Gadis Magang

Lupita kau antar Desain gambar ini kebagian percetakan ya."

"Lupita sekalian kau foto copy gambar desain ini ya."

"Lupita jangan lupa kau ambilkan berkas yang harus aku desain sekarang!"

Kedua tangan Lupita penuh dengan berbagai macam kertas desain dan file yang menumpuk, begitu banyak tugas yang teman temannya berikan untuk ia kerjakan. Lupita gadis yang baik dan pekerja keras, ia tidak pernah menolak atau membantahnya, baginya pekerjaan yang ia dapatkan adalah sebuah tugas dan tidak boleh ditolaknya. Lupita mulai keluar ruangan dan berjalan menuju lantai yang berbeda.

Sementara didalam ruangan kerja, Harlan sedang duduk dikursi presdirnya sambil membulak balikan file diatas meja, dahinya mengkerut saat membaca laporan pembukuan perencanaan pembangunan sebuah sekolah.

"Dua puluh milyar? apakah dana pembangunan untuk taman bermain dan sekolah kanak-kanak membutuh kan dana sebanyak ini?

"Itu baru perincian dari seorang Arsitek berkelas Tuan." Wiliam mulai menjelaskan "Bahan bangunan untuk tiangnya saja memakai bahan baja, pondasi batu kali, dengan bahan bangunan bata merah. Untuk luas bangunan 1000 000 meter, ada 30 ruangan bawah dan 7 toilet, lantai dua dan tiga masih dalam perencanaan Tuan, Kolam renang, taman bermain dan supermarket sudah tercantum semua disini, dan ini gambar desainnya." Wiliam membuka karton putih yang sudah ada gambar desainnya, terlihat sangat eksklusif dan elegan "Kalau Tuan ingin lebih detailnya aku bisa membawa arsiteknya kemari."

Harlan beranjak dari duduknya dan berdiri didepan jendela glas, kaca tembus pandang itu mengarah pada sebuah taman dan kolam ikan buatan, tempat itu dibuat senyaman dan seindah mungkin, karena masa kecil Harlan dulunya ia habiskan di sebuah desa, didalam kantornya persis dibelakang meja kerjanya dia buat taman itu, ia tidak ingin melupakan jati dirinya yang pernah tinggal disebuah kampung sederhana.

Wiliam meneruskan ucapannya, ia melihat ekspresi Harlan yang tidak suka dengan desain itu "Bila Tuan muda tidak setuju dengan perencanaan pembangunan taman kanak kanak ini, bisa di ganti dengan Arsitek lain dan juga model desainnya."

"Bukan masalah budgetnya, tapi cara Desain dan bangunannya kurang pas, aku ingin mencari seorang arsitek yang memiliki daya imajinasinya sesuai dengan kepribadian yang sebenarnya, seperti ia yang menyukai anak kecil, pasti membuat sebuah taman bermain dan sekolah anak anak akan keluar dari jiwanya. aku tidak ingin proyek ku gagal, dan dibuat asal walau dia seorang arsitek berkelas sekalipun."

"Jadi desain ini dibatalkan Tuan?

"Kau kembalikan pada pemilik desain itu, suruh dia buat yang baru dengan karakter yang berbeda, aku kurang nyaman melihatnya."

"Baik Tuan!"

"Will selama aku tidak ada, bagaimna kerja gadis magang itu."

"Gadis magang? will mengingat gadis yang dimaksud Harlan.

"Maksud Tuan gadis yang bernama Lupita?"

Harlan mengangguk pelan sambil menatap kolam ikan didepannya.

"Gadis itu sangat rajin dan bekerja dengan baik."

Harlan menoleh pada arloji ditangannya "Sebentar lagi jam makan siang, kau kirim makanan untuknya."

"Tumben tak biasanya tuan Georgie memberikan makan pada karyawannya, apalagi hanya anak magang." gumam William dalam hati.

"Will...

"Saya Tuan."

"Kau dengar apa yang aku minta tadi."

"Siap Tuan!"

Sebelum melangkah keluar Will bertanya lagi "Seandainya gadis itu bertanya siapa pengirimnya, aku jawab apa?"

"Kau katakan saja, seorang kurir yang ia kenal yang memberikannya."

