Perkenalan

Hampir setiap hari Lupita mencari pekerjaan dari satu kantor ke kantor lainnya, kadang ada rasa putus asa karena banyak penolakan dari lamarannya dengan alasan sedang pengurangan karyawan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya, Lupita masih berjuang menjadi leseller melalui jalur online, walau pendapatannya mulai berkurang tidak seramai dulu, tapi ia masih bersyukur bisa mendapatkan uang buat jajan dan ongkos mencari pekerjaan. Karena mulai banyaknya persaingan yang ikut ikutan menjadi leseller.

Pagi itu Imron meminta tolong pada Lupita untuk menjaga warung kopinya, karena ia bersama anak dan istrinya harus pergi mengunjungi keluarga bibinya yang sedang mengadakan pesta pernikahan.

"Lupi, tolong dijaga warung kopinya, kalau sore Paman sudah pulang, biar paman yang gantikan."

"Iya paman."

"Ehh Lupi, luh jangan korupsi yee, jaga warung yang bener, jangan cuma kerjanya pecicilan sama abang abang kuli bangunan!" cibir Lolita

"Astagfirullah.... " Lupita mengelus dadanya menahan amarah. "Kau pikir aku pencuri, kau selalu saja bicara menyakitkan Loly!"

"Loly bisa nggak kalau tidak buat masalah! bentak Imron.

"Lupi nggak usah kamu dengerin si Loly, paman sangat percaya sama kamu."

"Cih! dasar wanita cengeng, bisanya cari muka sama bapak gue!

"Ayo Pak kita berangkat, ibu udah males lama lama disini! sindir Surti menatap benci pada Lupita.

"Ibu! Imron begitu kesal pada anak dan istrinya yang selalu saja ngomong nyakitin.

"Lupi, paman berangkat dulu ya, jaga dirimu baik-baik." mengelus lembut punggung Lupi.

"Iya Paman."

Setelah kepergian mereka semua, Lupita berbenah rumah, mencuci piring dan pakaian, selesai mengepel lantai Lupita mengunci pintu rumah, ia berjalan menuju warung yang berada di pinggir jalan. Pagi itu Lupita membuka warung kopi milik pamannya dan mulai membereskan dagangannya, warung kopi pamannya biasa buka pada pagi hari dan tutup menjelang malam. warung kopi itu cukup ramai karena banyak dikunjungi pekerja kuli bangunan yang bekerja tidak jauh dari warung paman nya.

Sebelum pembeli datang biasanya pamannya menggoreng pisang, bakwan dan tahu goreng, Lupi sudah menyiapkan dari rumah bahan bahan itu, dan ia mulai menggoreng seperti yang biasa pamannya lakukan.

Sebagian gorengannya sudah ada yang matang, ia menaruh diatas piring dan membawanya kedepan, dijejerkan makanan itu diatas meja agar pembeli mudah mengambilnya.

"Neng kopi hitam satu, gulanya sedikit ajah." kata pembeli yang baru datang sambil mngambil pisang goreng.

"Gulanya sedikit ajah ya kang.'

"Iya neng, kan manisnya udah sama eneng." goda pria itu yang ternyata kuli bangunan langganan pamannya.

Lupita tidak pernah menggubris selama ia tidak jahil dan menyentuhnya, semakin siang semakin ramai, di jam istrahat kuli kuli itu banyak membeli kopi, teh manis, bahkan ada yang memesan mie instan, Lupita sangat keteteran tapi ia bisa menanganinya dengan baik.

"Neng cantik banget sih, mau gak sama abng." goda tukang bangunan itu, Lupita hanya tersenyum tipis tanpa membalas ucapan mereka yang terus menggoda.

jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, tiba tiba hujan mulai turun deras, pembeli belum ada lagi yang berkunjung, ia bisa sedikit santai sambil menjual produk yang ia pasarkan di online, tiba-tiba rasa kantuk menyerang karena hujan membuatnya ngantuk setelah ia melayani banyak pembeli.

