Gara Gara Hujan

Harlan terus menatap Lupita yang sedang sibuk membuat desain villa, pensil, penggaris dan penghapus berada didepannya.

"Lupi kau bisa membuat villa ini? Mata Harlan terus melihat pada gambar desain Lupita.

"Sebenarnya aku tidak tau selera Tuan George, tapi paling tidak aku sudah berusaha, dan proposal ini sudah kasih petunjuk, tapi aku merubahnya dikit dikit, tanah kosong ini di bagian belakangnya masih ada bukit dengan dataran tinggi, lalu turun kebawah ketanah yang rendah, jadi aku membuat tangga untuk sebuah kamar atas dan membuat desain dua buah kamar tidur yang langsung menembus sebuah taman buatan, menurutku tidak perlu bukit ini di gempur atau dihancurkan, justru disitulah seninya sebuah villa."

Georgie mengangguk angguk tanda setuju, ia begitu takjub dengan ide Lupita yang luar biasa, Harlan mendengarkan setiap ucapan Lupita sambil menunjuk sebuah gambar, Harlan pun memberikan ide dan masukan yang langsung diterima Lupita.

"Mas seperti seorang arsitek, ide mas bagus juga." puji lupita.

"Kau yang cerdas, aku hanya membantu sedikit menambahkan ide saja."

"Walau sedikit itu membantu aku ko Mas." Lupita tersenyum, ia seorang wanita yang sangat menghargai orang lain, Harlan semakin suka dengan sifat Lupita. "Aku akan menempatkan kolam renang ini berada di samping kanan, dan ditengah tengah ini ada sebuah mini bar seperti permintaan Tuan Goerge, lalu tembus ke taman samping kiri dibuat sebuah kolam ikan dan taman bunga. kaca tembus pandang langsung mengarah keruangan tengah."

"Cemerlang, aku suka interior mu, kurasa kau menempatkan di posisi yang benar, setiap bagian dan ruangannya saling terpisah tapi terkesan nyaman, aku suka model seperti ini." Ucapan harlan terhenti saat Lupita menatap penuh kebingungan.

"Kenapa kau diam, apa yang kau pikirkan?" tanya Harlan curiga.

"Apakah Mas seorang Ceo? tanpa Lupita begitu saja tanpa beban.

"Apa? Harlan terkejut, hampir saja ia melompat karena kaget, kenapa Lupita bisa berpikir seperti itu, apa Lupita tau kalau dia seorang Ceo? begitu kira-kira harlan berfikir.

"Ap__apa maksud mu? Kenapa kau bisa berpikir kalau aku adalah seorang Ceo?" tanya Harlan sedikit gugup.

"Hahahaha..." tiba-tiba Lupita tertawa lepas. "Habis mas seperti seorang Ceo dan mengajarkan aku seperti bawahan mas, seakan yang sedang berbicara didepan ku adalah atasanku." gurau Lupita tersenyum lebar.

"Ahh! syukurlah." Harlan bernafas lega "Itu hanya hayalannya saja, ku pikir lupi sudah tahu?" gumam harlan dalam hati, sambil mengelus dadanya.

Lupita menggigit bibirnya "Mas apakah Tuan Presdir akan menerima desainku ini ya? aku mengerjakan ini sudah sepuluh hari, aku takut banget kalau desain villa ini ditolaknya."

"Tidak ada alasan atasanmu menolaknya, desainmu sangat bagus dan sudah sesuai dengan konsep, daya pikir mu sangat tinggi, aku saja salut padamu, apalagi atasanmu ku yakin dia akan memberikan mu bonus yang besar."

"Benarkah Mas? wahh.. kalau benar aku pasti akan mentraktir Mas, karena sudah bantu aku juga memberi sentuhan pada desain villa ini."

"Semua itu adalah ide mu Lupi aku hanya menambahkan sedikit saja, masih ada sedikit sedikit yang masih harus di perbaiki, tapi selebihnya sudah mendekati sempurna." ucapan Harlan adalah pujian.