"Seorang kurir? Wiliam ditambah bingung dengan ucapan tuannya.

"Kenapa kau masih berdiri disana will?

"Iy_iya Tuan.."

Wiliam keluar ruangan Presdir Harlan, dengan begitu banyak pertanyaan di benaknya.

Di ruangan desain seorang pria sedang memaki dan merutuk, ia begitu kesal karena desainnya tidak disetujui.

"Bodoh! sial, kenapa juga desain gambar sudah sebagus dan sekeren ini ditolak mentah mentah! bayangkan saja aku membuatnya satu bulan lebih siang malam tanpa henti."

"Mungkin saja Tuan Presdir masih mencari model desain yang lain."

"Kau jangan menyerah Yon, pasti kau mampu membuat lagi, sebelum ini kau sudah membuat desain gedung perkantoran dan hasilnya memuaskan bukan?"

"Tapi kali ini aku gagal!"

Yono seorang karyawan yang memiliki kemampuan diatas rata rata, Desainnya selalu memiliki nilai terbaik, tapi kali ini ia ditolak oleh Presdir Harlan. Yono begitu emosi, ia melempar desain gambar itu kelantai.

"Brukk!

Lupita yang baru saja masuk kedalam ruangan mendapati gulungan karton putih didepan pintu, ia memungutnya " Ini milik siapa kak? tanya Lupita polos.

"Sudah buang saja gambar desain itu, buat apa kau pungut! seru yono emosi.

Lupita membuka gulungan karton itu dan ia sangat kagum. "Ini gambarnya sangat bagus ko? kenapa harus dibuang Pak?"

"Dasar bodoh! aku bilng buang ya buang! kau hanya anak magang mana mengerti dengan desain berkelas itu!"

"Maafkan saya pak! ucapnya dan membuang desain itu di tong sampah samping pintu.

"Lupita mana fotocopy desain yang aku minta." tanya seorang karyawan.

"Oh ini kak." menyerahkan lembaran fotocopy. Lupita kembali ke meja kerjanya yang berada di ujung dekat jendela.

Sebuah pintu ruangan terbuka lebar, masuk seorang pria tampan dengan perawakan tubuh tinggi besar sambil membawa bag makanan.

"Selamat siang semua."

"Siang Tuan Asisten." semua yang berada di ruangan itu bangun dan membungkuk memberi hormat.

"Siapa disini bernama Lupita?

Semua orang melongo dan mata mereka memutar menatap kearah Lupita yang sudah berdiri mematung.

"Sa_saya.. Tuan" ucap Lupita gugup.

"Ambilah ini!"

Dengan bingung Lupita berjalan kedepan dan membungkuk didepan William.

"Ini dari seorang kurir yang kau kenal katanya, tadi tak sengaja aku bertemu dengannya dan ia memberikan bag ini."

Lupita melongo menatap tak percaya, seorang Asisten Ceo pemilik perusahaan Asing, bisa bisanya mengantarkan bag berisi banyak makanan. "Ambillah, jangan melongo seperti itu!"

Lupita kaget "Iya Tuan.." Lupita mengambil bag dari tangan Wiliam. "Terima kasih Tuan."

Sebelum pergi Wiliam berkata "Kerjakan tugas kalian, apa yang kalian lihat!

Setelah memberikan bag itu Wiliam keluar ruangan dengan langkah cepat.

"Bisa bisanya Tuan Georgie menyuruh aku memberikan bag makanan pada gadis magang itu, semua karyawan begitu kaget menatap ku! gerutu Wiliam karena merasa dibawah Lupita.

Sambil berjalan Wiliam terus berpikir "Apa Tuan Georgie menyukai gadis manis tadi? HAh?! apa selera Tuan begitu rendah, pemilik perusahaan batu Permata dan Berlian menyukai seorang gadis magang?! ada yang salah dengan tuan Georgi, bagaimna bila Tuan Alfonso tahu, bisa terancam gadis itu!" gumamnya sambil melangkah cepat menuju lift.

Didalam ruangan semua mata menatap Lupita yang terlihat gugup dan bingung. ia membuka isi bag itu dan mengeluarkan isinya, makanan matang berada dalam sebuah kotak yang terlihat mahal. Lupita tercengang dengan semua makanan itu, dengan sopan Lupita menawarkan pada teman temannya.