"Mba kopi susunya satu ya"

Suara seorang pria menyadarkan Lupita dalam kantuknya, ia beranjak dari duduknya.

"Iya Mas, sebentar ya."

Tanpa melihat sosok pria itu ia langsung membuatkan kopi susu yang ia pesan.

"Wah hujannya deras sekali Mba."

pria itu duduk menghadap kedepan jalan sambil menatap air hujan, membelakangi Lupita yang sedang membuat kopi.

"Iya Mas, dari tadi hujannya belum berhenti." ujarnya sambil mengaduk kopi.

"Mas darimana? tanya Lupita basa basi.

"Biasa mengitari Jakarta?"

"Hah! ngitari Jakarta? nih orang kurang kerjaan kali ya masa Jakarta di ngitari?." gumamnya pelan.

Lupita tak ambil pusing, ia berjalan keluar warung sambil membawa kopi pesanan pria itu.

"Ini Mas kopinya." saat sudah berdiri didepan pria itu, ia menatap wajahnya dan Lupita terperanjat kaget.

"Kau...?

Gelas Kopi ditangan Lupita hampir saja jatuh, beruntung Pria itu memegang tangan Lupita agar kopinya tidak terjatuh.

"Hati hati nanti kopinya tumpah."

"Heh' Iya..." tersenyum canggung

"Berhati hatilah jangan kagetan, kalau kopi ini jatuh akan terkena kakimu." Pria itu mengambil gelas kopi dari tangan Lupita.

Lupita masih berdiri mematung dengan perasaan canggung.

"Duduklah, temani aku ngobrol."

"Tidak! aku takut orang berfikiran macam macam kalau kita duduk berdua disini."

Pria itu tergelak "Emangnya kita mau melakukan apa? kita berada ditempat yang terbuka, bukan didalam ruangan."

Dengan perasaan tak enak, akhirnya Lupita duduk di bangku kayu itu dengan memberi jarak.

Pria itu mengangkat gelas dan menyeruputnya perlahan, menikmati setiap air kopi yang masuk kedalam mulutnya "Hemm.. sungguh enak kopi buatan mu." pujinya.

"Kopi itu bukan buatanku, tapi buatan pabrik. Aku hanya memberikan air dan mengaduknya." tutur Lupita memberikan penjelasan.

"Nih cowok alay bnget sih, tau itu kopi kemasan beli di warung, mana bisa aku bikin kopi, aku hanya memberikan air panas doang! gerutunya dalam hati.

Pria itu menoleh pada Lupita dan tersenyum tipis "Ternyata kau jualan kopi disini?

"Bukan! ini warung pamanku, aku hanya membantunya saja kalau ia lagi ada keperluan." Lupita mulai membuka pembicaraan.

"Kenapa Tuhan selalu pertemukan kita." ujar pria itu, menyeruput kopi itu kembali.

"Tak! menaruh kembali pada tatakannya.

"Kau tanyakan sendri saja pada Tuhan! ucap Lupita dingin.

"Pasti nanti akan aku tanyakan." pria itu terkekeh.

"Ish apanya yang lucu? malah tertawa!"

"Wajahmu yang lucu, terlihat menggemaskan." godanya lagi dan terkekeh.

Lupita memegangi kedua pipinya yang sedikit tembem "Kau ketawain pipiku yang tembem ya! mata Lupita melolot pada pria itu, dan disambut gelak tawa olehnya.

"Ish nih orang kenapa ketawa mulu sih, apa masa kecilnya kurang bahagia ya." masih gerutu dalam hati.

"Siapa nama mu? tanyanya lagi.

"Apa sepenting itu sebuah nama? tanya Lupita.

"Kita sudah tiga kali bertemu, rasanya kurang enak ngobrol tanpa mengenal nama."