Saat itu Lupita baru sadar saat melihat wajah Harlan dari dekat "Mas Kenapa dengan keningnya?"

"Ahh ini? menyentuh keningnya yang benjol "Tidak apa-apa, tadi aku terjatuh!"

"Kok bisa? tanya Lupita tak percaya "Pasti ini sakit kan mas? menyentuh benjolan itu.

"Aaawww...!" Harlan terpekik.

"Maaf ya Mas? Lupita membuka tasnya dan ia mengambil minyak angin "Mas biar gak terlalu bengkak aku olesi minyak angin ya."

"Tidak usah, nanti juga sembuh sendiri."

"Nggak apa-apa kok Mas." Lupita terus memaksa, ia langsung mengoleskan minyak angin ke kening Harlan yang mulai bengkak.

"Aaaaahhhh...

"Maaf Mas, pasti perih ya, sini biar aku tiupin." dengan telaten Lupita meniup-niup kening Harlan yang bengkak.

"Ya Tuhan gadis ini begitu perhatian, kenapa setiap berada di dekatnya jantungku selalu berdebar-debar tak karuan."

"Sudah tidak apa-apa kan Mas?"

"Iya Lupi, terima kasih ya."

Mereka berdua terus mengobrol sambil terus menikmati cemilan yang Harlan bawa, keakraban pun mulai tercipta dari gurauan mereka berdua, sifat Harlan yang pendiam, sosok Harlan yang dingin, langsung berubah draris setelah menemukan sosok Lupita yang ceria dan manis, ia terlihat apa adanya. Gadis itu terlihat tegar dan kuat sejak kehilngan kedua orang tuanya. tutur bahasanya yang sopan saat berbicara membuat Harlan mulai menyukai sosok Lupita. Harlan seperti menemukan semngat baru dalam hidupnya lagi setelah Nadine pergi dan memilih bahagia bersama suami dan anaknya. Harlan sempat berjanji untuk berhenti mencinta wanita dalam hidupnya, kekecewaan yang dalam telah membuatnya terpuruk, padahal sangat banyak di Belanda wanita-wanita cantik dan berkelas untuk menjadi kekasihnya, bahkan ada yang menawarkan diri sampai naik keatas ranjang, tapi semua itu ditolak mentah-mentah oleh Harlan.

"Gelegar!

Terdengar suara gluduk, langit tampak gelap, angin kencang menerbangkan dedaunan yang berada disekitar, tiba-tiba hujan turun dengan deras. mereka berdua beranjak dari duduknya dan berdiri di batang pohon yang besar.

"Mas hujannya deras banget, kita mau berteduh dimana?"

"Tidak ada tempat berteduh, hanya pohon ini yang daunnya rindang."

Lupita membekap kedua tangannya didada, piasa air hujan mulai mengenai bajunya, rasa dingin ditubuh mulai terasa. Harlan yang melihat Lupita kedinginan melepas jaketnya dan menaruh dipundaknya.

"Pakailah agar kau tidak kedinginan."

"Tidak usah mas, terimakasih."

"Tidak apa-apa, kau lebih memerlukannya."

Harlan membantu memakaikan Lupita jaketnya yang kebesaran, tapi bisa menghangatkan tubuhnya.

"Sekarang sudah sore, bagaimna aku sampai kantor, pasti aku kena marah atasanku." gumaman Lupita terdengar jelas ditelinga Harlan.

"Siapa yang akan memarahimu?"

"Tentu saja atasan ku, ini sudah jam empat sore, aku belum kembali ke kantor, sementara disini masih hujan aku harus bagaimana? Lupita terlihat gelisah.

"Kau tidak usah khawatir, nanti akan aku bicara kpada temanku yang bekerja disana juga, supaya kau tidak kena marah atasanmu."

"Tidak semudah itu mas, disana peraturannya sangat ketat, apalagi aku hanya anak magang."

Harlan hanya menatap tak berdaya, kalau ia terlalu mencolok membelanya pasti Lupita akan curiga.