"Bila kalian mau, kita bisa makan bersama, makanan sebanyak ini mana mungkin aku habiskan sendri." tersenyum tipis.

Mereka saling bersitatap, kebetulan jam makan siang sudah mulai, satu persatu mereka datang ke meja Lupita, dengan senang hati Lupita menawarkannya, hingga mereka berkumpul di meja Lupita dan mencicipi makanan mahal itu.

"Wah Lupi, inikan makanan restoran berkelas semua?"

"Pasti kau memiliki pacar orang kaya raya ya?

"Tapi masa iya sih, penampilan mu saja sangat sederhana." celetuk temen satu kantornya.

Lupita terkekeh "Ini makanan dari seorang teman yang baru aku kenal."

"Ahh, masa iya? apa kau memiliki teman orang kaya? ujar temannya sambil mengunyah makanan.

Lupita menggeleng "Mana ada, temanku yang memberikan seorang kurir."

"Hebat ya, seorang kurir bisa memberikan makanan mahal ini, jangan jangan kurir itu pura pura jadi orang biasa, Lupi."

"Nggak kok dia emang pekerja kurir!" kata Lupita meyakinkan, ia mengingat semua pertemuannya dengan sosok pria yang datang ke warung pamannya.

"Tapi ngomong ngomong kenapa juga yang mengantarkan Asisten presdir?!

"IYa ya.." mereka baru tersadar dan ikut melongo saat yang mengantarkan tadi Asisten presdir.

Selesai menikmati santapan dari Lupita, mereka semua bekerja seperti biasa. Lupita tersenyum puas dan meneruskan aktivitasnya.

'

'

'

'

'

'

'