Sebenarnya Lupita sedikit ragu, mengingat pria itu sudah pernah menolongnya, "Hmmm... namaku Lupita, panggil saja aku Lupi!

'

'

'

'

'

'

'

Bersambung.... cuyyy😂

Terpopuler

Comments

🍁Angela❣️𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angela❣️𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

ahhh shukaaaaaaa Harlan selangkah lebih maju pertemuan ke tiga baru tanya siapaaa namamuuu 😉😉😉

2023-11-28

0

Rice Btamban

Rice Btamban

semoga jdh Lupi SM Harlan Thor

2023-01-02

0

🇦 🇷 🇾 🇦 🇳 🇦 🇲 🇦 🇾 🇦 

🇦 🇷 🇾 🇦 🇳 🇦 🇲 🇦 🇾 🇦 

Kopi manis pedagang nya pun manis😅😅
Anjaay.. 😂😂😂🤭🤭🤭

2022-07-05

3

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Ke Jakarta
3 Lamaran Pekerjaan
4 Pertemuan
5 Pembelaan
6 Pertolongan
7 Perkenalan
8 Sebuah Nama
9 Tawaran pekerjaan
10 Dapat Pekerjaan
11 Gadis Magang
12 Makan Bersama
13 Kepedulian Harlan
14 Mendapatkan Tugas
15 Datang ke Villa
16 Gara Gara Hujan
17 Mengantarkan Pulang
18 Melihat Dua Ular
19 Merasa Bersalah
20 Bertemu Presdir
21 Mulai ada Rasa
22 Sebuah Permintaan
23 Terjatuh
24 Merasa Kehilangan
25 Meminta Menikah
26 Bersandiwara
27 Merindukanmu
28 Titik Terang.
29 Fitnah si pendusta
30 Kehilangan Paman
31 Kedatangan Harlan
32 Amarah Ceo Goergie
33 Kedatangan Harlan
34 Cerita Duka Lupita
35 Diusir Dari Rumah
36 Kembali Bekerja
37 Perhatian Seorang Presdir
38 Mendengar suara Aneh
39 Musyawarah Membawa Hasil
40 Terhempaskan.
41 Penggerebekan.
42 Mendadak Menikah
43 Kesepakatan Bersama
44 Menjalani Rumah Tangga
45 Sekertaris seksi.
46 Menunggu Pulang
47 Nafkah buat Lupita.
48 Kehadiran Della.
49 Janji Harlan untuk pulang
50 Pengakuan Membawa Dilema
51 Terungkap Perasaan Lupita.
52 Jalan-jalan Ke Monas
53 Kedatangan Ular Betina
54 Saling Mengerti
55 Mulai Cemburu
56 Sebuah Pengakuan.
57 Kejujuran Membuat Luka
58 Kesalahpahaman
59 Amarah Harlan
60 Kepanikan Seorang CEO
61 Perlakuan Harlan
62 Bulan Madu Ke Bali (episode 1 )
63 Bulan Madu ke Bali (episode 2)
64 Bulan Madu ke Bali ( episode 3 )
65 Mp Yang Menegangkan
66 Masih Haredang (Panas)
67 Mulai Cemburu.