Duarrr...

Aaaaaaaaaaaaa...

Lupita menjerit saat suara petir terdengar kencang bersama kilatan cahaya putih. Melihat Lupita ketakutan Harlan langsung menarik Lupita dalam pelukannya.

"Hiks.. hiks... hiks..."

Lupita menangis sesenggukan di dada bidang Harlan sambil menutup matanya.

"Kenapa kau menangis, sudah tidak apa-apa ada aku disini."

"Aku sangat takut dengan suara petir, sejak kecil mas, aku trauma." hiks...

"Setelah hujan reda kita akan secepatnya pergi dari lokasi ini." ujar Harlan memberikan ketenangan pada Lupita yang masih dalam dekapannya.

'

'

'

'

'

'

@Bersambung......💃💃💃💃

Terpopuler

Comments

🍁Angela𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angela𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

Wah lupita berbakat cocok sana Harlan pokoknyaaaaaaaaaaaaa

2023-11-30

0

Yoanita_Situmorang

Yoanita_Situmorang

rejeki ga kemana ya Mas 🤭

2023-02-20

1

Yoanita_Situmorang

Yoanita_Situmorang

Hayo mas Harlan suka ya sama Lupi ehem ehem

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Ke Jakarta
3 Lamaran Pekerjaan
4 Pertemuan
5 Pembelaan
6 Pertolongan
7 Perkenalan
8 Sebuah Nama
9 Tawaran pekerjaan
10 Dapat Pekerjaan
11 Gadis Magang
12 Makan Bersama
13 Kepedulian Harlan
14 Mendapatkan Tugas
15 Datang ke Villa
16 Gara Gara Hujan
17 Mengantarkan Pulang
18 Melihat Dua Ular
19 Merasa Bersalah
20 Bertemu Presdir
21 Mulai ada Rasa
22 Sebuah Permintaan
23 Terjatuh
24 Merasa Kehilangan
25 Meminta Menikah
26 Bersandiwara
27 Merindukanmu
28 Titik Terang.
29 Fitnah si pendusta
30 Kehilangan Paman
31 Kedatangan Harlan
32 Amarah Ceo Goergie
33 Kedatangan Harlan
34 Cerita Duka Lupita
35 Diusir Dari Rumah
36 Kembali Bekerja
37 Perhatian Seorang Presdir
38 Mendengar suara Aneh
39 Musyawarah Membawa Hasil
40 Terhempaskan.
41 Penggerebekan.
42 Mendadak Menikah
43 Kesepakatan Bersama
44 Menjalani Rumah Tangga
45 Sekertaris seksi.
46 Menunggu Pulang
47 Nafkah buat Lupita.
48 Kehadiran Della.
49 Janji Harlan untuk pulang
50 Pengakuan Membawa Dilema
51 Terungkap Perasaan Lupita.
52 Jalan-jalan Ke Monas
53 Kedatangan Ular Betina
54 Saling Mengerti
55 Mulai Cemburu
56 Sebuah Pengakuan.
57 Kejujuran Membuat Luka
58 Kesalahpahaman
59 Amarah Harlan
60 Kepanikan Seorang CEO
