan
10
Dapat Pekerjaan
11
Gadis Magang
12
Makan Bersama
13
Kepedulian Harlan
14
Mendapatkan Tugas
15
Datang ke Villa
16
Gara Gara Hujan
17
Mengantarkan Pulang
18
Melihat Dua Ular
19
Merasa Bersalah
20
Bertemu Presdir
21
Mulai ada Rasa
22
Sebuah Permintaan
23
Terjatuh
24
Merasa Kehilangan
25
Meminta Menikah
26
Bersandiwara
27
Merindukanmu
28
Titik Terang.
29
Fitnah si pendusta
30
Kehilangan Paman
31
Kedatangan Harlan
32
Amarah Ceo Goergie
33
Kedatangan Harlan
34
Cerita Duka Lupita
35
Diusir Dari Rumah
36
Kembali Bekerja
37
Perhatian Seorang Presdir
38
Mendengar suara Aneh
39
Musyawarah Membawa Hasil
40
Terhempaskan.
41
Penggerebekan.
42
Mendadak Menikah
43
Kesepakatan Bersama
44
Menjalani Rumah Tangga
45
Sekertaris seksi.
46
Menunggu Pulang
47
Nafkah buat Lupita.
48
Kehadiran Della.
49
Janji Harlan untuk pulang
50
Pengakuan Membawa Dilema
51
Terungkap Perasaan Lupita.
52
Jalan-jalan Ke Monas
53
Kedatangan Ular Betina
54
Saling Mengerti
55
Mulai Cemburu
56
Sebuah Pengakuan.
57
Kejujuran Membuat Luka
58
Kesalahpahaman
59
Amarah Harlan
60
Kepanikan Seorang CEO
61
Perlakuan Harlan
62
Bulan Madu Ke Bali (episode 1 )
63
Bulan Madu ke Bali (episode 2)
64
Bulan Madu ke Bali ( episode 3 )
65
Mp Yang Menegangkan
66
Masih Haredang (Panas)
67
Mulai Cemburu.
68
Peramal Buta.
69
Minta Pulang
70
Godaan Wiliam
71
Ketakutan Harlan
72
Berbicara Jujur
73
Kesabaran seorang Istri
74
Mencari kebenaran
75
Permintaan Mak isah
76
Hadiah untuk Lupita
77
Aku Harus Pergi
78
Kemana Harus Mencarimu
79
Sebuah Jebakan
80
Seorang Pelindung
81
Kerumah Sakit
82
Drama Ibu dan Anak
83
Rahasia Alfonso
84
Pernyataan Inez
85
Datang Disaat Yang Tepat.
86
ketakutan Harlan
87
Pengakuan Harlan
88
Harus Kehilangan
89
Balasan untuk penjahat
90
Sangat Melelahkan.
91
Keputusan Harlan
92
Kepulangan Lupita
93
Kecemburuan
94
Makan Malam Bersama
95
Makan Malam Bersama
96
Berusaha Memaafkan
97
Curhatan Harlan
98
Kekesalan Inez
99
Rencana Della
100
Pembalasan
101
Awal Pembalasan.
102
Senjata Makan Tuan
103
Ketegasan Istri CEO
104
Kehilangan Inez
105
Perubahan Dratis
106
Shopping
107
Pertengkaran
108
Hari sial Della
109
Sebuah Jebakan
110
Kabar Dari Harlan
111
Tak Tergoyahkan
112
Wanita Masa Lalu
113
Kedatangan Inez
114
Murka Harlan
115
Penjelasan.
116
Menginap
117
Pesona Harlan
118
Pertemuan Mantan Kekasih
119
Pertikaian.
120
Tidak Bisa Menolak
121
Menyadari Kesalahan
122
Istri Sah
123
Istri Sah CEO
124
Mulai Cemburu
125
Menjadi Rebutan
126
Kemesraan suami-istri
127
Ghibah Merajalela
128
Pernyataan Wiliam
129
Kedatangan Seseorang
130
Pengakuan Dan Ketegasan Wiliam
131
Menerima
132
Komitmen
133
Kedatangan Alfonso
134
Kedatangan Lupita
135
Kedatangan Lupita
136
Kecemburuan Lupita
137
Kesepakatan
138
Kekuatan Seorang Istri
139
Sama-sama Egois
140
Dilema
141
Salah Orang
142
Apakah Jatuh Cinta
143
Keputusan Inez
144
Kekesalan Lupita
145
Amarah yang tersimpan
146
Pertemuan
147
Nonton Konser
148
Pertemuan Teman Lama
149
Kepergian Harlan
150
Jebakan Margaret
151
Kedatangan Ular Busuk
152
Pertemuan
153
Penculikan
154
Titik Terang
155
Penolakan Membawa Petaka
156
Pernikahan
157
Kegagalan Kedua Kali
158
Akhirnya Sah..
159
Hati Yang Melelahkan
160
Keputusan Lupita
161
Keputusan Akhir Lupita
162
Terungkap Dalang nya
163
Pengaruh Guna-guna Hilang
164
Tragedi Della dan Alfonso
165
Kebahagiaan. (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!