68 Peramal Buta.
69 Minta Pulang
70 Godaan Wiliam
71 Ketakutan Harlan
72 Berbicara Jujur
73 Kesabaran seorang Istri
74 Mencari kebenaran
75 Permintaan Mak isah
76 Hadiah untuk Lupita
77 Aku Harus Pergi
78 Kemana Harus Mencarimu
79 Sebuah Jebakan
80 Seorang Pelindung
81 Kerumah Sakit
82 Drama Ibu dan Anak
83 Rahasia Alfonso
84 Pernyataan Inez
85 Datang Disaat Yang Tepat.
86 ketakutan Harlan
87 Pengakuan Harlan
88 Harus Kehilangan
89 Balasan untuk penjahat
90 Sangat Melelahkan.
91 Keputusan Harlan
92 Kepulangan Lupita
93 Kecemburuan
94 Makan Malam Bersama
95 Makan Malam Bersama
96 Berusaha Memaafkan
97 Curhatan Harlan
98 Kekesalan Inez
99 Rencana Della
100 Pembalasan
101 Awal Pembalasan.
102 Senjata Makan Tuan
103 Ketegasan Istri CEO
104 Kehilangan Inez
105 Perubahan Dratis
106 Shopping
107 Pertengkaran
108 Hari sial Della
109 Sebuah Jebakan
110 Kabar Dari Harlan
111 Tak Tergoyahkan
112 Wanita Masa Lalu
113 Kedatangan Inez
114 Murka Harlan
115 Penjelasan.
116 Menginap
117 Pesona Harlan
118 Pertemuan Mantan Kekasih
119 Pertikaian.
120 Tidak Bisa Menolak
121 Menyadari Kesalahan
122 Istri Sah
123 Istri Sah CEO
124 Mulai Cemburu
125 Menjadi Rebutan
126 Kemesraan suami-istri
127 Ghibah Merajalela
128 Pernyataan Wiliam
129 Kedatangan Seseorang
130 Pengakuan Dan Ketegasan Wiliam
131 Menerima
132 Komitmen
133 Kedatangan Alfonso
134 Kedatangan Lupita
135 Kedatangan Lupita
136 Kecemburuan Lupita
137 Kesepakatan
138 Kekuatan Seorang Istri
139 Sama-sama Egois
140 Dilema
141 Salah Orang
142 Apakah Jatuh Cinta
143 Keputusan Inez
144 Kekesalan Lupita
145 Amarah yang tersimpan
146 Pertemuan
147 Nonton Konser
148 Pertemuan Teman Lama
149 Kepergian Harlan
150 Jebakan Margaret
151 Kedatangan Ular Busuk
152 Pertemuan
153 Penculikan
154 Titik Terang
155 Penolakan Membawa Petaka
156 Pernikahan
157 Kegagalan Kedua Kali
158 Akhirnya Sah..
159 Hati Yang Melelahkan
160 Keputusan Lupita
161 Keputusan Akhir Lupita
162 Terungkap Dalang nya
163 Pengaruh Guna-guna Hilang
164 Tragedi Della dan Alfonso
165 Kebahagiaan. (Tamat)
Episodes