61 Perlakuan Harlan
62 Bulan Madu Ke Bali (episode 1 )
63 Bulan Madu ke Bali (episode 2)
64 Bulan Madu ke Bali ( episode 3 )
65 Mp Yang Menegangkan
66 Masih Haredang (Panas)
67 Mulai Cemburu.
68 Peramal Buta.
69 Minta Pulang
70 Godaan Wiliam
71 Ketakutan Harlan
72 Berbicara Jujur
73 Kesabaran seorang Istri
74 Mencari kebenaran
75 Permintaan Mak isah
76 Hadiah untuk Lupita
77 Aku Harus Pergi
78 Kemana Harus Mencarimu
79 Sebuah Jebakan
80 Seorang Pelindung
81 Kerumah Sakit
82 Drama Ibu dan Anak
83 Rahasia Alfonso
84 Pernyataan Inez
85 Datang Disaat Yang Tepat.
86 ketakutan Harlan
87 Pengakuan Harlan
88 Harus Kehilangan
89 Balasan untuk penjahat
90 Sangat Melelahkan.
91 Keputusan Harlan
92 Kepulangan Lupita
93 Kecemburuan
94 Makan Malam Bersama
95 Makan Malam Bersama
96 Berusaha Memaafkan
97 Curhatan Harlan
98 Kekesalan Inez
99 Rencana Della
100 Pembalasan
101 Awal Pembalasan.
102 Senjata Makan Tuan
103 Ketegasan Istri CEO
104 Kehilangan Inez
105 Perubahan Dratis
106 Shopping
107 Pertengkaran
108 Hari sial Della
109 Sebuah Jebakan
110 Kabar Dari Harlan
111 Tak Tergoyahkan
112 Wanita Masa Lalu
113 Kedatangan Inez
114 Murka Harlan
115 Penjelasan.
116 Menginap
117 Pesona Harlan
118 Pertemuan Mantan Kekasih
119 Pertikaian.
120 Tidak Bisa Menolak
121 Menyadari Kesalahan
122 Istri Sah
123 Istri Sah CEO
124 Mulai Cemburu
125 Menjadi Rebutan
126 Kemesraan suami-istri
127 Ghibah Merajalela
128 Pernyataan Wiliam
129 Kedatangan Seseorang
130 Pengakuan Dan Ketegasan Wiliam
131 Menerima
132 Komitmen
133 Kedatangan Alfonso
134 Kedatangan Lupita
135 Kedatangan Lupita
136 Kecemburuan Lupita
137 Kesepakatan
138 Kekuatan Seorang Istri
139 Sama-sama Egois
140 Dilema
141 Salah Orang
142 Apakah Jatuh Cinta
143 Keputusan Inez
144 Kekesalan Lupita
145 Amarah yang tersimpan
146 Pertemuan
147 Nonton Konser
148 Pertemuan Teman Lama
149 Kepergian Harlan
150 Jebakan Margaret
151 Kedatangan Ular Busuk
152 Pertemuan
153 Penculikan
154 Titik Terang
155 Penolakan Membawa Petaka
156 Pernikahan
157 Kegagalan Kedua Kali
158 Akhirnya Sah..
159 Hati Yang Melelahkan
160 Keputusan Lupita
161 Keputusan Akhir Lupita
162 Terungkap Dalang nya
163 Pengaruh Guna-guna Hilang
164 Tragedi Della dan Alfonso
165 Kebahagiaan. (Tamat)
Episodes