Bersambung 😍

Terpopuler

Comments

Mr.VANO

Mr.VANO

kasihan william,merasa di bawa lupita jabatanny,😀

2024-01-18

0

Diah Susanti

Diah Susanti

gk kebanyakan tuh nolnya

2023-02-01

0

Rice Btamban

Rice Btamban

tetap semangat

2023-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Ke Jakarta
3 Lamaran Pekerjaan
4 Pertemuan
5 Pembelaan
6 Pertolongan
7 Perkenalan
8 Sebuah Nama
9 Tawaran pekerjaan
10 Dapat Pekerjaan
11 Gadis Magang
12 Makan Bersama
13 Kepedulian Harlan
14 Mendapatkan Tugas
15 Datang ke Villa
16 Gara Gara Hujan
17 Mengantarkan Pulang
18 Melihat Dua Ular
19 Merasa Bersalah
20 Bertemu Presdir
21 Mulai ada Rasa
22 Sebuah Permintaan
23 Terjatuh
24 Merasa Kehilangan
25 Meminta Menikah
26 Bersandiwara
27 Merindukanmu
28 Titik Terang.
29 Fitnah si pendusta
30 Kehilangan Paman
31 Kedatangan Harlan
32 Amarah Ceo Goergie
33 Kedatangan Harlan
34 Cerita Duka Lupita
35 Diusir Dari Rumah
36 Kembali Bekerja
37 Perhatian Seorang Presdir
38 Mendengar suara Aneh
39 Musyawarah Membawa Hasil
40 Terhempaskan.
41 Penggerebekan.
42 Mendadak Menikah
43 Kesepakatan Bersama
44 Menjalani Rumah Tangga
45 Sekertaris seksi.
46 Menunggu Pulang
47 Nafkah buat Lupita.
48 Kehadiran Della.
49 Janji Harlan untuk pulang
50 Pengakuan Membawa Dilema
51 Terungkap Perasaan Lupita.
52 Jalan-jalan Ke Monas
53 Kedatangan Ular Betina
54 Saling Mengerti
55 Mulai Cemburu
56 Sebuah Pengakuan.
57 Kejujuran Membuat Luka
58 Kesalahpahaman
59 Amarah Harlan
60 Kepanikan Seorang CEO
61 Perlakuan Harlan
62 Bulan Madu Ke Bali (episode 1 )
63 Bulan Madu ke Bali (episode 2)
64 Bulan Madu ke Bali ( episode 3 )
65 Mp Yang Menegangkan
66 Masih Haredang (Panas)
67 Mulai Cemburu.
68 Peramal Buta.
69 Minta Pulang
70 Godaan Wiliam
71 Ketakutan Harlan
72 Berbicara Jujur
73 Kesabaran seorang Istri
74 Mencari kebenaran
75 Permintaan Mak isah
76 Hadiah untuk Lupita
77 Aku Harus Pergi
78 Kemana Harus Mencarimu
79 Sebuah Jebakan
80 Seorang Pelindung
81 Kerumah Sakit
82 Drama Ibu dan Anak
83 Rahasia Alfonso
84 Pernyataan Inez
85 Datang Disaat Yang Tepat.
86 ketakutan Harlan
87 Pengakuan Harlan
88 Harus Kehilangan
89 Balasan untuk penjahat
90 Sangat Melelahkan.
91 Keputusan Harlan
92 Kepulangan Lupita
93 Kecemburuan
94 Makan Malam Bersama
95 Makan Malam Bersama
96 Berusaha Memaafkan
97 Curhatan Harlan
98 Kekesalan Inez
99 Rencana Della
100 Pembalasan
101 Awal Pembalasan.
102 Senjata Makan Tuan
103 Ketegasan Istri CEO
104 Kehilangan Inez
105 Perubahan Dratis
106 Shopping
107 Pertengkaran
108 Hari sial Della
109 Sebuah Jebakan
110 Kabar Dari Harlan
111 Tak Tergoyahkan
112 Wanita Masa Lalu
113 Kedatangan Inez
114 Murka Harlan
115 Penjelasan.
116 Menginap
117 Pesona Harlan
118 Pertemuan Mantan Kekasih
119 Pertikaian.
120 Tidak Bisa Menolak
121 Menyadari Kesalahan
122 Istri Sah
123 Istri Sah CEO
124 Mulai Cemburu
125 Menjadi Rebutan
126 Kemesraan suami-istri
127 Ghibah Merajalela
128 Pernyataan Wiliam
129 Kedatangan Seseorang
130 Pengakuan Dan Ketegasan Wiliam
131 Menerima
132 Komitmen
133 Kedatangan Alfonso
134 Kedatangan Lupita
135 Kedatangan Lupita
136 Kecemburuan Lupita
137 Kesepakatan
138 Kekuatan Seorang Istri
139 Sama-sama Egois
140 Dilema
141 Salah Orang
142 Apakah Jatuh Cinta
143 Keputusan Inez
144 Kekesalan Lupita
145 Amarah yang tersimpan
146 Pertemuan
147 Nonton Konser
148 Pertemuan Teman Lama
149 Kepergian Harlan
150 Jebakan Margaret
151 Kedatangan Ular Busuk
152 Pertemuan
153 Penculikan
154 Titik Terang
155 Penolakan Membawa Petaka
156 Pernikahan
157 Kegagalan Kedua Kali
158 Akhirnya Sah..
159 Hati Yang Melelahkan
160 Keputusan Lupita
161 Keputusan Akhir Lupita
162 Terungkap Dalang nya
163 Pengaruh Guna-guna Hilang
164 Tragedi Della dan Alfonso
165 Kebahagiaan. (Tamat)
Episodes