Updated 165 Episodes

1
prolog
2
Ke Jakarta
3
Lamaran Pekerjaan
4
Pertemuan
5
Pembelaan
6
Pertolongan
7
Perkenalan
8
Sebuah Nama
9
Tawaran pekerjaan
10
Dapat Pekerjaan
11
Gadis Magang
12
Makan Bersama
13
Kepedulian Harlan
14
Mendapatkan Tugas
15
Datang ke Villa
16
Gara Gara Hujan
17
Mengantarkan Pulang
18
Melihat Dua Ular
19
Merasa Bersalah
20
Bertemu Presdir
21
Mulai ada Rasa
22
Sebuah Permintaan
23
Terjatuh
24
Merasa Kehilangan
25
Meminta Menikah
26
Bersandiwara
27
Merindukanmu
28
Titik Terang.
29
Fitnah si pendusta
30
Kehilangan Paman
31
Kedatangan Harlan
32
Amarah Ceo Goergie
33
Kedatangan Harlan
34
Cerita Duka Lupita
35
Diusir Dari Rumah
36
Kembali Bekerja
37
Perhatian Seorang Presdir
38
Mendengar suara Aneh
39
Musyawarah Membawa Hasil
40
Terhempaskan.
41
Penggerebekan.
42
Mendadak Menikah
43
Kesepakatan Bersama
44
Menjalani Rumah Tangga
45
Sekertaris seksi.
46
Menunggu Pulang
47
Nafkah buat Lupita.
48
Kehadiran Della.
49
Janji Harlan untuk pulang
50
Pengakuan Membawa Dilema
51
Terungkap Perasaan Lupita.
52
Jalan-jalan Ke Monas
53
Kedatangan Ular Betina
54
Saling Mengerti
55
Mulai Cemburu
56
Sebuah Pengakuan.
57
Kejujuran Membuat Luka
58
Kesalahpahaman
59
Amarah Harlan
60
Kepanikan Seorang CEO
61
Perlakuan Harlan
62
Bulan Madu Ke Bali (episode 1 )
63
Bulan Madu ke Bali (episode 2)
64
Bulan Madu ke Bali ( episode 3 )
65
Mp Yang Menegangkan
66
Masih Haredang (Panas)
67
Mulai Cemburu.
68
Peramal Buta.
69
Minta Pulang
70
Godaan Wiliam
71
Ketakutan Harlan
72
Berbicara Jujur
73
Kesabaran seorang Istri
74
Mencari kebenaran
75
Permintaan Mak isah
76
Hadiah untuk Lupita
77
Aku Harus Pergi
78
Kemana Harus Mencarimu
79
Sebuah Jebakan
80
Seorang Pelindung
81
Kerumah Sakit
82
Drama Ibu dan Anak
83
Rahasia Alfonso
84
Pernyataan Inez
85
Datang Disaat Yang Tepat.
86
ketakutan Harlan
87
Pengakuan Harlan
88
Harus Kehilangan
89
Balasan untuk penjahat
90
Sangat Melelahkan.
91
Keputusan Harlan
92
Kepulangan Lupita
93
Kecemburuan
94
Makan Malam Bersama
95
Makan Malam Bersama
96
Berusaha Memaafkan
97
Curhatan Harlan
98
Kekesalan Inez
99
Rencana Della
100
Pembalasan
101
Awal Pembalasan.
102
Senjata Makan Tuan
103
Ketegasan Istri CEO
104
Kehilangan Inez
105
Perubahan Dratis
106
Shopping
107
Pertengkaran
108
Hari sial Della
109
Sebuah Jebakan
110
Kabar Dari Harlan
111
Tak Tergoyahkan
112
Wanita Masa Lalu
113
Kedatangan Inez
114
Murka Harlan
115
Penjelasan.
116
Menginap
117
Pesona Harlan
118
Pertemuan Mantan Kekasih
119
Pertikaian.
120
Tidak Bisa Menolak
121
Menyadari Kesalahan
122
Istri Sah
123
Istri Sah CEO
124
Mulai Cemburu
125
Menjadi Rebutan
126
Kemesraan suami-istri
127
Ghibah Merajalela
128
Pernyataan Wiliam
129
Kedatangan Seseorang
130
Pengakuan Dan Ketegasan Wiliam
131
Menerima
132
Komitmen
133
Kedatangan Alfonso
134
Kedatangan Lupita
135
Kedatangan Lupita
136
Kecemburuan Lupita
137
Kesepakatan
138
Kekuatan Seorang Istri
139
Sama-sama Egois
140
Dilema
141
Salah Orang
142
Apakah Jatuh Cinta
143
Keputusan Inez
144
Kekesalan Lupita
145
Amarah yang tersimpan
146
Pertemuan
147
Nonton Konser
148
Pertemuan Teman Lama
149
Kepergian Harlan
150
Jebakan Margaret
151
Kedatangan Ular Busuk
152
Pertemuan
153
Penculikan
154
Titik Terang
155
Penolakan Membawa Petaka
156
Pernikahan
157
Kegagalan Kedua Kali
158
Akhirnya Sah..
159
Hati Yang Melelahkan
160
Keputusan Lupita
161
Keputusan Akhir Lupita
162
Terungkap Dalang nya
163
Pengaruh Guna-guna Hilang
164
Tragedi Della dan Alfonso
165
Kebahagiaan. (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!