Updated 165 Episodes

1
prolog
2
Ke Jakarta
3
Lamaran Pekerjaan
4
Pertemuan
5
Pembelaan
6
Pertolongan
7
Perkenalan
8
Sebuah Nama
9
Tawaran pekerjaan
10
Dapat Pekerjaan
11
Gadis Magang
12
Makan Bersama
13
Kepedulian Harlan
14
Mendapatkan Tugas
15
Datang ke Villa
16
Gara Gara Hujan
17
Mengantarkan Pulang
18
Melihat Dua Ular
19
Merasa Bersalah
20
Bertemu Presdir
21
Mulai ada Rasa
22
Sebuah Permintaan
23
Terjatuh
24
Merasa Kehilangan
25
Meminta Menikah
26
Bersandiwara
27
Merindukanmu
28
Titik Terang.
29
Fitnah si pendusta
30
Kehilangan Paman
31
Kedatangan Harlan
32
Amarah Ceo Goergie
33
Kedatangan Harlan
34
Cerita Duka Lupita
35
Diusir Dari Rumah
36
Kembali Bekerja
37
Perhatian Seorang Presdir
38
Mendengar suara Aneh
39
Musyawarah Membawa Hasil
40
Terhempaskan.
41
Penggerebekan.
42
Mendadak Menikah
43
Kesepakatan Bersama
44
Menjalani Rumah Tangga
45
Sekertaris seksi.
46
Menunggu Pulang
47
Nafkah buat Lupita.
48
Kehadiran Della.
49
Janji Harlan untuk pulang
50
Pengakuan Membawa Dilema
51
Terungkap Perasaan Lupita.
52
Jalan-jalan Ke Monas
53
Kedatangan Ular Betina
54
Saling Mengerti
55
Mulai Cemburu
56
Sebuah Pengakuan.
57
Kejujuran Membuat Luka
58
Kesalahpahaman
59
Amarah Harlan
60
Kepanikan Seorang CEO
61
Perlakuan Harlan
62
Bulan Madu Ke Bali (episode 1 )
63
Bulan Madu ke Bali (episode 2)
64
Bulan Madu ke Bali ( episode 3 )
65
Mp Yang Menegangkan
66
Masih Haredang (Panas)
67
Mulai Cemburu.
68
Peramal Buta.
69
Minta Pulang
70
Godaan Wiliam
71
Ketakutan Harlan
72
Berbicara Jujur
73
Kesabaran seorang Istri
74
Mencari kebenaran
75
Permintaan Mak isah
76
Hadiah untuk Lupita
77
Aku Harus Pergi
78
Kemana Harus Mencarimu
79
Sebuah Jebakan
80
Seorang Pelindung
81
Kerumah Sakit
82
Drama Ibu dan Anak
83
Rahasia Alfonso
84
Pernyataan Inez
85
Datang Disaat Yang Tepat.
86
ketakutan Harlan
87
Pengakuan Harlan
88
Harus Kehilangan
89
Balasan untuk penjahat
90
Sangat Melelahkan.
91
Keputusan Harlan
92
Kepulangan Lupita
93
Kecemburuan
94
Makan Malam Bersama
95
Makan Malam Bersama
96
Berusaha Memaafkan
97
Curhatan Harlan
98
Kekesalan Inez
99
Rencana Della
100
Pembalasan
101
Awal Pembalasan.
102
Senjata Makan Tuan
103
Ketegasan Istri CEO
104
Kehilangan Inez
105
Perubahan Dratis
106
Shopping
107
Pertengkaran
108
Hari sial Della
109
Sebuah Jebakan
110
Kabar Dari Harlan
111
Tak Tergoyahkan
112
Wanita Masa Lalu
113
Kedatangan Inez
114
Murka Harlan
115
Penjelasan.
116
Menginap
117
Pesona Harlan
118
Pertemuan Mantan Kekasih
119
Pertikaian.
120
Tidak Bisa Menolak
121
Menyadari Kesalahan
122
Istri Sah
123
Istri Sah CEO
124
Mulai Cemburu
125
Menjadi Rebutan
126
Kemesraan suami-istri
127
Ghibah Merajalela
128
Pernyataan Wiliam
129
Kedatangan Seseorang
130
Pengakuan Dan Ketegasan Wiliam
131
Menerima
132
Komitmen
133
Kedatangan Alfonso
134
Kedatangan Lupita
135
Kedatangan Lupita
136
Kecemburuan Lupita
137
Kesepakatan
138
Kekuatan Seorang Istri
139
Sama-sama Egois
140
Dilema
141
Salah Orang
142
Apakah Jatuh Cinta
143
Keputusan Inez
144
Kekesalan Lupita
145
Amarah yang tersimpan
146
Pertemuan
147
Nonton Konser
148
Pertemuan Teman Lama
149
Kepergian Harlan
150
Jebakan Margaret
151
Kedatangan Ular Busuk
152
Pertemuan
153
Penculikan
154
Titik Terang
155
Penolakan Membawa Petaka
156
Pernikahan
157
Kegagalan Kedua Kali
158
Akhirnya Sah..
159
Hati Yang Melelahkan
160
Keputusan Lupita
161
Keputusan Akhir Lupita
162
Terungkap Dalang nya
163
Pengaruh Guna-guna Hilang
164
Tragedi Della dan Alfonso
165
Kebahagiaan. (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!