Updated 165 Episodes

1
prolog
2
Ke Jakarta
3
Lamaran Pekerjaan
4
Pertemuan
5
Pembelaan
6
Pertolongan
7
Perkenalan
8
Sebuah Nama
9
Tawaran pekerjaan
10
Dapat Pekerjaan
11
Gadis Magang
12
Makan Bersama
13
Kepedulian Harlan
14
Mendapatkan Tugas
15
Datang ke Villa
16
Gara Gara Hujan
17
Mengantarkan Pulang
18
Melihat Dua Ular
19
Merasa Bersalah
20
Bertemu Presdir
21
Mulai ada Rasa
22
Sebuah Permintaan
23
Terjatuh
24
Merasa Kehilangan
25
Meminta Menikah
26
Bersandiwara
27
Merindukanmu
28
Titik Terang.
29
Fitnah si pendusta
30
Kehilangan Paman
31
Kedatangan Harlan
32
Amarah Ceo Goergie
33
Kedatangan Harlan
34
Cerita Duka Lupita
35
Diusir Dari Rumah
36
Kembali Bekerja
37
Perhatian Seorang Presdir
38
Mendengar suara Aneh
39
Musyawarah Membawa Hasil
40
Terhempaskan.
41
Penggerebekan.
42
Mendadak Menikah
43
Kesepakatan Bersama
44
Menjalani Rumah Tangga
45
Sekertaris seksi.
46
Menunggu Pulang
47
Nafkah buat Lupita.
48
Kehadiran Della.
49
Janji Harlan untuk pulang
50
Pengakuan Membawa Dilema
51
Terungkap Perasaan Lupita.
52
Jalan-jalan Ke Monas
53
Kedatangan Ular Betina
54
Saling Mengerti
55
Mulai Cemburu
56
Sebuah Pengakuan.
57
Kejujuran Membuat Luka
58
Kesalahpahaman
59
Amarah Harlan
60
Kepanikan Seorang CEO
61
Perlakuan Harlan
62
Bulan Madu Ke Bali (episode 1 )
63
Bulan Madu ke Bali (episode 2)
64
Bulan Madu ke Bali ( episode 3 )
65
Mp Yang Menegangkan
66
Masih Haredang (Panas)
67
Mulai Cemburu.
68
Peramal Buta.
69
Minta Pulang
70
Godaan Wiliam
71
Ketakutan Harlan
72
Berbicara Jujur
73
Kesabaran seorang Istri
74
Mencari kebenaran
75
Permintaan Mak isah
76
Hadiah untuk Lupita
77
Aku Harus Pergi
78
Kemana Harus Mencarimu
79
Sebuah Jebakan
80
Seorang Pelindung
81
Kerumah Sakit
82
Drama Ibu dan Anak
83
Rahasia Alfonso
84
Pernyataan Inez
85
Datang Disaat Yang Tepat.
86
ketakutan Harlan
87
Pengakuan Harlan
88
Harus Kehilangan
89
Balasan untuk penjahat
90
Sangat Melelahkan.
91
Keputusan Harlan
92
Kepulangan Lupita
93
Kecemburuan
94
Makan Malam Bersama
95
Makan Malam Bersama
96
Berusaha Memaafkan
97
Curhatan Harlan
98
Kekesalan Inez
99
Rencana Della
100
Pembalasan
101
Awal Pembalasan.
102
Senjata Makan Tuan
103
Ketegasan Istri CEO
104
Kehilangan Inez
105
Perubahan Dratis
106
Shopping
107
Pertengkaran
108
Hari sial Della
109
Sebuah Jebakan
110
Kabar Dari Harlan
111
Tak Tergoyahkan
112
Wanita Masa Lalu
113
Kedatangan Inez
114
Murka Harlan
115
Penjelasan.
116
Menginap
117
Pesona Harlan
118
Pertemuan Mantan Kekasih
119
Pertikaian.
120
Tidak Bisa Menolak
121
Menyadari Kesalahan
122
Istri Sah
123
Istri Sah CEO
124
Mulai Cemburu
125
Menjadi Rebutan
126
Kemesraan suami-istri
127
Ghibah Merajalela
128
Pernyataan Wiliam
129
Kedatangan Seseorang
130
Pengakuan Dan Ketegasan Wiliam
131
Menerima
132
Komitmen
133
Kedatangan Alfonso
134
Kedatangan Lupita
135
Kedatangan Lupita
136
Kecemburuan Lupita
137
Kesepakatan
138
Kekuatan Seorang Istri
139
Sama-sama Egois
140
Dilema
141
Salah Orang
142
Apakah Jatuh Cinta
143
Keputusan Inez
144
Kekesalan Lupita
145
Amarah yang tersimpan
146
Pertemuan
147
Nonton Konser
148
Pertemuan Teman Lama
149
Kepergian Harlan
150
Jebakan Margaret
151
Kedatangan Ular Busuk
152
Pertemuan
153
Penculikan
154
Titik Terang
155
Penolakan Membawa Petaka
156
Pernikahan
157
Kegagalan Kedua Kali
158
Akhirnya Sah..
159
Hati Yang Melelahkan
160
Keputusan Lupita
161
Keputusan Akhir Lupita
162
Terungkap Dalang nya
163
Pengaruh Guna-guna Hilang
164
Tragedi Della dan Alfonso
165
Kebahagiaan. (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!